BAB V HASIL DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakanng Masalah. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Ekonomi & Bisnis Manajemen

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy Order Quantity, Lot for lot.

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB I PENDAHULUAN. industri otomotif dan komponen, sehingga tercipta industri otomotif nasional yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian...

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Metode SEE MAD MSE MAPE

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA SAKATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya.

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang akan dilakukan di koperasi Brosem yang

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN:

Tugas Akhir PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK PENGADAAN BAHAN BAKU ENGINE. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.4.3 Krtiteria Pemilihan Metode Peramalan Verifikasi Model Peramalan Uji Verifikasi Peramalan dengan Moving Range Chart...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan

BAB V ANALISA DAN HASIL

ANALISIS PENJADWALAN BAHAN BAKU KEMASAN CUP ICE CREAM PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator

METODE JUMLAH PEMESANAN. Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Biaya distribusi, DRP, Lot For Lot, Economic Order Quantity. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

TUGAS AKHIR ANALISA PERANAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOT SIZING UNTUK PRODUK GARMEN LEGING PADA PT.

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisis Teknik Lot Size MRP (Material Requirement Planning) Dalam perencanaan dan penegendalian persediaan bahan baku produk benang Cotton, digunakan MRP sebagai teknik untuk merencanakan persediaan bahan baku Serat Cotton SJV Aacala dan Paper Cone yang merupakan bahan baku untuk produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Texyile Factory. Komposisi penggunaan bahan baku untuk 1 Bale benang membutuhkan 1,05 Bale Serat kapas dan 72 Pcs Paper Cone. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode lot size yang digunakan dalam menyusun MRP bahan baku produk Cotton, yaitu dengan menggunakan metode Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), dan Algorithm Wagner Within (AWW). Adapun asumsi yang digunakan dalam menyusun MRP persediaan bahan baku produk benang Cotton yaitu tidak adanya persediaan ditangan (On Hand) pada peroode ke n-1 dan kebijakan tanpa persediaan pengaman (Safety Stock) untuk setiap metode MRP yang digunakan. Tujuan akhir dari MRP dengan metode lot size yang berbeda yaitu untuk menentukan teknik perhitungan lot size yang paling ekonomis untuk digunakan dalam merencanakan dan menjadwalkan kebutuhan bahan baku produk benang Cotton untuk 71

72 periode 2015. Berikut adalah penjabaran total biaya yang dihasilkan dari kelima metode lot size MRP sebagai berikut: 5.1.1 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Lot For Lot (LFL) Dengan metode Lot For Lot pemesanan dilakukan sebanyak 12 kali di setiap periode untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala dan Paper Cone dengan jumlah yang sama untuk kebutuhan bahan baku periode tersebut. Pemesanan dilakukan pada setiap periode untuk kebutuhan bahan baku periode selanjutnya yang disesuaikan dengan lead time yang aada sehingga metode ini tidak menghasilkan biaya simpan. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode Lot For Lot adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size (LFL) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 38.400.000 0 38.400.000 Paper Cone 1.800.000 0 1.800.000 Total Biaya Persediaan Dengan Metode LFL 40.200.000 5.1.2 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Economic Order Quantity (EOQ) Dengan metode EOQ pemesanan dilakukan sebanyak 7 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan EOQ sebanyak 4.085 Bale untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala sedangkan untuk bahan baku Paper Cone pesanan dilakukan sebanyak 8 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan EOQ sebanyak 231.844 Pcs. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut:

73 Tabel 5.2 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size (EOQ) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 22.400.000 21.001.715 43.401.715 Paper Cone 1.200.000 1.436.889 2.636.889 Total Biaya Persediaan Dengan Metode EOQ 46.038.604 5.1.3 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Period Order Quantity (POQ) Dengan metode POQ pemesanan dilakukan sebanyak 6 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan sama dengan kebutuhan 2 periode untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala, sedangkan untuk bahan baku Paper Cone pesanan dilakukan sebanyak 12 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan sama dengan kebutuhan 1 periode. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode POQ adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Period Order Quantity (POQ) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 38.400.000 10.776.045 29.976.045 Paper Cone 1.800.000 0 1.800.000 Total Biaya Persediaan Dengan Metode POQ 32.100.150 5.1.4 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) memberikan hasil dimana pemesanan dilakukan sebanyak 6 kali selama periode 2015 untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala dan Paper Cone dengan kuantitas pesanan sama dengan jumlah kebutuhan pada periode yang dikombinasi bedasarkan teknik Algoritma Wagner Within (AWW). Total biaya persediaan dengan menggunakan Lot Size AWW adalah sebagai berikut:

