Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut
|
|
- Inge Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut Zeno (1) dan Irfan Syarif Arief, ST.MT (2) (1) Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ITS, (2),(3) Staff Pengajar Teknik Sistem Perkapalan ITS, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Saat ini banyak dikembangkan pemanfaatan energi laut sebagai tenaga listrik, salah satunya Pembangkit listrik tenaga Gelombang Laut. Tentunya diperlukan sistem transmisi untuk mentransmisikan daya dan putaran poros agar lebih cepat ke generator sehingga daya yang dihasilkan semakin besar. Perancangan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan planetary gear yang diberi pemberat pada ketiga planet gearnya yang hasilnya akan didapatkan putaran output yang tinggi dan juga rancangan konstruksi gear dan poros berdasarkan analisa tegangannya. Pada perancangan ini divariasikan sudut bandul ponton (20,25,30,35,40 ) dan tebal pemberat pada planetary gear (30 mm, 50 mm, 80 mm).dengan rancangan ini akan dihasilkan putaran terendah rpm pada variasi pemberat planet gear tebal 80 mm dan sudut bandul ponton 20 serta putaran tertinggi rpm pada variasi pemberat planet gear tebal 80 mm dan sudut bandul ponton 20. Kata Kunci : Planetary Gear, Sistem transmisi, energi laut, ponton I. PENDAHULUAN INDONESIA sebagai negara kepulauan memiliki pulau dengan panjang garis pantai km, artinya Indonesia memiliki potensi energi laut yang sangat besar kususnya gelombang laut. Pada masa sekarang banyak teknologi pembangkit tenaga listrik di Indonesia yang salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Sistem Bandul (PLTGL-SB) yang sedang dikembangkan untuk mengatasi ketersediaan listrik di salah satu tempat di Indonesia. Tentunya diperlukan sistem transmisi untuk mentransmisikan daya dan putaran poros ke generator. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perancangan Sistem Transmisi untuk Penerapan Energi Laut secara simulasi dan perhitungan kekuatan Permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, antara lain: 1. Perancangan dan perhitungan kekuatan planetary gear 2. RPM output yang dihasilkan planetary gear berdasarkan variasi pemberat dan sudut kemiringan bandul ponton 3. Menenetukan torsi output yang dihasilkan Sedangkan tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjawab pertanyaan di atas. II. URAIAN PENELITIAN Berikut ini adalah alur dari kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini: A. Tahap Telaah Berbagai literatur digunakan dalam menunjang penelitian. Mulai dari teori terhadap gelombang seperti periode, amplitudo dan hal lainnya. Selain teori terhadap gelombang, dicari pula literatur terhadap rumus dan nilai tegangan yang terjadi pada mooring line. B. Pengumpulan data Merupakan tahap dimana mengumpulkan data seperti variasi model dan lain lain. Kemudian didapatkan data sebagai berikut : design kecepatan putaran 15 rpm dengan panjang lengan bandul 1,5 m dan berat desain bandul maksimal 270 kg. Data lainnya menggunakan asumsi/variasi. Variasi yang dilakukan yaitu pada variasi sudut kemiringan bandul ponton (20,25,30,35,40 ) dan variasi tebal pemberat pada planet gear yaitu 30 mm, 50 mm, 80 mm. C. Perancangan Gear Merupakan Tahap dimana dilakukan perancangan dimensi gear dan poros, analisa gaya, kekuatan, pemilihan material gear dan poros sebelum dilakukan penggambaran model. D. Penggambaran Model Pada tahap ini dilakukan penggambaran model Planetary Gear dengan menggunakan software Solidworks. Tahapannya yaitu untuk penggambaran Arm dan poros dilakukan pada part section, sedangkan untuk gearnya menggunakan fasilitas tool box. Setelah itu digabungkan semuanya pada assembly section yang kemudian di mate semua bagian tersebut agar menjadi konstruksi planetary gear yang di inginkan. E. Solidworks Static Stress Simulation Setelah dilakukan penggambaran model berdasarkan perhitungan, maka diperiksa kekuatan gear dan porosnya dengan menggunakan static stress simulation di solidworks untuk validasi perhitungan yang telah dilakukan F. Motion Analysis Setelah model digambar di SolidWorks, maka dilakukan motion analysis atau analisa gerakan gear yang dipengatuhi oleh pemberat pada planet gearnya. Disini dicari RPM yang 1
