Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang.

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

Medan magnet bumi, Utara geografik D. Utara magnetik I. Timur

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM SELF POTENSIAL. (Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Metode Survei Geofisik)

Assalamuaalaikum Wr. Wb

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

Pendugaan Zona Endapan Mineral Logam (Emas) di Gunung Bujang, Jambi Berdasarkan Data Induced Polarization (IP)

Cara arus mengalir di bumi Elektronik (Ohmik) Arus mengalir lewat media padat (logam, batuan, dll.)

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

Antiremed Kelas 12 Fisika

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Resistivitas Geolistrik dengan menggunakan Sumber Arus Konstan

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan

Kunci jawaban Posttest

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

TRAFO. Induksi Timbal Balik

jawaban : Jadi pada grafik V terhadap t sumbu Vv = o sedangkan pada sumbu t,t = 0 grafik yang benar adalah grafik D. Jawab: D

Contoh Soal soal Ujian Amatir Radio, Tahun 2000

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

Pengenalan Multimeter

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

LEMBAR VALIDASI SOAL

Petunjuk Pengunaan. IPMGEO Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

Transformator (trafo)

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

PERANCANGAN ALAT UKUR IMPEDANSI PEMBUMIAN. Riana Defi M.P ABSTRAK

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Pengantar Rangkaian Listrik

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

Bandingkan... vs vs vs vs

- - SUMBER ARUS LISTRIK

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

Transkripsi:

Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan arus listrik ( I ) melalui elektroda arus dan mengukur beda potensial ΔV pada elektroda potensial. Sesuai dengan hukum OHM, maka harga resistivitas dapat dihitung dari perhitungan R sama dengan ΔV dibagi dengan I. Syarat untuk memperoleh harga ukur ΔV yang benar adalah input impedansi dari volt meter harus besar ( >10 MOhm.) Untuk menghindari terjadinya polarisasi pada elektroda, digunakan arus bolak-balik dengan frekuensi rendah.

Rangkaian pengukuran. Pengukuran R I V R V V R I V ( a ) ( b ) R sama dengan V dibagi I R sama dengan V dibagi I bila tahanan dalam volt bila tahanan dalam meter sama dengan tak amperemeter sama berhingga (>10 M Ohm.) dengan nol

Pengukuran resistivitas sample batuan. Sample dengan luas penampang A. I L R = V I R = ρl A A ΔV ρ = V I A Ω. m L

Penggunaan 4 elektroda. Dalam geofisika pengukuran resistivitas menggunakan skema ( a ) dengan menggunakan empat buah elektroda untuk menghilangkan pengaruh tahanan kontak terhadap hasil ukur. I ΔV ρ = K V I C1 P1 P2 C2 K : faktor geometri. C1 dan C2, elektroda arus P1 dan P2, elektroda potensial

Daya tembus arus listrik, Arus listrik yang melalui medium tanah/batuan menyebar dari elektroda membentuk garis arus yang rapat arusnya semakin dalam semakin kecil, rapat arus terbesar di dekat permukaan. C1 P1 P2 C2 z Daya tembus z, sebanding dengan setengah jarak elektroda arus C1-C2.

Pengukuran resistivitas mapping dan sounding mapping adalah pengukuran resistivitas kearah mendatar, kearah sumbu x atau y, dengan jarak elektroda tetap (daya tembus tetap). Survei ini bertujuan memperoleh harga resistivitas sebagai fungsi posisi (x,y), dengan (z) tetap. sounding adalah pengukuran resistivitas di suatu titik tetap, kearah kedalaman (z), berarti jarak elektroda arus dibuat semakin besar (daya tembus semakin dalam). Survey ini bertujuan untuk mengetahui harga resistivitas sbegai fungsi kedalaman (z) dengan posisi (x,y) tetap.

Materi Praktikum (3), Pengukuran Resistivitas air Rangkaian, I L S air I :amperemeter V:voltmeter S:sumber (power supply) K:kompensator V K

Materi Praktikum (3), pengukuran resistivitas air 1. Pasanglah rangkaian seperti pada skema. 2. Isi kotak kaca dengan air. 3. Sebelum dialirkan arus listrik, ukurlah potensial yang terbaca pada DVM, aturlah kompensator sehingga DVM menunjuk nol. 4. Hidupkan sumber, segera baca arus listrik ( I ) dan baca ( V ). 5. Matikan sumber, baliklah arah arusnya, ulangi pembacaan seperti langkah ( 4 ). 6. Ukurlah ( V ) untuk bermacam-macam harga ( I ). 7. Buatlah grafik hubungan antara V dan I, hitunglah R. 8. Ukurlah luas penampang (air) dan jarak elektroda potensial. 9. Hitung harga resistivitas r. 10. Buatlah bahan ( larutan ) yang lain, hitung resistivitasnya.

