ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA TEGANGAN POROS BAJA AISI 1045 PADA MESIN GERGAJI KAYU AKIBAT TORSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

I. PENDAHULUAN. Logam merupakan material kebutuhan manusia yang banyak penggunaannya

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

I. PENDAHULUAN. Baja karbon AISI 1045 adalah jenis baja yang tergolong dalam baja paduan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

ANALISA RESPON HARMONIK STRUKTUR POROS PROPELLER KAPAL MENGGUNAKAN ANSYS WORKBENCH 14.5

I. PENDAHULUAN. untuk diperkirakan kapan terjadinya, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

Jurnal Teknika Atw 1

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

I. PENDAHULUAN. Baja adalah sebuah senyawa antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana sering

Sumber :

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

Nana Supriyana 1, Nur Biyanto 2, 1,2

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Diagram Alir Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kentang

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

ANALISA SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN TITIK UNTUK MENENTUKAN JARAK OPTIMAL TITIK LAS PADA BAJA KARBON AISI 1045 DENGAN PENDEKATAN ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

STRESS ANALYSIS PADA STAND SHOCK ABSORBERS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE INVENTOR 2015

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Tujuan Pembelajaran:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 5 Nomor 2 70

ANALISA TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PELAT DUDUKAN PEMINDAH TRANSMISI TIPE FLOOR SHIFT DENGAN RIB DAN TANPA RIB

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan estimasi waktu penelitian dikisarkan

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISA KEAUSAN STEADY STATE PADA KONTAK PIN-ON-DISC DENGAN SIMULASI ELEMEN HINGGA

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Studi Eksperimen Dan Analisa KeausanJournal Bearing Dry ContactPada Rotary Valve Mesin Pembuat Pasta

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

Transkripsi:

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Anang Hadi Saputro Program StudiTeknik Mesin, FakultasTeknik UniversitasMuria Kudus Email: ananghadisaputro7@gmail.com Taufiq Hidayat Program StudiTeknik Mesin, FakultasTeknik UniversitasMuria Kudus Email: taufiq.hidayat@umk.ac.id Qomaruddin Program StudiTeknik Mesin, FakultasTeknik UniversitasMuria Kudus Email: qomaruddin@umk.ac.id ABSTRAK Poros uji spesimen menggunakan bahan ST60. Pada poros uji spesimen ini mendapatkan momen torsi dan tekanan pada saat dilakukan pengujian yang memungkinkan terjadinya kegagalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kekuatan pada poros spesimen uji pada alat uji keausan untuk sistem kontak two-disc dengan memvariasikan putaran (500 Rpm, 1000 Rpm, 1500 Rpm) dan beban dari pneumatik (30N, 40N, 50N). Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga yang dimana dilakukan perhitungan tegangan Von Misses Stress secara teotitis kemudian dilakukan simulasi menggunakan software Autodesk Inventor 2015 dengan variabel beban sebesar 30 N, 40N, dan 50N. Serta menggunakan variabel putaran sebesar 500 Rpm, 1000 Rpm, dan 1500 Rpm. Poros spesimen uji dinyatakan aman dikarenakan nilai dari Von Misses Stress yang terjadi pada poros uji spesimen lebih kecil dibandingkan dengan nilai yield strength per safety factor poros tersebut. Kata kunci: elemen hingga, poros, safety factor, von misses stress, yield strength. ABSTRACT Specimen test axis using ST60 material. In this specimen test axis, it can get torsion moment and pressure when it was testing. It perhaps caused failure. The objective of the research is for analyzing the power of specimen test axis in wear test tool for two-disc contact system which varies rotation ( 500 Rpm, 1000 Rpm, 1500 Rpm) and load from pneumatic (30 N, 40 N, 50 N).This research is using Finite Element Method which is done by the counting Von Misses Stress electrical current theoretically then it is done simulation using Autodesk Inventor 2015 software with load variable 30 N, 40 N and 50 N. And using rotation variable 500 Rpm, 1000 Rpm and 1500 Rpm. Specimen test axis is secure because of Von Misses Stress which is happened in specimen test axis is smaller than the score of yield strength per that axis safety factor. Keywords: axis,finite element, safety factor, von misses stress, yield strengh. 1. PENDAHULUAN Alat uji keausan untuk sistem kontak two disc yang terdapat di laboratorium Teknik Mesin Universitas Muria Kudus memiliki fungsi sebagai alat uji keausan disc maupun gear atau roda gigi. Alat uji keausan ini termasuk dalam sistem tribologi. Tribologi adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari peristiwa interaksi dua permukaan yang bergerak relatif satu terhadap lainnya, dimana didalamnya terdapat fenomena gesekan, pelumasan, dan keausan. (Firmansyah, 2010). Pengertian tentang keausan dijelaskan oleh beberapa ahli antara lain standar GOST (USSR) mendefinisikan keausan sebagai "Perubahan geometri permukaan yang mengalami gesekan dan perubahan dalam fisik-mekanik lapisan - lapisan permukaan material selama periode sliding awal, yang 283

