PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA

MODUL BIMBINGAN TEKNIS

Mendampingi Anak Belajar Di Rumah

Menumbuhkan KARAKTER BERSAHABAT pada Anak

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mengelola. Sumber Daya Keluarga C3.2.SPOT.008

MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK C3.2.SPOT.010

Seri Pendidikan Orang Tua Mendampingi Anak Siap Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA C3.2.SPOT.029

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua : Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak Cetakan Pertama Desember 2016

Keluarga Hebat Tanpa Narkoba

Mendampingi Anak Ketika Bermasalah

MENDAMPINGI ANAK MENGHADAPI BAHAYA PORNOGRAFI

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

Menanamkan Hidup Sederhana

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH LUAR BIASA DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Membantu Anak Percaya Diri

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

IKLAN PRODUK DAN DISKON

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 130 TAHUN 2017 TENTANG

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi 2017

MENGAPA PENTING PENDIDIKAN ORANG TUA?

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

Sistem Informasi. Perencanaan dan Monitoring Kegiatan Sekolah

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

Pokja Pendidikan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional terutama pada tujuan Pendidikan Nasional yaitu

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Seri Pendidikan Orang Tua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA AYO, BANTU ANAK HINDARI PERUNDUNGAN C3.2.SPOT.

Menanamkan Perilaku Berkendaraan Aman

KATA PENGANTAR. menengah.

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PETUNJUK TEKNIS IMPLEMENTASI PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

Mengapa penting pendidikan orang tua?

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospritual

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang penuh dengan kompetitif merupakan tantangan bagi

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

PROGRAM PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu, untuk membentuk kepribadian individu yang cakap dan kreatif,

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015

PEMANFAATAN DATA PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

WORKSHOP EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH DASAR (SD)

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

Transkripsi:

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Tim Penyusun Modul Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan: Pendidikan Keluarga di Era Digital Pengarah Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Palupi Raraswati, Kasubdit Pendidikan Orang Tua, Dit. Bindikkel Tim Penyusun Agus Mohamad Solihin, Kasi Sumber Belajar Orang Tua, Dit. Bindikkel Suradi, Kasi Pendampingan Pembelajaran Orang Tua, Dit. Bindikkel Sri Lestari Yuniarti, Dit. Bindikkel Mohamad Roland Zakaria, Dit. Bindikkel Lilis Hayati, Dit. Bindikkel Tim Pendukung Nugroho Eko Prasetyo, Dit. Bindikkel Anom Haryo Bimo, Dit. Bindikkel Surya Nilasari, Dit. Bindikkel Reza Oklavian, Dit. Bindikkel Desain Sampul dan Tata Letak Larasati Paramita Renita Della Anggraini Narahubung Surel: sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id (021) 2520006 Sila hubungi salah satu kanal informasi di atas untuk memberikan masukan dan pengayaan atas materi ini ii

Modul ini merupakan acuan dalam pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga pada satuan pendidikan tingkat kabupaten/kota. Namun demikian, narasumber, fasilitator, dan penyelenggara dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa mengurangi esensinya. iii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...iv KATA PENGANTAR...vi A. PENDAHULUAN...1 B. TUJUAN...1 C. HASIL YANG DICAPAI...2 D. PERTANYAAN KUNCI...3 E. PETUNJUK UMUM...3 F. METODE...4 G. SUMBER, BAHAN, DAN MEDIA...4 H. WAKTU...4 I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN...4 iv

KATA PENGANTAR Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan kemitraan yang kuat antara keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat (tri sentra pendidikan). Sehingga terbentuk ekosistem yang mendukung lingkungan pendidikan yang kondusif bagi ruang belajar anak. Didorong oleh semangat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang selaras dan harmoni tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas). Tugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 adalah melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan keluarga. Sedangkan fungsinya adalah terkait dengan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; peningkatan kualitas pendidikan karakter anak dan remaja; fasilitasi sumber belajar dan pendanaan pendidikan keluarga; fasilitasi penjaminan mutu pendidikan keluarga; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; serta pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan keluarga. Pada tingkat satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk membangun komitmen secara internal dan menjalin kemitraan dengan keluarga (orang tua/wali murid), serta masyarakat guna mewujudkan ekosistem pendidikan yang baik. vi

