Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo

dokumen-dokumen yang mirip
Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

JUDUL RUMUSAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

Arahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

Pengendalian Konversi Lahan Pertanian sebagai Upaya Sinergis Program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Tugas Akhir PW Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang

Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi

Latar Belakang. Perikanan merupakan salah satu Sector unggulan di Sidoarjo.

URUSAN DESENTRALISASI

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: C-52

Penentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk tipe penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif, sesuai

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019

BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ / /2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampak Siring Kabupaten Gianyar

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Arahan Pengendalian Penggunaan Lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KELANJUTAN UNIT PENGOMPOSAN BERBASIS MASYARAKAT ABSTRAK

Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani Pemilik Lahan

III. METODE PENELITIAN. kuisioner adalah untuk mengetahui ketepatan waktu, jumlah, jenis, tepat (sasaran),

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Bangunjiwo, Tirtonirmolo, Tamantirto dan Ngetisharjo dan Kecamatan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN RANGKING PENGGUNAAN LAHAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

22/07/2010 TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Sandra Widya Setia P.

Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL KOMODITAS JAGUNG DI KABUPATEN KEDIRI

SURAT PERNYATAAN. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan

Penentuan Rute Angkutan Umum Optimal Dengan Transport Network Simulator (TRANETSIM) di Kota Tuban

Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

Identifikasi Variabel Berpengaruh Pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah

KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR SELATAN KOTA SALATIGA

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

Optimasi Penggunaan Lahan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Mejayan Kabupaten Madiun

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

fungsi jalan, harga lahan, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk dan ketersediaan sarana prasarana. C uste s r te I Cluster II

ANALISA PERBANDINGAN NILAI TANAH DENGAN NJOP UNTUK MENINGKATKAN POTENSI PAD (PENDAPATAN ASLI DAERAH) KHUSUSNYA PBB DAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

Gambar 1. Kawasan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo

Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Daerah Resapan Air Menjadi Lahan Terbangun di Kecamatan Lembang, Bandung

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang yaitu bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB

Clustering Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS

Identifikasi Variabel Berpengaruh pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

Pemintakatan Risiko Bencana Banjir Bandang di Kawasan Sepanjang Kali Sampean, Kabupaten Bondowoso

