Professional Development

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator

Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro

Tinjauan akademik perubahan kebijakan kelembagaan RSD terhadap mutu layanan RSD

Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan

Kebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan. Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM

Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Perencanaan Strategis dan Perubahan Budaya Organisasi

Diskusi Kebijakan Publik untuk RS swasta di Indonesia: Kontroversi UU RS

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

Oleh: Laksono Trisnantoro Dwi Handono PKMK FK UGM

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client. Laksono Trisnantoro

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

PMPK Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan seri pertemuan hasil penelitian tentang. Perkembangan RS Swasta Non- Profit dan tantangan masa depannya

Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan

Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM

ASPEK STRATEGIS MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK:

PERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY

mengenang perjuangan dan jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito.

Memperkuat Perlindungan Hukum bagi Residen Senior di RS Jejaring Pendidikan 1 : Sebagai Respon Keputusan MA terhadap Kasus dr.

Sesi 4 Kebijakan di Sistem Kesehatan, BPJS, dan hubungan antara unit penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran.

Pembahasan kasus Dr A dkk dari perspektif manajemen Rumahsakit Pendidikan

Kebijakan memperbolehkan Tenaga kesehatan (spesialis) bangsa asing

Mencari RS Rujukan Nasional dalam era JKN. Pemetaan Motivasi Direksi dan Spesialis 6 Juni 2014

Atribut Kepemimpinan Direktur RS Pendidikan dan Rujukan Nasional

Bagian IKM Fakultas Kedokteran UGM

Perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia: Mengapa RS Non-Profit membutuhkan dana kemanusiaan

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PERKEMBANGAN SEKTOR KESEHATAN

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

Sebuah program di ANNUAL SCIENTIFIC MEETING dalam rangka DIES NATALIES FK UGM ke 68 dan ULANG TAHUN RSUP DR. SARDJITO ke 32

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

PANDANGAN ARSADA tentang PENGUATAN PERAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN

Clinical Leadership. Modul. Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran- UGM Tim Fasilitator. Prof dr Laksono Trisnantoro, MSc.

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM

BAB II SEJARAH BERDIRI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Kebutuhan akan RS pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktiftas pelayanan kesehatan baru dimulai pada akhir abad ke -19,

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sistem Pencegahan, Deteksi, dan Penindakan Fraud Layanan Kesehatan dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

EKSPLORASI ISU BISNIS

Skenario RS menghadapi era

Dampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan

Contoh topik penelitian manajemen rumahsakit

Mengapa perlu informasi satuan biaya pendidikan? Kajian politik ekonomi dalam UU Pendidikan Kedokteran. Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran UGM

Diskusi Kebijakan Dilema profesi dokter dalam penentuan tarif di RS dan sistem asuransi kesehatan

Kamis, 30 Juni 2011 Sesi Pembukaan. Pengantar semiloka : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD Moderator : dr. Sigit Riyarto, M.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM

Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur AHS. Laksono Trisnantoro dan Tim IKM Fakultas Kedokteran UGM

Menulis Bab I Thesis: Menetapkan haluan penelitian. Ari Probandari

ANTARA MUTU DAN BIAYA DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN

Seminar Kepemimpinan Dinas Kesehatan dalam Penurunan Kematian Ibu dan Bayi dan pelatihan eksekutif SDM

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas. desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

1.1.2 Logo perusahaan Berikut ini adalah logo dari rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Beserta penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tajam dari waktu ke waktu. Berdasarkan Indonesian Policy Health yang

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

Hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran mempunyai berbagai variasi, yaitu : Bagian IKA FK UGM. SMF IKA RS Suradji, Klaten

Penilaian tentang pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan: Studi kasus di DIY, Bali, Riau. Hanevi Djasri

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI

Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM. Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, Outline

Monitoring Pelaksanaan Kebijakan BOK dan Jampersal Di DIY, Papua dan NTT. PMPK UGM dan UNFPA Laksono Trisnantoro Sigit Riyarto Tudiono