74 Tabel 5.4 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 19.200.000 10.776.045 29.976.045 Paper Cone 900.000 73.0236 1.630.236 Total Biaya Persediaan Dengan Metode AWW 31.606.281 5.2 Perbandingan Biaya Persediaan Masing-masing Teknik Lot Sizing Metode MRP terbaik ditentukan bedasarkan total biaya persediaan yang paling ekonomis. Berikut adalah perbandingan biaya persediaan untuk masing-masing metode Lot Size MRP persediaan bahan baku produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Textile Factory. 5.2.1 Perbandingan Biaya Pesan Lot Sizing MRP Berikut adalah grafik yang akan menunjukkan perbandingan biaya pesan bahan baku dari masing-masing teknik lot size yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 45000000 40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 LFL EOQ POQ AWW Biaya Pesan (Rp.) 40200000 23600000 21000000 20100000 Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Biaya Pesan Bahan Baku

75 Bedasarkan grafik pada gaambar 5.1 yang menunjukkan biaya pesan teknik lot size Lot For Lot (LFL) memiliki biaya pesan paling tingga sebesar Rp. 40.200.000,- karena terjadi 12 kali pemesanan untuk semua jenis bahan baku selama periode 2015 sehingga menyebabkan biaya pesan teknik lot size LFL benjadi tinggi. Sedangkan biaya pemesanan yang paling ekonomis adalah teknik Algorithm Wagner Within (AWW) sebesar Rp. 20.100.1000,- dengan frekuensi pemesanan 6 kali pemesanan untuk semua jenis bahan baku selama periode 2015. 5.2.2 Perbandingan Biaya Simpan Teknik Lot Sizing MRP Biaya simpan bahan baku Serat Cotton SJV Acala adalah Rp. 850/Bale/Bulan sedangkan untuk bahan baku Paper Cone adalah sebesar Rp.0,84/Pcd/Bulan. Berikut adalah perbandingan biaya simpan untuk masing-masing teknik Lot Sizing yang digunakan yang dapat dilihat pada grafik berikut: 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 LFL EOQ POQ AWW Biaya Simpan (Rp.) 0 22438604 10776045 11506281 Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Biaya Simpan Bahan Baku

76 Bedasarkan hasil perhitungan biaya simpan yang ditunjukkan pada grafik dimana teknik Lot Sizing Lot For Lot (LFL) sama sekali tidak memiliki biaya simpan karena bahan baku dipesan di setiap periode dengan jumlah yang sama untuk periode yang bersangkutan. Sedangkan teknik lot size Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan biaya simpan paling tinggi dibandingkan dengan teknik lot size yang lain sebesar Rp. 22.438.604,- dan teknik lot size yang memiliki biaya simpan paling rendah adalah teknik lot size Period Order Quantity (POQ) sebesar Rp. 10.776.045,- dan teknik lot size Algorithm Wagner Within menghasilkan biaya simpan sebesar Rp. 11.506.281,-. 5.2.3 Perbandingan Total Biaya Persediaan Teknik Lot Sizing MRP Setelah membandingkan biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing teknik lot size yang digunakan dalam penelitian ini maka selanjutnya akan dibandingkan biaya total persediaan dari masing-masing teknik lot size yang dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut: Tabel 5.5 Perbandingan Total Biaya Persediaan Masing-Masing Teknik Lot Sizing Metode Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) LFL 40.200.000 0 40.200.000 EOQ 23.600.000 22.438.604 46.038.604 POQ 21.000.000 10.776.045 31.776.045 AWW 20.100.000 11.506.281 31.606.281 Untuk dapat melihat bagaimana perbandingan biaya persediaan dari masing-masing teknik lot size yang digunakan maka dapat dilihat pada grafik dihalaman selanjutnya.

