ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane
|
|
- Yulia Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM CATU DAYA SEARAH ( DC POWER ) PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT PLN (PERSERO) UPT SEMARANG Oleh : Guspan Hidi Susilo L2F Jurusan Teknikk Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia agoldenkey@yahoo.com ABSTRAK Sumber Tenaga DC padaa suatu Gardu Induk memiliki peranan sangat penting dalam kelancaran operasi Gardu Induk itu sendiri dalam melayani kebutuhan listrik bagi para konsumen. Sumber tenaga DC pada Gardu Induk disuplai oleh rectifier dan Batere yang mana keduanya dihubungkan paralel dengan beban. Dalam keadaan normal sistem DC akan disuplai oleh rectifier secara langsung, namun pada saat terjadi Blackout dari sistem AC maka batere akan bekerja secara otomatis mensuplai beban dengan range waktu tertentu. Sistem DC pada Gardu Induk berfungsi sebagai penggerak peralatan rele, motor penggerak PMS maupun PMT serta peralatan telekomunikasi. Peralatan proteksi dan telekomunikasi ini sangat penting bagi sebuah Gardu Induk bilamana sistem DC tidak berfungsi sebagaimana mestinya makaa dapat membahayakan peralatan baik peralatan proteksi dan telekomunikasi itu sendiri maupun peralatan transmisi jaringan. Dalam kerja praktek ini penulis bertujuan untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja sistem DC, bagian-bagian dan fungsinya pada Gardu induk Srondol UPT Semarang. Dengan laporan ini diharapakan para pembaca dapat belajar mengenai sistem DC di Gardu Induk dan mengetahui fungsi kerja sistem DC Power pada Gardu Induk. Kata Kunci : Rectifier, Batere, Sistem DC I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sumber daya DC padaa suatu gardu induk memilki peran sangat penting dalam kelancaran operasi gardu itu sendiri dalam melayani kebutuhan listrik bagi para konsumen. Sumber daya DC pada gardu induk biasanya disuplai dari beberapaa baterai yang disusun secara seri. Baterai ini berfungsi untuk memberikan daya DC bagi rele, motor penggerak pada PMS dan PMT, serta untuk mensuplai daya yang digunakan untuk peralatan telekomunikasi Tujuan Pelaksanaan Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya a. Mengetahui prinsip kerja sistem DC Power pada gardu induk 150 KV srondol UPT Semarang. b. Mengetahui bagian-bagian dari sistem sistem DC Power beserta fungsinya. 1.3 Pembatasan Masalah Laporan Kerja Praktek ini membahas mengenai prinsip kerja sistem DC Power dan bagian-bagiannya yang meliputi charger/rectifier, baterai, dan perlengkapan 1 lainnya seperti panel-pane kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. I. Sistem DC Sistem DC adalah alat bantu utama yang sangat diperlukan sebagai suplai arus searah ( direct current ) yang digunakan untuk peralatan-peralatan kontrol, peralatan proteksi dan peralatan lainnya yang menggunakan sumber arus DC, baik untuk unit pembangkit dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat ( emergency ). Dalam instalasi sumber tegangan/arus searah (direct current, DC) meliputi charger, baterai dan perlengkapan lainnya seperti: panel-panel kontrol, instalasi/pengawatan listrik, meter-meter, dan indikator. Gambar 1 Diagram Sederhana Instalasi Sistem DC