pada umumnya terjadi dengan sendirinya, dengan mengasumsikan kondisi eksternal konstan, dalam berkurangnya kerja gesek, temperatur, dan laju keausan" (Kraghelsky, 1982). Pada alat uji keausan untuk sistem kontak two disc mempunyai banyak komponen didalamnya termasuk poros spesimen uji. Terdapat dua poros spesimen uji yaitu poros spesimen uji yang menerima pembebanan dan poros spesimen uji yang memberikan pembebanan. Dalam proses pengujian, poros spesimen uji menerima pembebanan dari sistem pneumatik hidrolic dengan beban, waktu serta kecepatan putar yang berbeda. Pada poros spesimen uji pembebanan hanya dari T-Gear berat dan beban maksimal dari sistem pneumatik sebesar 30 N - 50 N. Dikhawatirkan akan terjadi patah pada poros saat pengujian berlangsung. Poros merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran. Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar. Menurut Stolk Jac, Elemen Mesin (1994;169), poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain. Poros bisa menerima beban-beban lenturan, tarikan, tekan, atau puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau bergabungan satu dengan yang lainnya. Bila beban tersebut bergabung kita dapat mencari kekuatan statis dan dinamik (Mitchell 1999). Penggunaan metode elemen hingga adalah pada analisa struktur meliputi: analisa tegangan/stress, buckling, dan analisa getaran dan kelompok masalah-masalah non struktur meliputi: perpindahan panas, mekanika fluida dan distribusi dari potensial listrik serta magnet. Pada proses perhitungan teoritis menggunakan perhitungan kegagalan (von misses) yang kemudian akan dilakukan proses analisa menggunakan software Autodesk Inventor 2015 yang memfokuskan pada gaya berat serta torsi akibat dari pembebanan yang timbul pada poros uji spesimen. Menganalisa kekuatan pada poros spesimen uji alat uji keausan untuk sistem kontak two-disc dengan memvariasi kecepatan (500 Rpm, 1000 Rpm, 1500 Rpm) dan beban dari pneumatik (30 N, 40 N, dan 50 N) menggunakan perhitungan teori kegagalan (Von Misses) kemudian dilakukan simulasi FEM (Finite Element Method). 2. METODOLOGI PENELITIAN Proses desain rancangan poros spesimen uji menggunakan software Autodesk Inventor 2015 kemudian dilakukan proses simulasi dengan langkah langkah sebagai berikut : 1) Pre proccesing, yaitu proses menjelaskan proses desain geometri poros mesin, penentuan jenis meterial, penentuan daerah tumpuan (fixed), proses meshing, dan penentuan letak pembebanan serta besar gaya. 2) Proses pemodelan geometri poros menggunakan Autodesk Inventor 2015. 3) Create simulation. 4) Menentukan jenis material. 5) Analisa statis (static analysis), dalam tahap ini dilakukan penentuan jenis meterial, penentuan daerah tumpuan (fixed), proses meshing, dan penentuan letak pembebanan serta besar gaya. 6) Penentuan kondisi batas dan jenis pembebanan (Boundary Condition). 7) Meshing, yaitu membagi geometri ini menjadi bagian-bagian kecil berupa garis yang terhubung pada node-node yang tersebar di seluruh geometri benda. 8) Analisa dinamis (Modal Analysis), dilakukan untuk mengetahui frekuensi pribadi poros dalam beberapa mode. 9) Solve / run sumulate, pada proses ini data-data yang dimasukan pada tahap sebelumnya akan diolah untuk mendapatkan hasil analisa pada tool simulasi. 10) Post proccesing, merupakan proses akhir dari penyelesaian metode elemen hingga. Hasil simulasi Autodesk Inventor akan ditampilkan berupa gambar dan data total deformasi dan tegangan maksimum hasil komputasi pada proses simulate. Untuk lebih jelasnya mengenai proses sebagaimana ditunjukkan pada diagram alir berikut : 284

