PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (TAI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR HEAD STAND DAN SIKAP LILIN SENAM KETANGKASAN

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol. 1 Tahun 2014)

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

MODEL KOOPERATIF STAD BERBANTUAN MEDIA GAMBAR MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

Komang Suastika, I Putu Darmayasa, dr. Putu Adi Suputra

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Kadek Astrawan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh I Putu Winasa NIM

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLAVOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULU TANGKIS

PENERAPAN PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh. I Gusti Ayu Putu Raka Ekawati NIM

IMPLEMENTASIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTHINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Transkripsi:

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Km. Sri Widiasih, I Wayan Artanayasa, I Made Satyawan Jurusan Penjaskesrek Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali e-mail: {sri_widiasih37@yahoo.com, iwayan.artanayasa@yahoo.com, anduksatya@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar berguling (roll) senam lantai pada siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan tahun pelajaran 203/204. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan yang berjumlah 39 orang terdiri dari 28 orang siswa putra dan orang siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian aktivitas pada siklus I secara klasikal adalah 7,76 pada kategori aktif dan hasil belajar mencapai 56,4%, pada siklus II aktivitas belajar secara klasikal adalah 8,36% pada kategori aktif dan hasil belajar mencapai 89,74%. Berdasarkan hasil analisis data, simpulan penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar teknik dasar Berguling (Roll) Senam Lantai meningkat melalui Penerapan Kooperatif Tipe GI. Disarankan kepada guru penjasorkes dapat menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Berguling (Roll) Senam Lantai. Kata-kata Kunci : Model Kooperatif GI, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Berguling Senam Lantai Abstract This study aims to improve activity and the learning outcomes of Gymnastics (roll) through the Implementation of GI Cooperative Learning Model to Improve Activity and the Learning Outcomes of Basketball Passing. This study was an action research, in which the teacher was the researcher. The research subject was X F class of Junior High School Kubutambahan in which consists of 39 students. The data were analyzed by using descriptive statistical analysis. The result of the first cycle classically was 7,76 in a fairly active catagory and the learnig outcomes achieved 56.4%. The activity of the second cycle classically was 8,36 in the active category and the learning outcomes was at 89,74%. Based on the data analysis and discussion, the conclusion of the research was the activty and learning outcomes of the basic techniques of basketball passing improved through the implementation of GI cooperative learning model. It is recomended for the teachers to implement GI cooperative learning model into the learning process in order to increase the activity and learning outcomes of the basic techniques Gymnastics. Key words: Cooperatif Learning GI, activities and learning outcomes of Gymnastics (roll)

PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang tujuannya bukan semata untuk mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan potensi siswa. Penjasorkes pada dasarnya merupakan pendidikan jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh (Adang Suherman, 999: ).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan juga dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktifitas manusia berupa sikap, tindak, dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita kemanusiaan (Adang Suherman, 999: 20). Pemahaman konsep dan tujuan pembelajaran adalah kemampuan seseorang untuk mengerti apa yang diajarkan, menangkap makna apa yang dipelajari, dapat melaksanakan tugas pembelajaran dan memecahkan masalah sesuai dengan materi pembelajaran. Namun, kenyataan pada observasi awal yang peneliti lakukan di kelas X F SMA Negeri Kubutambahan Tahun pelajaran 203/204 pada tanggal sampai 8 Agustus 203 menunjukan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar berguling (roll) senam lantai masih perlu ditingkatkan karena secara klasikal masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah yang sebesar 73. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar, Sadirman (2004: 99). Menurut Oemar Hamalik (2004: 7-72) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri pada siswa. belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan lainnya yang bermakna. Sehingga aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Aktivitas merupakan prinsis atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan seseorang/siswa saat menerima perlakuan dan memproleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman, tingkah laku dan ketrampilan lain nya untuk mencapai tujuan belajar. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar (Dimyanti dan Mudjiono, 2002: 20). Dari pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa hasil belajar adalah tujuan yang hendak dicapai dalam proses belajar dimana, proses belajar dalam diri siswa terjadi perubahan pada tiga bidang sesuai denagn tujuan taksonomi Bloom yaitu kognitif, afektif, dan psikomotornya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2000: 22). Hasil belajar merupakan suatu puncak proses dari proses belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti yang tertuang dalam angka raport, angka ijazah. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain suatu transfer belajar. Maka dapat disimpulkan hasil belajar merupakan perubahan penampilan atau tingkah laku secara menyeluruh sebagai hasil praktek dimana dari siswa belum bisa melakukan suatu gerakan menjadi bisa melalui cara mengamati, menirukan, mencoba dan mendengarkan petunjuk dan pengarahan Pada data aktivitas belajar teknik dasar berguling senam lantai, dari 39 siswa yang mendapat kategori sangat aktif tidak ada (0%), aktif sebanyak 5 orang (2,82%), cukup aktif sebanyak 27 orang (69,23%),

