BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

KEADAAN UMUM Sejarah

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981

Pelayanan Jasa&Pelatihan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

PENERAPAN SIDa UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DI SUMATERA UTARA

Kontribusi Pusat Penelitian Kelapa Sawit UNTUK PERKELAPASAWITAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan wilayah di berbagai daerah melalui. melalui program revitalisasi perkebunan mendorong para pengusaha/ pekebun untuk

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 10/M/PER/XII/2006

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 27/PJ/2017

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

.000 WALIKOTA BANJARBARU

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

V. GAMBARAN UMUM LABORATORIUM. Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LT-IPB Bogor) dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

RENCANA KERJA TAHUNAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

II. PENGUKURAN KINERJA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 95/Kpts/KL.500/2/2003 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Dkk

Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 1

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

F1.82 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN OPTIMASI INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN YANG BERKELANJUTAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon (Berdasarkan pada Peraturan Walikota No. 37 Tahun 2008)

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 33/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG PUPUK ORGANIK DAN PEMBENAH TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) pada tanggal 26 September 1916 yang di kemudian hari dikenal dengan nama RISPA (Research Institute of the Sumatra Planters Association). Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan (BPP) Medan. Pada tahun 1987, BPP ditempatkan di bawah koordinasi AP3I (Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia) dan Badan Litbang Pertanian dengan sebutan Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun). Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslibun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPH-AP31 No. 084/Kpts/DPH/XII/1993 pada 24 Desember 1992. Pusat Penelitian Kelapa Sawit berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia yang anggotanya terdiri dari PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara. Sejak 22 Desember 2009, LRPI resmi mendapatkan badan hukum dari PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN-anak perusahaan BUMN Perkebunan). PT RPN merupakan transformasi sistem pengelolaan dari non coorporate research menjadi coorporate research dan mulai efektif beroperasi pada tanggal 5 Februari 2010 dan mengelola 5 Puslit dan 1 Balit. PPKS dalam waktu dekat akan spin off menjadi PT yang merupakan anak perusahaan PT RPN. 6

7 Dalam melaksanakan kegiatannya PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan yang mewakili pemerintah. PPKS diharapkan menjadi center of excelence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan industri kelapa sawit. Sedangkan misi PPKS adalah menunjang industri kelapa sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan serta pelayanan. Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang dihasilkan, PPKS dapat menjadi motor penggerak (prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia. PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Pentingnya peran PPKS dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional telah diakui oleh berbagai pihak sehingga PPKS memperoleh penghargaan berupa Achmad Bakrie Award bidang Teknologi pada Tahun 2008, Anugerah Iptek dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada Tahun 2011 dan ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) oleh Kemenristek sejak Tahun 2011. Visi dan Misi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) VISI Menjadi lembaga penelitian bertaraf internasional yang mampu menjadi acuan (center of exellence) bagi dunia perkelapasawitan yang dalam kegiatannya mampu mandiri secara finansial dan memiliki sumber daya insani yang berkualitas dan sejahtera.

8 MISI 1. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dan melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran. 2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa pelayanan dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit. 3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan. 4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang berbadan hukum, yang tidak mengutamakan keuntungan untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan. B. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) 1. Struktur Organisasi PPKS Unit Medan Untuk melaksanakan kegiatannya Pusat Penelitian Kelapa Sawit memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Direktur I sebagai penanggung jawab umum keuangan dan Direktur II sebagai penanggung jawab penelitian dan pengembangan. Untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan Direktur dibantu oleh Asisten Direktur Pra Panen dan Asisten Direktur Pasca Panen. Direktur juga dibantu oleh dua orang Kepala Biro yaitu Kepala Biro Umum yang menangani masalah administrasi dan Kepala Biro Pelayanan yang menangani masalah pelayanan. Sementara untuk menangani masalah kebun percobaan/sub station yang ada pada eks Puslitbun Medan dan eks Puslitbun

