Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Bangkalan Menggunakan MapInfo Dwi Adha Manjayanti

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Bangkalan Menggunakan MapInfo

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Bangkalan Menggunakan MapInfo

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

Jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan berdasarkan hasil SP2010 sebanyak orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,46 persen per tahun

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

SOSIALISASI CELL PLAN DAN ZONASI MENARA TELEKOMUNIKASI DI KOTA BITUNG. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bitung

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Sidang Akhir Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan telepon seluler terlihat sangat signifikan pertumbuhannya. Hal

ESTIMASI ZONA MENARA BARU PADA KOMUNIKASI SELULAR DI KABUPATEN MOJOKERTO MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

EVALUASI KINERJA PEREKONOMIAN REGIONAL DAN SEKTORAL DI KABUPATEN BANGKALAN MELALUI ANALISIS SHIFT SHARE

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

tu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

ANALISIS PEMBANGUNAN BTS DAN PERENCANAAN ZONA PERSEBARAN BTS BERSAMA DI KABUPATEN SAMPANG

SMALL AREA ESTIMATION PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN BANGKALAN DENGAN METODE HIERARCHICAL BAYES

1.1 TINJAUAN TERHADAP OBJEK STUDI

I. PENDAHULUAN. komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Sebagai negara yang

Company LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

DISPARIATAS EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BANGKALAN. Fuad Hasan dan Ikhsanudin*) ABSTRACT

BAB I PENGANTAR. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

Optimasi Peletakan Base Transceiver Station di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah

Darrnn lsl. r-4. r-7. Dasar Hukum. taporan Akhir Penyusunan Master Plan [{l' P Kob l,ledan?,009 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Analisis Industri Telekomunikasi PT XL Axiata, Tbk

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

I. PENDAHULUAN. Desember

Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan ABSTRAK

Bab 6 Bidang Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan LTE (Long Term Evolution). LTE merupakan teknologi yang

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kondisi Fisik Congestion Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler pada Wilayah Non- Rural

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat

Bab 6 Bidang Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

Expert. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi ISSN Volume 06, Nomor 02, Desember 2016

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Data menara Eksisting. No Telco operator Menara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Indonesia. (sumber :

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENDUGAAN ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN BANGKALAN MENGGUNAKAN SMALL AREA ESTIMATION DENGAN PENDEKATAN HIERARCHICAL BAYES

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sampai dengan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

RESUME PAPER KOMUNIKASI DATA & JARINGAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

REKAP MATRIK PRKPD 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Industri Telekomunikasi di Indonesia. baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis, kesehatan,

Ikhwanul Muslimin Program Studi Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak PENDAHULUAN

PENENTUAN LOKASI SENTRA INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BANGKALAN OLEH: DANIL OKTRIYO

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Perubahan

Evaluasi Cakupan Sinyal BTS Secara Spasial Di Sebagian Kabupaten Buleleng Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisa arus..., Andrie Surya, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

KANTOR KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA BOGOR PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI MENARA

BAB 1 PENDAHULUAN.

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 162/KEP/M.KOMINFO/5/ 2007 T E N T A N G

KUMPULAN PERATURAN SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PENGENDALIAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI DI KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

COMPANY PROFILE. Provision of Camouflage BTS Infrastructure PT. GLOBAL INDONESIA KOMUNIKATAMA. PT. Global Indonesia Komunikatama

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

Ari Gunadi Palilu 1, Istas Pratomo 2. Teknik Elektro, ITS Surabaya 1,2. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG ZONA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Bangkalan Menggunakan MapInfo Dwi Adha Manjayanti 2211106048 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Mauludiyanto, MT.

Overview Pendahuluan Teori Penunjang Metodologi Penelitian Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan

Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan sistem komunikasi nirkabel yang sangat pesat. Peningkatan kebutuhan fasilitas-fasilitas yang mendukung terbangunnya suatu jaringan nirkabel, seperti menara telekomunikasi. Pembangunan menara telekomunikasi ini memerlukan ketersediaan lahan, bangunan dan ruang udara.

Tujuan Mewujudkan keserasian hubungan antara Pemerintah, Masyarakat, Operator Seluler dan Tower Provider. Meminimalkan dampak keberadaan menara eksisting yang mengganggu estetika daerah, masyarakat dan lingkungan. Menjamin terlaksananya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Peraturan Bersama 4 Menteri.

