BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN MAGELANG 2016 1. Perkembangan IPM Kabupaten Magelang, 2010-2016 Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/ penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. Selanjutnya, BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017 1
Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia di Kabupaten Magelang terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan, selama periode 2010 hingga 2016. IPM Kabupaten Magelang meningkat dari 63,28 pada 2010 menjadi 67,85 pada 2016. Selama periode tersebut, IPM Kabupaten Magelang rata-rata tumbuh sebesar 1,20 persen per tahun. Pertumbuhan ini melampaui laju pertumbuhan IPM, baik pada tingkat provinsi (0,98 persen) maupun nasional (0,92 persen). Sementara itu, dalam kurun waktu 2015 hingga 2016, IPM Kabupaten Magelang meningkat 0,72 poin. Peningkatan tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan periode 2014 2015 yang mencapai 0,78 poin. Meskipun selama 2010 2016, IPM Kabupaten Magelang menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat, namun status pembangunan manusia di Kabupaten Magelang masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia di Kabupaten Magelang berstatus sedang dan masih sama sejak 2010. 63.28 64.16 64.75 Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Magelang, 2010 2016 2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. 65.86 66.35 67.13 67.85 2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magelang Menurut Komponen, 2010 2016 Komponen Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Angka Harapan Hidup Tahun 73,00 73,07 73,14 73,21 73,25 73,27 73,33 Harapan Lama Sekolah Tahun 10,82 10,96 11,08 11,76 12,00 12,14 12,15 Rata2 Lama Sekolah Tahun 6,46 6,73 6,80 6,88 7,02 7,19 7,40 Pengeluaran per kapita disesuaikan Rp 000 7.232,95 7.457,73 7.689,51 7.856,02 7.877,09 8.182,00 8.501,00 IPM 63,28 64,16 64,75 65,86 66,35 67,13 67,85 Pertumbuhan IPM % 1,39 0,92 1,71 0,74 1,18 1,07 A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Kabupaten Magelang telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,33 tahun. Secara rata-rata, Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,08 persen per tahun pada kurun waktu tersebut. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Kabupaten Magelang adalah sebesar 73,00 tahun dan pada tahun 2016 telah mencapai 73,33 tahun. B. Dimensi Pengetahuan 73.00 73.07 73.14 73.21 73.25 73.27 73.33 Gambar 2 Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Magelang (tahun), 2010 2016 Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada kurun waktu 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Magelang telah meningkat sebesar 1,33 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,94 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh mencapai 2,05 persen per tahun. Meskipun berbeda tipis sebesar 0,01 persen, namun angka tersebut berhasil melampaui angka rata-rata pertumbuhan tingkat Provinsi Jawa Tengah. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Magelang memberi sinyal positif, bahwa kesempatan penduduk untuk bersekolah menjadi semakin tinggi. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Magelang telah mencapai 12,15, yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017 3
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Magelang tumbuh 2,43 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia di Kabupaten Magelang yang lebih baik. Dengan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Magelang sebesar 7,40 persen pada 2016, dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Magelang usia 25 tahun ke atas hampir mengenyam pendidikan hingga kelas VIII atau setara dengan SMP kelas II. 10.82 10.96 11.08 6.46 Gambar 3 Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Magelang (tahun), 2010 2016 C. Dimensi Standar Hidup Layak 11.76 12.00 12.14 12.15 6.73 6.80 6.88 7.02 7.19 7.40 Harapan Lama Sekolah Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak. Dimensi ini direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat di Kabupaten Magelang mencapai Rp 8,5 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat di Kabupaten Magelang meningkat sebesar Rp. 1,27 juta dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 2,92 persen. 7,232.95 7,457.73 7,689.51 7,856.02 7,877.09 Rata-rata Lama Sekolah 8,182.00 8,501.00 Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Kabupaten Magelang (Rp 000), 2010 2016 4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017
3. Pencapaian Pembangunan Manusia Kabupaten Magelang di Tingkat eks-karesidenan Kedu Pencapaian pembangunan manusia per kabupaten/kota untuk tingkat eks-karesidenan Kedu pada 2016 cukup bervariasi. Dari keenam kabupaten/kota yang berada di eks-karesidenan Kedu tersebut, terdapat dua kabupaten/kota dengan status pembangunan manusia tinggi, yaitu Kota Magelang (77,16) dan Kabupaten Purworejo (70,66). Sementara itu, keempat kabupaten yang lain seperti Kabupaten Magelang, Temanggung, Kebumen, dan Wonosobo masih berstatus sedang. Pada tingkatan ini, Kabupaten Magelang menempati peringkat ketiga. Kemudian pada tingkat provinsi, IPM Kabupaten Magelang berada pada posisi ke-24, naik satu tingkat jika dibandingkan periode sebelumnya yang berada di posisi 25. Gambar 5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota se-eks Karesidenan Kedu, 2010 2016 Angka IPM kabupaten/kota di tingkat eks-karesidenan Kedu terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Selama periode 2015 hingga 2016, terdapat dua kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia tercepat, yaitu Kabupaten Magelang (1,07 persen) dan Kota Magelang (1,01 persen). Berdasarkan laju pertumbuhan tersebut, Kabupaten Magelang menjadi salah satu kabupaten dengan laju pertumbuhan IPM tinggi (di atas 1 persen) sedangkan Purworejo meskipun pembangunan manusianya termasuk dalam kelompok tinggi, namun laju pertumbuhannya paling lambat di antara kabupaten/kota lain di tingkat eks-karesidenan Kedu, yaitu sebesar 0,41 persen. Kemajuan pembangunan manusia yang dicapai Kabupaten Magelang lebih didorong oleh dimensi standar hidup layak sedangkan Kota Magelang lebih didominasi adanya perbaikan pendidikan. Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017 5
Lampiran 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, Jateng, dan Kabupaten/Kota di Eks-Karesidenan Kedu, 2015 2016 Kode Provinsi/Kabupaten/Kota AHH EYS MYS Pengeluaran per Kapita IPM 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 0000 INDONESIA 70,78 70,90 12,55 12,72 7,84 7,95 10.150 10.420 69,55 70,18 3300 JAWA TENGAH 73,96 74,02 12,38 12,45 7,03 7,15 9.930 10.153 69,49 69,98 3305 Kebumen 72,77 72,87 12,49 12,61 7,04 7,05 8.008 8.276 66,87 67,41 3306 Purworejo 74,03 74,14 13,04 13,05 7,65 7,66 9.305 9.497 70,37 70,66 3307 Wonosobo 71,02 71,16 11,43 11,67 6,11 6,12 9.736 9.877 65,70 66,19 3308 Magelang 73,27 73,33 12,14 12,15 7,19 7,40 8.182 8.501 67,13 67,85 3323 Temanggung 75,35 75,39 11,89 12,06 6,52 6,55 8.369 8.593 67,07 67,60 3371 Kota Magelang 76,58 76,62 13,10 13,55 10,28 10,29 10.793 11.090 76,39 77,16 Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah 6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017
CATATAN TEKNIS I. Sumber Data Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, SurveiPenduduk Antar Sensus (SUPAS-2015). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS). II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan Indeks Pengeluaran Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen Satuan Min Max Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0) Tahun 20 85 Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 18 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 15 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Rupiah 1.007.436 26.572.352 Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompokkelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok sangat tinggi : IPM 80 2. Kelompok tinggi : 70 IPM < 80 3. Kelompok sedang : 60 IPM < 70Jawa 4. Kelompok rendah : IPM < 60 Berita Resmi Statistik Kabupaten Magelang No.02/05/33.08/Th. I, 04 Mei 2017 7