Pada tahun anggaran 2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 5.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun 2016 menyelenggarakan bimbingan teknis bagi 6.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota (sasaran tahun 2015) dan bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016). Sebagai kelanjutan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan, pada tahun anggaran 2017, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016 ) dan bagi 4.000 satuan pendidikan di 80 kabupaten/kota (sasaran tahun 2017). Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan bimbingan teknis tersebut, disusunlah modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga sebagai acuan bagi penyelenggara, narasumber, dan fasilitator pusat maupun daerah. Modul ini dirancang dengan metode pendekatan pembelajaran partisipatif yang melibatkan peserta secara aktif dalam setiap sesi penyampaian materi. Saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah menyusun modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga, semoga memberi manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Jakarta, Maret 2017 Direktur, Dr. Sukiman, M.Pd NIP. 196006151981021001 vii

Perangkat digital yang canggih saat ini terus berkembang dan seyogyanya mempermudah hidup kita, termasuk di antaranya dalam proses mendidik dan mengasuh anak. Bentuknya yang atraktif sangat menarik perhatian anak-anak dan menjadi media belajar yang menyenangkan. Anak-anak kita diberikan kemudahan untuk mengakses informasi berharga dan kesempatan belajar yang lebih luas. Namun dibalik kecanggihannya, teknologi digital pun membawa pengaruh yang mengkhawatirkan bagi masa depan anak-anak. Beberapa fitur yang ditawarkan tanpa pendampingan dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan mental anak. Fenomena tersebut menjadi tantangan bagi kita, terutama bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Orang tua harus dipersiapkan bersama satuan pendidikan, mengembangkan anak-anak menghadapi era teknologi dan informasi di semua lini kehidupan. Penanganan yang tepat akan memberikan dampak manfaat dan mengurangi pengaruh buruknya. Tujuan sesi ini adalah peserta mampu memahami dan menumbuhkan kesadaran tentang pengaruh revolusi digital (konten dan perangkat). Setelah mengikuti sesi ini, para peserta diharapkan mampu: 1. memahami pengaruh revolusi digital (konten dan perangkat); 2. memahami dampak positif dari era digital bagi anak; 3. memahami tantangan yang dihadapi di era digital terkait dengan pendidikan dan pengasuhan anak; 4. memahami dampak negatif dari era digital bagi anak; 5. memahami cara mendidik dan mengasuh anak di era digital; 6. menumbuhkan kesadaran pengaruh revolusi digital (konten dan perangkat); 7. menumbuhkan kesadaran dampak positif dari era digital bagi anak; 1

8. menumbuhkan kesadaran tantangan yang dihadapi di era digital ter kait dengan pendidikan dan pengasuhan anak; 9. mengantisipasi dampak negatif dari era digital bagi anak; 10. mengembangkan cara mendidik dan mengasuh anak di era digital; dan 11. meningkatkan literasi digital. Hasil yang ingin dicapai dari sesi ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya pemahaman tentang pengaruh revolusi digital (konten dan perangkat) 2. Adanya pemahaman tentang dampak positif dari era digital bagi anak 3. Adanya pemahaman tentang tantangan yang dihadapi di era digital terkait dengan pendidikan dan pengasuhan anak 4. Adanya pemahaman tentang dampak negatif dari era digital bagi anak 5. Adanya pemahaman tentang cara mendidik dan mengasuh anak di era digital 6. Tumbuhnya kesadaran pengaruh revolusi digital (konten dan perangkat) 7. Tumbuhnya kesadaran dampak positif dari era digital bagi anak 8. Tumbuhnya kesadaran tantangan yang dihadapi di era digital terkait dengan pendidikan dan pengasuhan anak 9. Adanya antisipasi dampak negatif dari era digital bagi anak 10. Adanya pengembangan cara mendidik dan mengasuh anak di era digital; dan 11. Meningkatnya literasi digital. 2

Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan dalam sesi ini antara lain: 1. Apa yang dimaksud dengan mendidik dan mendampingi? 2. Apa yang dimaksud dengan era digital? 3. Apa yang yang dimaksud dengan revolusi digital? 4. Kegiatan apa saja yang dimudahkan di era digital? 5. Apa dampak era digital bagi pendidikan dan pengasuhan anak? 6. Bagaimana cara orang tua beradaptasi dalam mendidik dan mengasuh anak di era digital? Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan dengan baik, berikut beberapa hal yang harus dilakukan oleh fasilitator: 1. Memfasilitasi proses pembelajaran peserta 2. Berperan aktif menciptakan atmosfer belajar yang aktif partisipatif 3. Bekerja sama dengan co fasilitator dalam proses belajar peserta 4. Mengatur peserta untuk duduk berkelompok, disarankan menggunakan format melingkar 5. Menyiapkan bahan presentasi tentang Pendidikan Keluarga di Era Digital 6. Menyiapkan peserta untuk memahami teknik pemetaan pikiran (mind mapping) 7. Mendorong peserta untuk aktif berdiskusi di dalam kelompok F. METODE Metode yang digunakan pada sesi ini adalah: 1. Asset Based Thinking 2. Diskusi 3. Ceramah 4. Tanya Jawab. 3

G. SUMBER, BAHAN DAN MEDIA 1. Bahan Presentasi Pendidikan Keluarga di Era Digital; 2. Daftar pertanyaan untuk diskusi tentang revolusi digital; 3. Video: Digital Revolution dan Digital Native; 4. Kertas Kerja Peserta 1.1: Mind Mapping; dan 5. ATK: kertas plano, spidol, pena, post-it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting. 6. Proyektor LCD 7. Laptop untuk presentasi 8. Layar proyektor LCD H. WAKTU Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 120 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada langkah-langkah kegiatan. I. LANGKAH - LANGKAH KEGIATAN PENGANTAR (10 menit) 1. Fasilitator mengucapkan salam dan memperkenalkan diri (1 menit); 2. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan ice breaking ( 3 menit ); 3. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sesi ini ( 1 menit ); dan 4. Fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok ( 5 menit ). 4

APLIKASI ( 15 menit ) 1. Fasilitator memberikan pertanyaan yang sama di setiap kelom pok: Bagaimana Kondisi Anak di Era Digital? dengan menggu nakan diskusi bersama, dituliskan di kertas plano/flipchart (5 menit); 2. Fasilitator menulis semua masukan dari peserta dan kemudian menstimulasi peserta untuk menilai apakah pernyataan-pernyataan yang tertulis bersifat negatif atau positif. Hitung jumlah pernyataan positif dan negatif (5 menit); 3. Fasilitator mengajak peserta untuk berpikir positif terhadap pernyataan-pernyataan yang negatif sehingga dipastikan semua pernyataan tersebut berubah menjadi pernyataan positif (5 menit); REFLEKSI ( 10 menit ) 1. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan terkait: revolusi digital; kegiatan yang dimudahkan di era digital; dampak era digital bagi pendidikan dan pengasuhan anak; cara orang tua beradaptasi dalam mendidik dan mengasuh anak di era digital (5 menit); 2. Fasilitator mempersilakan peserta untuk menuliskan semua jawabannya di kertas jawaban (3 menit); 3. Fasilitator meminta beberapa peserta membacakan jawabannya (2 menit); 4. Fasilitator memberikan penguatan. PENGUATAN NARASUMBER ( 85 Menit ) 1. Narasumber memberikan penguatan tentang pendidikan keluarga di era digital (70 menit); 2. Narasumber membuka sesi tanya jawab (15 menit). 5

PENGUATAN MANDIRI Fasilitator mendorong peserta untuk membaca bahan-bahan bacaan lainnya khususnya di laman sahabat keluarga (www.sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id) 6

Catatan: 7

6 6 @ShbKeluarga 6 Sahabat Keluarga Sahabatkeluarga 6