Batasan Masalah Studi kasus dilakukan di Kabupaten Bangkalan. Perencanaan dilakukan pada menara yang menggunakan BTS GSM dan CDMA. Perkembangan jumlah penduduk dan luas wilayah kabupaten Bangkalan, serta pertumbuhan jumlah pengguna seluler digunakan untuk memperhitungkan proses optimalisasi peramalan 5 tahun ke depan. Analisa yang dilakukan hanya untuk zona penempatan menara telekomunikasi seluler bersama yang baru. Menggunakan MapInfo.

Teori Penunjang Aspek Regulasi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kominfo dan Kepala BKPM tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi No. 18 Tahun 2009, No. 07/PRT/M/2009, No. 19/PER/M.KOMINFO/3/2009 dan No. 3/P/2009.

Menara Mandiri (Self Supporting Tower) Jenis-jenis Menara Telekomunikasi Menara Teregang (Guyed Tower) Menara Tunggal (Monopole Tower)

Prediksi Jumlah Penduduk Pertumbuhan penduduk suatu wilayah dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal dengan jumlah penduduk dikemudian tahun : P t = P 0 (1+ r) t Dimana : Pt = Jumlah penduduk tahun (...) P0 = Jumlah penduduk awal r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jumlah penduduk dari 0 ke t

Metodologi Penelitian Software dan Hardware MapInfo Professional 10.0 Software MapInfo merupakan salah satu aplikasi untuk mengolah GIS (Geographic Information System) yang mudah dioperasikan. Microsoft Office Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsifungsi, pembuatan grafik dan manajemen data. Perangkat GPS (Global Positioning System) Perangkat ini digunakan pada saat survey lapangan untuk mendapatkan posisi koordinat menara telekomunikasi eksisting. Laptop Laptop digunakan sebagai tempat untuk menginstall softwaresoftware yang digunakan untuk membantu tugas akhir ini.

Kerangka Penelitian Studi Pendahuluan Penentuan Daerah Penelitian Identifikasi Kebutuhan Data Survey Lapangan Pengumpulan Data Peta Administrasi Data Menara Eksisting RTRW Data Penduduk, Pengguna Seluler Analisa Zona Kebutuhan BTS dan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama 5 Tahun Kedepan Perhitungan Kapasitas Erlang/saluran Peramalan Jumlah Penduduk Perhitungan Trafik Total Jumlah BTS dan Menara Telekomunikasi Penempatan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Sesuai Perkembangan Jumlah Penduduk Sesuai dengan RTRW Penempatan Lokasi Menara Telekomunikasi Seluler Bersama

Analisa Data dan Pembahasan Data dan Lokasi Menara Telekomunikasi Eksisting No Kecamatan Jumlah Tower Jumlah BTS 2G Jumlah BTS 3G Jumlah BTS 1 Kamal 16 17 6 23 2 Labang 10 11 1 12 3 Kwanyar 10 10 0 10 4 Modung 11 11 0 11 5 Blega 11 10 2 12 6 Konang 6 7 0 7 7 Galis 11 10 2 12 8 Tanah Merah 13 13 2 15 9 Tragah 7 8 1 9 10 Socah 11 14 3 17 11 Bangkalan 25 32 12 44 12 Burneh 11 18 3 21 13 Arosbaya 9 11 1 12 14 Geger 13 15 0 15 15 Kokop 8 8 0 8 16 Tanjung Bumi 10 13 3 16 17 Sepulu 7 9 0 9 18 Klampis 12 15 3 18 TOTAL 201 232 39 271

Prosentase Penggunaan Menara Bersama No. Nama Operator Simbol Jumlah Menara Jumlah Menara Bersama Prosentase Menara Bersama (%) 1 Telkomsel Tsel 51 6 11,76 2 Indosat Isat 41 6 14,63 3 XL Axiata XL 55 13 23,64 4 NTS NTS 27 7 25,93 5 HCPT HCPT 23 15 65,22 6 Smart Telecom Smart 18 4 22,22 7 Bakrie Telecom Esia 10 8 80 8 STI STI 3 1 33,33 9 Telkom Flexi 15 7 46,67 Total 243 67 27,57

