3. Kinerja Termal Ruang (...lanjutan)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SISTEM VEGETASI VERTIKAL TERHADAP KELEMBABAN DAN ALIRAN UDARA PADA HUNIAN TINGKAT RENDAH DI DAERAH TROPIS LEMBAB

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

Pathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Hasil Pengolahan Band VNIR dan SWIR

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikim Kota Daerah Tropis

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB V KESIMPULAN UMUM

STUDI FASADE RUMAH SUSUN UNTUK OPTIMASI ENERGI ALAM PADA BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42)

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

Bab 14 Kenyamanan Termal. Kenyaman termal

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 1 PENDAHULUAN Urban Heat Island dan Kawasan Terbangun. terhadap lingkungan sekitarnya. Fenomena Urban Heat Island (UHI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang memerlukan banyak bangunan baru untuk mendukung

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Suhu dan Kelembaban Udara pada Kandang Sapi Perah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

Ujian Tesis. DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI

FISIKA TERMAL Bagian I

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

ASPEK PERANCANGAN KENIKMATAN FISIK BANGUNAN TERHADAP PENGARUH IKLIM. Kemala Jeumpa* Bambang Hadibroto * Abstrak

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dalam maupun luar yang aman dan nyaman, sehingga. penghuninya terhindar dari keadaan luar yang berubah-ubah.

BAB II LANDASAN TEORI

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan

Identifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto)

BAB II LANDASAN TEORI

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Identifikasi Potensi UHI terhadap RTH dan Kenyamanan Thermal pada Taman Walikota di Kota Kendari

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

BAB I PENDAHULUAN. daerah perkotaan adalah efek dari kondisi iklim artifisial, yang terjadi pada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah

Gambar 8. Profil suhu lingkungan, ruang pengering, dan outlet pada percobaan I.

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

ASPEK SAINS ARSITEKTUR PADA PRINSIP FENG SHUI

IV. PENGUAPAN (EVAPORATION)

Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Mahasiswa Tri Woro Setiati / Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD Dr.Eng.Ir.Dipl-Ing. Sri Nastiti N Ekasiwi, MT

METODOLOGI PENELITIAN

PMV (PREDICTED MEAN VOTE) SEBAGAI THERMAL INDEX

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di Susun Oleh : AHMAD NIDLOM ( )

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Perhitungan beban pendinginan office PT. XX yang berlokasi di Jakarta

Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil dan sebaliknya Jarak >, rasio H/W < Kecepatan angin tinggi pada rongga yang dipengaruhi elevasi

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-quran dan hadist-hadist diantaranya dalam surat An-Nuur ayat ke-36

Foam Concrete Sebagai Alternatif Material Dinding Terkait Perencanaan Kenyamanan Termal Pada Rumah Hunian

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia selalu menunjukkan peningkatan dari tahun ke

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Arsitektur Landhuizen sebagai cikal bakal arsitektur Indis...13

BAB IV: KONSEP Pendekatan Konsep Bangunan Hemat Energi

Transkripsi:

3. Kinerja Termal Ruang (...lanjutan) RH rg.dalam berbeda siang&malam hari. RHluar < RHruang (siang hari) Ruang Dalam Kinerja termal SVV>BC To mempengaruhi ΔT Tanaman menurunkan T: adanya transmitasi radiasi pada dedaunan dan radiasi masuk hanya sisa radiasi dari proses biologis Durasi tidak nyaman disebabkan oleh overheating Kasus 1 durasi ketidaknyamanan tinggi, Kasus 3 durasi terendah Kasus 3 b.pending inan terbesar dari ruang luar dan base case 45% dan 11%

3. Kinerja Termal Ruang (...lanjutan) Base case Kasus 2 Kasus 1 Kasus 3

Kinerja ACH 4. Pengaruh Ventilasi terhadap Kinerja Termal Ruang Kenyamanan penghuni bergantung pada suplai udara segar di dalam bangunan dan kecepatan angin. Pengaruh V terhadap T&RH V=0-0,5 m/s Ti>To). V=0,5-1 m/s Ti<To. Perini, et.al (2011) kondisi termal ruang tergantung V. V yang tinggi transfer bahang secara konveksi Kasus 3 RH tertinggi=16,78% suplai udara kecil menyulitkan pergantian udara. Menurut McMulan (2007), tingkat evaporasi menyebabkan RH terus meningkat ketika adanya pergerakan udara.