OTONOMI BIDANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

Outlook Dalam konteks ideologi pemerintah

Peran Program Sister Hospital NTT. Puskesmas PONED dengan RS PONEK

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Prinsip Ekonomi Manajerial dan Penerapannya Dalam Manajemen Rumah Sakit

Pada Pertemuan Forum Nasional II Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Deskripsi Good Corporate Governance

WORKSHOP PENGHITUNGAN UNIT COST DAN TARIF RUMAH SAKIT DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI UNIVERSAL COVERAGE DAN BPJS 2014

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

TIM PENILAI BLUD. Peran dan Tanggung Jawabnya. Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM TIM PENILAI BLUD 1

Annual Scientific Meeting FK UGM 2012 Kampus UGM, Rabu 7 Maret 2012 pukul

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

Diskusi. Kepemimpinan Dinas Kesehatan dalam usaha penurunan kematian ibu dan bayi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terfragmentasi dan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak terpenuhi. Tenaga

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDANGAN ARSADA tentang Revisi PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007 (Khususnya di Bidang Kesehatan)*

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

TANTANGAN DAN HARAPAN DOKTER UMUM DI ERA JKN

Konsep dan Prinsip-Prinsip Analisa Biaya Pelayanan Kesehatan (Sebuah Pendekatan untuk Rumahsakit )

Perkembangan RS. Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000

Transkripsi:

Professional Development untuk Peningkatan Mutu Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK- UGM/Magister Manajemen Rumahsakit/Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan UGM 1

Isi: Perspektif Internasional Governance di sektor kesehatan Indonesia Reposisi Dinas Kesehatan, Rumahsakit dan Klinisi Professional Development dan Pendidikan 2

Perspektif kif Internasional 3

Posisi Indonesia di Asia 6/25/2009 4

Pendapatan per kapita kotor 6/25/2009 5

Persentase Pengeluaran Pemerintah dalam Pembiayaan Kesehatan 6/25/2009 6

Indonesia didominasi oleh pembiayaan Out of Pocket 6/25/2009 7

Dominasi Out of Pocket: Sistem kesehatan yang berdasarkan mekanisme pasar Perlu pengendalian atas pasar Perlu pendanaan bagi masyarakat yang gagal memperoleh pelayanan 8

Fungsi Pemerintah Sebagai Regulator (steering) Menjadi semakin Sebagai Pemberi Dana Sebagai Pelaksana (operator) menonjol Relatif Berkurang

Kasus RS O Konflik antara pasien dengan rumahsakit yang dipicu oleh tindakan dokter Menjadi bola liar yang sulit dipegang akar permasalahannya, dan menjadi isu politik. 10

Kasus ini perlu dibahas dengan prinsip Good Governance dalam PP 38 dan PP 41 Menempatkan DInas Kesehatan sebagai regulator RS pemerintah dan swasta sebagai operator 11

Reposisi i Dinas Kesehatan 12

Fungsi Dinas Kesehatan Mengelola UKM dan Batas UKM UKP dan UKP dh diharapkan tidak hitamputih 13

Suasana sebelum Desentralisasi Ada kecenderungan pemisahan antara Dinas Kesehatan dan RS DitJen BinKesMas DinKes Propinsi DinKes Kabupaten DitJen YanMed RSUP RSUD 14

Suasana yang diharapkan setelah Desentralisasi (PP 38 dan PP 41) DitJen BinKesMas DitJen YanMed DinKes Propinsi UKP UKM DinKes Kabupaten RSUP, RS Swasta, dll UKP RSD, RS Swasta, dll UKM 15

Reposisi i i RS 16

Evolusi perubahan otonomi keuangan di RS pemerintah, setelah 15 tahun Kutub Kutub Lembaga Birokrasi Lembaga Usaha PNBP Swadana UU dan PP BLU UU BUMD dan UU BUMN Perum (Persero) Dinas Kesehatan RS non swadana Perjan RS Swadana RS BLU PT Askes Indonesia 17

Penafsiran Perubahan: RS sebagai Unit Birokrasi i di dekade 1980an RS sebagai Lembaga Pelayanan yang berfungsi sosial 18

Rumahsakit Pemerintah Memperkuat kemampuan sebagai operator Memperbaiki sistem manajemen RS Bersiap menjadi operator yang baik, dan patuh terhadap regulasi/aturan yang ada. 19

