BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai International Financial Reporting Standards (IFRS) telah

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI MENGENAI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

3 Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. 4 Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. 5 Meningkatkan transparansi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

TEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

Hubungan IFRS, Tanggung Jawab Sosial dan Pendidikan Akuntansi di. Indonesia. Di Susun Oleh : UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas beberapa alasan yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Hanafi

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

BAB I PENDAHULUAN. adanya perbedaan standar akuntansi yang berlaku di masing-masing negara.

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. International Financial Reporting Standard. 1. Sejarah International Financial Reporting Standard

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Akuntansi Keuangan Kontemporer Lobbying of the international accounting standards committee

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Securities and Exchange Commissin (SEC) mengusulkan roadmap yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di perusahaan dengan optimal. Dengan demikian perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mengetahui perbandingan tingkat konservatisme akuntansi laporan keuangan di

AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

BAB I PENDAHULUAN. IFRS (International Financial Reporting Standards) telah menjadi pedoman

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena para pedagang merasa pasar dalam negeri tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa perdebatan di dalam ilmu akuntansi yang telah berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai International Financial Reporting Standards (IFRS) telah banyak ditemukan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian sebelumnya banyak membahas mengenai sistem pelaporan IFRS dan sangat sedikit penelitian yang membahas mengenai persepsi mahasiswa S1 akuntansi mengenai IFRS dilihat dari segi gender. Berikut adalah penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik dalam penelitian ini beserta persamaan dan perbedaan penelitian ini: 2.1.1 Vergiana Aprilicia (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Vergiana Aprilicia yang berjudul Road Map Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) dan Implementasinya di Indonesia membahas mengenai Road Map (perjalanan) masuknya IFRS di Indonesia. Vergiana (2014) menjelaskan bahwa pada jaman globalisasi saat ini perubahan dalam hal ekonomi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis dan pelaporan keuangan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh pelaku bisnis. Perusahaan-perusahaan di Indonesia telah banyak membuat laporan keuangan, namun dari awal kemunculannya hingga saat ini, Indonesia telah beberapa kali mengalami pergantian standar pelaporan keuangan. Penelitian Vergiana memberikan penjelasan mengenai perjalanan perkembangan standar akuntansi di Indonesia mulai dari periode 1973-2008. Tujuan dari penelitian Vergiana (2013) adalah: 8

9 a. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. b. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan IFRS. c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. Dan hasil dari penelitian Vergiana (2013) dapat disimpulkan bahwa Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang mau tidak mau harus mengikuti pola keseragaman yang akan berlangsung tahun 2012 mengenai standar pelaporan keuangan IFRS. Dengan adanya penerapan IFRS pada tahun 2012 diharapkan bangsa Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menerapkan IFRS pada setiap perusahaan yang ingin berkembang. Perbedaan : penelitian Vergiana dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian sebelumnya menjelaskan mengenai Road Map (perjalanan) masuknya IFRS di Indonesia sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah ingin mengetahui persepsi mahasiswa S1 akuntansi mengenai implementasi IFRS. Persamaan : penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya menjelaskan mengenai IFRS. 2.1.2 Kinkela, Harris dan Malindredos (2010) Penelitian yang dilakukan oleh Katherine Kinkela, Peter Harris dan John Malindredos yang berjudul Introducing IFRS in Introductory Financial Accounting Courses atau Memperkenalkan IFRS dalam pelajaran pengantar akuntansi keuangan. Membahas tentang implementasi pelaporan keuangan internasional atau