2 dihasilkan akibat pengatuh pemberat pada planet gearnya dan torsi input. G. Pengambilan Kesimpulan Apabila perhitungan dan analisa dapat diterima, maka langsung dapat diambil kesimpulan semua analisa tersebut diatas tentang bagaimana rancangan Planetary Gear yang paling optimal Langkah 3 (mencari dan menentukan gaya & beban pada roda gigi) Pitch line velocity : Gaya tangensial : fpm III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perhitungan Kekuatan Gear Tahap awal perancangan sistem transmisi yaitu penentuan beberapa parameter dasar seperti modul, jumlah dan sudut gigi, tebal gigi, rasio diameter, rpm dan torsi Untuk perhitungan torsi pada variasi sudut lainnya yaitu : Berikut merupakan parameter dasar yang ditentukan : Jenis planetary gear Modul 5 diametral pitch 5,08 putaran input 15 rpm ratio diameter 6 jumlah gigi sun gear 50 buah jumlah gigi planet gear 100 buah sudut tekan (ø) 20 0 full depth diameter sun gear 250 mm 9,8425 inch diameter planet gear 500 mm 19,685 inch panjang lengan bandul 1500 mm 59,06 inch berat bandul 270 Kg 595,08 lbf Torsi ,7493 lbf.inch Beban dinamis : Karena Vp < 600 fpm, maka Tebal gear Beban keausan ijin : Rumus dasar : 2. dg 2. Ntg Q dp dg Ntp Ntg Kemudian dengan syarat : Beban bending ijin : Rumus dasar : Langkah 4 (analisa kekuatan terhadap patahan) Analisa Kekuatan Pinion Persamaan tegangan yang terjadi pada akar gigi : lb setelah ditentukan parameter inputnya, lalu dilakukan perhitungan untuk menentukan kekuatan gear dan poros. Langkah 1 (menentukan dan mencari dimensi roda gigi) Jumlah gigi : Dengan asumsi M = 5, didapat : Langkah 2 (mencari dan menentukan daya yang di transmisikan) Daya yang ditransmisikan yaitu : Roda gigi akan aman jika memenuhi T Sad Langkah 5 (analisa kekuatan terhadap keausan) Analisa Kekuatan Pinion - Persamaan dasar keausan menurut metode AGMA : - Persamaan keausan yang diijinkan : ( ) 2
3 Kesimpulan Dimensi utama roda gigi : Karakteristik Planet Gear Sun Gear Lebar gigi 50 mm = inch Sudut tekan 20 0 Full Depth 20 0 Full Depth Diametral pitch 5,08 Modul 5 Jari-jari 250 mm 500 mm Jumlah gigi AISI 4340 steel Bahan normalized (material) hardness 321 BHN AISI 4340 steel normalized hardness 321 BHN Tabel 4. 1 kesimpulan dimensi pasanagn gear yang dipakai Kekuatan roda gigi : 3.2 Perhitungan poros Perencanaan & Perhitungan Poros input sun gear Sketsa Gaya-Gaya pada poros model 3D Gambar 4. 1 Sketsa gaya pada poros input (Sun Gear) Untuk perhitungan dengan konstruksi poros yang arahnya vertikal seperti ini, maka gaya-gaya yang menyebabkan terjadinya puntiran hanya terjadi pada beban vertikal saja, sehingga analisa gaya yang dicari adalah analisa gaya dari bidang vertikal. Analisa gaya bidang vertikal Dengan konstruksi sedemikian, pada poros I (input) ini momen paling besar yaitu berasal dari momen bandul sebesar 2551,22 Nm. Untuk perhitungan momen pada masing-masing titik adalah menggunakan cara perbandingan sebagai berikut : Kekuatan roda gigi : Sedangkan untuk gaya yang terjadi pada setiap titik sama dengan gaya pada titik A yaitu Sehingga diagram momen dan diagram gaya yang dihasilkan adalah Tabel 4. 2 kesimpulan kekuatan pasangan gear Gambar 4. 2 diagram momen dan gaya poros input Analisa Torsi dan Momen Total - Momen total : 3
