BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara pasar modal Amerika (DJIA), Jepang (N225) dan Cina (SCI) terhadap

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pembentukan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Indonesia Bank Indonesia (SEKI-BI), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka,

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1%

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Transkripsi:

49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi sebuah akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi dan menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Soegiyono.2003). variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli daerah (PAD). Sedangkan variabel independennya adalah Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, dan Kurs. 2. Definisi Operasional Defini operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional juga diartikan sebagai suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Tukiran; 2012). Definisi operasional varibel yang kemukakan oleh penulis antara lain : 49

50 a. Pendapatan Asli Daerah (Y) merupakan iuran atau pungutan lain yang berbentuk retribusi dari seorang atau badan yang menjalankan kegiatan usaha (Jutaan). b. Pertumbuhan Ekonomi (X1) menggambarkan perubahan kondisi perekonomian secara berkesinambungan selama periode tertentu (Konstan). c. Jumlah penduduk (X2) merupakan jumlah orang yang bertempat tinggal/berdomisili pada suatu daerah dan memiliki mata pencaharian tetap di daerah tersebut (Jutaan) d. Kurs (X3) merupakan harga mata uang negara terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar yang digunakan adalah kurs dollar Amerika terhadap rupiah (Ribuan) 3. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalag data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang telah diterbitkan oleh berbagai instansi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi terkait, buku ataupun jurnal yang pernah dilakukan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

51 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dimaksudkan agar mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian ini diperoleh menggunakan penelitian kepustakaan yang diperoleh dari instansi-instansi, jurnal-jurnal ekonomi, dan buku referensi. B. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis VECM (Vector Error Correction Model) yang merupakan metode penurunan dari VAR. Metode VECM (Vector Error Correction Model) pertama kali dipopulerkan oleh Engle dan Granger untuk mengkoreksi disequilibrium jangka pendek terhadap jangka panjangnya. Menurut Gujarati (2003) ada beberapa keuntungan dari persamaan model VECM yaitu : 1. Mampu melihat lebih banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. 2. Mampu mengkaji konsisten tidaknya model empiris dengan teori ekonometrika. 3. Mampu mencari pemecahan terhadap persoalan variabel timeseries yang tidak stasioner dan regresi lancung atau korelasi lancung (spurious regression) dalam analisis ekonometrika. Asumsi yang harus dipenuhi dalan analisis VECM adalah semua variabel independen harus bersifat stasioner. Uji

52 kestasioneran data dapat dilakukan melalui pengujian terhadap ada tidaknya unit root dalam variabel dengan uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Keberadaan kointegrasi atau hubungan jangka pendek dan jangka panjang di dalam model juga harus dipertimbangkan. 1. Vector Error Correction Model (VECM) Metode VECM (Vector Error Correction Model) meretriksi hubungan perilaku jangka panjang antar variabel yang ada agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasi tetapi tetap membiarkan adanya perubahan-perubahan dinas di dalam jangka pendek. Teknologi kointegrasi ini disebut sebagai korelasi kesalah (error correction) karena jika terjadi deviasi terhadap keseimbangan jangka panjang akan dikoreksi secara bertahap melalaui penyesuaian parsial jangka pendek (Wiradjono, 2007). Dari hasil pengujian uji stationeritas, uji kointegrasi, uji panjang lag, uji kausalitas granger, impuls response function (IRF) dan uji Variance Decomposition diperoleh keseimbangan baru, sebagai berikut: Z t = Ʈ 1 Z t-1 + Ʈ 2 Z t-1 + Ʈt-1 Z t-1 + ԥz t-1 + μ + ԥ t t = 1,..., T...(3.1) Dimana : Z t t ԥ t : PAD : Parameter diduga : Vector Impuls

53 2. Langkah-Langkah Analisis Data A. Uji Stasioner Data Menurut Rusdiyana (2009) dalam Basuki (2015) data ekonomi time series pada umumnya bersifat stokastik (memiliki trend yang tidak stasioner/data tersebut memiliki akar unit). Jika data memiliki akar unit, maka nilainya akan cenderung berfluktuasi tidak di sekitar nilai rata-ratanya sehingga menyulitkan dalam mengestimasi suatu model. Selain itu uji akar unit merupakan salah satu konsep yang akhir-akhir ini semakin populer untuk dipakai dalam menguji kestasioneran data time series. Kuncoro (2011) menjelaskan bahwa data yang stasioner apabila digambar terhadap waktu, maka akan sering melewati sumbu horizontal dan autokorelasinya akan menurun dengan teratur untukk lag yang cukup besar. Menurut Winarmo (2015), menambahkan data dapat dikatakan stasioner apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut : a) Rata-rata kovariannya konstan sepanjang waktu. b) Kovarian antara dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut. Uji ini dikembangkan oleh Dickey and Fuller, dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller test (ADF). Uji stationeritas yang akan digunakan adalah uji ADF (Augmented Dickey Fuller) dengan menggunakan taraf nyata (1, 5, 10 persen).