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-47 Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo Ichsanul Karim dan Putu Gde Ariastita Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6 Indonesia e-mail: ariastita@gmail.com Abstrak Alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo dari tahun 29-25, yang semula 23,539 Ha, menjadi 9,544 Ha, artinya pada rentan waktu 5 tahun lahan di Kabupaten Sidoarjo telah mengalami penyusutan sekitar 4,995 Ha. Pajak Bumi dan Bangunan dapat berpotensi menekan laju alih fungsi lahan pertanian karena berpeluang mempengaruhi petani untuk mempertahankan lahannya dan berpotensi menghambat pihak lain untuk mengalih fungsikan lahan pertanian melalui skema insentif dan disinsentif. Namun di Sidoarjo belum ada insentif dan disinsentif Pajak Bumi dan Bangunan. Oleh karena itu tujuan penelitian adalah menentukan nilai insentif dan disinsentif pada Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo. Sasaran yang disusun dalam penelitian ini adalah menentukan tipologi LP2B di Kabupaten Sidoarjo dengan teknik overlay menggunakan software ArcGIS. Berdasarkan hasil tipologi tersebut maka akan dirumuskan nilai insentif dan disinsentif dari Pajak Bumi dan Bangunan untuk dapat mempertahankan lahan pertanian berdasarkan tipologi di Kabupaten Sidoarjo menggunakan teknik analisa Probit Logit. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis probit, nilai insentif yang dapat mempertahankan lahan pertanian pada tipologi adalah dengan nilai pajak sebesar % dengan presentase 93% pemilik lahan akan mempertahankan lahannya sedangkan disinsentifnya dengan nilai pajak sebesar %. Nilai insentif untuk tipologi 2 yaitu dengan nilai pajak sebesar % dengan presentase 9% pemilik lahan mempertahankan lahannya sedangkan disinsentifnya dengan kenaikan pajak menjadi 8,75%. Nilai insentif untuk tipologi 3 yaitu sebesar % dengan presentase pemilik lahan mempertahankan lahannya sebesar 9.7% dan untuk disinsentifnya dengan kenaikan pajak menjadi %. Nilai insentif untuk tipologi 4 yaitu sebesar % dengan prosentase pemilik lahan mempertahankan lahannya adalah 9% dan disinsentif nya sebesar % sehingga dapat mempertahankan lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo.. Kata Kunci Pengendalian lahan, insentif-disinsentif, pajak bumi dan bangunan. I. PENDAHULUAN ABUPATEN Sidoarjo merupakan salah satu lumbung Kpadi jawa timur. Perkembangan Kabupaten Sidoarjo yang cukup pesat membawa implikasi terjadinya alih fungsi lahan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tahun 29-25, luas lahan pertanian yang semula 23,539 Ha, menjadi 9,544 Ha sehingga terjadi penyusutannya sekitar 4,995 Ha. Artinya pada rentan waktu 5 tahun lahan di Kabupaten Sidoarjo telah mengalami penyusutan yang sangat drastis, ketersediaan lahan pertanian hanya sebesar 9,544 Ha []. Pada Pasal Undang-Undang Nomor 26 Tahun 27 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Perangkat pengendalian yang diterapkan dan telah memiliki dasar hukum berdasarkan UU no 26 tahun 27 tentang penataan ruang pasal 35 mengenai pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Insentif Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu instrumen pengendalian sebagaimana telah diatur dalam PP No. 2/22 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.Pajak Bumi dan Bangunan sebagai salah satu instrumen fiskal dapat digunakan sebagai alat kebijakan dalam rangka pengendalian sumber daya lahan sehubungan dengan fungsi regulerend. Nilai Pajak Bumi dan Bangunan dapat dijadikan insentif dan disinsentif karena dapat mempengaruhi pemilik lahan mempertahankan lahannya dan mempengaruhi investor dalam keputusan mengalihfungsikan lahan [2]. Oleh karena itu peran Pajak Bumi dan Bangunan sangat penting dalam pengendalian lahan karena dapat berfungsi sebagai instrumen insentif dan disinsentif untuk alih fungsi lahan pertanian. Maka dari itu rumusan permasalahan penelitian ini adalah nilai Pajak Bumi dan Bangunan yang ada saat ini masih belum dapat mengakomodasi nilai insentif dan disinsentif tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan nilai insentif dan disinsentif pada Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo. ruang lingkup penelitian ini terdapat 2 Kecamatan di

