PENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

Pandangan KKG tentang rencana revisi standar pendidikan dan standar kompetensi dokter gigi serta langkah-langkahnya

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

Isu Strategis Komponen 1

Naskah Akademik RSGMP. Oleh: TIM Sosialisasi Le Grand, Balikpapan, 12 Nop 2010

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

PROFIL INSTITUSI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI DAN SPESIALIS INDONESIA. Konsil Kedokteran Gigi Indonesia

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

NASKAH AKADEMIK REVISI STANDAR PENDIDIKAN DOKTER GIGI INDONESIA

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

Komposisi Standar Kompetensi DRG INA

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan

TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN, PEMBINAAN, DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER GIGI

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan. Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan

ETIKA KEDOKTERAN GIGI & UURI No 29 TH HARUM SASANTI Pelatihan Dokter Gigi Keluarga

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, April 2015

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEKANISME PELAKSANAAN DALAM MENGHADAPI PELUNCURAN SISTIM INTEROPERABILITAS TERKAIT PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI OLEH MKKGI

EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi?

PERSYARATAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DALAM PENGURUSAN STR

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

PENJELASAN ATAS ALUR KEGIATAN PENJAGAAN TERHADAP KUALITAS PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN SUDUT PANDANG DARI RANAH KEGIATAN TANGGUNG-JAWAB KKI

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

Muslich Mahmud Eky S. Soeria Soemantri AFDOKGI

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

amanahkan pentingnya Kesehatan.

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

VISI, MISI & NILAI PDGI

2014, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lemb

3 Kurikulum sudah dilaksanakan dengan model blok kompetensi pada semua PS 2 2 4

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan visi misi yang diembannya, program Studi ilmu Penyakit Dalam telah membuat program jangka panjang 5 tahun ke depan.

Standard Operating Procedure PEMBUATAN SKRIPSI


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

LAMPIRAN 4. (Halaman 1-8)

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015

PROGRAM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI

Manual Mutu PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

2 rangka menjamin penerapan standar pendidikan profesi dokter gigi dan standar kompetensi dokter gigi; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

LAPORAN PENGURUS KOLOKIUM PSIKOLOGI INDONESIA A. Mandat dan Isu-isu pada Kolokium XIX Padang, Tindak Lanjut dan Status Saat ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Ijazahln.new.dikti.go.id

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

FORMAT 3 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU VISITASI,...

1 DESEMBER Tim P

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

PROGRAM KERJA TAHUN 2010 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A.1. Perolehan harapan pelanggan terkait kualitas lulusan dari pengguna lulusan, asosiasi profesi dan alumni

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI INDONESIA

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas 1.1 : Pengembangan strategi penerimaan mahasiswa baru. Aktivitas 1.2 : Penguatan implementai KBK

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Tabel 1. Penjabaran Langkah menjadi Kegiatan LAM-PTKes

PENJAMINAN MUTU DALAM MEMBANGUN UPI SEBAGAI A LEADING AND OUTSTANDING UNIVERSITY. Oleh Sunaryo Kartadinata

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PADA PROGRAM PROFESI

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

ASTI MEIZARINI,drg.,MS. Excellence with Morality

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

ALUR KEGIATAN PENJAGAAN TERHADAP KUALITAS PRAKTIK KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI. Materi Workshop ITY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PENDAHULUAN... Kerangka acuan kerja workshop penyusunan revisi standar kompetensi dokter dan dokter gigi yang diberikan oleh HPEQ: 1. Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional dengan sub sistemnya. 2. Mengembangkan sistem nasional uji kompetensi dan peningkatan kualitaslulusan pendidikan kesehatan. 3. Financial asistance package untuk pemberdayaan institusi melalui hibah kompetisi dan kemitraan. Ketiga tujuan tersebut akan dicapai melalui 3 komponen dengan skema kerja yang berbeda. Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi

1. Penyesuaian dalam rangka peningkatan mutu lembaga Pendidikan Kedokteran/ KG 2. Perkembangan Pendidikan Kedokteran/ KG 3. Perkembangan Pelayanan Kesehatan 4. Perkembangan dalam Akreditasi Pendidikan 5. Globalisasi

1. UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 3. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 5. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

TUJUAN KEGIATAN 1. Mengidentifikasi isi dari standar kompetensi profesi dokter dan dokter gigi edisi tahun 2006 yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. 2. Mengidentifikasi masukan untuk revisi standar kompetensi profesi dokter dan dokter gigi. 3. Menyusun naskah awal revisi standar kompetensi profesi dokter dan dokter gigi.

Revisi yang diperlukan: Kebutuhan Masyarakat Indonesia Perkembangan IPTEK Percabangan Ilmu KG (interdisiplin): Implan KG, KG Forensik KKNI: drg level 7, domain Profesionalisme dsb

Revisi yang diperlukan: Dokumen dan Borang Akreditasi BAN PT 2010: Uji Coba 4 FKG Penjaringan, penyaringan dan pelatihan Asesor Penerapan tahun 2011 Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Standar Nasional Pendidikan (minimal 8 standar) dsb

Revisi UU Rumah Sakit Standar RS Pendidikan Pedoman Penyelenggaraan RSGM Status Kepemilikan Akreditasi RSGMP? Perkembangan Dental Hospital di LN dsb

1. Pembentukan dan TUPOKSI Pokja: KKI, AFDOKGI, PDGI 2. Tahapan pendidikan: Akademik Profesional 3. SDM: Dosen 4. Status kepemilikan RSGMP 5. Pemahiran? 6. Profil Lulusan - KKNI 7. Kuota jumlah mahasiswa 8. Biaya pendidikan

Pokja PDGI (Kolegium): Tugas: mengidentifikasi kompetensi drg untuk kemudian menjadi standar kompetensi (orientasi pada kebutuhan pelayanan KG, perkembangan IPTEK).. 3 orang Pokja AFDOKGI: Tugas : mengidentifikasi masalah2 pendidikan termasuk RSGMP, mengusulkan pemecahan masalahnya dan memasukan dalam standar 4 orang Pokja KKI: Tugas: merangkum hasil Bimtek KKI.. 3 orang Temu Pokja berikutnya: 4, 5, 6 Agustus

Proses pendidikan Akademik Profesional menjadi satu kesatuan satu program. Lulusan pendidikan drg: mendapat serfikat SKG dan Drg. EPSBED menjadi satu kesatuan. Ijin Operasional menjadi satu kesatuan.

Rasio dosen:mahasiswa Akademik 1:20 Profesi 1:10 Kualifikasi dosen: Sesuai peraturan pemerintah: harus setingkat diatasnya atau mempunyai jabatan akademik minimal Lektor untuk dosen non klinik atau drg yang diakui kompetensinya oleh institusi ybs (kalibrasi) untuk dosen klinik Dosen klinik harus menyerahkan satu SIP nya ke RSGMP Masalah kekurangan dosen: Penugasan oleh Dekan Tatap muka dengan real time IT

Kepemilikan: Standar Pendidikan: Institusi Pendidikan harus memiliki RSGMP Usulan: adanya kerjasama dengan rumah sakit pendidikan melalui MOU yang menjamin kelancaran pendidikan profesi

Saat ini kita sudah melakukan pemahiran di tahapan profesi dan UU tidak mengharuskan adanya pemahiran bagi pendidikan KG Di masa yang akan datang pemahiran bisa dilakukan setelah panel ahli menentukan ya/tidaknya

Profil lulusan sesuai dengan KKNI level 7. Muatan lokal sesuai dengan unggulan masing-masing institusi pendidikan.

Kualifikasi calon mahasiswa dari IPA, mengikuti psikotest dan aptitude test, serta nilai rata-rata UAN 7. Disesuaikan dengan rasio dosen : mahasiswa. Disesuaikan dengan kebutuhan nasional dokter gigi.

