PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

Analisis Perkembangan Industri

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

Analisis Perkembangan Industri

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

Keterangan * 2011 ** 2012 ***

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2017*

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

Analisis Perkembangan Industri

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017*

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI

BERITA RESMI STATISTIK

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Papua Bulan Oktober 2017*

Working Paper DINAMIKA TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY INDUSTRI BESAR DAN SEDANG INDONESIA DALAM MEMPENGARUHI OUTPUT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2017*

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

Statistik KATA PENGANTAR

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2015

SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERBASIS DATA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016*

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

Boks 1. TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI JAMBI TAHUN 2007

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017*

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Papua Bulan September 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2016*

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016*

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

Statistik KATA PENGANTAR

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

No. 31/06/94/Th.XVII, 15 Juni 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2016

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah CV X yang beralamat Jl. Diponegoro Surabaya.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2015

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR NOVEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,36 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar () Umum Nonmigas naik sebesar 0,36 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 0,53 persen. Bahan Baku, dan Barang Konsumsi pada bulan naik masing-masing 0,37 persen, dan 0,36 persen. Sebaliknya Barang Modal mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen. Bahan Bangunan/Konstruksi pada naik sebesar 0,16 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga barang-barang dari karet, barang-barang lainnya dari bahan bukan logam, aspal, dan mesin pembangkit dan motor listrik. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain bahan bangunan dari logam dan bahan bangunan dari kayu. 1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Umum Nonmigas adalah 176,66 atau naik 0,36 persen dari sebesar 176,02. Kenaikan persentase perubahan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di semua sektor, yaitu Sektor Pertanian 0,53 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,47 persen, Sektor Industri 0,32 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,19 persen dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,11 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan antara lain sayur-sayuran, padi/gabah, beras, dan minyak kelapa sawit. Pada bulan Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,16 persen. Sektor Pertanian, Kelompok Barang Impor Nonmigas, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas, masing-masing menyumbang andil sebesar 0,10; 0,03; dan 0,07 persen. Walaupun pada bulan ini Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami kenaikan indeks, namun andil perubahannya tidak signifikan. Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,14 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,22 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,19 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,16 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,16 persen. Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 1

Tabel 1 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan Menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Perub thd Sektor Domestik 1 Pertanian 237,87 239,12 0,53 0,10 2 Pertambangan & Penggalian 214,17 214,40 0,11 0,00 3 Industri 174,01 174,57 0,32 0,16 Perdagangan Internasional 1 Impor Nonmigas 161,42 161,72 0,19 0,03 2 Ekspor Nonmigas 143,00 143,67 0,47 0,07 Umum Nonmigas 176,02 176,66 0,36 0,36 Bahan Baku Bahan Baku pada mengalami kenaikan indeks sebesar 0,37 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 170,68 pada menjadi 171,31 pada. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Impor masing-masing sebesar 0,42 dan 0,14 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,02 persen, dan Subsektor Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,81 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subsektor Hasil Industri Peralatan dan Bahan Bangunan dari Logam sebesar 0,49 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain padi/gabah, minyak diesel, dan bahan bangunan dari logam. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami perubahan indeks sebesar 0,36 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi kenaikan indeks dari 183,98 pada menjadi 184,65 pada. Sektor Industri merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar 0,26 persen. Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,06 dan 0,05 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Industri Penggilingan Padi, biji-bijian dan Makanan Hewan menyumbang andil yang sama besar yaitu 0,09 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok Hasil Industri Makanan, Minuman, Tembakau dan Pakan Hewan sebesar 0,03 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember

Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar -0,05 persen, yaitu dari 156,11 pada menjadi 156,04 pada. Penurunan ini utamanya disebabkan penurunan indeks Kelompok Barang Modal Impor dan Sektor Industri masing-masing sebesar -0,08 dan -0,02 persen, sedangkan Sektor Pertanian mengalami kenaikan 1,20 persen. Pada bulan ini, Subsektor Industri Perlengkapan Listrik, Barang Elektronik dan Komunikasi merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor dengan menyumbang sebesar -0,06 persen. Tabel 2 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan Menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Perubahan thd I. Bahan Baku 170,68 171,31 0,37 0,37 Lokal 188,97 189,76 0,42 0,34 1.1. Pertanian 227,87 229,58 0,75 0,17 1.2. Pertambangan dan Penggalian 214,15 214,37 0,11 0,00 1.3. Industri 175,36 175,89 0,30 0,17 Impor 117,78 117,95 0,14 0,03 II. Barang Konsumsi 183,98 184,65 0,36 0,36 2.1. Pertanian 253,66 254,20 0,21 0,06 2.2. Pertambangan dan Penggalian 285,84 286,87 0,36 0,00 2.3. Industri 177,29 177,99 0,40 0,26 Impor 118,72 119,39 0,57 0,05 III. Barang modal 156,11 156,04-0,05-0,05 3.1. Pertanian 218,51 221,15 1,20 0,00 3.2. Industri 136,49 136,46-0,02-0,01 Impor 182,59 182,43-0,08-0,04 Kelompok Bangunan/Konstruksi Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada mengalami kenaikan dari 191,51 pada menjadi 191,82 pada atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,16 persen. Semua kelompok bangunan dalam Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks harga konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,07 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,02 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,05 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 3

Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan, antara lain: barang-barang dari karet 0,54 persen, barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 0,43 persen, aspal 0,40 persen dan mesin pembangkit dan motor listrik 0,35 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah bahan bangunan dari logam 0,18 persen, kayu gelondongan 0,14 persen, dan bahan bangunan dari kayu 0,05 persen. Tabel 3 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Menurut Kelompok Jenis Bangunan Kelompok Bangunan Perubahan thd Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 186,01 186,27 0,14 0,07 201,77 202,21 0,22 0,02 199,46 199,83 0,19 0,05 182,25 182,55 0,16 0,01 Bangunan Lainnya 192,44 192,74 0,16 0,01 Konstruksi Indonesia 191,51 191,82 0,16 0,16 4 Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember

Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Kelompok Bahan Bangunan Perubahan thd (1) (2) (3) (4) 1. Kayu gelondongan 217,68 217,37-0,14 2. Barang galian segala jenis 226,77 227,12 0,15 3. Kayu gergajian dan awetan 295,87 296,50 0,21 4. Kayu lapis dan sejenisnya 148,99 149,26 0,18 5. Bahan bangunan dari kayu 284,56 284,41-0,05 6. Kertas dan sejenisnya 178,52 178,99 0,26 7. Cat, vernis dan lak 171,75 171,91 0,09 8. Aspal 289,57 290,73 0,40 9. Hasil kilang minyak lainnya 199,39 200,19 0,40 10. Barang-barang dari karet 222,05 223,24 0,54 11. Barang-barang plastik 151,36 151,39 0,02 12. Kaca lembaran 170,95 171,28 0,19 13. Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 197,14 197,71 0,29 14. Semen 170,14 170,33 0,11 15. Batu split 194,99 195,24 0,13 16. Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 185,05 185,84 0,43 17. Barang-barang dari besi dan baja dasar 153,68 154,09 0,27 18. Barang-barang dari logam dasar bukan besi 117,06 117,29 0,20 19. Alat pertukangan dari logam 183,80 183,90 0,05 20. Bahan bangunan dari logam 192,21 191,87-0,18 21. Barang-barang logam lainnya 183,92 184,05 0,07 22. Alat-alat berat dan perlengkapannya 147,01 147,12 0,07 23. Mesin pembangkit dan motor listrik 122,58 123,01 0,35 24. Perlengkapan listrik lainnya 185,91 186,41 0,27 25. Aki (accu) 210,44 210,75 0,15 Perubahan Indeks Harga Konstruksi Indonesia 191,51 191,82 0,16 2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan, indeks Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,86 dan 0,90 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan adalah minyak bumi impor, barang-barang hasil kilang minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. Umum naik dari 171,89 pada September, menjadi 172,84 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,55 persen. Sektor Impor merupakan penyumbang andil terbesar pada Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 5

perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,30 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri dan Sektor Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar -0,02 persen; 0,01 persen; 0,10 persen dan 0,16 persen. Tabel 5 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan Menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang September Perub thd September Sektor Domestik 1 Pertanian 238,07 237,87-0,08-0,02 2 Pertambangan & Penggalian 213,39 214,17 0,37 0,01 3 Industri 173,64 174,01 0,21 0,10 Perdagangan Internasional 1 Impor 159,70 162,67 1,86 0,30 2 Ekspor 137,33 138,57 0,90 0,16 Umum 171,89 172,84 0,55 0,55 Umum Tanpa Ekspor 182,03 182,89 0,47 0,39 Umum Tanpa Ekspor Migas 174,93 175,64 0,41 0,39 Umum Tanpa Impor 174,45 174,98 0,30 0,25 Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas 178,35 178,56 0,12 0,09 Umum Tanpa Impor dan Ekspor 188,49 188,75 0,14 0,09 Bahan Baku Bahan Baku pada Okober mengalami kenaikan indeks sebesar 0,62 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 179,97 pada September menjadi 181,09 pada. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,28 dan 1,84 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan 1,36 persen dan Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,72 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,07 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Hasil Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,10 persen. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 189,87 pada September menjadi 190,18 pada. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertambangan & Penggalian 0,77 persen, Sektor Industri 0,18 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 2,09 persen. Sedangkan untuk Sektor Pertanian mengalami penurunan sebesar 0,74 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember

Pada Sektor Impor, Subsektor Hasil Industri Pengilangan Minyak menyumbang sebesar 0,22 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri Penggilingan Padi, Biji-bijian dan Makanan Hewan sebesar 0,06 persen. Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,84 persen, yaitu dari 154,81 pada September menjadi 156,11 pada. Kenaikan ini disebabkan kenaikan barang-barang di Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 0,65; 0,05 dan 1,66 persen. Tabel 6 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Menurut Sektor dan Kelompok Kelompok/Sektor September Perubahan thd September I. Bahan Baku 179,97 181,09 0,62 0,62 Lokal 188,34 188,86 0,28 0,21 1.1. Pertanian 226,99 227,87 0,39 0,08 1.2. Pertambangan dan Penggalian 213,37 214,15 0,36 0,01 1.3. Industri 174,82 175,21 0,23 0,12 Impor 155,76 158,62 1,84 0,41 II. Barang Konsumsi 189,87 190,18 0,16 0,16 2.1. Pertanian 255,56 253,66-0,74-0,19 2.2. Pertambangan dan Penggalian 283,66 285,84 0,77 0,00 2.3. Industri 176,97 177,29 0,18 0,12 Impor 161,57 164,95 2,09 0,24 III. Barang modal 154,81 156,11 0,84 0,84 3.1. Pertanian 217,09 218,51 0,65 0,00 3.2. Industri 136,42 136,49 0,05 0,02 Impor 179,60 182,59 1,66 0,81 Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 7