FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DI SMK N 2 WONOSARI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ANALYSIS OF FACTORS CAUSE OF LEARNING DIFFICULTIES OF BIOLOGY CLASS VII MTsS PGAI PADANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PELAKSANAAN REMEDIAL TEACHING DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SE-KOTA PEKANBARU

NELLA OKTARIMA NPM:

TINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK TIDAK DISIPLIN DALAM PROSES BELAJAR DI MTsN KELAS VIII DURIAN TARUNG PADANG.

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 ( )

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

ARTIKEL PENELITIAN PNBP FT UNM

JMBK ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN DI SDN GUGUS I KATULISTIWA LIPAT KAIN ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH

Transkripsi:

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL YOLA MARDILA NPM. 10060157 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA N 13 PADANG Oleh: Yola Mardila Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK The background of this research was the students showed the bad attitude in learning process, got the low mark, do not learn about the material that gave by teacher before, the students do not past in do the exercise, the students is often disturb their friend in learning process, and showed the bad behavior such as to play truant, go home early. The purpose of this research describes: 1) The internal factors cause difficulty in learning process by students. 2) The external factors cause difficulty in learning process by students. This research is descriptive quantitative. Population is students of class X that have difficulty in learning process which do not get the target in Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), amounting 119 students. Sample is using total sampling, population is as sample. The total of the sample in this research is 119 students. The sources of the data is Primer data and Sekunder data. Instruments that used by researcher was questionnaire. Technique to analysis was Mean Hipotetic. The result of this research found that: 1) The internal factors cause difficulty in learning process by students in high category. 2) The external factors cause difficulty in learning process by students in category high enough. Based on this result of research, it found that factors internal and external were factors that make students were difficulty in learning process. Researcher suggest to students and all community in the school to comprehend about the factor of difficulty in learning process that students have Key Word : Factors cause, difficulty in learning, student Pendahuluan Peningkatan sumber daya manusia merupakan suatu syarat mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan kehidupan manusia untuk mengembangkan potensi dalam mencapai perwujudan manusia seutuhnya. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dalam dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pembangunan dalam bidang pendidikan adalah bagian dari pembangunan nasional, salah satu cara untuk mencapai pembangunan di bidang pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu melalui pembaharuan dan perbaikan setiap komponen yang memberikan pengaruh nyata dalam pendidikan seperti tenaga pendidik yang profesional, kurikulum, sarana dan prasarana serta dukungan masyarakat. Pendidik yang profesional dalam pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan dalam peningkatan sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengembangkan potensi peserta didik secara

optimal sehingga tercipta sumber daya manusia yang baik dan berkualitas. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, pendidik atau guru mata pelajaran tentunya mengharapkan peserta didik bisa menguasai ilmu yang disampaikan. Peserta didik tidak hanya menguasai ilmu tersebut tetapi juga bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini juga bertujuan agar peserta didik saat ujian bisa percaya diri menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dalam lembaran jawaban. Jika hal tersebut sudah terlaksana, maka peserta didik bisa memperoleh nilai sesuai dengan apa yang diharapkan dan guru mata pelajaran pun akan dengan mudah mengukur tingkat kemampuan peserta didik dalam mengusai materi pelajaran saat proses belajar mengajar berlangsung. Setiap peserta didik pada prinsipnya berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya. Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para peserta didik yang berkemampuan rata-rata, sehingga peserta didik yang berkemampuan lebih atau yang berkemampuan kurang menjadi terabaikan. Dengan demikian, peserta didik yang kurang berkategori di luar rata-rata itu (sangat pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian timbulah apa yang disebut kesulitan belajar yang tidak hanya menimpa peserta didik yang berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Menurut Djamarah (2002:199) prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh setiap anak didik jika mereka dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan. Namun, sayangnya ancaman, hambatan, dan gangguan dialami oleh anak didik tertentu. Sehingga, mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Pada tingkat tertentu memang ada anak didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa harus melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh anak didik. Menurut Mulyadi (2010:6) pada umumya kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatanhambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalaminya, dan dapat bersifat sosiologis, psikologis, ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya. Selanjutnya menurut Mulyadi (2010:7) Kesulitan belajar mempunyai pengertian yang luas dan kedalamannya termasuk pengertianpengertian seperti: 1. Learning Disorder (Ketergangguan Belajar) Keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. 2. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar) Ketidakmampuan seorang peserta didik yang mengacu kepada gejala di mana peserta didik tidak mampu belajar. 3. Learning Disfunction (Ketidakfungsian Belajar) Menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada tandatanda subnormalitas mental. 4. Under Achiever (Pencapaian Rendah) Mengacu kepada peserta didik yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. 5. Slow Learner (Lambat Belajar) Peserta didik yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan peserta didik yang lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Selanjutnya Mulyadi (2010:8) Kesulitan belajar mempunyai pengertian lebih luas dari pada pengertian-pengertian Learning disorder, learning disabilities, learning disfunction, under achiever dan slow learner. Mereka yang tergolong seperti di atas, akan mengalami kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam proses belajar. Menurut Syah (2012:184), secara garis besar faktor penyebab kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu: 1. Faktor intern peserta didik, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri peserta didik sendiri. 2. Faktor ekstern, yaitu hal-hal atau keadaankeadaan yang datang dari luar diri peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap peserta didik pada hari Selasa 17 September 2014 dan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru wali kelas dan guru mata pelajaran pada hari Rabu 25 September 2014 di tempat peneliti melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Sekolah di SMA N 13 Padang, hasilnya yaitu adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Seperti adanya peserta didik yang menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran, mendapatkan hasil belajar rendah di bawah rata-rata kelasnya, tidak mengulang kembali materi yang diberikan oleh guru pada pelajaran sebelumnya, lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar, cenderung mengganggu teman saat belajar, menunjukkan prilaku yang menyimpang dari norma misalnya membolos dan pulang sebelum waktunya. Apabila kesulitan belajar peserta didik tidak segera dilakukan pengentasannya maka peserta didik akan mendapatkan nilai yang kurang baik dan akan banyak peserta didik yang tinggal kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1. Faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik 2. Faktor ekstern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat dengan populasi seluruh peserta didik kelas X SMA N 13 Padang yang berjumlah 119 orang dan penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Jenis datanya yaitu data interval, sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan menggunakan angket dan dianalisis dengan rumus Mean Hipotetik yang dikemukakan oleh Irianto (2010:22). Selanjutnya data diolah dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010:43) Hasil dan Pembahasan Penelitian Analisis hasil penelitian ditujukan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA N 13 Padang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari penyebaran angket kepada sampel di lapangan, diperoleh gambaran hasil pengolahan data berdasarkan sub variabel dan indikator adalah sebagai berikut. 1. Faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik, dilihat dari afektif dan psikomotor yaitu berada pada kategori banyak dengan rata-rata skor yang diperoleh responden yaitu 87,14. Artinya bahwa faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik terkait dengan afektif dan psikomotor yaitu banyak. Dapat disimpulkan semakin banyak faktor intern penyebab kesulitan belajar maka semakin banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut, menurut Syah (2012:184) Faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa salah satunya adalah faktor intern. Faktor intern yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi gangguan atau kekurang mampuan psiko-fisik siswa. Faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik adalah afektif (ranah rasa) antara lain seperti labilnya sikap. Kelemahan ini disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap yang salah.