2 Sumber Instalasi DC Power dipasok oleh rectifier atau charger baik dari sumber 3 phase maupun 1 phase yang dihubungkan dengan baterai dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan dan tingkat kepentingannya. Kapasitas baterai biasanya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada Gardu Induk itu sendiri. III. Rectifier ( Charger ) Charger sering juga disebut Converter adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik bolak balik Alternating Current (AC) menjadi arus listrik searah Direct Current (DC). 1.1 Penggunaan Sistem DC Power Sistem DC Power pada Gardu Induk digunakan untuk mensuplai tenaga listrik ke peralatan-peralatan yang menggunakan arus searah, seperti: 1. Sumber tenaga motor-motor untuk PMT, PMS, tap changer, trafo tenaga dan sebagainya. 2. Sumber tenaga untuk alat-alat kontrol, tanda-tanda isyarat ( signal dan alarm) 3. Tenaga untuk peralatan telekomunikasi (PLC) 4. Tenaga untuk penerangan darurat 5. Tenaga untuk relay proteksi 2.2 Instalasi Sistem DC Power Instalasi sistem DC power suatu Gardu Induk berfungsi untuk menyalurkan suplai DC yang dipasok oleh rectifier atau charger tiga fasa maupun satu fasa yang dihubungkan dengan satu atau dua set baterai. Terdapat 2 (dua) jenis instalasi atau suplai DC power yang digunakan di Gardu Induk, antara lain: Instalasi Sistem DC Power 110 Volt Instalasi Sistem DC Power 48 Volt Instalasi Sistem DC Power 110 Volt Instalasi DC power dengan sumber tegangan 110 Volt ini dipasok dari charger yang dihubungkan dengan baterai pada panel DC. Dari panel DC ini digunakan untuk mensuplai kebutuhan operasi relai, Motormotor DC, dan kontrol pada Gardu Induk Instalasi Sistem DC Power 48 Volt Instalasi DC power dengan sumber tegangan 48 Volt ini dipasok dari charger yang dihubungkan dengan baterai pada panel DC. Dari panel DC ini digunakan untuk mensuplai kebutuhan SCADATEL. Gambar 2 Prinsip Charger atau Rectifier 3.1 Jenis Charger atau Rectifier Jenis charger atau rectifier ada 2 (dua) macam sesuai sumber tegangannya yaitu : Rectifier 1 ( Satu ) Fasa Yang dimaksud dengan rectifier 1 fasa adalah rectifier yang rangkaian inputnya menggunakan AC suplai 1 fasa. Rectifier 3 ( Tiga ) Fasa. Yang dimaksud dengan rectifier 3 ( tiga ) fasa adalah rectifier yang rangkaian inputnya menggunakan AC suplai 3 fasa. 3.2 Prinsip Kerja Charger Sumber tegangan AC baik yang 1 fasa maupun 3 fasa yang masuk terminal input trafo stepdown dari tegangan 380V/220V menjadi tegangan 110V kemudian oleh diode penyearah / thyristor arus bolak balik ( AC ) tersebut dirubah menjadi arus searah dengan ripple atau gelombang DC tertentu. Kemudian untuk memperbaiki ripple atau gelombang DC yang terjadi diperlukan suatu rangkaian penyaring ( filter) yang dipasang sebelum terminal output. 3.3 Bagian-bagian Charger Charger yang digunakan pada Gardu Induk terdiri dari beberapa peralatan antara lain adalah : 1. Trafo utama Trafo utama yang terpasang di rectifier merupakan trafo Step-Down (penurun tegangan) dari tegangan AC 220/380 Volt menjadi AC 110V. 2. Penyearah / Diode Diode merupakan suatu bahan semi konduktor yang berfungsi merubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Mempunyai 2
3 2 (dua) terminal yaitu terminal positif (Anode) dan terminal negatif (Katode). Gambar 3 Simbol Dioda 3. Thyristor Suatu bahan semikonduktor seperti diode yang dilengkapi dengan satu terminal kontrol, Thyristor berfungsi untuk merubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Konfigurasi Penyerah ada beberapa macam antara lain : 1. Penyearah Diode ½ Gelombang ( Half Wave ) 1 fase Gambar 4 Penyearah Diode ½ Gelombang ( Half Wave ) 1 fase 2. Penyearah Diode Gelombang Penuh dengan Center Tap ( Full Wave ) 1 fase Gambar 5 Penyearah Diode Gelombang Penuh dengan Center Tap 3. Penyearah Diode Gelombang Penuh ( Full Wave Bridge ) 1 fase Gambar 6 Penyearah Diode Gelombang Penuh 4. Penyearah Diode Gelombang Penuh 3 fase 3 Gambar 7 Penyearah Diode Gelombang Penuh 3 fase 5. Penyearah Dengan thyristor Penyearah dengan thyristor inilah yang