AHMAD SAID Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010

dokumen-dokumen yang mirip
JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

DAFTAR ISI Mochamad Yuniardi, 2014 Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58 A. Analisis Data Kemampuan Pemahaman Matematis B. Analisis Data Kemampuan Komunikasi Matematis 72 C.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

DAFTAR ISI. Dengan Menggunakan Software Autograph Model Pembelajaran Konvensional 49. G. Aplikasi Media Teknologi Komputer Dengan Menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional 13

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Syndicate Group terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMA Negeri 14 Pekanbaru

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data

DAFTAR ISI. vii. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... SARI... vii ABSTRACT...

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

Transkripsi:

AHMAD SAID 3201404040 Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010 LATAR BELAKANG Pandangan yang salah bahwa pengetahuan sebagai fakta yang harus dihafal -> Ceramah sebagai strategi pembelajaran. Animo terhadap pendekatan CTL begitu tinggi (termasuk geografi)-> menuntut strategi pembelajaran kontekstual. Orienteering game sebagai outdoor activity yang banyak berhubungan dengan perpetaan belum banyak dikenal. Orienteering game -> seirama dengan pendekatan CTL. Peneliti tertarik untuk membandingkan model ceramah dan orienteering game dalam pembelajaran perpetaan. Lingkungan SMA Negeri 12 Semarang (Gunungpati)-> terdapat variasi medan yang bisa digunakan untuk simulasi lapangan. Peneliti memilih SMA Negeri 12 Semarang sebagai lokasi penelitian. 1

PERUMUSAN MASALAH 1. Seberapa besar hasil pembelajaran geografi yang menggunakan model orienteering game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 2. Adakah perbedaan hasil pembelajaran geografi antara menggunakan model orienteering game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui seberapa besar hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang menggunakan model orienteering game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui adakah perbedaan hasil pembelajaran geografi materi pokok peta antara menggunakan model orienteering game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2

MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Sebagai tambahan khasanah tentang model pembelajaran baru yang dapat mendukung pembelajaran geografi yang berhubungan dengan materi perpetaan. Manfaat Praktis Sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan guru maupun dosen geografi dalam membantu pemahaman siswa dalam materi pokok yang berhubungan dengan perpetaan. LANDASAN TEORI Belajar Memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Hamalik, 2008: 36). Orienteering Game Permainan di alam terbuka yang memerlukan keterampilan dalam membaca peta dengan mencari titik-titik di lapangan yang telah ditentukan dalam peta. Ceramah Model konvensional yang banyak menggunakan penjelasan lisan dari guru, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan proses belajar. 3

POPULASI & SUBYEK PENELITIAN Populasi Seluruh siswa kelas XII Program IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 3 kelas (terdiri 43 putra dan 69 putri). Subyek Penelitian Siswa kelas XII IPS 2 kelompok kontrol Siswa kelas XII IPS 3 kelompok eksperimen VARIABEL PENELITIAN 1. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang menggunakan model orienteering game pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 4

RANCANGAN PENELITIAN Pra Lapangan Meliputi persiapan administrasi, observasi awal, pembuatan RPP, dan uji instrumen (pembuatan soalberjumlah 50 buah, tingkat kesukaran, validitas, dan reliabilitas soal). Setelah dianalisis diperoleh: Soal yang dipakai 35 buah (untuk penelitian) soal yang dibuang 15 buah Lapangan Meliputi pretest, pelaksanan pembelajaran (penelitian), dan postest. METODE PENGUMPULAN DATA Dokumentasi untuk mencari data skunder sekolah yang relevan dengan tujuan penelitian. Tes (pemberian soal) untuk mendapatkan nilai hasil belajar pada dua model pembelajaran yang berbeda. 5

ANALISIS DATA 1. Uji normalitas, 2. Uji homogenitas, 3. Nilai rata-rata hasil belajar, 4. Uji perbedaan dua rata-rata. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Pra Lapangan Lapangan Melakukan uji coba penelitian Perlakuan atau pembelajaran (Materi Pokok Peta) Eksperimen Kelas XII IPS 3 Kontrol Kelas XII IPS 2 Pelaksanaan Model Pembelajaran Orienteering Game Pelaksanaan Tes Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvensional Pelaksanaan Tes Hasil Nilai Hasil Nilai Analisis Data (Menggunakan T-test) Hasil Penelitian (Ada/Tidak Ada Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Orienteering Game dan Konvensional) 6

HASIL PENELITIAN (Analisis Data Postest) 1. Uji normalitas (taraf signifikansi 5%, dk=3) Kelompok eksperimen: X 2 hitung =5,228 dan X 2 tabel =7,81 karena X 2 hitung < X 2 tabel berarti data berdistribusi normal. Kelompok kontrol: X 2 hitung =2,588 dan X 2 tabel =7,81 karena X 2 hitung < X 2 tabel berarti data berdistribusi normal. 2. Uji homogenitas F hitung =1,4158 dan F tabel =1,94 karena F hitung < F tabel berarti sampel mempunyai varian yang sama. 3. Nilai rata-rata hasil belajar Kelompok eksperimen = 79,46 (n=37 siswa) Kelompok kontrol = 74, 51 (n=37 siswa) kelompok eksperimen lebih bagus selisih 4,95 dari kelompok kontrol. 4. Uji perbedaan dua rata-rata ( t-test) T hitung =3,095 dan T tabel =1,99 (signifikansi 5% dk=74) karena T hitung >T tabel dalam hal ini Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. 7

PEMBAHASAN Dalam penelitian melalui metode test (35 soal) menunjukkan bahwa saat dikenai pretes (sebelum dikenai perlakuan) kedua kelompok berangkat dari kondisi yang sama (homogen dan normal). Setelah kedua kelompok dikenai perlakuan (model pembelajaran) yang berbeda, melihat hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan kedua kelompok dalam keadan normal dan mempunyai varian yang tidak berbeda. Setelah data postes disimpulkan normal dan homogen peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata dengan hipotesis: Ho =Jika kelompok ekperimen tidak lebih baik dari kontrol Ha =Jika kelompok eksperimen lebih baik dari kontrol Melihat hasil analisis statistik menggunakan t-test menunjukkan t berada dalam penolakan Ho dan disimpulkan kelompok eksperimen (model pembelajaran orienteering game) lebih baik dari kelompok kontrol (model pembelajaran konvensional) dalam pelaksanan penelitian ini. 8

SIMPULAN 1. Ada perbedaan hasil pembelajaran geografi materi pokok peta antara menggunakan model orienteering game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang menggunakan model orienteering game lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. SARAN 1. Kepada Jurusan Geografi untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai orienteering game, ilmu medan, dan navigasi darat. 2. Guru dapat menerapkan model pembelajaran orienteering game sebagai metode alternatif dalam pembelajaran geografi pada materi pokok peta karena model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Guru sebagai pendidik diharapkan mampu menjalankan peranan sebagai fasilitator, organisator, motivator, yang memberikan pengarahan kepada siswa sehingga keaktifan siswa dapat terbangun dan siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. 9

TERIMA KASIH BIJAKSANA MAHAPALA UNNES 31 Maret 1976 10