4 - Torsi : T = T A = 2551,22 Nm = 22580,25 lb.in Menghitung Diameter Poros Dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Beban yang terjadi adalah beban statis 2. Dimensi poros adalah pejal atau D i = 0 3. Bahan yang digunakan adalah AISI 4030 steel annealed S u = 745 MPa ; S yp = 470 MPa Karena hanya menggunakan momen puntir, Maka persamaan yang digunakan adalah : Tegangan geser yang diijinkan [5] τa (kg/mm 2 ) untuk pemakaian umum pada poros dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya τa dihitung atas dasar batas kelelahan puntir adalah 18% dari kekuatan tarik σ B (sesuai standar ASME) Sehingga material AISI 1045 steel cold drawn dapat digunakan karena tegangan ijin material lebih besar daripada tegangan geser torsional nya. Berikut material yang dipilih Analisa gaya bidang vertikal Dengan konstruksi sedemikian, pada poros II (poros planet gear) ini momen paling besar pada titik F yaitu berasal dari sun gear. Momen pada sun gear tersebut Nmm. Sedangkan momen pada planet gear merupakan 1/3 dari momen yang ada di sun gear. Sehingga nilai momen di planet gear menjadi ,363 Nmm Untuk mencari gaya pada titik G yaitu : M E = 0 searah jarum jam + Fv (140) + Gv(280) = ,236(140) + Gv(280) = 0 Gv = 2899,118 N Untuk mencari gaya pada titik E yaitu : M G = 0 searah jarum jam + Ev(280) + Fv (140) = 0 Ev(280) ,236 (140) = 0 Ev = 2899,118 N Untuk perhitungan momen pada masing-masing titik adalah menggunakan cara perbandingan sebagai berikut : M F = ,363 Nmm M F (140) M G (0) = 0 M G = 0 M F = ,363 Nmm M E (0) - M F (140) = 0 M E = 0 Perencanaan & Perhitungan Poros planet gear Gambar 4. 4 diagram momen dan gaya poros planet gear Gambar 4. 3 Sketsa gaya pada poros Planet Gea) Untuk momen input yaitu MA sudah diketahui yaitu berasal dari momen bandul sebesar 2551,22 Nm. Berbeda dengan poros input yang hanya menggunakan momen puntir, poros pada planet ini, momen yang terjadi hanya momen bending. Hal ini dikarenakan hanya ada gaya horizontal pada poros planet yang posisinya vertikal. Gaya horizontal ini dikarenakan adanya planet gear yang berputar berevolusi mengelilingi sun gear. Untuk momen puntirnya dianggap tidak ada karena pada planet gear dipasang bearing sehingga dianggap menghilangkan momen puntir. Dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Beban yang terjadi adalah beban statis 4
5 2. Dimensi poros adalah pejal atau D = 40 mm 3. Bahan yang digunakan adalah AISI 1045 steel S u = 745 MPa ; S yp = 470 MPa 4. Safety factor, N = 2.5 Maka persamaan yang digunakan adalah : AISI 4030 steel annealed dengan UTS 745 Mpa dapat digunakan. Stress analysis pada planet gear Berikut ini merupakan hasil dari stress analysis pada planet gear : Dimana : ; Sehingga : Sehingga perhitungan safety factor nya menjadi Sehingga tegangan maksimal akibat bending dapat diterima karena kurang dari tegangan ijin material yang di pilih. 3.3 Stress Analysis Stress analysis pada poros input (sun gear) Berikut ini merupakan hasil dari stress analysis pada poros input sun gear : Gambar 4. 6 hasil simulasi Stress analysis pada planet gear bending stress pada planet gear tersebut berada pada titik maksimum 22,308 psi yang ditunjukkan letaknya pada gambar diatas. Stress analysis simulation (tegangan kerja) pada gear tooth (sun gear) Berikut ini merupakan hasil dari stress analysis pada tegangan kerja yang terjadi pada gear tooth pada sun gear : Gambar 4. 5 hasil simulasi Stress analysis poros input torsional shear stress pada poros input tersebut berada pada titik maksimum 106,659 MPa yang ditunjukkan letaknya pada gambar diatas. Nilai ini hampir sesuai bila di bandingkan dengan hitungan yang nilainya 103,9044 Mpa. Dengan tegangan ijin material 133,0357 MPa untuk pemilihan material yang syaratnya 18% UTS, material Gambar 4. 7 hasil simulasi Stress analysis (tegangan kerja) gear tooth tegangan kerja pada gigi dari sun gear tersebut berada pada titik maksimum Psi yang ditunjukkan letaknya pada gambar diatas. Nilai ini hampir sesuai 5