banyak dipakai untuk rectifier-rectifier yang bisa dikontrol besar tegangan dan arus outputnya 3.4 Automatic Voltage Regulator (AVR) Automatic Voltage Regulator yang terpasang pada rectifier atau charger adalah merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari komponen elektronik yang berfungsi untuk memberikan trigger positif pada gate thyristor sehingga pengaturan arus maupun tegangan output suatu rectifier bisa dilakukan sedemikian rupa sehingga pengendalian arus pengisian ke baterai bisa disesuaikan dengan arus kapasitas baterai yang terpasang. 3.5 Rangkaian Voltage Dropper Rangkaian dropper ini terdiri dari beberapa diode Silicone atau Germanium yang dirangkai secara seri sebanyak beberapa buah sesuai dengan berapa Volt DC yang akan didrop. Sebagai contoh bila kenaikan tegangan Equalizing mencapai 135 V sedangkan tegangan beban harus 122 V, maka tegangan yang didrop sebesar 135 V V= 13 V Dc, maka diperlukan diode sebanyak 13 : 0.8 V = 16,25 ataudibulatkan ± 17 buah. Biasanya setiap diode mampu menurunkan(drop) tegangan sebesar antara vd 3.6 Rangkaian Proteksi Tegangan Surja Hubung Alat ini merupakan rangkaian kontrol yang terdiri dari sebuah timer AC 220V dan 2
4 buah kontaktor, tirner sebagai sensor dan sekaligus sebagai penunda waktu masuknya sumber AC 3 fasa 380 V ke input rectifier hingga beberapa detik sampai tegangan surja hubung hilang atau unit normal kembali. 3.7 Alarm Unit Alarm Unit adalah Suatu rangakain elektronik yang berfungsi memberikan informasi ketika terjadi kondisi abnormal pada sistem kerja charger. IV. Baterai Bateri merupakan suatu alat yang menghasilkan energi listrik dengan proses reaksi kimia. Baterai dapat berupa susunan beberapa sel atau satu sel saja. Tiap sel dari baterai terdiri dari elektroda positif (anoda) dan elektroda negatif atau katoda, dan larutan elektrolit. Gambar 8 Bentuk Sederhana Sel Baterai 4.1 Klasifikasi Baterai Menurut Kapasitas Baterai Kapasitas baterai dinyatakan sebagai kemampuan baterai untuk memberikan arus listrik, dengan tegangan pada waktu tertentu yang dinyatakan dalam Ampere-Hour (Ah). Kapasitas baterai dapat dirumuskan sebagai berikut : C = I x t C = Kapasitas baterai (Ah) I = Arus pengujian (A) t = Waktu pengujian (hour) Berdasarkan kapasitasnya suatu baterai dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Kapasitas dengan harga rendah/menengah Besarnya kapasitas baterai sampai 235Ah, dengan lama pengosongan selama 8 jam pada suhu 25ºC. Baterai ini dapat digunakan sebagai sumber searah DC untuk : Alat kontrol, tanda-tanda isyarat Telekominikasi 4 Proteksi Penerangan darurat Sumber tenaga DC motor PMT, PMS 2. Kapasitas dengan harga tinggi Baterai ini mempunyai kapasitas 235 Ah sampai 450 Ah dengan lama pengosongan 5 jam pada suhu 25ºC. Baterai ini dapat digunakan sebagai sumber DC untuk : Menjalankan motor listrik Penerangan darurat Menurut Bahan Elektrolit Menurut bahan elektrolit baterai dapat dibedakan : Baterai alkali (alkaline storage baterai) bahan elektrolitnya adalah larutan alkali (potassium hydroxide/koh). Baterai Timah Hitam (Lead Acid Storage battery), bahan elektrolitnya larutan asam belerang (H2SO4) Kuantitas Elektrik Baterai Besarnya kapasitas energi yang tersimpan pada sel baterai ditentukan oleh bahan rangka pembungkus sel, banyaknya material aktif (elektroda) dan larutan elektrolit. Pada baterai umumnya biasa dinyatakan dalam Cx, C adalah kapasitas baterai dan x adalah waktu selama pengisian atau pengosongan. Kapasitas baterai berpengaruh terhadap kerja baterai itu sendiri Efisiensi baterai Efisiensi baterai dinyatakan sebagai perbandingan antar kapasitas pengosongan dengan kapasitas pengisian, sehingga dapat dirumuskan: = 100% Berat jenis elektrolit Berat jenis elektrolit akan sangat mempengaruhi kapasitas suatu baterai. Semakin tinggi berat jenis elektrolit akan membuat tahanan listrik makin rendah sehingga tegangan sel dapat dipertahankan. Pengaruh tingginya berat jenis elektrolit adalah antara lain : Kapasitas semakin besar Umur pemakaian relatif pendek