10 IFRS dalam suatu kurikulum akuntansi, dimana penelitian ini melihat dari isu global mengenai implementasi IFRS yang akan berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis bahkan bidang pendidikan khususnya pendidikan yang berbasis akuntansi. Katherine et al, ingin meneliti tentang implementasi IFRS dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum akuntansi dan menunjukkan pentingnya pengetahuan dasar tentang IFRS untuk kosakata bisnis untuk akuntansi dan jurusan non-akuntansi karena merupakan komponen yang berharga dari kurikulum akuntansi pengantar. Ada metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengintegrasikan standar IFRS ke dalam kurikulum akuntansi. Metode pertama adalah untuk menggabungkan standar IFRS secara langsung pada setiap konsep akuntansi yang diajarkan. Metode kedua adalah untuk menciptakan sebuah modul pada akhir semester untuk menyajikan materi mengenai IFRS. Terdapat tiga pertanyaan penting dalam penelitian Katherine untuk implementasi IFRS, Integrasi IFRS dan tingkat integrasi dengan metode yang optimal. Akhirnya penelitian dan lokakarya presentasi interaktif dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam masalah IFRS dan tantangan dengan mengintegrasikan IFRS dalam kurikulum akuntansi tahun pertama adalah bahwa siswa belum terbiasa dengan format dan fungsi dari laporan keuangan dan pengguna dan alasan-alasan yang mendasari tentang persiapan informasi akuntansi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan atau menerapkan IFRS dalam proses pendidikan harus dikelola dalam kurikulum akuntansi dan memerlukan pertimbangan perencanaan khusus dan tujuan jelas untuk keberhasilan pembelajaran.

11 Perbedaan : penelitian Katherine memperkenalkan atau menerapkan IFRS pada kurikulum akuntansi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa S1 akuntansi mengenai implementasi IFRS. Persamaan : penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan keduanya membahas mengenai implementasi IFRS di bidang pendidikan. 2.1.3 James dan Blaszczynski (2010) Penelitian yang dilakukan oleh Marianne L. James dan Carol Blaszczynski (2010) dengan judul penelitian Accounting Students Perception Of International Financial Reporting Standards yang membahas mengenai International Financial Reporting Standards (IFRS) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa standar pelaporan keuangan Internasional (IFRS) telah muncul sebagai standar akuntansi global kemungkinan untuk pelaporan lintas batas dan pentingnya pengetahuan dan penerimaan IFRS oleh para professional akuntansi dan bisnis sangat penting untuk keberhasilan transisi ke IFRS. Tidak hanya para professional akuntansi dan bisnis saja tetapi para pendidik harus mempersiapkan siswa akuntansi yang profesional di masa depan, dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk membantu para pendidik akuntansi dalam mempersiapkan siswa mereka untuk menyambut IFRS dengan cara melihat pengetahuan mahasiswa dari persepsi mereka mengenai IFRS. Untuk mengetahui persepsi dari mahasiswa, peneliti menggunakan kuisoner yang akan diberikan kepada 89 mahasiswa akuntansi sebagai sampelnya, dengan lima buah pertanyaan yang didalamnya menanyakan persepsi mereka mengenai pengetahuan dan penggunaan IFRS. Dari berbagai persepsi mahasiswa mengenai IFRS secara keseluruhan, mereka

12 menilai bahwa pentingnya memiliki pengetahuan tentang IFRS walaupun mereka masih belum memahami dan mengetahui mengenai IFRS secara keseluruhan. Hasil dari persepsi mahasiswa merupakan sebuah temuan bagi peneliti karena dapat mengarahkan siswa untuk menyambut bahkan mencari pengetahuan tentang IFRS dan menunjukkan juga bahwa siswa sebenarnya memahami kebutuhan penggunaan suatu standar pelaporan keuangan global bagi suatu perusahaan dan tingkat pendidikan akuntansi untuk memiliki pengetahuan dan kompetensi mengenai IFRS. Perbedaan : penelitian James dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada sampel mahasiswa, penelitian sebelumnya menggunakan sampel mahasiswa Amerika Serikat sedangkan penelitian yang akan dilakukan sampelnya adalah mahasiswa S1 akuntansi di Indonesia khususnya STIE Perbanas Surabaya. Persamaan : Penelitian James dengan penelitian yang akan dilakukan keduanya meneliti persepsi mahasiswa mengenai International Financial Reporting Standards(IFRS). 2.1.4 Mary E. Barth (2008) Penelitian yang dilakukan oleh Mary E. Barth dari Universitas Stanford dengan judul Global Financial Reporting : Implications for U.S Academics bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dari pelaporan keuangan global bagi pendidikan dan bagi peneliti pada akademik di Amerika. Menurut Mary pendidikan di Amerika memiliki peran penting untuk bermain dalam laporan keuangan global dan salah satu implikasinya pendidik perlu mengubah cara mereka mengajar dalam memberikan materi mengenai pelaporan keuangan global dimana nantinya para siswa