Pengukuran resistivitas di lapangan Masalah ( gangguan )yang timbul, di lapangan Adanya potensial yang disebabkan proses elektrokimia yang terjadi pada elektroda, sehingga timbul beda potensial pada elektroda potensial, meskipun belum dialirkan arus pada elektroda arus. Adanya potensial alam yang disebabkan oleh proses polarisasi pada daerah yang banyak terdapat mineral logam (senyawa sulfida) disebut dengan natural potential atau self potential yang mengganggu pembacaan harga beda potensial karena adanya arus listrik. Adanya tahanan kontak atau contact resistance antara elektroda dan medium (tanah), menyebabkan kesalahan pada pembacaan beda potensial, sehingga menyebabkan kesalahan pada perhitungan harga dalam pengukuran resistivitas.

Cara mengatasi gangguan. Potensial pada elektroda Untuk menghilangkan pengaruh potensial pada elektroda potensial, maka digunakan elektroda potensial yang terdiri dari logam yang dicelupkan pada larutannya sendiri yang dimasukkan pada tempat yang berpori-pori, elektroda semacam ini disebut porus pot electrode atau non polarizable electrode. Tembaga (Cu) P Larutan (CuSO4) Keramik berpori

Mengatasi potensial alam, Di alam kadang-kadang timbul potensial karena terbentuknya cell karena proses oksidasi dan reduksi di daerah yang merupakan akumulasi mineral sulfida. Potensial ini dapat dikompensasi dengan membuat sumber potensial menggunakan baterei yang dapat diatur sehingga jumlah potensialnya menjadi nol. P1 P2 K VK VP VK VSP Rangkaian kompensator Aturlah VK sedemikian sehingga VP yang terbaca = nol. ( sebelum ada arus)

Pengukuran resistivitas di lapangan Masalah tahanan kontak. Tahanan kontak adalah tahanan yang timbul karena kontak antara elektroda logam dan medium (tanah), tahanan kontak antara logam dengan logam sama dengan nol. Arus yang dialirkan ke elektroda arus sulit masuk ke tanah bila tahanan kontak pada elektroda arus terlalu besar, untuk mengatasinya tahanan kontak diperkecil dengan menyiramkan air pada elektroda arus. Tahanan kontak pada elektroda potensial tidak mempengaruhi harga pembacaan beda potensial, bila tahanan dalam dari alat ukur potensial jauh lebih besar dari tahanan kontaknya.

Sifat resistivitas batuan, Batuan mempunyai sifat menghantarkan arus listrik yang besarnya tergantung pada frekuensi arus yang dimasukkan, jadi bukan seperti tahanan murni dimana harga resistivitas tidak tergantung pada frekuensi. Resistivitas batuan tergantung pada frekuensi disebabkan karena adanya sifat kapasitif yang terjadi pada bidang batas antara bagian padat dan larutannya. Sifat kapasistif terjadi karena adanya penumpukan muatan negatif pada permukaan bagian padat dan penumpukan ion positif pada larutannya, jajaran muatan ini disebut electrical double layer atau lapisan kembar listrik. Jadi secara analogi rangkaian listrik, seolah-olah resistivitas batuan terdiri dari tahanan murni yang terpasang seri dan paralel dengan suatu kapasitor.

Resistivitas sebagai fungsi frekuensi, Pada umumnya, resistivitas batuan tinggi pada frekuensi < 1 Hz, dan mempunyai nilai lebih rendah pada frekuensi > 10 Hz, sedang pada frekuensi antara 1 sampai 10 Hz disebut daerah transisi. ρ -1 0 1 10 log f

Pengukuran ρ, instrumen Pengukuran resistivitas mula-mula menggunakan arus searah ( DC resistivity), karena penggunaan arus searah menimbulkan polarisasi pada elektrodanya, maka pengukuran resistivitas kemudian menggunakan arus bolak-balik. Polarisasi elektroda adalah proses kimia yang terjadi pada elektroda bila diberi tegangan searah, pada anoda akan terjadi penumpukan ion negatif sedang pada katoda akan terjadi penumpukan ion positif. Penumpukan ion ini akan menghambat aliran arus ke medium, sehingga arus listrik semakin lama semakin kecil. Arus bolak-balik mencegah timbulnya polarisasi, karena sebelum terjadi penumpukan ion, polaritas elektroda sudah dibalik, yang positif menjadi negatif dan sebaliknya.