Mulai StudiLiteratur PerhitunganVon Misses Pada Poros Spesimen Uji Proses Generic (SifatMekanik Material Uji) Gambar Geometri Desain Poros Spesimen Uji Menggunakan Autodesk Inventor 2015 Analisa Statis( Static Analysis ) Dan Analisa Dinamis(Modal Analysis) Denganmemvariasikankecepatan sebesar 500 Rpm, 1000 Rpm, dan 1500 Rpm, bebansebesar 30 N, 40 N, dan 50 N. Pembagian Elemen (Meshing) Solve / Run Simulate Tidak Hasil :von misses stress, defleksi, frekuensi natural Ya Hasil dan Analisa Membandingkan hasil perhitungan dengan simulasi FEM Kesimpulan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Selesai Gambar 1. Diagram Alir Proses Desain Rancangan Gambar 2. Dimensi Poros Spesimen Uji Data data yang diperoleh dari lapangan adalah sebagai berikut : 1) Bahanporos ST 60. 2) General Yield Strengthsebesar 327,018 Mpa. 3) Ultimate Tensile Strengthsebesar 670,998 Mpa. 4) Sistem transmisi daya menggunakan T-Belt dan T-Gear. 5) Daya motor sebesar 1,5 KW dengan putaran motor 1500 rpm. 6) Beban yang diterima pada proses pengujian 30N, 40N, dan 50N. 285

Hasil dari perhitungan teoritis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Tabel hasil perhitungan teoritis Beban (N) Von Misses Stress (Mpa) 30 0,27 40 0,74 0,36 50 0,93 0,45 Tegangan geser (Mpa) Dari tabel 1 dapat diketahui nilai von misess stress dan tegangan geser, pada tabel tersebut menjelaskan bahwa semakin meningkatnya beban yang diterima atau diberikan kepada poros maka akan semakin meningkat pula nilai von misesstress dan tegangan gesernya, nilai tegangan tertinggi yaitu pada beban 50 N sebesar 0,93 MPa, dan 0,45 Mpa yang semula pada beban 30 N hanya memiliki nilai von misess stress dan tegangan geser sebesar 0,56 MPa dan 0,27 MPa. Gambar 3. Pengaruh Pembebanan Terhadap Tegangan Geser Maksimum dan Von Mises Stress. Grafik pada gambar 3 menunjukan kenaikan nilai tegangan geser maksimum menigkat karena beban yang terus diberikan. mises, nilai terus 3.1 Simulasi FEM (Finite Element Method) Jenis tumpuan yang digunakan adalah fixed dan jenis pembebanan adalah force dan moment. Gambar 4. Penentuan Letak Tumpuan (fixed) 286

Pada gambar 4 diketahui letak tumpuan adalah pada bearing kiri dan kanan. Gambar 5. Letak Beban dan Momen Torsi Pada gambar 5 menunjukkan letak pembebanan dari pembebanan yang diterima dari pembebanan pneumatik yaitu sebesar 30 N, 40 N, dan 50 N. Serta menunjukkan letak pembebanan dari momen torsi. 3.2 Hasil simulasi Von Misses Stress Gambar 6. Hasil Simulasi Von Misses Stress Pada gambar 6 menunjukkan hasil simulasi FEM (Finite Element Method) nilai dari Von Misses Stress dengan menggunakan Autodesk Inventor 2015. Hasil dari simulasi von misses stress dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Tabel hasil simulasi von misses stress Beban (N) Von Misses Stress (Mpa) 30 0,8853 40 1,153 50 1,489 Dari tabel 2 dapat diketahui nilai von misess stress, pada tabel tersebut menjelaskan bahwa semakin meningkatnya beban yang diterima atau diberikan kepada poros maka akan semakin meningkat pula nilai von mises, nilai tegangan tertinggi yaitu pada beban 50 N sebesar 1,489 MPa yang semula pada beban 30 N hanya memiliki nilai von misess stress 0,8853 MPa. 287

