LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION Oktober 2015 FEATURE DETECTION
TIM PENYUSUN: 1. Febrina Nur Sulistiyawati 2. Fransiscus Febrianto 2
DAFTAR ISI Cover.. 1 Tim penyusun 2 Daftar isi 3 Pendahuluan. 4 Tujuan Praktikum 6 Administrasi. 6 Langkah-Langkah Menjalankan Program. 8 Daftar Pustaka. 18 3
MODUL PENYAJIAN FEATURE DETECTION PENDAHULUAN Bila Anda melihat papan reklame (bertuliskan Harga Murah / Sale ) saat sedang mengemudi dengan kecepatan 70 kilometer per jam menuruni jalan raya, apa yang dapat kita tangkap dari pesan tersebut? Dalam hal ini, pengiklan mengandalkan kemampuan kita dalam menangkap makna dari papan reklame tersebut secara menyeluruh dan sesegera mungkin. Lebih dari 100 tahun yang lalu, sekelompok psikolog Jerman menyarankan agar kita merasakan terlebih dahulu seluruh kesan yang ada pada papan reklame, dimana kita memandang secara keseluruhan pesan tersebut atau yang disebut dengan gestalt. Kemudian, jika kita memiliki waktu, atau jika gambar cukup penting bagi kita, maka perhatian kita lebh fokus pada gambar tersebut, kita memproses bagian-bagian individual, seperti berapa banyak warna yang direpresentasikan (diwakilkan), atau apakah gambar yang digambarkan adalah foto-foto, gambar-gambar, atau surat-surat. Para peneliti yang pertama kali mempelajari tentang human pattern recognition dalam cara yang sistematis yang disebut Psikologi Gestalt dikarenakan keyakinan mereka bahwa keseluruhan persepsi dari suatu objek (gestalt) adalah lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagian individual. Seorang psikolog kontemporer, Anne Treisman, sangat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana orang-orang mengenali pola-pola, bahkan hal duniawi, seperti papan reklame yang kita lihat setiap hari di pinggir jalan. Berdasarkan pada teori integrasi fitur, kita terkadang dapat memproses kesan pada papan reklame secara otomatis, dengan semua bagian-bagian dalam layar yang diproses pada waktu yang sama. Pada waktu yang berbeda kita memerlukan perhatian yang terfokus, dengan masing-masing item dalam layar yang diproses satu per satu (Treisman, 1988; Treisman & Gelade, 1980). Teori integrasi fitur mencakup dua tahap pengolahan: preattentive processing dan focused prosessing. Teori dari Treisman memperkirakan bahwa orang-orang harus fokus pada perhatian mereka akan stimulus sebelum mereka dapat mensintesis fitur-fitur tersebut ke dalam suatu pola. Sebuah fitur tunggal, bagaimanapun, dapat diterima tanpa fokus tersebut. Antara lain, teori ini menyarankan bahwa untuk mendapatkan efeksivitas yang maksimum, pengiklan seharusnya menjaga jumlah fitur yang berada pada papan reklame mereka secara minimal. Teori integrasi fitur menunjukkan bahwa orang-orang akan mampu mendeteksi adanya satu fitur tanpa mengetahui dimana fitur itu akan ditampilkan. Hasil prediksi yang tidak biasa ini merupakan tahap preattentive prosessing dari Treisman. Selama tahap focused prosessing, ketika orang-orang mencari suatu kombinasi dari dua atau lebih fitur yang 4
diintegrasikan, mereka akan menyadari dimana fitur itu berada pada layar karena mereka memprosesnya dengan perhatian penuh. Dalam contoh papan reklame itu, fitur yang harus mereka integrasikan lebih sedikit, hanya sedikit perhatian yang mereka butuhkan untuk mengalokasikan pada layar. Dalam percobaan ini, peserta diminta untuk mendeteksi bagian fitur stimulus dalam suatu kesatuan diantara stimulus lain. Terkadang mereka hanya akan mencari satu fitur, seperti garis miring dalam huruf besar p yang membedakannya dengan q dan b. Pada waktu yang lain mereka akan mencari beberapa fitur, seperti p diantara q dan b. Percobaan ini dinamakan Feature Detection. Teori Feature detection