kurang aktif sebanyak 7 orang (7,95%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal baru mencapai 5,92 dan berada pada kategori cukup aktif. Sedangkan, pada data hasil belajar teknik dasar berguling (rool) senam lantai, dari 39 orang, 9 orang (23,07%) tuntas, dan yang tidak tuntas sebanyak 30 orang (76,93%). Dari hasil refleksi awal yang dilakukan peneliti mendapatkan permasalahan pada siswa yaitu yang kurang aktif dalam melaksanakan perintah guru dimana komunikasi yang terjadi hanya satu arah dimana guru sangat domianan dalam proses pembelajaran, siswa cepat jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok belajar. Senam lantai, Perkataan senam adalah terjemahan dari kata gymnastiek (bahasa Belanda) atau gymnastics (bahasa Inggris). Kata-kata itu diambil dari kata asalnya, yaitu gymnas (bahasa Yunani), artinya pakaian minim atau telanjang yang bertujuan untuk mendapatkan kekutan dan keindahan jasmani (Artanayasa I Wayan, 2007:2)Senam adalah bentuk-bentuk gerakan tubuh. Gerakan ini direncanakan dan disusun secara teratur menurut kelompok bagian tubuh yang bekerja sama untuk melakukan suatu gerakan. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar berguling (roll) melalui Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan Tahun Pelajaran 203/204. Selain itu peneitian ini bertujuan untuk memberikan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran dengan memberikan tindakan-tindakan yang bervariasi sehingga pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar.oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi alternative yang diharapkan bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar berguling (roll) senam lantai yaitu dengan memilih model pembelajaran yang dapat membuat interaksi yang baik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan guru dan siswa berinteraksi dalam pembelajaran. Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007: 5) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya bukubuku, film, komputer, kurikulum, dan lainlain. Pembelajaran kooperatif adalah pelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja dalam memaksimalkan kondisi untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 998:0). Nurhadi, (2006:65) menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah model pembelajaran yang deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang dari 4 tahapan yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi /evaluasi dan refleksi tindakan (Kanca, I N, 200:39). Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu: (a) Observasi awal, (b) Refleksi awal, (c) Identifikasi masalah, (d) Analisis masalah, (e) Pelaksanaan penelitian. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X F SMA Negeri Kubutambahan tahun pelajaran 203/204. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional (Kanca, I Nyoman 200: 08). Jumlah subyek penelitian ini yaitu 39 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan pada semester ganjil. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Penelitian