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-48 Tabel. Tipologi lahan pertanian LP2B Kawasan Perkotaan Kawasan Perdesaan Lahan > hektar Tipologi I Tipologi II Lahan < hektar Tipologi III Tipologi IV Sumber: Analisis Sintesa Pustaka 26. Kabupaten Sidoarjo yaitu Kecamatan Balongbendo, Kecamatan Candi, Kecamatan Jabon, Kecamatan Krembung, Kecamatan Krian, Kecamatan Prambon, Kecamatan Porong, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Tanggulangin, Kecamatan Tarik, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Wonoayu. Kecamatan yang termasuk dalam penelitian ini adalah kecamatan yang wilayahnya terdapat lahan pertanian LP2B. II. METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan positivisme yang bersumber pada empiri fakta dimana ilmu yang dibangun berasal dari hasil pengamatan indera dengan didukung landasan teori [3]. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Dalam pengumpulan datanya menggunakan survei primer, yaitu wawancara kuisioner kepada responden untuk mengetahui nilai insentif dan disinsentif dari pajak bumi dan bangunan yang dapat mempertahankan lahan pertanian. Untuk mengetahui nilai insentif dan disinsentif Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan lahan pertanian, populasinya adalah seluruh pemilik lahan di wilayah penelitian dan investor sebagai pihak yang berpotensi mengalihfungsikan lahan pertanian di wilayah penelitian. Sampel yang digunakan merupakan sampel probabilistik. Teknik sampling yang digunakan untuk pemilik lahan adalah stratified random sampling, karena untuk mendapatkan sampel yang bisa merepresentatifkan wilayah penelitian [4]. sedangkan untuk investor yaitu dengan purposive sampling dengan tiga kriteria yaitu investor besar, investor sedang dan investor kecil. Rumus untuk menentukan sampel pemilik lahan di wilayah penelitian adalah sebagai berikut: Gambar. Peta Tipologi LP2B di Wilayah Penelitian.8.6.4.2 Insentif PBB pada tipologi..2.3.4.5 Gambar 2. Diagram probabilitas insentif PBB pada Tipologi Keterangan: n = jumlah sampel N = populasi e = standar error (,) Jumlah populasi dari pemilik lahan di wilayah penelitian adalah 8.37 pemilik lahan dan setelah dihitung menggunakan rumus Slovin, sampel dari penelitian ini berjumlah 99 pemilik lahan, dan untuk investor berdasarkan kriteria purposive sampling terdapat 9 sampel. Gambar 3. Diagram probabilitas disinsentif PBB pada Tipologi

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-49.5 Insentif PBB pada tipologi 2..2.3.4.5 Keputusan Gambar 4. Diagram probabilitas insentif PBB pada Tipologi 2 Gambar 8. Diagram probabilitas insentif PBB pada Tipologi 4.8.6.4.2 Disinsentif PBB pada Tipologi 2.25.5.75 Gambar 5. Diagram probabilitas disinsentif PBB pada Tipologi 2.8.6.4.2 Insentif PBB pada tipologi 3..2.3.4.5 Gambar 6. Diagram probabilitas insentif PBB pada Tipologi 3.8.6.4.2 Disinsentif PBB pada tipologi 3.25.5.75 Gambar 7. Diagram probabilitas disinsentif PBB pada Tipologi 3 Gambar 9. Diagram probabilitas disinsentif PBB pada Tipologi 4 Proses penyebaran kuesioner didahului oleh tahap survei pendahuluan dimana survei pendahuluan ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan uji reliabilitas data yang didapatkan. Survei pendahuluan dilakukan kepada 3 sampel terlebih dahulu. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, hasilnya akan digunakan sebagai acuan penyempurnaan pada desain kuesioner. Pengumpulan data juga dilakukan melalui survei sekunder yaitu pengumpulan data yang berasal dari instansional. Beberapa data terkait penelitian melibatkan beberapa badan pemerintahan yaitu bappeda Sidoarjo, BPS Sidoarjo, dan Dinas pertanian dan pertamanan Kabupaten Sidoarjo. B. Metode Analisis Metode analisis dalam mencapai tujuan penelitian terdiri dari 2 (dua) tahapan analisis yaitu menentukan tipologi lahan LP2B di Kabupaten Sidoarjo dan merumuskan nilai insentif dan disinsentif pada Pajak Bumi dan Bangunan untuk dapat mempertahankan lahan pertanian berdasarkan tipologinya. sebagai berikut. ) Menentukan tipologi lahan LP2B di Kabupaten Sidoarjo Menentukan tipologi lahan LP2B di wilayah penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis overlay dengan software ArcGIS. Tujuan tahap ini untuk mengetahui tipologi pada lahan LP2B di Sidoarjo yang akan digunakan untuk mengetahui nilai insentif dan disinsentif PBB berdasarkan tipologinya.