54 Menurut Gujarati (2003) bentuk persamaan uji stationeritas dengan analisis ADF adalah sebagai berikut : Y = α 0 + γy t-1 + β i ᴾi Y t-i+1 + ƹ i...(3.2) Dimana: Y t α 0 Y P Ƹ = Bentuk dari first different = Intersep = Variabel yang diuji stasioneritasnya = Panjang lag yang digunakan dalam model = Error term Stasioner atau tidaknya suatu data dapat dilihat melalui ADF Statistik dengan McKinnon critical value. Dalam persamaan tersebut diketahui bahwa hipotesis nol (H0) menunjukan adanya unit root dan hipotesis satu (H1) menunjukan kondisi tidak ada unit root. Jika dalam uji stationeritas ini menunjukan nilai ADF statistik kurang dari MacKinnon critical value, maka dapat disimpulkan data tersebut tidak stasioner pada derajat level. Dengan demikian harus dilakukan defferencing data untuk memperoleh data yang stasioner pada pada derajat yang sama di first different dan seterusnya (Kuncoro, 2011). B. Uji Panjang Lag Optimal Selanjutnya untuk mengetahui lag optimal dalam uji stationeritas maka digunakan kriteria-kriteria berikut ini:

55 Akaike Information Criterion (AIC) : -2 + 2 (K + T)...(3.3) Schwarz Information Criterion (SIC) : -2 + k...(3.4) Hannan-Quinn (HQ) : -2 + 2k log...(3.5) Dimana : 1 : Jumlah Observasi k : Parameter yang diestimasi Estimasi VAR sangat peka terhdap panjang lag yang digunakan. Penentuan jumlah lag (ordo) yang akan digunakan dalam model VAR dapat ditentukan berdasarkan kriteria Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Information Criterion (SC) ataupun Hannan Quinnon (HQ). Dimana hasil uji panjang lag (Lag Lenght) ditentukan dengan jumlah bintang terbanyak yang direkomendasikan dari masing-masing kriteria uji lag lenght. Selain itu pengujian panjang lag optimal sangat berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sistem VAR, sehingga dapat digunakannya lag optimal diharapkan tidak muncul masalah autokorelasi (Nugroho, 2009). C. Uji Kointegrasi Kointegrasi merupakan hubungan linier dari variabel-variabel yang nonstasioner dan semua variabel tersebut harus terintegrasi pada derajat yang sama. Variabel-variabel yang terintegrasi akan menunjukan bahwa variabel tersebut mempunyai trend stokhastik yang sama dan selanjutnya mempunyai arah pergerakan yang sama

56 dalam jangka panjang. Dalam estimasi VECM, uji kointegrasi sangat diperlukan untuk menentukan apakah variabel masingmasing variabel terdapat hubungan dalam jangka panjang atau tidak. Jika terdapat kointegrasi pada variabel-variabel yang digunakan di dalam model, maka dapat dipastikan adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi). Dan VECM (Vector Error Correction Model) berlaku. Sebagaimana dinyatakan oleh Engle- Granger, keberadaan variabel non stasioner menyebabkan kemungkinan besar adanya hubungan jangka panjang diantara variabel dan sistem. Menurut Widarjono (2007) menjelaskan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam uji kointegrasi adalah dengan metode Johansen s Multivariatae Cointegration Test. Uji yang dikembangkan oleh Johansen dapat digunakan untuk menentukan kointegrasi sejumlah variabel (vektor). Prosedur pengujian residual ini hampir sama dengan pengujian stationeritas. Untuk menentukan data tersebu terkointegrasi atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan nilai Max-Eign dan nilai trace-nya. Jika Max-Eign dan nilai trace-nya lebih besar dari nilai kritis (1 dan 5 dalam persen) maka data terkointegrasi dan mempunyai hubungan jangka panjang. Uji Johansen dapat dilihat dengan model autoregresif dengan order p sebagai berikut :