6 bila di bandingkan dengan hitungan yang nilainya ,3886 Psi. Hal ini menunjukkan bahwa material yang dipilih yaitu AISI 4030 steel normalized dengan tegangan izin Psi bisa digunakan. Karena dengan syarat tegangan kerja kurang dari kekuatan material (tegangan ijin material), maka material ini bisa digunakan Stress analysis simulation poros planet gear Berikut ini merupakan hasil stress analysis pada poros planet gear Gambar 4. 9 hasil simulasi Factor of safety poros planet gear 3.4 Motion Analysis Gambar 4. 8 hasil simulasi Stress analysis poros planet gear Pada bagian ini dilakukan analisa putaran terhadap gerakan planetary gear set yang sudah dirancang. Analisa putaran ini dilakukan dengan input parameter torsi, rpm, dan material. Untuk parameter input yang tidak berubah adalah putaran input 15 rpm, dan material yang didapatkan dari perhitungan diatas yaitu AISI 4340 normalized. Untuk input parameter torsi dilakukan variasi terhadap sudut kemiringan bandul ponton yaitu pada kemiringan 20, 25, 30, 35, 40 derajat [4][6]. Sedangkan untuk variasi kedua yaitu pada tebal dari pemberat pada planet gear yaitu dengan variasi tebal 30,50, 80 mm. Hasilnya ditampilkan pada tabel dan grafik dibawah ini : tegangan kerja pada gigi dari sun gear tersebut berada pada titik maksimum 42,984 MPa yang ditunjukkan letaknya pada gambar diatas. Nilai ini hampir sesuai bila di bandingkan dengan hitungan yang nilainya 43,087 MPa. Berikut ini merupakan safety factor dari poros planet akibat bending stress Tabel 4. 3 variasi sudut bandul ponton dan pemberat planet gear terhadap putaran yang dihasilkan 6
7 Dari Gambar 4. 10, Grafik Perbandingan Sudut bandul dengan putaran yang dihasilkan berdasarkan tebal pemberat planet gear diatas, dapat diketahui bahwa semakin besar sudut bandul ponton, semakin tinggi pula RPM output yang dihasilkan. Karena semakin tinggi torsi yang ditransmisikan, semakin tinggi pula putaran output yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya. Dapat dilihat juga bahwa semakin berat pemberat pada tiap planet gear, maka semakin rendah putaran yang terjadi. Hal ini dikarenakan semakin berat planet gear nya, semakin rendah putaran yang dihasilkan 4. Dari variasi sudut bandul ponton (20, 25, 30, 35, 40 ), semakin besar sudut bandul, semakin tinggi torsi yang dihasilkan 5. Dari hasil motion simulation di solidworks, semakin besar sudut bandul ponton, semakin tinggi pula RPM output yang dihasilkan. Karena semakin tinggi torsi yang ditransmisikan, semakin tinggi pula putaran output yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya. 6. Dari hasil motion simulation di solidworks, semakin kecil tebal pemberat planet gear, semakin besar juga semakin tinggi RPM yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan planet gearnya semakin ringan sehongga putaran semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya. 7. Torsi output yanghnjhnj dihasilkan nilainya setengah dari torsi input 8. Daya output didapatkan semakin besar sudut bandul ponton, semakin tinggi pula daya output yang dihasilkan karena daya dipengaruhi oleh RPM dan torsi. V. SARAN Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Diperlukan pembuatan secara langsung untuk model maupun benda nyata dari planetary gear ini guna mendapatkan nilai yang lebih valid 2. Dilakukan analisa tegangan menggunakan software lain yang bisa mensimulasikan tegangan kontak pasangan gear seperti Ansys FEM UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irfan Syarif Arief,ST.MT dan Bapak Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD, selaku dosen pembimbing atas arahan dan bimbingannya. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penelitian ini sehingga Penelitian ini dapat diselesakan. Pada Gambar Grafik Daya output yang dihasilkan berdasarkan nilai RPM dan torsi pada masing-masing variasi, yaitu semakin tinggi RPM output dan Torsi output yang dihasilkan, maka semakin besar daya yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat nilai maksimum daya yang didapatkan dari berbagai variasi tersebut yaitu Hp dan nilai minimum yaitu 73.1 Hp IV. KESIMPULAN Dari analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perancangan sun gear dengan jumlah gigi 50 buah, diameter 250 mm, modul 5 dan tebal 50 mm sedangkan Perancangan planet gear dengan jumlah gigi 100 buah, diameter 500 mm, modul 5 dan tebal 50 mm. 2. Dari setiap perhitungan perancangan planetary gear set tersebut, sudah sesuai dengan hasil simulasi walaupun ada sedikit perbedaan. 