menyatakan bahwa kita mempunyai sel-sel di dalam korteks penglihatan kita yang berespon hanya pada stimulus tertentu. Feature detection ini berespon ketika mereka menerima input. Input tersebut berupa suatu bentuk tertentu, warna, sudut, atau bentuk visual lainnya yang kita lihat (Pastorino & Portillo, 2010). Hal yang paling dikenal dalam teori feature detection adalah pandemonium (Lindsey & Norman, 1972; Selfridge, 1959, dalam Friendenberg & Silverman, 2012). Pandemonium diambil dari nama mental kecil demons yang mewakili pemrosesan suatu unit. Demons ini akan berteriak ketika merekognisi prosesnya, misalnya sebagai contoh huruf P. a. Stimulus, Hurus P, diwakili sebagai Image Demon yang mempertahankan keseluruhan dari huruf tersebut. Image Demon mewakili bagaimana gambaran dari stimulus eksternal yang ditangkap oleh indera. b. Selanjutnya, Feature Demons. Demon ini akan berteriak jika melihat suatu ciri dari suatu gambaran. Contohnya dari huruf P adalah P mempunyai satu garis tegak lurus dan setengah lingkaran di kanan atas, jadi huruf P mempunyai 2 features demons. c. Pada tahap selanjutnya ada Cognitive Demons. Demon ini yang menentukan satu dari setiap kemungkinan huruf yang ada. Jika demon-demon mengetahui ada yang sesuai dengan ciri dari huruf P, maka demon-demon akan berteriak dan cognitive demons akan berteriak paling keras. d. Dan yang terakhir ada Decision Demons. Demon ini akan mendengarkan dan memilih suara terkeras dari hasil teriakan cognitif demon dengan mengkombinasikan dan menyamakannya dengan feature yang diperoleh. Ketika kita membuka mata dan melihat kejadian yang familiar, maka kita akan langsung membentuk kesan dari objek yang dikenali. Bukti fisiologis yang menunjukkan bahwa adegan visual yang kita tangkap dianalisis pada tahap awal dengan reseptor yang 5
merespon secara selektif untuk sifat-sifat seperti orientasi, warna, frekuensi spasial, atau gerakan (Zeki dalam Treisman dan Gelade, 1980) dan kemudian diproses menggunakan bantuan-bantuan dari demon-demon untuk memberikan keputusan pada pola yang akan dikenalinya tersebut (Hill, 2001). Mungkin hal ini tampaknya tidak penting bagi orang dewasa untuk menggunakan pusat perhatian mereka dalam mencari huruf-huruf abjad, yang mana mereka sudah mempunyai pengalaman akan hal itu selama bertahun-tahun, tetapi Anda akan melihat dalam percobaan ini apa yang perlu mereka lakukan. Mencari satu fitur dapat dilakukan tanpa kita menggunakan perhatian penuh, secara otomatis, hampir mudah sekali. Lain halnya dengan dua fitur jauh lebih sulit. Hal ini juga memakan waktu lebih lama dalam mencari kombinasi dari dua fitur jika jumlah informasi yang ada di layar meningkat dan ada area yang lebih besar untuk pencarian. Jadi apabila suatu perusahaan periklanan mencakup banyak fitur dalam papan reklamenya, seharusnya tidak hanya membuat papan reklame yang sederhana dan besar untuk mencakup semua fitur tersebut. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses kerja otak dalam mendeteksi bagian-bagian fitur pada stimulus sebgai suatu kesatuan yang menyeluruh diantara keberadaan stimulus-stimulus lain. Praktikan diharapkan mampu memahami materi Feature Detection pada mata kuliah Psikologi Kognitif dengan bantuan program CP3. ADMINISTRASI A. DESAIN Percobaan ini menggunakan paradigma pencarian visual. Suatu paradigma yang merupakan metode eksperimental dan dipercaya peneliti sebagai tes terbaik, atau sebuah teori yang dipercaya peneliti dapat memberikan penjelasan terbaik dalam suatu fenomena. Dalam paradigma pencarian visual, kita dapat mendefinisikan target baik secara fitur terpisah, yaitu berkesinambungan maupun secara keseluruhan atau bersama. Apakah target akan mencari secara berkesinambungan atau keseluruhan atau bersama dengan latar belakang distraktor atau jebakan yang akan memberikan satu variabel independen dengan dua tingkat, dimanipulasi dalam subjek. Dalam kondisi disjungtiva, praktikan mencari p dalam satu set karakter latar belakang yang terdiri dari P dan O. Dalam kondisi konjungtiva, mereka mencari p diantara q dan b. Ukuran layar kedua 6