Rumahsakit Swasta Perlu memahami bahwa ada pengawas sistem Berdasarkan PP 38/2007 ada pembagian kelas Harus menghormati pengawas 20

Reposisi Spesialis 21

Klinisi perlu memahami a letak strategis s dalam aktifitas pelayanan Aktif fitas Pelay yanan Pra Pelayanan: Proses Pelayanan: Proses Pelayanan Klinik Pasca Pelayanan: Follow-up Aktifita as Penduu kung Budaya Organisasi Asumsi Bersama, Nilai-nilai bersama Struktur Organisasi Fungsi, Divisi, Matriks Sumber Daya Strategis Keuangan, SDM, Informasi, Teknologi Nilai yang didapat 22

Klinisi Perlu memahami bahwa: Ada sistem pengawasan dari luar RS: Dinas Kesehatan dan masyarakat. Ada pengawasan untuk kompetensi dari ikatan profesi Ada etika yang harus dipergunakan. 23

Pendidikan dan Pengembangan g Profesi agar Reposisi berjalan baik 24

Professional Development (kasus RS) Bagaimana 1. Kelompok pengembangan Regulator: Dinas profesi di Kesehatan berbagai 2. Kelompok kelompok? Manajer RS 3. Kelompok Profesi di RS 25

Pengamatan: Secara praktis belum ada pengembangan bersama antar kelompok profesi Kecuali pada kegiatan IHQN ini 26

Yang terjadi Terjadinya Blok antara Akibatnya: Kepala Dinas Kesehatan dengan Direktur RS Terjadinya ketidakpercayaan antara Direksi RS dengan para spesialis Tidak berjalannya peraturan...... Tidak ada pemahaman sistem tata kelola yang baik Mutu pelayanan sulit ditingkatkan 27

Bagaimana dengan pendidikan antar profesi secara bersama? Saat ini i belum dilakukan k Belum ada pendidikan bersama antara mahasiswa manajemen rumahsakit, manajemen pelayanan kesehatan dengan mahasiswa kedokteran, residen, atau perawat. 28

Mengapa Pendidikan antar profesi perlu dilakukan? Memperbaiki kondisi i hubungan kerja antara manajer RS, dokter spesialis dokter puskesmas, staf Dinas Kesehatan. Memperkuat kerangka kerja peraturan dan akademis untuk meningkatkan mutu. Memperbaiki sifat dan persepsi yang negatif. 29

Mencegah kegagalan untuk saling percaya dan komunikasi Memantapkan kerjasama untuk pelaksanaan kebijakan Memperbaiki pelayanan Mencari jalan keluar ke sebuah masalah yang tidak dapat ditangani satu profesi: contoh kasus ijin praktek k 30

Meningkatkan kepuasan kerja Mencegah fragmentasi dalam sistem kesehatan 31

Apa hasil yang diharapkan dari pengembangan antar-profesi: Peningkatan Pengetahuan, sikap, dan Ketrampilan untuk bekerja sama antar profesi Terjadinya praktek bekerja- sama di lapangan Peningkatan Mutu Pelayanan RS Indikator: Mutu Klinik membaik Keluhan berkurang Cost dapat lebih efisien. 32

Saran: Perlu ada pengembangan bersama antara Dinas Kesehatan, rumahsakit, Puskesmas untuk peningkatan mutu Perlu perubahan sebagian proses pendidikan untuk menempatkan aspek pendidikan antar-profesi 33

Diharapkan: Ada peserta seminar yang akan menyusun proposal untuk pengembangan Inter-profesi ini, Akan disediakan dana pengembangan g proposal p sebesar Rp 2,5 (dua setengah) juta dari PMPK UGM. Deadline tanggal 25 Juli 2009. Proposal diserahkan ke pak Hanevi melalui email dan akan diseleksi. Proposal terpilih akan ditawarkan ke berbagai propinsi/kabupaten kota untuk dijalankan Hasil sementara diharapkan dapat dibahas pada pertemuan IHQN tahun depan. 34

Terimakasih ih 35