3. Perancangan planetary gear set dan material yang dipilih dapat diaplikasikan untuk di buat modelnya 7 DAFTAR PUSTAKA [1] Deutschman D. Aaron, Michels J. Walter, Wilson E. Charies MACHINE DESIGN THEORY AND PRACTICE. Macmillan Publishing Co. New york [2] ELECTROMECHANICAL DESIGN HANDBOOK [3] George W. Michalec. MACHINE ELEMENT. Engineering and Science, Stevens Institute of Technology [4] Resolution A.749(18). CODE ON INTACT STABILITY FOR ALL TYPES OF SHIPS COVERED BY IMO INSTRUMENTS. [5] POROS-dengan-BEBAN-PUNTIR.pdf [6] [7]
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT. By : Zeno ( )
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT By : Zeno (4209100072) Model yang dijadikan contoh CONTENT PERUMUSAN MASALAH Permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
Lebih terperinciMuizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)
ANALISA PENGARUHGERAKAN BANDUL DENGAN DUA PEMBERAT DAN SUDUT YANG BERBEDA TERHADAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT - SISTEM BANDULAN ( PLTGL-SB ) Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief,
Lebih terperinciStudi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute Novreza Aditya Taufan dan Agus Sigit Pramono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR - TM 091476 Oleh: NOVREZA ADITYA TAUFAN 2105 100 030 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. AGUS SIGIT PRAMONO, DEA JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh
Lebih terperinciANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA Disusun oleh Yonathan A. Kapugu (2106100019) Dosen pembimbing Prof. Ir. IN Sutantra, M.Sc.,
Lebih terperinciPerancangan dan Pembuatan Alat Pengencang dan Pembuka Mur Roda Kendaraan
Perancangan dan Pembuatan Alat Pengencang dan Pembuka Mur Roda Kendaraan Liberaldo Tedjo Prajogo 1) Ninuk Jonoadji 2) Program Otomotif Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL GANDA (PLTGL-SBG) SKALA LABORATORIUM
RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL GANDA (PLTGL-SBG) SKALA LABORATORIUM Dhimas Satria 1, Yefri Chan 2, Denny Kurniawan 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT KONIS TERHADAP POLA GERAK PENDULUM DAN VOLTASE BANGKITAN PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL (PLTGL SB) KONIS Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPerancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL
BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL Pengukuran Beban Tujuan awal dibuatnya cruise control adalah membuat alat yang dapat menahan gaya yang dihasilkan pegas throttle. Untuk itu perlu diketahui
Lebih terperinciWAHYU HENDRAWAN
RANCANG BANGUN ELEKTOMAGNETIK VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) GENERASI 2 PADA SUSPENSI ISUZU PANTHER WAHYU HENDRAWAN 2106100066 Dosen Pembimbing : Dr. Harus Laksana Guntur, ST. MEng JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan
Lebih terperinciNANANG ISMAIL FAHMI JURUSAN TEKNIK MESIN. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. MEng TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN
TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN NANANG ISMAIL FAHMI 2106100042 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. MEng JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPerencanaan Jetski Ampibi Untuk Kebutuhan Militer ( Penggerak Di Darat )
1 Perencanaan Jetski Ampibi Untuk Kebutuhan Militer ( Penggerak Di Darat ) Teguh Prasetyo, Ir. Toni Bambang Musriyadi, PGD. Edi Jadmiko, ST. MT. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciPERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG
PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG Anthony Angwin Lumanto 1), Suwandi Sugondo 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236.
Lebih terperinciOleh : FERLY ARDIANSYAH Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh : FERLY ARDIANSYAH 2106.030.009 Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember g p p Surabaya ABSTRAK Salah satu alternatif pembuatan wajan
Lebih terperinciPerencanaan Roda Gigi
Perencanaan Roda Gigi RODA GIGI Roda gigi adalah roda silinder bergigi yang digunakan untuk mentransmisikan gerakan dan daya Roda gigi menyebabkan perubahan kecepatan putar output terhadap input 1 Jenis-jenis
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari konsep yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan perhitungan pada komponen komponen yang dianggap kritis sebagai berikut: Tiang penahan beban maksimum 100Kg, sambungan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR
BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR 4.1 Perencanaan Pulley dan V-Belt 1 4.1.1 Penetapan Diameter Pulley 1 1. Penetapan diameter pulley V-belt
Lebih terperinciBidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng
Bidang Studi Desain Rian Kurniawan 2108100034 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng RANCANG BANGUN MODEL TM Regenerative UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT Latar Belakang Pertumbuhan Penduduk
Lebih terperinciANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA Jatmoko Awali, Asroni Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro E-mail : asroni49@yahoo.com
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. (05), 337-3539 (30-97 Print) F5 Analisis Sistem Tenaga dan Redesign Tower Crane Potain MD 900 Intan Kumala Bestari dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
19 BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 31 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pengupas serabut kelapa seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM. Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung, 40124
PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM Encu Saefudin 1, Marsono 2, Wahyu 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :
BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian
Lebih terperinciDOSEN PEMBIMBING: Prof.Dr. I NYOMAN SUTANTRA, M.Sc, Phd. YOHANES, ST, MSc. Eng
RANCANG BANGUN MULTIPURPOSE DRIVETRAIN UNTUK MENINGKATKAN UTILITAS ATAU KEMANFAATAN KENDARAAN MULTI GUNA PEDESAAN DOSEN PEMBIMBING: Prof.Dr. I NYOMAN SUTANTRA, M.Sc, Phd. YOHANES, ST, MSc. Eng LATAR BELAKANG
Lebih terperinciRedesain Gearbox Rotary Parkir Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (217), 2337-352 (231-928X Print) A756 Redesain Gearbox Rotary Parkir Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga Aang Ferianto dan Alief Wikarta Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam
SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciPERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER
PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER Oleh: Ichros Sofil Mubarot (2111 030 066) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Eddy Widiyono, MSc. NIP. 19601025 198701 1 001 2. Hendro Nurhadi, Dipl.-lng.,Ph.D NIP.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR Perancangan Multi Spindel Drill 4 Collet Dengan PCD 90mm - 150mm Untuk Pembuatan Lubang Berdiameter Maksimum 10 mm Dengan Metode VDI 2221 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy
Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy Amud Jumadi 1, Budi Hartono 1, Gatot Eka Pramono 1 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Corresponding author : Amudjumadi91@gmail.com
Lebih terperinciLatar Belakang. Pemanfaatan Energi Gerak Berjalan Sebagai Alternatif Energi. Energi Gerak Berjalan yang Belum Banyak Termanfaatkan.