Gambar 7. Grafik Simulasi Von Misses Stress Pada grafik diatas menunjukan bahwa terjadi kenaikan nilai Displacement pada tiap beban yang diberikan. 3.3 Hasil Simulasi Displacement Gambar 8. Hasil Simulasi Displacement Pada gambar 8 menunjukkan hasil simulasi FEM (Finite Element Method) nilai dari Displacement dengan menggunakan Autodesk Inventor 2015. Hasil dari simulasi Displacement dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Tabel hasil simulasi displacement Beban (N) Displacement (mm) 30 1,764 x 40 2,356 x 50 2,941 x Dari tabel 3 dapat diketahui nilai Displacement, pada tabel tersebut menjelaskan bahwa semakin meningkatnya beban yang diterima atau diberikan kepada poros maka akan semakin meningkat pula nilai Displacement, nilai tertinggi yaitu pada beban 50 N sebesar 2,941 x mm yang semula pada beban 30 N hanya memiliki nilai Displacement 1,764 x mm. 288

Gambar 9. Grafik Simulasi Displacement Pada grafik diatas menunjukan bahwa terjadi kenaikan nilai Displacement pada tiap beban yang diberikan. Dengan menggunakan rumus sebelumnya dapat diketahui nilai safety factor pada tabel berikut. Tabel 4. Nilai safety factor No Beban Safety factor (N) Teoritis Simulasi FEM 1 30 583,96 369,38 2 40 441,91 293,21 3 50 351,63 219,62 Tabel safety factor diatas menjelaskan bahwa semakin meningkatnya beban yang diterima maka akan menurunkan nilai safety factor, sehingga menyebabkan nilai kegagalan yang terjadi akan semakin besar [3]. Gambar 10. Grafik nilai safety factor Gari grafik diatas didapatkan penurunan nilai safety factor yang diakibatkan oleh penambahan beban yang diterima. Setelah nilai safety factor diketahui, maka kondisi poros dapat diketahui pada tabel berikut ini : Tabel 5. Kondisi poros spesimen uji Beban Von Misses (N) Stress (MPa) Keterangan 30 0,8853 Aman 40 1,153 Aman 50 1,489 Aman Dari tabel diatas diketahui bahwa poros spesimen uji pada alat uji keausan untuk sistem kontak twodisc dengan variabel beban 30N, 40N, dan 50N dinyatakan aman dikarenakan nilai dari Von Misses Stress per safety factor yang terjadi pada poros lebih kecil dari nilai yield strength atau nilai kekuatan mulur dari poros tersebut. 289

4. KESIMPULAN 1) Nilai Von Misses Stress terbesar sebesar 0,93 MPa pada beban 50 N (teoritis) dan 1,489 MPa pada beban 50 N (FEM). Sedangkan nilai Von Misses Stress terkecil sebesar 0,56 MPa pada beban 30 N (teoritis) dan 0,8853 MPa pada beban 30 N (FEM). 2) Semakin meningkat beban yang diberikan, maka semakin meningkat pula nilai von misses stress poros tersebut. 3) Poros spesimen uji dinyatakan aman karena nilai dari Von Misses Stress baik dari perhitungan teoritis maupun dari simulasi FEM menggunakan Autodesk Inventor 2015 yang terjadi pada poros lebih kecil dari nilai yield strength atau nilai kekuatan mulur dari poros tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Alchasin, Syaiful A.B. 2011. Modul Training Autodesk Inventor 2012. Bogor: Lapan. [2] Darmawan, Budi. 2010. Studi Eksperimen Umur Lelah Baja Poros AISI 1045 Hasil Uenching- Tempering Variasi Temperatur dan Waktu Temper pada Uji Rotaring Bending. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). [3] Jatmoko Awali, Asroni. 2013. Analisa Kegagalan Poros dengan Pendekatan Metode Elemen Hingga. Turbo, 2 (2), 39-44. [4] Murdifin, Achmad. 2016. Analisa TeganganPoros Baja Aisi 1045 PadaMesinGergajiKayuAkibat Torsi DenganMenggunakanMetodeElemenHingga, JurnalTeknikMesinUniversitasMuria Kudus, Kudus. [5] Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. [6] Zainuri, Ahmad. 2010, Tegangan Maksimun Dan Faktor Keamanan Pada Poros Engkol DaihatsuZebra Espass Berdasarkan Metode Numerik.Jurnal Teknik Mesin Universitas Mataram, Mataram. 290