13 adalah masa depan bagi Amerika. Hasil dari penelitian ini adalah untuk pendidikan dan kegiatan peneliti akademik di Amerika untuk memasukkan kurikulum tentang pelaporan keuangan global. Perbedaan : penelitian Mary dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Mary mengidentifikasi tantangan dan peluang atas pelaporan keuangan global, sedangkan penelitian yang akan dilakukan ingin mengetahui persepsi mahasiswa mengenai implementasi IFRS. Persamaan : penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan keduanya membahas mengenai standar pelaporan keuangan global (IFRS) dalam dunia pendidikan. 2.1.5 Yulianti dan Fitriany (2006) Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti dan Fitriany dengan judul Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan bertujuan untuk melihat perilaku dan persepsi mahasiswa akuntansi menyangkut penyusunan laporan keuangan dan menilai efektifitas pendidikan akuntansi dalam menimbulkan tanggung jawab mahasiswa akuntansi terhadap penggunaan laporan keuangan. Penelitian ini melihat perbedaan persepsi mahasiswa mengenai bukan hanya tentang laporan keuangan saja tetapi juga dalam faktor manajemen laba, misstatement laporan keuangan, pengungkapan informasi sensitive perusahaan, cost-benefit dari pengungkapan keuangan dan tanggung jawab manager perusahaan. Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan persepsi mengenai manajemen laba antara mahasiswa akuntansi tingkat akhir dengan mahasiswa akuntansi tingkat satu atau mahasiswa baru.

14 Perbedaan : penelitian Yulianti dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penelitian Yulianti ingin mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah ingin mengetahui persepsi mahasiswa S1 akuntansi mengenai implementasi IFRS. Persamaan : penelitian Yulianti dengan penelitian yang akan dilakukan keduanya ingin melihat persepsi mahasiswa akuntansi terhadap laporan keuangan. 2.2 Landasan Teori Dalam sub bab ini akan diuraikan teori-teori yang mendasari dan mendukung penelitian yang akan dilakukan sekarang. 2.2.1 Persepsi Persepsi merupakan suatu pandangan manusia dalam melihat suatu aspek dan tanggapan yang berbeda-beda dari setiap manusia dalam melihat suatu hal. Perbedaan persepsi dari setiap manusia akan suatu hal atau aspek dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya faktor pengetahuan, pengalaman dan sudut pandang setiap manusia yang berbeda-beda menanggapi tentang suatu hal. Secara formal definisi persepsi diartikan sebagai proses dimana seseorang memilih, berusaha, dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti (Arfan, 2009: 93). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian dari persepsi adalah suatu tanggapan (penerimaan) langsung dari sudut serapan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas dari segi intern dan ekstern. Definisi mengenai persepsi telah banyak dikemukakan

15 oleh banyak ahli dan definisinya beragam tetapi pada intinya makna definisi yang dijelaskan sama. Persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi suatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. (Bimo Walgito. 2004: 70). Ada dua macam persepsi menurut (Sunaryo.2004) dalam bukunya yang berjudul Pisikologi untuk Keperawatan yakni: a. Eksternal Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu. b. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri. Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsangan melalui pancaindera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada di luar maupun yang ada di dalam diri individu. 2.2.2 Gender Teori gender socialization menjelaskan bagaimana seseorang mempelajari nama, kebiasaan, dan ideology sejak masih kanak-kanak dalam rangka berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Perempuan cenderung memandang dilema etis berdasarkan pengertian, tanggung jawab, dan perhatian pada orang lain sementara laki-