Latar Belakang Keterbatasan Sumber Energi Diperlukan Sumber Energi Alternatif Energi Gerak Berjalan yang Belum Banyak Termanfaatkan Pemanfaatan Energi Gerak Berjalan Sebagai Alternatif Energi Kebutuhan
Lebih terperinciMETODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk
METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya maksimum (N) : 109 dk. Putaran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran
Lebih terperinciOleh : Andi Yulanda NRP Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP
Oleh : Andi Yulanda NRP. 2103 100 054 Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP. 19480220 197603 1 001 1 Latar Belakang Kentang jenis sayuran yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia
Lebih terperinciFakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya
Analisa Bentuk Profile Dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine Terhadap Putaran Rotor Untuk Menghasilkan Energi Listrik Saiful Huda (1) dan Irfan Syarif Arief, ST.MT (2) (1) Mahasiswa Teknik Sistem
Lebih terperincikebocoran tersebut menyebabkan pencemaran yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di laut dan juga berdampak terhadap mata pencaharian para nelayan. Pen
Perencanaan Mesin Pengangkut Limbah Minyak (Tarball) Nofri Kurniawan / 20406526 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16424 E-mail : nofri.kurniawan99@gmail.com
Lebih terperinciAnalisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-109 Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga Taufiq Estu Raharjo, Soeweify dan Totok
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah
BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR 4.1 Sketsa rencana anak tangga dan sproket Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah horizontal adalah sebesar : A H x 1,732 A
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO
www.designfreebies.org PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN 130-150 kn Latar Belakang Kestabilan batuan Tolok ukur keselamatan kerja di pertambangan bawah tanah Perencanaan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS
PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS Nama :Bayu Arista NPM : 21412385 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : 1. Dr. Rr.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada
Lebih terperinciJurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS
PENERAPAN SISTEM PENDULUM PADA LENGAN ANGGUK UNTUK PENGEMBANGAN ENERGI GELOMBANG LAUT Eky Ayu Novitasari 42011 105 013 Irfan Syarif Arief, ST. MT 1969 1225 1997 02 1001 Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika
Lebih terperinciStudi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut
Studi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D., MRINA Prof.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
A III PERENCANAAN DAN GAMAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan suatu
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Penulisan ini didasarkan atas survey literatur, serta didukung dengan data perencanaan dengan berdasarkan pertimbangan effisiensi waktu pengerjaan dengan tahapan kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciBab 3 METODOLOGI PERANCANGAN
Bab 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Spesifikasi New Mazda 2 Dari data yang diperoleh di lapangan (pada brosur), mobil New Mazda 2 memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya Maksimum (N) : 103 PS 2. Putaran
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M
RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M D III TEKNIK MESIN FTI-ITS Oleh: TRISNA MANGGALA Y 2107030056 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. HERU
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,
Lebih terperinciBab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis
Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN. 3.1 Putaran yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan
Analisa Perhitungan/ 413041-051 BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Putaran yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan Mesin pembersih burry system kerjanya sama dengan mesin bor jenis peluassecara garis besar
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH
PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH Michael Wijaya, Didi Widya Utama dan Agus Halim Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: mchwijaya@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin spin coating adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan ke poros hollow melalui pulley dan v-belt untuk mendapatkan
Lebih terperinciPerhitungan Pneumatik
Perhitungan Pneumatik A. Penentuan Kondisi Kerja 1. Tekanan kerja P = 6kgf. Masa gerak silinder t s =0s, t d =0 s 3. Arah pemasangan Vertikal dengan sudut kemiringan = 78 0 4. Koefisien friksi = 1 5. Frekuensi
Lebih terperinciAnalisa Kekuatan Spiral Bevel gear dengan Variasi Sudut Spiral Menggunakan Metode Elemen Hingga
E109 Analisa Kekuatan Spiral Bevel gear dengan Variasi Sudut Spiral Menggunakan Metode Elemen Hingga Deta Rachmat Andika dan Agus Sigit Pramono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas T, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciSistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Teori Dasar Rodagigi Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinci11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan
Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. No. 1, Januari 2017 ISSN : 2502-2040 PERHITUNGAN DIAMETER MINIMUM DAN MAKSIMUM POROS MOBIL LISTRIK TARSIUS X BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya
Lebih terperinciBAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.