No. Data Penduduk Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) Laju Pertumbuhan 1 Kamal 45973 41.40 1110.46 1,61% 2 Labang 33299 35.23 945.19 0,98% 3 Kwanyar 41799 47.81 874.27 0,96% 4 Modung 43654 78.79 554.06 0,46% 5 Blega 52447 92.82 565.04 0,57% 6 Konang 44815 81.09 552.66 2,28% 7 Galis 72608 120.56 602.26 1,45% 8 Tanah Merah 56757 68.56 827.84 0,85% 9 Tragah 26887 39.58 679.31 1,49% 10 Socah 53081 53.82 986.27 1,26% 11 Bangkalan 76098 35.02 2172.99 2,42% 12 Burneh 55942 66.10 846.32 1,89% 13 Arosbaya 40214 42.46 947.10 1,44% 14 Geger 62627 123.31 507.88 1,87% 15 Kokop 65119 125.75 517.84 2,69% 16 Tanjung Bumi 48373 67.49 716.74 1,73% 17 Sepulu 38934 73.25 531.52 1,11% 18 Klampis 48628 67.10 724.71 1,18% Kab. Bangkalan 907255 1260.24 719.96 1,46% *) *) Rata-rata Laju Pertumbuhan

Data Pengguna Seluler Jakarta-Banten 169.3 Kalimantan 83.67 Sumatera 70.85 Sulawesi-Maluku-Papua 56.75 Jatim-Bali-NT 56.5 Jabar-Jateng-DIY 36.92 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Sumber: Indikator TIK Indonesia, 2011; Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2011

Pembahasan Perencanaan Kebutuhan BTS dan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama No KECAMATAN 2010 (jiwa) 2013 (jiwa) 2018 (jiwa) Jumlah Pengguna Seluler Morfologi Area Trafik 2018 (Erlang) 1 Kamal 45973 48230 52239 29515 Rural 922 2 Labang 33299 34288 36001 20341 Rural 636 3 Kwanyar 41799 43015 45120 25493 Rural 797 4 Modung 43654 44260 45287 25587 Rural 800 5 Blega 52447 53349 54887 31011 Rural 969 6 Konang 44815 47951 53673 30325 Rural 948 7 Galis 72608 75813 81471 46031 Rural 1438 8 Tanah Merah 56757 58217 60734 34315 Rural 1072 9 Tragah 26887 28107 30265 17100 Rural 534 10 Socah 53081 55113 58674 33151 Rural 1036 11 Bangkalan 76098 81758 92141 52060 Sub-urban 1627 12 Burneh 55942 59175 64982 36715 Rural 1147 13 Arosbaya 40214 41977 45087 25474 Rural 796 14 Geger 62627 66207 72633 41038 Rural 1282 15 Kokop 65119 70517 80526 45497 Rural 1422 16 Tanjung Bumi 48373 50928 55488 31351 Rural 980 17 Sepulu 38934 40245 42529 24029 Rural 751 18 Klampis 48628 50370 53413 30178 Rural 943 Total 907255 949520 1025150 579210-18643

HASIL PERHITUNGAN KAPASITAS TRAFIK Jumlah Penduduk s.d. 2018 : 1.025.150 Jiwa Jumlah Pengguna : 579.210 Jiwa Jumlah BTS (Kebutuhan - Area Bangkalan) : 327 BTS Jumlah BTS Eksisting : 271 BTS Jumlah Menara Eksisting : 201 Menara Tambahan Kebutuhan Menara (di luar Eksisting) : 19 Menara PEROLEHAN DIDASARKAN DISTRIBUSI DEMAND Jumlah Zona Biru (Zona Tempat Menara Baru) : 10 Zona 1 (satu) Zona Biru untuk 2 Menara : 20 Menara PEROLEHAN DIDASARKAN RTRW KABUPATEN BANGKALAN Jumlah Zona Biru (Zona Tempat Menara Baru) : 4 Zona 1 (satu) Zona Biru untuk 2 Menara : 8 Menara Luas Kabupaten Bangkalan : 1.260,24 km 2 Total Menara : 229 Menara

Penempatan Zona Biru Menggunakan MapInfo - Penempatan Zona Merah 2G dan 3G

- Hasil Akhir Penempatan Zona Biru

Kesimpulan Dari hasil perencanaan kebutuhan BTS sampai dengan tahun 2018 pada Kabupaten Bangkalan, yang melayani pelanggan dengan kapasitas trafik 18100 Erlang dengan luas wilayah 1.260,24 km 2, dibutuhkan 327 BTS dengan menara telekomunikasi sebanyak 229 menara yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Penempatan zona biru dilakukan berdasarkan prediksi pertumbuhan penduduk dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Bangkalan. Zona biru berdasarkan prediksi pertumbuhan penduduk berjumlah 10 zona, sedangkan berdasarkan RTRW berjumlah 4 zona. Jadi, total zona biru berjumlah 14 zona. Luas total keseluruhan zona biru adalah 10,99 km 2. Terdiri dari 14 zona dengan jari-jari lingkaran masing-masing 0,5 km.

Sekian dan Terima Kasih