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-42 2) Merumuskan nilai insentif dan disinsentif pada Pajak Bumi dan Bangunan untuk dapat mempertahankan lahan pertanian berdasarkan tipologinya. Untuk merumuskan nilai insentif dan disinsentif PBB menggunankan teknik analisis probit (probability Unit). Analisis ini merupakan salah satu dari analisis regresi kualitatif. Model logit menggunakan fungsi logistic kumulatif. Secara prinsip untuk memperoleh model probit dapat dilakukan dengan mengganti fungsi logistik kumulatif pada persamaan di bawah dengan fungsi normal kumulatif [4]. Model regresi probit merupakan hasil modifikasi dari model regresi logistik dengan menetapkan persamaan regresi logistik mengikuti distribusi normal. Model regresi probit secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: ( = /,2,, ) = ( = /, 2,, ) = ( ) Dimana ( ) adalah fungsi distribusi kumulatif (c.d.f) dari distribusi normal standar [5]. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Menentukan tipologi lahan LP2B di Kabupaten Sidoarjo Dalam mentipologikan lahan LP2B di Kabupaten Sidoarjo ini menggunakan teknik analisis deskriptif ditinjau dari variable dan juga kriteria yang telah dipilih dan bersumber dari tinjauan pustaka. Variable-variable tersebut adalah infrastruktur dengan kriteria kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, Luas Lahan dengan Kriteria Luas Lahan dibawah hektar dan di atas hektar. Dalam tipologi lahan pertanian LP2B di Kabupaten Sidoarjo ini Menggunakan teknik analisis overlay menggunakan software GIS. Kriteria lahan yang dipilih berdasarkan sintesa pustaka sehingga dapat di tipologikan. Dalam melakukan overlay menggunakan alat analisa ArcGIS, masing masing kriteria diberi code pada peta untuk bisa di overlay sehingga dapat menghasilkan tipologi tipologi lahan pertanian LP2B di Kabupaten Sidoarjo seperti pada tabel dibawah ini. Dari hasil analisis overlay, maka didapatkan 4 tipolgi lahan sawah LP2B yang ada di wilayah penelitian yaitu adalah tipologi yang berwarna kuning pada peta dengan jenis tipologi lahan berada diperkotaan dengan luas lahan diatas satu hektar, tipologi 2 (dua) yaitu lahan berada di perdesaan dengan luas lahan diatas hektar, tipologi 3 yaitu lahan berada di perkotaan dengan luas lahan dibawah hektar, dan tipologi 4 yaitu lahan yang berada di perdesaan dengan luas lahan dibawah hektar. Hasil dari analisis ini akan dijadikan input untuk merumuskan nilai insentif dan disinsentif PBB berdasarkan tipologi pada wilayah penelitian. Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah penelitian. Penentuan nilai insentif dan disinsentif akan dibedakan berdasarkan tipologinya. Nilai insentif didapat melalui preferensi pemilik lahan dan nilai disinsentif didapat melalui preferensi investor sebagai calon yang berpotensi mengalihfungsikan lahan. Nilai insnetif dan disinsentif didapatkan melalui wawancara kuisioner yang sudah disiapkan, kemudian dianalisis menggunakan analisis Probit (probability Unit) dengan preferensi responden berdasarkan uji Chi Square dengan menggunakan Pearson Godness-of-Fits-Test. Dari analisis tersebut maka akan didapatkan probabilitas pemilik lahan akan mempertahankan lahannya dan probabilitas investor tidak akan mengalihfungsikan lahan pertanian. ) Insentif dan Disinsentif Pajak bumi dan bangunan pada tipologi tipologi (satu) seperti yang diperlihatkan pada gambar 2 dan gambar 3 untuk insentif Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan 9% lahan adalah dengan penurunan PBB menjadi % dan disinsentif dengan kenaikan PBB sebesar,82%. 2) Insentif dan Disinsentif Pajak bumi dan bangunan pada tipologi 2 Berdasarkan hasil analisis insentif pada tipologi 2 (dua) seperti yang diperlihatkan pada gambar 4 dan gambar 5, untuk insentif Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan 9% lahan adalah dengan penurunan PBB menjadi,3% dan nilai disinsentif dengan kenaikan PBB sebesar,8%. 3) Insentif dan Disinsentif Pajak bumi dan bangunan pada tipologi 3 tipologi 3 (tiga) seperti yang diperlihatkan pada gambar 6 dan gambar 7, untuk insentif Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan 9% lahan adalah dengan penurunan PBB menjadi,% dan disinsentif dengan kenaikan PBB sebesar,92%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel diagram dibawah ini. 4) Insentif dan Disinsentif Pajak bumi dan bangunan pada tipologi 4 tipologi 4 (empat) seperti yang diperlihatkan pada gambar 8 dan gambar 9, untuk insentif Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat mempertahankan 9% lahan adalah dengan penurunan PBB menjadi,5% dan disinsentif dengan kenaikan PBB sebesar,85%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel diagram dibawah ini. B. Merumuskan nilai insentif dan disinsentif berdasarkan tipologinya. Berdasarkan hasil pada sasaran maka dilakukan analisis probit untuk merumuskan nilai insentif dan disinsentif pada