Lebih terperinciAnalisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi
1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG DIPASANG PADA BOGIE KERETA API
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG DIPASANG PADA BOGIE KERETA API Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pencacah rumput ini adalah sumber tenaga motor listrik di transmisikan ke poros melalui pulley dan v-belt. Sehingga pisau
Lebih terperinciANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE
ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE Richy Dwi Very Sandy 2106.100.085 Dosen Pembimbing: Ir. Sampurno, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB IV DESIGN DAN ANALISA
BAB IV DESIGN DAN ANALISA Pada bab ini penulis hendak menampilkan desain turbin air secara keseluruhan mulai dari profil sudu, perhitungan dan pengecekan kekuatan bagian-bagian utama dari desain turbin
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN
TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-119 Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL Honey Rambu Anarki, Irfan Syarif Arief Jurusan Teknik Sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR Dwi Cahyo Prabowo 22410181 Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar
LAMPIRAN A Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar LAMPIRAN B Tabel B-1 Analisa Rangkaian Lintas Datar 80 70 60 50 40 30 20 10 F lokomotif F gerbong v = 60 v = 60 1 8825.959 12462.954 16764.636 22223.702 29825.540
Lebih terperinciIV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :
A. POROS UTAMA IV. ANALISIS TEKNIK Menurut Sularso dan K. Suga (1997), untuk menghitung besarnya diameter poros yang digunakan adalah dengan menentukan daya rencana Pd (kw) dengan rumus : Pd = fcp (kw)...
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC Widiajaya 0906631446 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
Pemodelan dan Analisa Energi Listrik Yang Dihasilkan Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air (PLTG-AIR) Tipe Pelampung Silinder Dengan Cantilever Piezoelectric Sherly Octavia Saraswati dan Wiwiek
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Prinsip Statika Keseimbangan (Meriam& Kraige, 1986)
BAB II DASAR TEORI 2.1 Statika Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika suatu beban terhadap gaya-gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan tersebut. Dalam statika keberadaan gaya-gaya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciPOROS dengan BEBAN PUNTIR
POROS dengan BEBAN PUNTIR jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan atau tekanan, misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros, maka kemungkinan adanya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciLely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI MASSA BANDUL TERHADAP POLA GERAK BANDUL DAN VOLTASE BANGKITAN GENERATOR PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBAN LAUT SISTEM BANDUL KONIS Lely Etika Sari (2107100088)
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN BOR RADIAL VERTIKAL
PERANCANGAN MESIN BOR RADIAL VERTIKAL Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SARJANA TEKNIK Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) TEKNIK MESIN Disusun oleh: Nama : Dhona Iwan Aryanto
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram
BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter
Lebih terperinci= x 125% = 200 x 125 % = 250 Watt
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan 4.1.1. Dasar Pemilihan Jenis Kincir Angin Kincir angin merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang ramah lingkungan yang dapat dipakai untuk memasok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Lebih terperinciPerancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN
PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN Dani Prabowo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta E-mail: daniprabowo022@gmail.com Abstrak Perencanaan ini
Lebih terperinci