16 laki cenderung memandangnya berdasarkan aturan-aturan, hak, fairness, dan justice (Peterson, 2001). Berdasarkan usia, Peterson, Rhoads dan Vaught menemukan subyek perempuan pada kategori usia lebih muda memiliki kadar keyakinan etis (Ethical beliefs) yang lebih tinggi sementara pada kategori usia yang lebih tua laki-laki yang memiliki kadar keyakinan etis lebih tinggi. 2.2.3 Implementasi Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Arti dari pelaksanaan dan penerapan disini adalah kurikulum yang telah dirancang atau didesain untuk kemudian dijalankan atau dilakukan. Menurut Nurdin Usman (2002: 70) dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum menjelaskan implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. 2.2.4 Sejarah International Financial Reporting Standards (IFRS) Menanggapi kebutuhan laporan keuangan yang bersifat global, pada tahun 1973 atas inisiatif Inggris dan Amerika serikat dan kemudian diikuti oleh Kanada, Australia, Jepang, Prancis, Jerman, Belanda dan Selandia Baru telah didirikan International Accounting Standards Committee (IASC) yang bermarkas di London. IASC bertujuan menghasilkan International Accounting Standards (IAS) yang diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan laporan keuangan yang berskala global. Pada tahun 1987 IASC telah melakukan pendekatan kepada International Organization of

17 Securities and Exchanges Commission (IOSCO) yakni badan organisasi pengawas pasar modal sedunia. Pada bulan Mei tahun 2000 IOSCO dapat menerima standar yang dihasilkan IASC, kemudian pada bulan Juni 2000 UE atau Uni Eropa mengadopsi IAS/IFRS. Australia, Selandia Baru, Rusia, dan Afrika Selatan juga telah menerima IFRS. Kanada telah memutuskan untuk mengadopsi IAS/IFRS mulai 2011. Pada tahun 2002 diadakan Norwalk Agreement antara FASB Amerika Serikat dengan IASB untuk mengadakan konvergensi antara kedua perangkat standar akuntansi yakni US-GAAP dan IFRS (Hans, 2012). Pada saat itu pula Jepang yang semula lambat dalam perkembangan standar akuntansi keuangan akhirnya tersadar akan pentingnya konvergensi terhadap IAS/IFRS bila tidak ingin tertinggal dalam percaturan pasar uang dan pasar modal global. Perkembangan IFRS sangat penting karena empat adi kuasa ekonomi dunia, Amerika Serikat, Uni Eropa, China dan Jepang, semua telah mulai secara nyata mendukung program konvergensi IAS/IFRS (Hans, 2012). International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah kumpulan dari standar akuntansi yang dikembangkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSCO), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC), yang menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik yang terdiri dari 15 anggota meliputi sembilan negara, termasuk Amerika Serikat. Adapun tujuan dari IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk

18 periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang: 1) Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. 2) Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS. 3) Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. Prinsip-prinsip yang mendasari IFRS dijelaskan dalam Framework for the Preparation and presentation of Financial Statements (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan), (Vergiana, 2013). 2.2.5 Penggunaan Standar Akuntansi di Indonesia Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen suatu entitas usaha terutama ditujukan untuk dilaporkan dan digunakan oleh para stakeholder untuk pengambilan keputusan ekonomi. Supaya suatu laporan keuangan tidak mementingkan salah satu pihak dan supaya tidak menyesatkan bagi pengguna informasi, maka laporan keuangan yang disusun dalam rangka akuntansi keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Tujuannya agar penyusun maupun pembaca laporan keuangan mempunyai persamaan persepsi dan tidak salah paham. Pada saat ini di Indonesia berlaku tiga (set) standar akuntansi untuk akuntansi keuangan menurut (Hans, 2012) :