9 Marihat-Bandar Kuala, Direktur dibantu oleh Kepala Balai Penelitian Medan dan Kepala Balai Penelitian Marihat - Bandar Kuala. DIREKTUR Kepala Bidang Penelitian Kepala Biro Umum/ SDM Kepala Bidang Usaha General Manager SUS Bahan Tanaman Pemuliaan & Bioteknologi Tanaman Ilmu Tanah & Agronomi Proteksi Tanaman Pengolahan Hasil & Mutu Rekayasa Teknologi & Pengelolaan Lingkungan Sosio Tekno- Ekonomi Urusan Kerjasama & Dukungan Penelitian Administrasi Penelitian SDM & Hukum Keuangan & Akuntansi Rumah Tangga Pengadaan & Inventaris Unit Usaha Medan Unit Usaha Marihat Pengembangan Usaha & Promosi Pelayanan Jasa & Konsultasi Laboratorium Pelayanan Intern Audit Breeding Research For Development Pohon Induk Produksi Quality Control / Quality Assurance Pemasaran & Logistik Kultur Jaringan Management Representative & ISO Team Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Medan Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan (2015)

10 2. Struktur Organisasi PPKS Unit Usaha Marihat KA. UNIT PPKS MARIHAT Keuangan Administrasi / SDM URT Kebun Produksi / Bibitan Keuangan Verifikasi Poliklinik Mess I & II SDM / Personalia Telepon / Fax Pos TK Titipan Baby Gereja Mesjid Darma Wanita Fotocopy Security Biro URT Kemotoran Bengkel Listrik Air Gudang Pustaka / Aula Perawatan Lapangan Lapangan Tennis Kalianta Dalu-dalu Sijambu-jambu T.Dalam / P.Maria Padang Madarsah Simirik Bibitan Komersil Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat (2015) C. Uraian Tugas (Job Description) Jabatan - jabatan yang ada berdasarkan struktur organisasi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Direktur Berfungsi memimpin Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan komoditi perkebunan

11 kelapa sawit dan kakao dan sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dan pengembangan sesuai dengan yang ditetapkan rapat anggota dan DPH- AP3I. Adapun tugas-tugas Direktur adalah sebagai berikut : a. Mengarahkan kebijakan penelitian dan pengembangan komoditi perkebunan kelapa sawit dan kakao dalam mencapai maksud dan tujuan PPKS Medan. b. Membina seluruh jajaran unit kerja guna mencapai maksud dan tujuan PPKS Medan. c. Mengelola kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dan bertindak atas nama Pusat Penelitian Kelapa Sawit dalam melakukan hubungan dengan pihak luar untuk menjamin terselenggara fungsi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. d. Mengupayakan kemandirian dalam mengatasi sumber daya alam dan sumber dana sesuai dengan AD dan ART AP3I yang disahkan. 2. Kepala Urusan SDM/Hukum Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM/Hukum adalah : a. Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan. b. Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum. c. Melakukan tata usaha di bidang hukum.

12 3. Kepala Urusan Akuntan dan Keuangan Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah: a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan. b. Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas. c. Melakukan tata usaha keuangan. d. Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa. 4. Kepala Usaha Rumah Tangga Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah : a. Memelihara gedung dan rumah dinas. b. Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan. c. Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen. d. Memelihara kebersihan halaman. e. Melakukan ketata usahaan rumah tangga. 5. Kepala Bidang Usaha Mempunyai tugas sebagai berikut : a. Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan bidang usaha dan pengendalian. b. Memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan kelompok usaha. c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup bidang usaha.