Diserahkan ke pakar dengan memperhitungkan komponen-komponen: 1. Lama studi sampai menjadi drg. 2. Fasilitas: sarana dan prasarana 3. Kurikulum : strategi pendidikan, praktikum dan klinik 4. RSGMP 5. Dll

TIME FRAME No Waktu Target 1 Mggu 4, 30-31 Juli Kesepakatan tambahan komponen pendidikan di Jkt. 2 Mggu 3, Agust Kesepakatan standar kurikulum: asupan masalah dari AFDOKGI. Tahap 1 3 Mggu 2, Sept Kesepakatan standar kurikulum: asupan masalah dari AFDOKGI. Tahap 2 4 Mggu 1, Okt Kesepakatan standar Dosen : asupan masalah dari AFDOKGI 5 Mggu 3, Okt Kesepakatan standar RSGM : asupan masalah dari ARSGMP Tahap 1 6 Mggu 4, Okt Kesepakatan standar RSGM : asupan masalah dari ARSGMP Tahap 2

STANDAR KOMPETENSI DOKTER GIGI KESEPAKATAN BERSAMA Secara garis besar standar kompetensi dokter gigi tidak direvisi tetapi diharapkan akan menghasilkan penjabaran secara operasional dari setiap kompetensi penunjang.

PERMASALAHAN... Harus dilakukan survey implementasi standar kompetensi pada institusi dengan borang yang telah disiapkan. Implementasi standar kompetensi yang diterapkan pada tahun 2006 belum semua Fakultas Kedokteran Gigi dan Prodi menuangkan dalam bentuk kurikulum. Belum ada lulusan dokter gigi dari penerapan standar kompetensi tersebut. Standar kompetensi yang ada belum memperlihatkan batasan-batasan yang tegas antara tindakan yang boleh dilakukan dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Tidak ada database dokter gigi hasil kurikulum terdahulu, sehingga sulit untuk membandingkan dengan produk dokter gigi yang telah menerapkan kurikulum berstandar kompetensi.

YANG DIHARAPKAN... Disusun harus sesuai dengan: Kebutuhan masyarakat atau negara (nasional). Tuntutan global yang sesuai dengan IQF dan IPTEK Global trend MDG S bagi dokter gigi. Tuntutan mutu akibat adanya pasar bebas.

SOLUSI Kolegium, KKI, Afdokgi, PDGI, ARSGMP, perlu duduk bersama untuk penyempurnaan standar pendidikan dokter gigi agar sesuai dengan standar kompetensi. Diharapkan diperolehnya standar pendidikan dan standar kompetensi yang merupakan dasar disusunnya kurikulum di setiap institusi pendidikan kedokteran gigi, acuan untuk standar pelayanan medik, dan acuan dalam membuat soal uji kompetensi sehingga dihasilkan dokter gigi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

TINDAK LANJUT Dibentuk Pokja Afdokgi, KKI, Kolegium, ARSGMP, PDGI yang akan membahas tindak lanjut dari workshop konsolidasi mengenai standar pendidikan dokter gigi dan standar kompetensi dokter gigi dalam waktu dekat (Schedule ditentukan oleh masing-masing). Gabungan hasil tersebut akan menjadi kerangka acuan sehingga didapatkan penyempurnaan dari kedua standar tersebut. Bukan revisi yang terburu-buru Konsep dokter gigi keluarga

KESIMPULAN Menyamakan persepsi mengenai kalimat yang bersifat umum pada standar kompetensi dengan membuat penjabaran atau batasan-batasan operasional. Kompetensi penunjang perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi kemampuan dasar sehingga diperoleh keseragaman dalam penyusunan kurikulum di setiap institusi. Standar kompetensi harus disesuaikan dengan IQF. Standar kompetensi (penjabarannya) disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Hasil Bimtek akan disosialisasikan oleh KKI pada pertemuan berikutnya.