ini dilaksanakan di lapangan sekolah SMA Negeri Kubutambahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar di evaluasi oleh dua orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa, sedangkan untuk hasil belajar ada tiga aspek penilaian yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Penilaian kognitif diberikan dengan tes kemampuan yang di buat oleh peneliti, penilaian afektif merupakan pengamatan sikap yang di evaluasi oleh 3 evaluator dan penilaian psikomotor di evaluasi oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesmen hasil belajar berguling (roll) senam lantai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan di kelas X F SMA Negeri Kubutambahan tahun pelajaran 203/204 ditemukan data aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah. Hal ini terlihat secara klasikal siswa masih belum bisa memenuhi KKM di sekolah yang sebesar 73. Pada data aktivitas belajar teknik dasar berguling senam lantai, dari 39 siswa yang mendapat kategori sangat aktif tidak ada (0%), aktif sebanyak 5 orang (2,82%), cukup aktif sebanyak 27 orang (69,23%), kurang aktif sebanyak 7 orang (7,95%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal baru mencapai 5,92 dan berada pada kategori cukup aktif. Sedangkan, pada data hasil belajar teknik dasar berguling (roll) senam lantai, dari 39 siswa, Sedangkan, pada data hasil belajar teknik dasar berguling (rool) senam lantai, dari 39 orang, 9 orang (23,07%) tuntas, dan yang tidak tuntas sebanyak 30 orang (76,93%). Secara detail dapat dipaparkan siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 0 orang (0%), baik sebanyak 9 orang (23,07%), cukup baik sebanyak 24 orang (6,53%), kurang baik sebanyak 6 orang (5,53%) dan sangat kurang baik tidak ada (0%). Pada penelitian siklus I, tindakan yang diberikan sesuai dengan tahapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok dan memberikan tugas gerak bervariasi, permainan dan perlombaan. Namun masih terdapat siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran. Hasil penelitian siklus I pada aktivitas belajar yaitu: pada kategori sangat aktif sebanyak 0 orang (25,64), pada kategori aktif sebanyak 4 orang (35,90%), pada kategori cukup aktif 5 orang (38,46%), pada kategori kurang aktif tidak ada (0%), dan pada kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar pada siklus yaitu 7,76 yang berada pada kategori aktif. Tabel Data Aktivitas Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Pada Siklus I Kriteria X 9 2 3 4 7 X < 9 5 X < 7 3 X < 5 Jumlah Persentase Kategori Keterangan 0 25.64% Sangat Aktif 24 orang (6.54%) sudah aktif 4 35.90% Aktif 5 38.46% Cukup Aktif 5 orang (38.46%) Kurang Aktif belum aktif 5 X < 3 Sangat Kurang Aktif Total 39 00%

Penelitian hasil belajar Berguling (Roll) Senam Lantai pada siklus I, diperoleh data hasil belajar sebagai berikut pada data hasil belajar didapatkan bahwa siswa yang tuntas terdiri dari 22 orang (56,4%) dan yang tidak tuntas 7 orang (43,59%), siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik sebanyak 22 orang (56,4%), cukup baik sebanyak 7 orang (43,59%), tidak terdapat siswa dalam kategori kurang dan sangat kurang baik. Tabel 2 Data Hasil Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Pada Siklus I Rentang Skor Jumlah Persentase Kategori Keterangan 2 85-00 75-84 22 56.4% Sangat Baik Baik 22 orang (56.4%) Tuntas 3 65-74 7 43.59% Cukup 4 5 55-64 0-54 Kurang Sangat Kurang 7 orang (43.59%) Tidak Tuntas 39 00% Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Pada data aktivitas belajar siswa dapat disampaikan pada kategori sangat aktif sebanyak 2 orang (30,77%), pada kategori aktif sebanyak 27 orang (69,23%), tidak ada siswa pada kategori cukup aktif tidak ada, kurang aktif tidak ada, dan pada kategori sangat kurang aktif tidak ada. adapun nilai rata-rata aktivitas belajar Teknik dasar berguling (roll) senam lantai secara klasikal yaitu 8,36 (aktif).

Tabel 3 Data Aktivitas Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Siklus II Kriteria Jumlah siswa Persentase Keterangan Keterangan X 9 2 30.77% Sangat Aktif 2 7 X < 9 27 69.23% Aktif 3 5 X < 7 0 0% Cukup Aktif 4 3 X < 5 0 0% Kurang Aktif 39 siswa sudah aktif Tidak ada siswa yang tidak aktif 5 X < 3 0 0% Sangat Kurang Aktif Jumlah 39 00% Pada data hasil belajar siswa dapat disampaikan bahwa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik sebanyak 35 orang (89,74%), dalam kategori cukup baik sebanyak 3 orang (7,69%), dalam kategori kurang baik orang (2,56%). dan dalam kategori sangat kurang baik tidak ada (0%) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 74,26%. Tabel 4 Data Hasil Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Siklus II Rentang Skor Jumlah Persentase Kategori Keterangan 2 85-00 75-84 35 89.74% Sangat Baik Baik 35 orang (89.74%) Tuntas 3 4 5 65-74 55-64 0-54 3 7.69% 2.56% Cukup Kurang Sangat Kurang 4 orang (0.25%) Tidak Tuntas 39 00%