13 d. Meningkatkan produktivitas Kelapa Sawit di lingkup bidang usaha. e. Mengajukan usulan program pengembangan usaha, jasa pelayanan konsultasi dan jasa laboratorium, program pelatihan dan promosi serta pengembangan/pembangunan Kelapa Sawit yang baru. f. Mengusulkan rencana perubahan teknis untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan usaha. g. Menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil akhir kegiatan di bidang kepada Direktur. 6. Kepala Unit Usaha Medan Berfungsi sebagai pengelola dan pengawas pelaksanaan. Adapun tugastugas unit usaha Medan adalah : a. Melakukan pengawasan seluruh kebun lingkup unit usaha Medan. b. Membantu dan menerima tugas yang berkaitan dengan unit usaha Medan dan Kepala Bidang Usaha. c. Melakukan pengawasan/menilai kepegawaian dan pengendalian pelaksanaan di lingkup unit usaha Medan. d. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan operasional kebun lingkup usaha Medan dengan tujuan efektivitas dan efisiensi. e. Pengawasan pelaksanaan kontrak perjanjian kerja pemeliharaan tanaman di kebun lingkup unit usaha Medan dengan pihak ketiga. 7. Kepala Unit Usaha Marihat Memiliki tugas sebagai berikut : a. Membuat garis besar sistem metode pelaksanaan kegiatan operasional dan pengendalian diseluruh wilayah kerja.

14 b. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja. c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat. d. Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti. 8. Manajer Pengembangan Usaha Promosi (PUP) Berfungsi sebagai berikut : a. Manajer PUP berfungsi sebagai pengelola dan pengawas pelaksanaan tugas sepuluh kegiatan penanggung jawab meliputi administrasi, pameran, pelatihan/training, teknologi, informasi, publikasi, perpustakaan, pustekinfo dan waralaba serta bisnis center. b. Membantu Kepala Bidang Usaha dalam mengelola semua kegiatan yang berkaitan dengan : 1) Sumber dana yang berkaitan dengan lingkup pengembangan usaha dan promosi yang meliputi sumber daya manusia, keuangan dan fasilitas. 2) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran. 3) Mengusulkan pengadaan/penambahan karyawan yang diperlukan di lingkup bidang serta mutasi bawahan. Jabatan - jabatan yang ada berdasarkan struktur organisasi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

15 1. Kepala Unit Usaha Marihat Memiliki tugas sebagai berikut : a. Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan kegiatan operasional dan pengendalian diseluruh wilayah kerja. b. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja. c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat. d. Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti. e. Mengajukan usulan perluasan bidang usaha dan rencana perubahan teknis serta pencapaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional. 2. Kepala Urusan Keuangan Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah: a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan. b. Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas. c. Melakukan tata usaha keuangan. d. Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa. 3. Kepala Urusan Administrasi/SDM Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM adalah :

16 a. Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan. b. Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum. c. Melakukan tata usaha di bidang hukum. 4. Kepala Usaha Rumah Tangga (URT) Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah : a. Memelihara gedung dan rumah dinas. b. Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan. c. Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen. d. Memelihara kebersihan halaman. e. Melakukan ketata usahaan rumah tangga. 5. Kepala Kebun Produksi Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan kegiatan perbenihan perkebunan. b. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan produksi perkebunan. c. Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman perkebunan. D. Jaringan Usaha/Kegiatan PPKS memiliki berbagai sarana penelitian berupa laboratorium maupun kebun-kebun percobaan sebagai berikut : a. Laboratorium penelitian dan pelayanan yang dilengkapi peralatan canggih seperti Gas Chromatography (GC), High Performance Liquid

17 Chromatography (HPLC), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), XDS NIR Analyzer Liquid, Digital ph meter, Spectrophotometer UV/VIS dan lain-lain. b. Kebun Induk untuk menghasilkan benih dan bibit unggul kelapa sawit. c. Kebun Percobaan dan Percontohan yang tersebar di 4 (empat) provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan total luas areal mencapai ± 2.900 (dua ribu sembilan ratus) Ha. d. Perangkat Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning System (GPS) untuk survei dan pemetaan lahan. e. Perpustakaan yang memiliki koleksi literatur perkelapasawitan terlengkap di Indonesia. f. Pilot Plant Biodiesel. g. Pilot Plant Oleo Pangan. h. Workshop. 1. Program Penelitian a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi faktor produksi. b. Pengembangan industri hilir. c. Peningkatan pemahaman terhadap peran kelapa sawit dalam aspek lingkungan dan kesehatan. d. Pengembangan energi alternatif. e. Mempercepat dan mempertajam program riset dan pengembangan kelapa sawit dalam upaya meningkatkan daya saing.