Cara pengukuran, Pada instrumen lama, pengukuran menggunakan continous wave, jadi arus dikirimkan terus sampai proses pengukuran selesai ( harga arus I dan beda potensial V sudah terbaca). Pada instrumen baru, pengiriman arus hanya selama satu periode saja, yaitu misalnya selama setengah detik dikirim arus positif kemudian setengah detik berikutnya dikirim arus negatif. Pengukuran menggunakan sumber arus konstan (constant current source), agar arus yang dikirim besarnya tetap walaupun pada elektroda terjadi polarisasi. Pengukuran potensial dilakukan dengan parangkat digital, sehingga perhitungan harga beda potensial rata-rata (selama satu periode) lebih teliti.

Pengukuran resistivitas dengan arus bolak-balik. Pengukuran Resistivitas dengan arus bolak-balik. I V 1 detik 1 detik 1. Pengukuran ρ dengan sumber arus konstan ( constant current source ) dengan frekuensi rendah (untuk menghindari polarisasi). 2. Pengukuran beda potensial dilakukan dengan menghitung harga rata-rata pada saat arus positif dan pada saat arus negatif. 3. Harga ρ dihitung = K [ V/ I] Efek kapasitif

Pengukuran efek polarisasi. Efek polarisasi, yaitu terjadinya proses elektro kimia pada bidang batas antara bagian batuan padat dengan larutannya. Efek polarisasi menyebabkan timbulnya potensial ekstra yang disebut over voltage terjadi lebih banyak bila frekuensi arus yang dimasukkan rendah, atau mendekati arus searah. Setelah arus dimatikan, potensial polarisasi akan terdeteksi dan turun perlahan ( dalam orde detik), disebut decay potential. Decay Potential merupakan indikator besarnya polarisasi, bila potensial ini direkam, dan dihitung harga integralnya maka besaran yang dihitung dinamakan chargeability ( M ), makin besar polarisasi makin besar chargeability. Daerah yang banyak mengandung mineral senyawa sulfida harga M besar.

Polarisasi Terinduksi ( Induced Polarization) Prinsip pengukuran, TIME DOMAIN Kawasan Waktu. I T V(mV) t V(t) V t1 t2 t Chargeability 2 1 t M = V m t 1 V ( t) dt

Polarisasi Terinduksi, Pengukuran, FREQUENCY DOMAIN, Kawasan Frekuensi. Dilakukan dengan mengukur harga resistivitas pada dua frekuensi, kemudian dihitung besaran yang disebut Percent Frequency Effect atau PFE, yaitu perubahan harga resistivitas pada frekuensi tinggi dan frekuensi rendah. PFE = ρ L ρ H ρ H 100% ρl : harga resistivitas pada frekuensi rendah ( 0,1 Hz.) ρh : harga resistivitas pada frekuensi tinggi ( 10 Hz.)

Sumber arus, resistivitas dan beda potensial. Besaran yang diukur adalah arus listrik ( I ), beda potensial ( V ) untuk menghitung resistivitas. Untuk susunan elektroda Wenner, maka harga K =2πa, sehingga untuk a = 2 meter, maka K = 12,5 m. Bila resistivitas permukaan = 100 ohm-m, berarti harga resistansi adalah 100 dibagi dengan 12,5 sama dengan 8 ohm. Dari hukum ohm, bila arus yang dimasukkan ke tanah/medium 1 ma maka beda potensial yang terukur adalah 8 mv. ρ = K V I CATATAN : V sebesar 8 mv, cukup untuk dibaca dengan alat DVM. Jadi selama harga V masih dapat dibaca dengan jelas, arus listrik dibuat sekecil mungkin, untuk menghemat energi dan mengurangi energi yang berubah menjadi panas.

Sumber arus untuk medium yang kering, Daerah kering mempunyai resistivitas yang tinggi, maka untuk dapat memasukkan arus ke medium/tanah diperlukan sumber arus dengan tegangan yang tinggi, biasanya sampai sekitar 400 V. Untuk keperluan ini harus dibuat DC to DC Converter, yaitu perangkat yang berfungsi menaikkan tegangan dari 12 Volt, menjadi 400 Volt (DC). 12 V 400 V + ac ac Osilator Penyearah + 12 V 400 V-DC POWER (rectifier) - - Trafo step-up step-up 1000 Hz

DC to DC Converter Osilator membangkitkan gelombang dengan frekuensi 100 Hz, penguat daya memperbesar daya keluaran dari osilator ini untuk diumpanklan ke sebuah Trafo step-up. Trafo step-up berfungsi menaikkan tegangan bolak-balik, dari 12 V (ac) menjadi 400 V (ac). Tegangan keluaran dari trafo disearahkan, sehingga keluaran menjadi 400 V DC. Sesuai dengan hukum kekekalan energi, dan menganggap tidak panas yang hilang, maka bila dikehendaki daya keluaran maksimum adalah 400 Watt, berarti arus maksimum yan dapat ditarik adalah sebesar 1 Ampere. Arus yang ditarik dari aki 12 V adalah (400 W)/ 12 V sama dengan 33,3 Ampere.