Tabel 5 Peningkatan Aktivitas Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Per Tahap Tahapan Persentase Aktivitas Belajar Keaktifan Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I ke Siklus II Siklus I 7.76 Cukup Aktif 2 Siklus II 8.36 Aktif 0.6% 3 Rata-rata 8.06 Aktif Tabel 6 Peningkatan Hasil Belajar Berguling (Roll) Senam Lantai Per Tahap Tahapan Persentase Hasil Belajar Ketuntasan Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II Siklus I 56.5% Tidak Tuntas 2 Siklus II 89.74% Aktif 42.33% 3 Rata-rata 73.2 Aktif PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan diketahui bahwa aktivitas belajar cukup aktif secara klasikal dan hasil belajar tidak tuntas secara klasikal. Hal ini dikarenakan saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa kurang aktif melaksanakan perintah guru, kurangnya model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok belajar, kurangnya komunikasi dana kerja sama antar siswa dalam kelompok belajarnya, siswa cepat jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa tidak maksimal. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe GI. Model pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan salah satu tipe pembelajaran koopertif yang menekankan pada pembentukan kelompok kecil untuk menentukan dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar, dan bertujuan untuk menuntut siswa agar memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe GI aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I aktivitas belajar masih tidak aktif dikarenakan masih ada 5 siswa yang tidak aktif namun dengan diberikan tindakan pada siklus II aktivitas belajar meningkat sehingga 39 siswa menjadi aktif. Sedangkan untuk hasil belajar menurut (Nana Sudjana, 2004: 22)

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut pendapat Sardiman (2004: 58), mendefinisikan hasil belajar sebagai: (a) hasil belajar adalah tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (b) hasil belajar adalah dilakukan dengan mengamati, menirukan, mencoba, mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan, dan (c) hasil belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktek. Hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 7 siswa yang tidak tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa dan hanya 4 siswa yang tidak tuntas. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan GI dengan melihat kelemahan-kelemahan pada siklus I. Dengan memperhatikan data hasil belajar pada siklus II dalam hal ini hasil belajar berguling (Roll) Senam Lantai masih terdapat 4 orang siswa yang tidak tuntas. Dari data tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 42.33%. Peningkatan ini tidak terlepas dari penerpan model pembelajaran kooperatif tipe GI secara optimal dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran sesuai dengan kekurangankekurangan yang terjadi pada setiap siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar berguling (Roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan tahun pelajaran 203/204. Untuk itu disarankan kepada guru penjasorkes untuk berupaya menerapkan model pembelajaran tipe GI dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar berguling (roll) senam lanatai. Selain itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI ini juga dapat dijadikan referensi dan prinsip fundamental yang bersifat progresif dan konstruksif dalam meneliti cabang olahraga yang lain terutama dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Aktivitas belajar berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X F SMA Negeri kubutambahan tahun pelajaran 203/204. Hasil belajar berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X F SMA Negeri Kubutambahan tahun pelajaran 203/204. Saran peneliti kepada guru penjasorkes yaitu agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe GI, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar berguling (roll) senam lantai. DAFTAR PUSTAKA Artanayasa I Wayan. 2007. Teori dan praktik senam. Singaraja: Universitas Pendidikam Ganesha. Hamalik, Oemar, 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kanca, I Nyoman, 200. Metodelogi Peneltian Keolahragaan, Singaraja Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Nurhadi, 2006. Pembelajaran Kontekstual dan penerapan dalam KBK, Malang : Universitas Negeri Malang. Sardiman. 2004. Proses belajar dan mengajar.jakarta: http://wawanjunaidi.blogspot.com.

Sudjana Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suherman,Adang. 999.dasar-dasar penjaskes.jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan. Trianto, 2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivistik, Jakarta: prestasi pustaka `publ