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-42 IV. KESIMPULAN Berdasarkan tipologi lahan LP2B di Kabupaten Sidaorjo, terdapat 4 tipologi lahan LP2B dengan yang terbanyak adalah lahan LP2B tipologi 3 yaitu lahan sawah yang berada di perkotaan dengan luas lahan dibawah hektar. Dan yang terendah adalah lahan LP2B tipologi yaitu lahan yang berada di perkotaan dengan luas lahan diatas hektar. Dari masing-masing tipologi digunakan analisis probit (probability unit) untuk mengetahui nilai insentif dan disinsentif yang dapat mempertahankan lahan pertanian di tiap tipologinya. Berdasarkan hasil analisis insentif dan disinsentif Pajak Bumi dan Bangunan menggunakan analisis probit pada tipologi yaitu untuk dapat mempertahankan 9% lahan pertanian sawah diperlukan insentif sebesar % dan disinsentif sebesar,82%. Untuk dapat mempertahankan 9% lahan pertanian pada tipologi 2 maka diperlukan insentif pajak PBB sebesar,3% dan disinsentif pajak PBB sebesar,8%. Untuk dapat mempertahankan 9% lahan pertanian pada tipologi 3 maka diperlukan insentif pajak PBB sebesar, dan disinsentif pajak PBB sebesar,92%. Untuk dapat mempertahankan 9% lahan pertanian pada tipologi 4 maka dibutuhkan insentif sebesar,5% dan disinsentif pajak sebesar,85%. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing penelitian, Bapak Putu Gde Ariastita, ST., MT yang telah banyak sekali memberikan motivasi, saran, dan juga kritik yang membangun demi terselesaikannya penelitian ini dengan baik dan maksimal. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang menjadi sumber dan/atau responden yang membantu menyukseskan penelitian ini.. DAFTAR PUSTAKA [] Dinas pertanian, perkebunan dan peternakan kab. Sidoarjo, 25. [2] Joko purnomo (28). metode penentuan disinsentif pajak bumi dan bangunan berdasarkan penyimpangan pemanfaatan objek pajak terhadap rencana tata ruang. [3] Muhadjir. (2), Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 3-34. [4] Sugiarto, Siagian, D, Sunaryanto, L.T, Oetomo, D.S, Teknik Sampling, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 23 [5] Somantri, Ating 26. Aplikasi Statistika dalam penelitian. Badung:Pustaka Setia [6] Liu, C. (24). Robit Regression: a Simple Robust Alternative to Logistic and Probit. Applied Bayesian Modeling and Causal Inference from Incomplete-Data Perspectives (A. Gelman and X. L. Meng, eds.) 227-238. Willey, London.