57 y t = A 1 y t-1 +... + A p y t-p + Bπ t + ٤ t...(3.6) Dimana : y t π t : Vector k pada variabel-variabel tidak stasioner : Vector d pada variabel deterministik ٤ t : Vector inovasi Spesifikasi VAR ini dapat dinayatakan dalam bentuk first difference sebagai berikut : X t = IIX t + 1 X t + βy t + ٤ t... (3.7) II = i 1...(3.8) r 1 = j...(3.9) I = Matriks identitas Apabila terdapat hubungan kointegrasi, maka digunakan model unrestricted VAR. Apabila terdapat hubungan kointegrasi maka digunakan Vector Error Correction Model (VECM) D. Uji Stabilitas VAR Stabilitas VECM perlu diuji terlebih dahulu sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika hasil estimasi VECM yang aan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan tidak stabil, maka Impulse Respon Function (IRF) dan Variance Decomposition (VDC) menjadi tidak valid (Setiawan, 2007 dalam Rusydiana, 2009). Menurut Basuki dan Yuliadi (2015), stabilitas model perlu diuji karena akan mempengaruhi hasil IRF (Impulse Response Function) dan VDC (Variance Decomposition), menjelaskan bahwa suatu sistem

58 VAR dikatakan stabil atau memenuhi stabilitas apabila nilai seluruh akar atau root-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu. E. Analisis Kausalitas Granger Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausalitas antar variabel yang diamati adalah uji Kausalitas Granger. Uji kausalitas digunakan umtuk mengetahui apakah suatu variabel endogen dapat diperlukan sebagai variabel eksogen. Hal ini bermula dari ketidaktahuan keterpengaruhan antar variabel. Jika ada dua variabel y dan z, maka apakah y menyebabkan z atau z menyebabkan y atau berlaku keduanya atau tidak ada hubungan keduanya. Variabel y menyebabkan variabel z artinya berapa banyak nilai z pada periode sekarang dapat dijelaskan oleh nilai z pada periode sebelumnya dan nilai y pada periode sebelumnya. Menurut Basuki dan Yuliadi (2015), metode analisis kausalitas granger dapat dilakukan menggunakan metode Granger s Causality dan Error Correction Model Causality. Adapun persamaan kausalitas granger adalah sebagai berikut (Kuncoro, 2011):\ Y t = aiyt-i+bjxt-j+vt...(3.10) X t = cixt-i+djyt-j+vt...(3.11) Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa variabel Xt tidak mempengaruhi variabel Yt. Dengan kata lain, bila bj = 0(i=1,2,...k), maka Xt gagal menyebabkan Yt (Kuncoro, 2011). Untuk melihat apakah variabel dalam penelitian memiliki hubungan kausalitas, maka

59 dapat dilihat pada nilai α (alpha). Basuki dan Yuliadi (2015) menjelaskan bahwa apabila nilai probabilitas lebih kecil dari α, maka H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan kausal pada masing-masing variabel atau variabel menjadi leading indicator (indikator yang mempengaruhi perubahan harga). Begitu sebaliknya, apabila nilai probabilitas lebih besar dari α,, maka H1 diterima, yang artinya, tidak terdapat hubungan kasual pada masing-masing variabel dalam penelitian. F. Vector Error Correction Model VECM Vector error correction model (VECM) adalah bentuk VAR yang terestriksi karena keberadaan bentuk data yang tidak stasioner namun terkointegrasi. Spesifikasi VECM merestrikasi hubungan jangka panjang variabel-variabel endogen agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasinya, namun tetap memberikan keberadaan dinaminasi jangka pendek (Basuki, 2015) Level yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 % artinya ketika nilai yang didapat lebih rendah dari 5 % maka Ha diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh dari variabel satu ke variabel lainnya. G. Analisis Impuls Response Function Analisis IRF adalah metode yang digunakan untuk menentukan respon suatu variabel endogen terhadap guncangan (shock) variabel tertentu. IRF juga digunakan untuk melihat guncangan dari satu varibel lain dan berapa lama pengaruh tersebut terjadi. (Nugroho, 2009)

60 melalui IRF, respon sebuah perubahan independen sebesar satu standar deviasi dapat ditinjau. IRF menelusuri dampak ganggguan sebesar satu standar kesalahan (standar error) sebagai inovasi pada sesuatu variabel endogen terhadap variabel endogen yang lain. Suatu inovasi pada suatu variabel, secara langsung akan berdampak pada variabel yang bersangkutan, kemudian dilanjutkan ke semua variabel endogen yang lain melalui struktur dinamik dari VAR (Nugroho, 2009). H. Analisis Variance Decomposition Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) atau dekomposisi ragam kesalahan peramalan menguraikan inovasi pada suatu variabel terhadap komponen-komponen variabel yang lain dalam VAR. Informasi yang disampaikan dalam FEVD adalah proporsi pergerakan secara berurutan yang diakibatkan oleh guncangan sendiri dan variabel lain (Nugroho, 2009).