19 1) Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk entitas berakuntabilitas publik secara signifikan. 2) Standar Akuntansi Keuangan khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP). 3) Standar Akuntansi Syariah khusus untuk entitas dan transaksi syariah. SAK Umum dan SAK ETAP diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), sedangkan Standar Akuntansi Keuangan Syariah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah. Kedua Dewan tersebut berada di bawah naungan IAI. Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Kemudian pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Pada periode 1994-2004, ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards (IAS) sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, periode 2008-2010 (tahap adopsi) PSAK ke IFRS, infrastruktur, dan evaluasi akhir, periode 2011 tahap persiapan akhir dan juga penerapan bertahap dan Implementasi IFRS akan di adopsi penuh pada tanggal 1 januari 2012 (Vergiana, 2014).

20 Gambar 2.1 Road Map Konvergensi IFRS di Indonesia Tahap Adopsi (2008-2010) 1. Adopsi seluruh IFRS ke PSAK 2. Persiapan Infrastruktur yang diperlukan 3. Evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAk yang berlaku Tahap persiapan akhir (2011) 1. Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan 2. Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS Tahap implementasi (2012) 1. Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap 2. Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif Sumber : Road Map Konvergensi IFRS menurut IAI Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang telah mengadopsi penuh IFRS atau mengimplementasikan IFRS pada tahun 2012. Sebelumnya Negara Indonesia berkiblat pada standar akuntansi AS atau yang biasa disebut US GAAP. Pada bidang pendidikanpun pada saat itu bahan ajar (buku) yang digunakan khususnya dalam perkuliahan materinya menggunakan US GAAP, terdapat perbedaan antara kedua standar tersebut yakni US GAAP dan IFRS, dimana US GAAP menggunakan prinsip laba atau rugi yang konservatif, sedangkan IFRS menggunakan prinsip laba rugi yang komprehensif, sama halnya US GAAP berdasarkan Rule Based berubah menjadi Prinsiple Based dan salah satu fitur penting antara US GAAP dengan IFRS adalah perbedaan penerapan konsep nilai wajar (fair value). Dan perbedaan penting lainnya antara US GAAP dengan IFRS : - IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode LIFO (Last In First Out) sebagai metode pembiayaan persediaan. - IFRS menerapkan revaluasi asset dalam keadaan-keadaan tertentu

21 - IFRS menggunakan single-step method untuk penghapusan penurunan nilai (impairment) Pada kerangka konseptual pelaporan keuangan yang terdapat dalam bahan ajar semula berdasarkan US GAAP dan kini berubah mengikuti kerangka konseptual berdasarkan IFRS. Akan tetapi pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual antara kedua standar tersebut masih sama yakni terdapat 3 level poin, pada level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan level 3: asumsi dasar, prinsip dan kendala. Berikut adalah tabel yang menjelaskan perbedaan antara US GAAP dengan IFRS : Tabel 2.2 Kerangka Konseptual US GAAP dan IFRS Level 1: Tujuan Laporan Keuangan US GAAP Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit. Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan. IFRS Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduannya.

22 Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi: US GAAP Relevan: Relevan: IFRS - Nilai prediksi: membantu pengguna memprediksi hasil dari kinerja masa lalu, saat ini dan masa depan. - Nilai umpan balik: membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi sebelumnya. - Tepat waktu: tersedia sebelum kehilangan kepastian untuk mempengaruhi keputusan Dapat dipercaya: - Disajikan dengan jujur - Netral - Dapat diferivikasi Dapat dibandingkan - Nilai prediksi - Nilai konfirmasi - Nilai materialitas Dapat dipercaya: - Disajikan dengan jujur - Netral - Substansi mengungguli bentuk - Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakan informasi dan menjamin adanya konservatisme) - Kelengkapan Dapat dibandingkan Konsisten Level 2: Element Laporan Keuangan US GAAP Aset Kewajiban Ekuitas Investasi pemilik Distribusi kepada pemilik Laba komprehensif Pendapatan Keuntungan Beban Kerugian IFRS Asset Kewajiban Ekuitas Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban) Laba (pendapatan dan keuntungan) Beban (beban dan kerugian)