18 2. Kerjasama Penelitian Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, PPKS menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri diantaranya : a. Oil Palm Genome Project (OPGP) konsorsium 16 (enam belas) institusi dari 6 (enam) negara. b. Kerjasama penelitian industri hilir kelapa sawit TÜV Rheinland, University of Dresden, VW (Jerman), National Agricultural and Food Research Organization (Jepang), Evonik (Austria), GIZ (Jerman) dan Seafast Center. c. Kerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengenai penyakit Ganoderma. d. Konsorsium Ganoderma dengan beberapa lembaga penelitian untuk pengendalian penyakit Ganoderma. e. Konsorsium Eksplorasi Plasma Nutfah dengan produsen benih kelapa sawit lain di Indonesia. f. Kerjasama dengan Pusat Penelitian di bawah PT RPN dalam pengembangan pupuk hayati. g. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan paket teknologi produksi biodiesel, bahan lubrikan dari minyak sawit, briket arang dari tandan kosong sawit dan pengembangan serta pendidikan petani kelapa sawit. h. Kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian, seperti ITB, IPB, UGM, UNS, USU, Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK), BPPT dan lain-lain dalam berbagai aspek industri hulu maupun industri hilir kelapa sawit.

19 i. Kerjasama penelitian dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Swasta terutama dalam peningkatan produktivitas tanaman. E. Kinerja Usaha Terkini 1. Waralaba Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit ilegitim (palsu) dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih kelapa sawit melalui sistem waralaba. Waralaba dilaksanakan dengan perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Perkebunan atau Pertanian setempat. 2. Integrasi Sawit Sapi Energi (ISSE) Sebuah paket teknologi pengandangan ternak sapi yang mengandalkan hasil samping dari usaha agrobisnis kelapa sawit berupa pelepah dan bungkil kelapa sawit sebagai sumber pakan serta pemanfaatan limbah dari pengandangan sapi sebagai sumber energi dan pupuk organik yang dikembalikan ke kebun. 3. Program Sawit Rakyat (Prowitra) Prowitra ditujukan untuk mendekatkan bahan tanaman resmi yang diproduksi PPKS kepada pengguna di berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan program ini antara lain penyaluran benih unggul kelapa sawit PPKS, penyuluhan tentang kultur teknis kelapa sawit dan dialog interaktif dengan petani kelapa sawit.

20 4. Pelayanan Jasa dan Konsultasi a. Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Jasa rekomendasi yang diberikan berdasarkan informasi analisa tanah dan daun, pengamatan tanaman di lapangan dan didukung berbagai data sehingga dapat ditentukan jenis dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat. b. Bantuan Teknis Bentuk pelayanan jasa dan konsultasi PPKS yang bersifat pemecahan masalah terkait permasalahan di industri hulu dan industri hilir kelapa sawit. c. Jasa Analisis Laboratorium Jasa yang diberikan berupa analisis daun, tanah, pupuk, air dan limbah, mutu minyak sawit dan turunannya dan analisis agrokimia. Laboratorium di PPKS telah terakreditasi sebagai Laboratorium Penguji dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/IEC 17025:2005. d. Jasa Training dan Magang Program pendidikan dan pelatihan untuk membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM berkelanjutan. e. Publikasi PPKS menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah dan berbagai pedoman teknis, buku saku, buku semi populer dan majalah bulanan elaeis Indonesia untuk menyebarluaskan informasi perkelapasawitan.