77 50000000 45000000 40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 LFL EOQ POQ AWW Total Biaya (Rp.) 40200000 46038604 31776045 31606281 Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Biaya Persediaan Masing-masing Teknik Lot Size Bedasarkan tabel perbandingan total biaya persediaan dan grafik diatas, metode yang menghasilkan biaya persediaan yang paling ekonomis adalah metode Algorithm Wagner Whithin (AWW) dimana metode tersebut menghasilkan total biaya persediaan yang sama yaitu sebesar Rp. 31.606.281,- dengan biaya pesan sebesar Rp.20.100.000 dan biaya simpan sebesar Rp. 11.852.340, sedangkan untuk metode Lot For Lot (LFL) total biaya persediaan yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 40.200.000 dimana biaya tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari biaya pesan karena metode LFL tidak menghasilkan biaya simpan. Walaupun metode ini tidak memiliki biaya simpan, frekuesi pemesanan yang tinggi yaitu sebanyak 12 kali dalam setahun menyebabkan biaya pesan metode LFL lebih besar dari pada metode yang lainnya yaitu sebesar Rp. 40.200.000. Metode EOQ menghasilkan total biaya yang lebih besar dibandingkan metode LFL yaitu sebesar Rp. 46.038.604 dengan biya pesan sebesar Rp. 23.600.000 lebih rendah lebih rendah dibandingkan dengan

78 metode LFL tetapi metode EOQ menghasilkan biaya simpan paling besar dibandingkan dengan semua metode lot size yang digunakan yaitu sebesar Rp.22.438.604. Untuk metode POQ total biaya yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 31.776.045 lebih rendah dibandingkan dengan metode LFL dan EOQ namun belum dapat meberikan hasil yang lebih ekonomis dibandingkan dengan metode LUC dan AWW. Metode Algorithm Wagner Withih (AWW) mampu mengkombinasikan beberapa alternatif gabungan dari beberapa periode sehingga biaya pesan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan metode yang lainnya sehingga metode tersebut dapat menghasilkan total biaya paling ekonomis dabandingkan dengan metode yang lainnya. Dengan demikian metode Metode Algorithm Wagner Withih (AWW) dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Textile Factory. 5.3 Anasila Meterial Requirement Planning (MRP) Bedasarkan hasil perbandingan total biaya persediaan maka penyusunan MRP dilakukan denngan menggunakan teknik Lot Sizing Algorithm Wagner Within (AWW) karena teknik lot size tersebut memberikan hasil paling optimal dan ekonomis. MRP dengan metode AWW mengkombinasikan beberapa periode menjadi pesanan tunggal dengan frekuensi pemesanan sebanyak 6 kali pemesanan untuk bahan baku Serat Cotton dan Paper Cone selama periode 2015. Untuk bahan baku Serat Cotton SJV Acala pemesanan pertama dilakukan pada periode Oktober 2014 sebnyak 4.662 Bale untuk untuk kebutuhan periode Januari-Febuarai 2015, pemesanan kedua dilakukan pada periode Desember 2014 sebanyak 4.352 Bale untuk

79 kebutuhan periode Maret-April 2015, pemesanan ketiga dilakukan pada periode Febuari 2015 sebanyak 4.442 Bale untuk periode Mei-Juni 2015, pemesanan keempat dilakukan pada periode April 2015 sebanyak 4.411 Bale untuk kebutuhan periode Juli-Agustus 2015, pemesanan kelima dilakukan pada periode Juni 2015 sebanyak 4.620 Bale untuk kebutuhan periode Semptember-Oktober 2015 dan pemesanan keenam dilakukan pada periode Agustus 2015 sebanyak 40.95 Bale untuk kebutuhan periode Novenber-Desember 2015. Untuk bahan baku Paper Cone pemesanan pertama dilakukan pada periode Desember 2014 sebnyak 319.680 Pcs untuk untuk kebutuhan periode Januari-Febuarai 2015, pemesanan kedua dilakukan pada periode Febuari 2015 sebanyak 298.440 Pcs untuk kebutuhan periode Maret-April 2015, pemesanan ketiga dilakukan pada periode April 2015 sebanyak 304.560 Pcs untuk kebutuhan periode Mei-Juni 2015, pemesanan keempat dilakukan pada periode Juni 2015 sebanyak 302.472 Pcs untuk kebutuhan periode Juli- Agustus 2015, pemesanan kelima dilakukan pada periode Agustus 2015 sebanyak 316.800 Pcs untuk kebutuhan periode Semptember-Oktober 2015 dan pemesanan keenam dilakukan pada periode Oktober 2015 sebanyak 280.800 Pcs untuk kebutuhan periode Novenber- Desember 2015.