5 Sedangkan pengaruh dari rendahnya berat jenis elektrolit antara lain : Kapasitas berkurang Umur pemakaian lebih lama 4.3 Bagian-bagian Utama Baterai Tahanan elektrik baterai Besarnya tahanan listrik dari baterai dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : = V = Tegangan uji (Volt) I = Arus Pengujian (A) R = Tahanan listrik (Ohm) Muatan elektrik Kuantitas dasar dari substansi elektris disebut juga muatan listrik. Muatan listrik disimbolkan dengan Q dan satuannya dinyatakan dalam Coulomb. Untuk baterai, muatan listrik (Q) dapat dianalogikan dengan kapasitas baterai (C) karena Q adalah muatan listrik yang terkandung pada benda saat terjadi aliran arus listrik dalam satu detik. Q = I x t ( hour ) x 3600 Karena Q C maka kapasitas baterai dapat juga dinyatakan Q = I x t ( hour ) x 3600 Q = Muatan listrik (Coulomb) I = Arus pengujian T = Waktu uji (jam) C = Kapasitas baterai (Ah) Energi listrik Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja sehingga kuantitas untuk energi sama dengan kerja. Besarnya energi listrik dapat dirumuskan : W = V x Q W = Energi listrik (Joule) V = Tegangan uji (Volt) Q = Muatan listrik (Coulomb) Daya lsitrik Daya didefinisikan sebagai besarnya perkalian dari tegangan dengan arus yang mengalir pada waktu pengujian. Daya yang dihasilkan oleh baterai dapat dirumuskan P = V x I P = Daya listrik (Watt) V = Tegangan uji (Volt) I = Arus pengujian (A) 5 Gambar 9 Bagian-bagian Utama Baterai 1. Elektroda Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua) macam elektroda, yaitu elektroda positif (+) dan elektroda negatif (-) yang direndam dalam suatu larutan kimia (gambar 8). Elektroda-elektroda positif dan negatif terdiri dari: Grid, adalah suatu rangka besi atau fiber sebagai tempat material aktif. Material Aktif, adalah suatu material yang bereaksi secara kimia untuk menghasilkan energi listrik pada waktu pengosongan (discharge). 2. Elektrolit Elektrolit adalah Cairan atau larutan senyawa yang dapat menghantarkanarus listrik, karena larutan tersebut dapat menghasilkan muatan listrik positif dan negatif. Bagian yang bermuatan positif disebut ion positif dan bagian yangbermuatan negatif disebut ion negatif. 3. Sel Baterai Sesuai dengan jenis bahan bejana (container) yang digunakan terdiri dari 2 (dua) macam: a. Steel Container b. Plastic Container 4. Steel Container Sel baterai dengan bejana (container) terbuat dari steel ditempatkan dalam rak kayu, hal ini untuk menghindari terjadi hubung
6 singkat antar sel baterai atau hubung tanah antara sel baterai dengan rak baterai. 5. Plastic container Sel baterai dengan bejana (container) terbuat dari plastik ditempatkan dalam rak besi yang diisolasi, hal ini untuk menghindar terjadi hubung singkat antar sel baterai atau hubung tanah antara sel baterai dengan rak baterai apabila terjadi kerusakan atau kebocoran elektrolit baterai. 