Seterusnya mengenai hasil penelitian tersebut, sesuai dengan pendapat Mulyadi (2010:30) mengungkapkan bahwa Indera terpenting untuk belajar di sekolah adalah penglihatan dan pendengaran. Apabila mekanisme mata atau telinga kurang berfungsi, maka kesan yang diperoleh seorang anak dari guru akan menyimpang atau bahkan tidak memperolehnya. Jadi, setelah guru menyajikan pelajaran, terdapat murid yang gagal mempelajari, penyebabnya mungkin mata atau telinga murid tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 2. Faktor ekstern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik, dilihat dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah dan psikomotor yaitu berada pada kategori cukup banyak dengan rata-rata skor yang diperoleh responden yaitu 72,40. Artinya bahwa faktor ekstern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik terkait dengan lingkungan keluarg, masyarakat, dan sekolah yaitu cukup banyak. Dapat disimpulkan semakin cukup banyak faktor ekstern penyebab kesulitan belajar peserta didik maka semakin cukup banyak kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, menurut Syah (2012:184) Faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa salah satunya adalah faktor ekstern. Faktor ekstern yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa sendiri yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktifitas belajar siswa Selanjutnya Abdurrahman (Mulyadi, 2010:30) faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik salah satunya adalah faktor eksternal, yaitu berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak cepat Selanjutnya, Ahmadi (2002:287) faktor ekstern penyebab kesulitan belajar peserta didik yaitu: 1) Lingkungan keluarga, terutama orang tua merupakan merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua yang dapat mendidik anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang tiidak mengindahkan pendidikan anaknya, acuh tak acuh tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. 2) Lingkungan masyarakat, merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemajuan belajar, contohnya teman bergaul yang memberikan pengaruh yang tidak baik maka kegiatan belajar juga akan terganggu. 3) Lingkungan sekolah, merupakan faktor yang sangat besar juga pengaruhnya dalam belajar, contohnya hubungan guru yang tidak baik dengan siswa, cara penyajian pelajaran yang kurang baik, semua itu akan mempengaruhi kemajuan belajar seseorang. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan temuan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA N 13 Padang sebagai berikut: 1. Faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik secara umum berada pada ketegori banyak dengan rata-rata skor yang diperoleh responden yaitu 87,14. Terlihat dari segi afektif dan psikomotor. 2. Faktor ekstern yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik secara umum berada pada kategori cukup banyak dengan ratarata skor yang diperoleh responden yaitu 69,74. Terlihat dari segi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran kepada. 1. Guru BK, agar guru BK di sekolah agar bisa melaksanakan diagnosis kesulitan belajar dan dapat merencanakan suatu program layanan BK guna menangani permasalahan peserta didik yang berkenaan dengan faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik. Peserta didik, agar mampu mengontrol diri sendiri dalam belajar, jangan mudah terpengaruh oleh teman ketika teman

mengajak mengobrol ketika belajar, lebih memahami penyebab kesulitan belajar baik kesulitan belajar yang berasal dari faktor intern maupun yang berasal dari faktor ekstern. 2. Orang tua, agar orang tua menghindari tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan kesulitan belajar pada anak. 3. Guru Mata Pelajaran, diharapkan supaya guru mengusahakan dalam proses belajar mengajar peserta didik termotivasi dan merasa nyaman dalam belajar. Contohnya dalam proses belajar menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami agar semua siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam belajar. 4. Sekolah, agar seluruh pihak sekolah bisa melakukan usaha yang optimal dalam menangani permasalahan tentang faktor penyebab kesulitan belajar. 5. Program Studi Bimbingan dan Konseling, agar menjadikan penelitian tentang faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik ini sebagai bahan kajian lanjutan kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang akan melaksanakan pelatihan di lapangan nantinya, dan lebih meningkatkan lagi cara mengajar mengenai mata kuliah diagnosis kesulitan belajar. 6. Peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk peneliti selanjutnya sebagai bahan acuan dan urgensi. Kepustakaan Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Irianto, Agus. 2010. Statistik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar StatistikbPendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.