BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Beban dalam bekerja akan mempengaruhi fisik dan psikologis manusia sehingga tingkat stres juga meningkat sebagai konsekuensinya. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kejadian kehidupan dengan kondisi penyakit pada manusia dan stres. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa lingkungan eksternal seperti masalah keuangan, stres di tempat kerja, hubungan pribadi, kesehatan dan hal-hal yang mengganggu merupakan penyebab stres terbesar dalam masyarakat modern (Holmes & Rahe, 1967). Stres tentu saja bukan masalah sederhana karena stres akan sangat mempengaruhi kinerja individu yang terkena. Stres dapat mempengaruhi memori (Bowman et al., 2003) dan memiliki pengaruh kuat terhadap fungsifungsi fisiologis, seperti penurunan fungsi sistem imun, penurunan fungsi saluran cerna, kenaikan tekanan darah, penurunan berat badan bahkan dapat menimbulkan 1
2 gangguan jiwa ringan pada stres yang tidak dapat dikendalikan. Stres mempengaruhi memori dengan mengaktifkan aksis hypothalamus-pituitaria-adrenal (HPA) yang memberikan respon negatif sehingga menyebabkan terjadinya neurodegenerasi sel-sel saraf di otak terutama di hippocampus sebagai tempat konsolidasi memori (Sari, 2001a). Stres akan meningkatkan kortison darah. Di sisi lain, hippocampus mengandung reseptor glukokortikoid dalam kadar tinggi sehingga hippocampus lebih rentan terhadap long-term stress daripada daerah lain di otak (Bowman et al., 2003). Sejalan dengan itu, maka bermunculanlah suplementasi yang dapat memperbaiki fungsi memori, salah satunya berupa obat tradisional, misalnya melalui suplementasi Centella asiatica. Pegagan (Centella asiatica sp.) merupakan salah satu obat tradisional yang mudah ditemukan di Indonesia (Anon., 2012). Centella asiatica memiliki banyak kandungan senyawa kimia. Kandungan senyawa kimia utama yang terdapat dalam tanaman ini adalah triterpen saponoid. Studi menunjukkan bahwa 36 turunan asam asiatic memiliki efek neuroprotektif. Tiga turunan senyawa itu
3 memiliki efek neuroprotektif yang sangat tinggi dan memiliki efek antioksidan yang setara dengan glutation, glutation peroksidase dan beberapa enzim antioksidan lainnya (Orhan, 2012). Penelitian menunjukkan ekstrak Centella asiatica, pada dosis 300 mg/kgbb/hari mampu meningkatkan efisiensi belajar dan mengingat pada tikus neonatus (Soumyanath et al., 2012). Namun belum diketahui apakah dosis 300 mg/kgbb/hari dan 600 mg/kgbb/hari mampu memberikan efek perbaikan memori pascastres kronis yang diukur berdasarkan jarak tempuh tikus mencapai platform escape latency uji Morris water maze. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengungkapkan pengaruh ekstrak etanol pegagan pada dosis 300 mg/kgbb/hari dan 600 mg/kgbb/hari pascastres listrik kronis. I.2. Perumusan Masalah Stres dapat menurunkan memori melalui aksis HPA dengan meningkatkan kadar glukokortikoid dan kortikosteron. Hippocampus yang berperan dalam learning and memory, merupakan daerah di otak yang memiliki kepadatan reseptor glukokortikoid tertinggi sehingga stres akan memberi dampak pada hippocampus dan penurunan memori.
4 Penggunaan tanaman tradisional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan sudah cukup populer di masyarakat, misalnya dengan pemanfaatan pegagan dalam meningkatkan memori. Berbagai kandungan zat aktif yang terdapat dalam pegagan memiliki sifat neuroprotektif dan neurotropik. Atas dasar perumusan tersebut, masalah penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) terhadap jarak tempuh mencapai platform pascastres listrik kronis? 2. Apakah variasi dosis pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) berpengaruh terhadap jarak tempuh mencapai platform pascastres listrik kronis? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum Mengungkapkan pengaruh pemberian ekstrak etanol pegagan terhadap pembentukan memori pada tikus putih (Sprague Dawley) pascastres listrik kronis.
5 Tujuan khusus Penelitian yang diusulkan ini mempunyai tujuan untuk mengungkapkan: 1. Pengaruh pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) terhadap jarak tempuh mencapai platform pascastres listrik kronis. 2. Pengaruh variasi dosis pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) terhadap jarak tempuh mencapai platform pascastres listrik kronis. I.4 Keaslian Penelitian Penelitian oleh Sari et al. (2012a) mengungkapkan pengaruh durasi pemberian ekstrak etanol pegagan terhadap peningkatan memori pada tikus putih (Sprague Dawley) pascastres listrik. Peningkatan memori dievaluasi dengan uji radial arm maze. Dari penelitian didapatkan hasil pemberian ekstrak etanol pegagan dosis 150 mg/kgbb/hari selama enam minggu mampu meningkatkan memori lebih signifikan dibandingkan pemberian selama empat minggu. Penelitian oleh Astari et al. (2012) membahas mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol pegagan 300 mg/kgbb/hari terhadap jumlah neuron piramidalis CA3
6 hippocampus pada tikus Rattus norvegicus. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pegagan meningkatkan jumlah neuron piramidalis CA3 hippocampus pada tikus pascastres listrik kronis. Penelitian oleh Herlina (2010) mengkaji mengenai pengaruh triterpen total pegagan terhadap fungsi kognitif belajar dan mengingat pada mencit jantan albino (Mus musculus). Dari penelitian didapatkan hasil triterpen total pegagan 32mg/kgBB memperbaiki fungsi kogitif, belajar dan mengingat pada mencit jantan albino. Adapun perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah jenis tikus yang digunakan, lama pemberian ekstrak etanol pegagan, stres listrik kronis dan metode uji pembentukan memori yang digunakan. Penelitian ini menggunakan tikus Sprague Dawley jantan usia 1 bulan yang diberi ekstrak etanol pegagan dosis 300 mg/kgbb/hari atau 600 mg/kgbb/hari dan stres listrik kronis selama 4 minggu, uji pembentukan memori (escape latency) dilakukan dengan menggunakan uji Morris water maze dan parameter yang digunakan adalah jarak tempuh tikus mencapai platform.
7 I.5. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol Centella asiatica terhadap memori yang diukur berdasarkan jarak tempuh tikus putih mencapai platform escape latency uji Morris water maze pascastres listrik kronis. Manfaat praktis penelitian ini adalah dapat dijadikan dasar ilmiah untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh pemberian Centella asiatica terhadap memori, menambah pengetahuan di bidang neuropsikologi dan dapat digunakan sebagai acuan dosis pemberian ekstrak etanol pegagan yang efektif untuk memperbaiki penurunan memori akibat stres kronis.