4.4 Pengujian Kapasitas Baterai Kapasitas suatu baterai adalah besarnya arus listrik (Ampere) baterai yang dapat disuplai atau dialirkan ke suatu rangkaian luar atau beban dalam jangka waktu (jam) tertentu, untuk memberikan tegangan tertentu. Kapasitas batere (Ah) dinyatakan sebagai berikut: C = I x t dimana : C = Kapasitas baterai (Ah) I = Arus pengujian (A) t = Waktu pengujian (hour) Spesifikasi Baterai : Batery : 48 V / 38 CELL / 180 AH Type : FNC 209L/180 AH Alat Uji : BTS-WA Year : 1998 Pengujian kapasitas baterai dengan pengaturan sebagai berikut : I max : 0,2 x C = 0,2 x 180 = 36 A Teg max : 1,7 x 38 = 64,6 Volt Suhu max : 36ºC BJ Electrolite tiap sel : 1,9 kg/cm Suhu ruangan : 31 ºC Suhu Elektrolite : 39 ºC Hasil pengujian : Kapasitas baterai ( C ) = I x t = 36 x 4,2 = 151 Ah atau 83,8 % Standar Kapasitas Baterai baik : 80 % Baterai kurang baik : < 80% V. Penutup 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kerja praktek yang telah saya laksanakan di PT PLN ( PERSERO) UPT Semarang adalah : 6 1. Pada Gardu induk 150 kv Srondol merupakan jenis GI pasangan luar atau GI konvensional karena peralatan tegangan tingi (Trafo, PMT, PMS, dan sebagainya) berada di luar gedung sedangkan peralatan kontrol berada di dalam Gedung. 2. Setiap sistem peralatan listrik utama dilengkapi dengan sistem proteksi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan pada sistem dan mempertahankan kestabilan sistem ketika terjadi gangguan, sehingga kontinuitas pelayanan dapat dipertahankan. 3. DC Power adalah alat bantu utama yang sangat diperlukan sebagai suplai arus searah (direct current) yang digunakan untuk peralatan-peralatan kontrol, peralatan proteksi dan peralatan lainnya yang menggunakan sumber arus DC, baik untuk Gardu Induk dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat (emergency). 4. Instalasi sumber tegangan/ arus searah (direct current, DC) meliputi charger, baterai, dan perlengkapan lainnya seperti : panel-panel kontrol, instalasi / pengawatan listrik, meter-meter, dan indikator. DAFTAR PUSTAKA [1] Pedoman Pemeliharaan Gardu Induk 150 Kv PT PLN ( Persero) UPT Semarang [2] Tim.1999.Pengoperasian Buku Pedoman Pemeliharaan Batere Gardu Induk.Jakarta [3] Tim.2005.Panduan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Sistem Suplai AC/DC.Jakarta [4] Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik : Porteksi dan Kontrol Penghantar ( No. Dokumen : 15-22/HARLUR-PST/2009) [5] Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik :Proteksi dan Kontrol Trafo ( No. Dokumen : HARLUR-PST/2009)
7 7
BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL Ibnu Salam 1, Susatyo Handoko, ST. MT 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang,
Lebih terperinciII. Baterai Bateri merupakan suatu alat yang. Gambar 1 Susunan dasar suatu baterai
Makalah Seminar Kerja Praktek BATERAI SEBAGAI SUPLAI TEGANGAN DC PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT PLN (PERSERO) UPT SEMARANG Oleh : Agiel Triyadiputra L2F 007 004 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek BATERAI SEBAGAI SUPLAI TEGANGAN DC PADA GARDU INDUK 150 KV KALISARI
Makalah Seminar Kerja Praktek BATERAI SEBAGAI SUPLAI TEGANGAN DC PADA GARDU INDUK 150 KV KALISARI I Nugroho. 1, Ir. Tejo Sukmadi, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBATERAI SEBAGAI SUPLAI TEGANGAN DC PADA GARDU INDUK 150 KV KALISARI
Makalah Seminar Kerja Praktek BATERAI SEBAGAI SUPLAI TEGANGAN DC PADA GARDU INDUK 150 KV KALISARI I Nugroho. 1, Ir. Tejo Sukmadi, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKEGAGALAN PROTEKSI PADA GARDU INDUK 150 kv AKIBAT SUPLAI TEGANGAN DC SUGIANTO, NASRUN LUBIS
KEGAGALAN PROTEKSI PADA GARDU INDUK 150 kv AKIBAT SUPLAI TEGANGAN DC SUGIANTO, NASRUN LUBIS Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta Jalan
Lebih terperinciBAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI
BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR RECTIFIER
BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).