variabel independen, dengan empat tingkat bervariasi dalam subjek. Variabel dependen utama adalah waktu untuk mendeteksi target. B. PROSEDUR Tanyakan kepada asisten Lab (tutor) untuk menentukan urutan di mana Anda harus melakukan percobaan. Awalnya, bagian Percobaan 1 diatur untuk percobaan kehadiran di mana peserta melakukan pencarian terhadap huruf p diantara huruf q dan b. Percobaan 2 diatur untuk memberikan target yang sama yaitu P namun dengan tulisan (font) yang berbeda diantara huruf q dan b. Pada percobaan 3 diatur untuk memberikan taerget yang sama yaitu p namun dengan tulisan (font) dan warna yang berbeda diantara huruf q dan b. Pastikan bahwa indikator berwarna pada tab untuk Bagian 3-5 adalah merah, menunjukkan bahwa tombol On / Offswitch di tab dimatikan. Ketika Anda siap untuk memulai percobaan, klik File Start. 7
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM FEATURE DETECTION: 1. Klik icon Lab in Cognition yang terletak pada desktop. 2. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini: Klik Experiments Choose Experiment Feature Detection KLIK 8
3. Setelah langkah No. 2 dilakukan, akan muncul tampilan sebagai berikut. 4. Untuk memulai eksperimen Feature Detection pada program CP3, klik Experiment Start Experiment Setup KLIK 9
Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini: 5. Untuk memulai percobaan (Experiment), dapat kita lakukan dengan melakukan kostum atau dengan cara mengaktifkan ketiga percobaan, yaitu Part 1, 2, dan 3. Untuk mengaktifkan percobaan dapat kita lakukan dengan mengklik tombol ON yang ada di pojok kiri (ada di setiap Part). Catatan : untuk melakukan percobaan tidak harus semua Part diaktifkan, tetapi hanya dengan memilih satu atau dua Part pun percobaan dapat dilakukan. Jika Part dalam kondisi On maka akan terlihat berwarna hijau pada setiap toolbar setiap Part dan akan berwarna merah menandakan bahwa Part dalam keadaan Off. 6. Setelah memilih percobaan yang akan dilakukan, pada tahap ini ada empat langkah yang harus Anda lakukan, yaitu: a. Pilihlah karakter (p, q, b, atau lainnya) yang menjadi Target dan Distractor yang Anda inginkan pada masing-masing percobaan. Contoh: Target p dan Distractor (pengacau atau pengganggu) yang dipilih adalah q dan b. Dalam langkah ini, tidak hanya karakter saja yang dapat dipilih, tetapi warna, jenis tulisan, dan ukuran karakter dapat kita pilih sesuai dengan keinginan kita. b. Pilihlah kemungkinan jumlah karakter/item yang akan muncul (Number of possible items in the displays). 10
c. Pilihlah jumlah replikasi (Replications) karakter/item yang menjadi Target yang akan dimunculkan pada percobaan. d. Pilihlah Feedback After Each Trial (umpan balik pada setiap percobaan) yang Anda inginkan dengan cara meng-klik pada pilihan yang ada, yaitu RT Feedback (waktu pengerjaan) dan Accuracy Feedback (ketepatan jawaban), dapat dipilih keduanya atau hanya salah satu saja. Klik tombol ON untuk mengaktifkan percobaan yang ada di Part 1, 2, dan 3. Klik tanda panah ( ) untuk memilih Target yang diinginkan. Custom: membuat instruksi sendiri (sesuai dengan keinginan kita). Part 1, 2, dan 3. Aktifkan Part yang ingin diujicobakan. Klik tanda panah ( ) untuk memilih distraktor yang diinginkan. Warna, jenis tulisan, dan ukuran karakter dapat kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Warna latar layar dapat disesuaikan dengan keinginan Klik tanda panah ( ) untuk memilih jumlah replikasi Target yang diinginkan. Klik tanda panah ( ) untuk memilih jumlah karakter/ item yang mungkin muncul pada layar. Default : jika ingin menampilkan instruksi. None : jika tidak ingin menampilkan instruksi. Feedback yang diinginkan. RT feedback: waktu reaksi menjawab. Accuracy feedback: jawaban benar/ salah. 11