23 Level 3: Pengakuan dan Pengukuran Asumsi dasar US GAAP IFRS Kelangsungan usaha Kelangsungan usaha Entitas ekonomi Basis akrual Unit moneter Periodisitas Level 3: Pengakuan dan Pengukuran Prinsip US GAAP IFRS - Biaya historis - Biaya historis - Pengakuan pendapatan - Biaya sekarang ( apa yang harus - Kesesuaian dibayar hari ini untuk mendapatkan asset) - Pengungkapan penuh - Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas) - Nilai wajar - Pengakuan pendapatan - Pengakuan beban - Pengungkapan penuh Level 3: Pengakuan dan Pengukuran kendala US GAAP IFRS Biaya manfaat Materialitas Keseimbangan antara biaya dan manfaat Tepat waktu Praktik industri Keseimbangan antara karakteristik Konservatisme kualitatif Sumber : Bussines & Accounting oleh Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak.,QIA 2.2.6 Persepsi Mahasiswa Akuntansi mengenai Implementasi IFRS Menurut hasil penelitian terdahulu mengenai persepsi mahasiswa mengenai IFRS telah dikemukakan oleh penelitian yang dilakukan James dan Blaszczynski (2010) di Amerika Serikat terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dan non-akuntansi mengenai IFRS. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi mengenai IFRS lebih banyak di bandingkan mahasiswa non-akuntansi karena mereka lebih familiar atau mengenal apa itu IFRS. IFRS sendiri pada saat ini sudah di adopsi penuh oleh Indonesia sejak 1 januari 2012. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh James dan Blaszczynski (2010) pada mahasiswa di Amerika serikat dan

24 Isu global mengenai Implementasi IFRS di Indonesia tahun 2012, maka, penelitian selanjutnya ingin meneliti persepsi mahasiswa S1 akuntansi di STIE Perbanas Surabaya mengenai pengetahuan dan pentingnya IFRS, serta Implementasi IFRS dilihat dari segi gender. Mahasiswa yang akan diberi kuesioner untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi IFRS adalah mahasiswa S1 akuntansi baik laki-laki maupun perempuan. Dari kedua kelompok mahasiswa tersebut akan didapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi laki-laki dan mahasiswa akuntansi perempuan mengenai IFRS. 2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang ada mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran IFRS 1. Pengetahuan dan Pentingnya IFRS 2. Implementasi IFRS Mahasiswa S1 akuntansi laki-laki Mahasiswa S1 akuntansi perempuan Uji Beda Hasil

25 Indonesia merupakan salah satu dari anggota G-20 yang tunduk akan kesepakatan G-20 untuk melakukan konvergensi IFRS. Pada 1 januari 2012 merupakan konvergensi IFRS secara penuh atau full adoption yang di implementasikan di Indonesia, maka standar akuntansi yang selama ini digunakan oleh Indonesia mengalami banyak perubahan hingga akhirnya mengimplementasi IFRS. STIE Perbanas Surabaya mengajarkan mengenai standar akuntansi yakni IFRS pada mahasiswa S1 Akuntansi dimana penelitian ini ingin mengetahui Persepsi antara mahasiswa S1 akuntansi laki-laki dan persepsi mahasiswa S1 akuntansi perempuan apakah akan berbeda mengenai standar akuntansi IFRS dilihat dari segi pengetahuan dan pentingnya IFRS serta mengenai implementasi IFRS di Indonesia. 2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut : H 1 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa S1 akuntansi laki laki dan mahasiswa S1 akuntansi perempuan mengenai pengetahuan dan pentingnya IFRS H 2 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa S1 akuntansi laki laki dan mahasiswa S1 akuntansi perempuan mengenai implementasi IFRS