Lebih terperinciAdaptor/catu daya/ Power Supply
Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah
Lebih terperinciPT PLN (Persero) SISTEM DC DAFTAR ISI. Daftar Isi... i. Daftar Gambar... iii. Daftar TABEL... iv. Daftar Lampiran... v SISTEM DC...
DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Gambar... iii Daftar TABEL... iv Daftar Lampiran... v... 1 1. PENDAHULUAN... 1 1.1. Gambaran Umum... 1 1.2. Peralatan Sistem DC... 2 1.3. Bagian Bagian Utama Peralatan
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciStudi Kapasitas Baterai 110 Vdc pada Gardu Induk 150 kv Bangkinang
Studi Kapasitas Baterai pada Gardu Induk 150 kv Bangkinang Ricky Agned, Nurhalim Program Studi Teknik Elektro S1,Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Solar Cell Solar Cell atau panel surya adalah suatu komponen pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atas dasar efek fotovoltaik. untuk mendapatkan
Lebih terperinciAdaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM
Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciVERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5
VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciRANGKAIAN INVERTER DC KE AC
RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk
Lebih terperinci1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR
1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya
Lebih terperinciSIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK
Simulasi Proteksi Daerah Terbatas... (Setiono dan Arum) SIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK Iman Setiono
Lebih terperinciRANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA
RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA Oleh : Sulistyo Warjono dan Suryono Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH. Tembalang Semarang 50275
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN SISTEM SUPLAI AC & DC. Jl. Prof. Sudharto, tembalang, Semarang, Indonesia
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN SISTEM SUPLAI AC & DC Paul Henry Ginting 1, Ir. Tejo Sumakdi. M. T. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB III. PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA
BAB III PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA 3.1 Sejarah UPS UPS merupakan singkatan dari Uninterruptable Power Sistem atau sering juga disebut dengan Uninterruptable Power Supply, jika diterjemahkan
Lebih terperinciSEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE
SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
Lebih terperinciBAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR
BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator
Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciDIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi 4.1.1. Umum Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik tenaga air dengan tipe
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS
BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS 4.1 Perancangan UPS 4.1.1 Menghitung Kapasitas UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sumber energi cadangan yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciRetno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
Lebih terperinciPENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER
PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER Zainal Abidin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Dalam penelitian ini di buat rancang pengganti cadangan sumber
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) adalah sistem pengaman pada Tiang Portal di Pelanggan Tegangan Menengah 20 kv yang dipasang
Lebih terperinci10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI
Baterai didefinisikan sebagai peralatan (device) yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik secara langsung dan spontan. Prinsip kerja yang digunakan dalam reaksi baterai
Lebih terperinciMAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC
MAKALAH KELOMPOK 2 Converter AC to DC PENYUSUN No NRM Nama Mahasiswa 1 5215141100 Egy Nuralamsyah 2 521514 Dea Nurrohma Satriawan 3 5215144162 Muhammad Rizal Fahlevi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciArus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.
Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap
Lebih terperinciBAB II NO BREAK SYSTEM
BAB II NO BREAK SYSTEM 2.1 Definisi Umum Sistem Catu Daya Sistem catu daya adalah suatu kumpulan dari perangkat-perangkat catu daya yang bekerja bersama-sama dalam rangka penyelenggaraan suatu energi listrik
Lebih terperinciBAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk
BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK Gardu Induk merupakan suatu instalasi listrik yang terdiri atas beberapa perlengkapan dan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TAHUNAN SISTEM DC (BATERAI 48 VOLT UNIT II) DI GARDU INDUK 150 KV SRONDOL
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TAHUNAN SISTEM DC (BATERAI 48 VOLT UNIT II) DI GARDU INDUK 150 KV SRONDOL Cahyo Adhi Nugroho 1, Susatyo Handoko, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciMonitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman
Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM Surya Mulia Rahman - 2210038008 Sistem Catu Daya DC Rectifier / Charger Baterai Transformator Utama Penyearah Thyristor Filter (penyaring)
Lebih terperinciPOWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET
POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET Wandi Perdana 1, Tohari 2, Sabari 3 D3Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jln.