Temperatur 4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal Perbedaan T ketiga kasus dipengaruhi oleh kerimbunan daun. Karakteristik tanaman yang berbeda akan menimbulkan perbedaan kuantitas bagian-bagian tanaman : sulur/cabang/batang serta daun Perbedaan performa termal SVV kerimbunan daun. Kerimbunan daun yang berbeda lap.udara yang berbeda perbedaan efek isolasi Mekanisme : Kerimbunan daun kumpulan lap.udara yang menurunkan jumlah transfer panas. Balkon dengan kerimbunan daun tertinggi menghasilkan Tterbesar. Daun memiliki nilai albedo merefleksikan radiasi siang hari. Albedo dipengaruhi oleh jumlah daun, kerimbunan daun tertinggi memiliki albedo terbesar dan berdampak pada tingkat refleksinya. Efek isolasi termal hydrothermal propertiesnya Transfer bahang specific thermal capacity serta convective heat resistance. Kasus 3 nilai thermal properties tertinggi karena kuantitas daun yang besar efek isolasi terbaik

Kelembaban Udara 4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal RHbalkon >RH luar sepanjang waktu. Tingkat kerimbunan daun yang berbeda menyebabkan RH yang berbeda Kerimbunan daun jumlah uap air yang dihasilkan RH Semakin tinggi tingkat kerimbunan semakin besar RH. RH Kasus 2<kasus 1 ketersediaan aliran udara Efek pendinginan evapotranspirasi menghasilkan uap air kelembaban udara kering RH juga ddipengaruhi oleh kelembaban media tumbuh serta aliran udara pada lap. Daun Kerimbunan daun tertinggi memiliki banyak bagian tanaman evapotranspirasi tinggi

4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal (...lanjutan) Kecepatan Angin Tingkat kerimbunan daun V melalui mekanisme : resistansi termal berdampak pada pengurangan v. menghalangi angin dan mengakibatkan penahanan angin. Kemampuan angin menembus lapisan dedaunan Reduksi v dipengaruhi oleh tingkat kerimbunan daun menghasilkan rongga-rongga lapisan udara dan celah-celah akses aliran udara masuk ke dalam ruang. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kerimbunan daun, maka semakin besar potensi mereduksi V yang menyebabkan minimnya aliran udara ruang dalam.

Kesimpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Kinerja termal ruang dengan SVV T=4,64% pada kerimbunan 100%, peningkatan RH=8,13% serta penurunan V tertinggi 0,21 m/s. Dampak; durasi kenyamanan termal terlama dan b.pendinginan terendah =12,75Kh pada ruang balkon. Ruang dgn SVV memiliki b.pendinginan<6-44% dari ruang tanpa SVV tergantung tingkat kerimbunan daun. Semakin tinggi kerimbunan daun, semakin kecil beban pendinginan dan nilai ACH sehingga semakin besar kebutuhan V untuk memperbaiki kenyamanan. Kerimbunan daun memberikan kinerja termal yang berbeda-beda dipengaruhi oleh thermal properties SVV, dan proses biologi vegetasi serta luasan bukaan. Tingkat kerimbunan daun tertinggi (100%) memiliki kinerja termal yang lebih baik dari kasus yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan fenomena yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Namun, pengaruh yang dihasilkan secara langsung berhubungan dengan iklim mikro ruang dalam (tanpa dinding sebagai penghalang) karena vegetasi terletak di depan bukaan. Selain itu, peningkatan kecepatan angin ruang dalam ditemukan dalam penelitian ini karena celah-celah dedauan dengan tingkat kerimbunan yang berbeda berpotensi terhadap peningkatan kecepatan angin.

Saran PENGEMBANGAN TEORI Pengembangan penelitian pada besarnya uap air untuk mengamati tingkat evaporasi yang mempengaruhi heat balance dan moisture balance pada bangunan. Temuan beban pendinginan bangunan menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan energi METODE Memperhatikan rasio luas SVV/selubung bangunan Memperhatikan kesetaraan ruang-ruang eksperimen DESAIN Rekomendasi kerimbunan daun 100% untuk SVV yang terbaik Memperhatikan ventilasi dengan penambahan bukaan