Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

dokumen-dokumen yang mirip
4. Bagian-bagian autoklaf

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Prinsip peralatan sterilisasi: Pengepakan, autoclave, boiling, radiasi, UV,oven. By : Seprianto, S.Pi, M.Si

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Nova Nurfauziawati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

II. METODOLOGI PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

b. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis percobaan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, tidak adanya perlakuan terhadap variabel (Nazir, 2003).

SOP UPTD PUSKESMAS LAPPADATA

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Transkripsi:

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau kimia. Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan. Kegiatan sterilisasi alat dan bahan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan laboratorium kesehatan bakteri dan cendawan Balai Besar PPMB-TPH. Sterilisasi alat dan bahan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan pengujian kesehatan bakteri dan cendawan. Dalam pengujian kesehatan benih terutama untuk bakteri dan cendawan dibutuhkan alat-alat yang mempunyai spesifikasi khusus. Alat dan bahan pengujian yang digunakan harus sudah steril dengan melalui proses sterilisasi. Untuk sterilisasi alat dan bahan ada 4 metode yang sering digunakan yaitu (1) Sterilisasi kering yaitu sterilisasi dengan menggunakan panas. Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering dan selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati. Digunakan pada benda/bahan yang tidak mudah menjadi rusak, tidak menyala, tidak hangus atau tidak menguap pada suhu tinggi. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas. Contohnya cawan petri. Selain itu bahan/alat harus dibungkus, disumbat atau ditaruh dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven yang merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi kering. Cara sterilisasinya dengan membungkus bahan yang akan disterilisasi dengan menggunakan kertas, dan memasukkan kedalam oven yang sudah menyala. Setelah tercapai suhunya, diatur waktu lamanya sterilisasi. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi adalah 1 jam dengan suhu 170 0 C, 2 jam dengan suhu 160 0 C, dan 3 jam dengan suhu 150 0 C. Gambar 1. Oven digunakan untuk sterilisasi kering

(2) Sterilisasi basah yaitu sterilisasi dengan menggunakan panas dan uap air. Alat yang digunakan autoclave. Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba. Sterilisasi uap dilakukan menggunakan autoclave dengan prinsipnya memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat disterilkan selama 20 menit, dan untuk media selama 15 menit. Sterilisasi media yang terlalu lama akan menyebabkan : 1. Penguraian gula. 2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino. 3. Inaktifasi sitokinin zeatin riboside. 4. Perubahan ph yang berakibatkan depolimerisasi agar. Bila ada kelembaban (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan rusak pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada kelembaban. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme tersebut. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat & bahan yang menggunakan tekanan 15 psi (1,02 atm) dan suhu 121 0 C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 121 0 C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121 0 C atau 249,8 0 F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 100 0 C, sedangkan untuk autoclave yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan mendidih pada suhu 121 0 C. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121 0 C dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoclave. Setelah semua udara dalam autoclave diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoclave tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi. Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoclave adalah bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim. Pelarut organik seperti fenol, buffer dengan kandungan detergen. Autoclave digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan pengujian dan alat-alat pengujian. Bahan/media yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam erlemeyer. Untuk bahan seperti kertas setelah dibungkus menggunakan kertas, dibungkus lagi menggunakan plastik tahan panas. Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya, sisa ruang dibiarkan kosong.

Prosedur sterilisasi dimulai dengan mengecek kondisi air yang ada didalam autoclave sudah sesuai atau belum dan memastikan exhouse apakah sudah posisi tertutup atau belum. Mengecek air pembuangan agar tidak melebihi posisi hight. Setelah bahan-bahan atau alat dimasukkan tutup autoclave dan diatur dengan tekanan 121 0 C dan waktu yang dibutuhkan 15-20 menit. Ditunggu sampai proses sterilisasi selesai dan suhu turun sampai +/- 50 0 C. Tidak membuka autoclave selama suhu masih diatas 50 0 C. Gambar 2. Autoclave dengan bagian-bagiannya (3). Sterilisasi dengan cara pemijaran. Sterilisasi dengan cara pemijaran dilakukan dengan menggunakan panas api pijar dari lampu bunsen. Alat yang disterilisasi dengan menggunakan ini biasanya alat batang penabur, ose, gunting, scalpel. Caranya dengan membakar ose atau batang penabur diatas api lampu bunsen selama beberapa menit. Sebelum dibakar, dimasukkan dulu ke erlemeyer yang berisi alkohol 70%. Setelah dibakar didiamkan dulu beberapa menit sebelum digunakan.

Gambar 3. Sterilisasi dengan menggunakan pemijaran (4). Sterilisasi dengan menggunakan cahaya, sebagai contoh sterilisasi ruangan dengan menggunakan lampu UV. Pemakaian lampu UV dinyalakan 1 jam sebelum digunakan. Lampu dinyalakan selama +/- 15 menit. Untuk menghindari efek samping dari penggunaan lampu UV setelah selesai dimatikan, sebaiknya dipakai setelah minimal ½ jam dimatikan. Gambar 4. Lampu UV untuk sterilisasi ruangan

(5). Sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia Alkohol dan NaOCl merupakan bahan kimia yang biasa dilakukan di laboratorium kesehatan. Alkohol digunakan untuk sterilisasi alat dan tangan saat mau melaksanakan pengujian. NaOCl digunakan untuk sterilisasi permukaan benih sebelum dilakukan pengujian kesehatan benih. NaOCl yang digunakan biasanya berkadar 1%. Sterilisasi permukaan benih dilakukan dengan cara merendam benih selama 1-2 menit didalam NaOCl 1% dan dibilas dengan menggunakan air steril. (6) Sterilisasi dengan penyaringan (filter). Sterilisasi ini dilakukan untuk bahan kimia yang tidak bisa kena panas tinggi, seperti antibiotik. Sehingga untuk mensterilkannya dengan menggunakan membran yang ukurannya sangat kecil. Cara penggunaanya larutan dimasukkan ke dalam alat suntik dan dikeluarkan secara bertahap dengan menekan bagian dari jarum suntik. Larutan akan keluar sedikit demi sedikit karena lubang membrannya sangat kecil. Gambar 5. Sterilisasi dengan menggunakan membran Penulis : Sri Rahayu Puji Lestari (PBT Madya, Balai Besar PPMB-TPH)