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING
RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG
PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Aditya Teguh Prabowo 1, Agung Warsito 2 1 Mahasiswa dan 2
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak
Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DAN DASAR RELE ARUS LEBIH PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATURAN BEBAN REGION JAWA TENGAH DAN DIY Fa ano Hia. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Proses pelapisan plastik ABS dengan menggunakan metode elektroplating dilaksanakan di PT. Rekayasa Plating Cimahi, sedangkan pengukuran kekasaran, ketebalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciPengukuran RESISTIVITAS batuan.
Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SYSTEM BATTERY CHARGING AUTOMATIC SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN SYSTEM BATTERY CHARGING AUTOMATIC SKRIPSI HELLY ANDRI 0806365886 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPOK JULI 2010 UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN SYSTEM
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proteksi Sistem Tenaga Listrik Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman yang dilakukan terhadap peralatan- peralatan listrik, yang terpasang pada sistem
Lebih terperinciDESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51
DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : FIKRY KHARIZMY ANNASRY NIM 031903102061 PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
Lebih terperinciPERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciMODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK
MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct
Lebih terperinciPEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Wahyu Arief Nugroho 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG
BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu
Lebih terperinciPANEL SURYA dan APLIKASINYA
PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER
BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Catu Daya Pada Industri Telekomunikasi Catu daya pada sebagian besar perangkat telekomunikasi yaitu menggunaka tegangan Direct Current (DC) sebesar - 48 Vdc.
Lebih terperinciVOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciAlat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis
Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis Hanny H Tumbelaka, Johannes Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra e-mail: tumbeh@petra.ac.id Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6 1. Polarisasi pada elemen volta terjadi akibat peristiwa... menempelnya gelembung H 2 pada lempeng Zn menempelnya
Lebih terperinciL/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK
L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGISI BATERAI LEAD ACID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
PERANCANGAN ALAT PENGISI BATERAI LEAD ACID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Bukry Chamma Siburian 1, Ir. T. Ahri Bahriun, M.Sc 2 Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Defenisi Umum Solar Cell
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Defenisi Umum Solar Cell Photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Photovoltaic
Lebih terperinciSISTEM DC 220V PLTU PACITAN 2x315 MW
SISTEM DC 220V PLTU PACITAN 2x315 MW Muhammad Iklil 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG
PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG Taruna Miftah Isnain 1, Ir.Bambang Winardi 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat
Lebih terperinciBAB I SEMIKONDUKTOR DAYA
BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian Indonesia, karena selain digunakan secara luas oleh masyarakat terutama untuk keperluan penerangan,
Lebih terperinciTUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR
TUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR Yang dibimbing oleh Slamet Hani, ST., MT. Disusun oleh: Nama : Daniel Septian
Lebih terperinciREKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad
REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa
Lebih terperinciAplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi
Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciRancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah
Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen
Lebih terperinciMENU PENGERTIAN HUKUM KIRCHHOFF HUKUM OHM RANGKAIAN LISTRIK ALAT UKUR TEGANGAN DC DAN AC GGL DAN TEGANGAN JEPIT ENERGI DAN DAYA LISTRIK
DINAMIS CREATED BY: Deodatus Vito L Dywa Claudya C Elbert Evan Farhan Ramadzan N Felicia Tjokro Ghea Aprillia Haniina Fathimiyyah Kenty Lieanda Khalidian G Fiqri Kiara Puspa Dhirgantara M Rifki Putra MENU
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)
PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,
Lebih terperinciLaporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter)
Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Ahmad Fauzi#1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN
Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma
Lebih terperinci