7. Setelah semua langkah dilakukan, klik File Start With Auto Logging. KLIK With auto logging : sebelum memulai program, maka kita akan masuk ke log file name dan barulah memasukkan subject identification. Without auto logging : kita langsung masuk ke subject identification tanpa harus masuk ke log file name. 8. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini: Klik File Name masuk ke folder yang diinginkan (Contoh :drive C Program CP3 Bin ), kemudian klik OK 9. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini: Masukan Subject Identification yang diinginkan (sebagai contoh: nama_npm) kemudian klik OK. 12
10. Kemudian akan muncul instruksi sebagai berikut (tampilan dalam bahasa Inggris) jika Anda memilih instruksi default : Jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Dalam percobaan ini, pekerjaan Anda akan ditampilkan secara acak untuk mencari kehadiran (Present) karakter P. Pada beberapa percobaan, karakter ini akan muncul di suatu tempat, tetapi pada percobaan lain tidak akan disajikan sama sekali. Untuk membuat respon, Anda cukup meng-klik Mouse pada tombol Hadir atau Absen (Present or Absent). Setelah itu klik Start. 13
KLIK 11. Selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut: Klik Start Trial KLIK 12. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut: Terdapat banyak huruf yang terdiri dari huruf Target dan Distractor (pengacau) Apabila huruf Target yang ditentukan (misalnya sesuai contoh: P) ada dalam rangkaian huruf tersebut klik Present, akan tetapi apabila tidak terdapat dalam rangkaian huruf tersebut klik Absent. 14
Klik, jika karakter Target tidak hadir. Dalam contoh di atas huruf Target P tidak terdapat dalam rangkaian huruf di atas maka, klik Absent. Klik, jika karakter Target hadir. 13. Setelah menjawab suatu trial, maka akan tampil output yang menjelaskan apakah jawaban Anda benar atau salah. Dikarenakan pada langkah sebelumnya Anda memilih untuk menampilkan accuracy feedback dan RT feedback, maka output yang tampil adalah pernyataan apakah jawaban Anda benar atau salah (correct untuk jawaban benar dan incorrect untuk jawaban salah) dan waktu repon Anda ketika menyelesaikan trial ini dalam hitungan waktu msec (milliseconds). 15
(Jangan lupa mencatat apakah hasil anda benar (correct) atau salah (incorrect) dan juga waktu anda menjawabnya. ) Klik Start Trial untuk memulai trial berikutnya hingga semua rangkaian trial setiap part selesai diberikan. 14. Jika semua trial telah selesai dikerjakan, berarti eksperimen telah selesai dan akan tampil tulisan Thank you. The experiment is over. Lalu klik OK. 16
15. Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan seperti gambar yang di bawah. Hasil yang sudah kita kerjakan disimpan di : C/progra 1/CP3/BIN. Lalu klik OK. 16. Jika Anda ingin menyudahi eksperimen tanpa menyelesaikan semua rangkaian trial, silahkan klik FILE pada menubar lalu pilih EXIT. 17
DAFTAR PUSTAKA Friedenberg, J., & Silverman, G. (2012). Cognitive science. California: Sage. Hill, G. (2001). A level psychology. New York: Oxford University Press Pastorino, E., & Portillo, S. D. (2010). What is psychology? Essential: second edition. Belmon: Wadsworth. Treisman, A. M. & Garry, G.. (1980). A feature-integration theory of attention. Journal of Cognitive psychology, no. 12, hal. 97-136 18