Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERDESAAAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Trayek Sidoarjo - Krian)

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PERKOTAAN

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

PENILAIAN MASYARAKAT NON PENUMPANG TERHADAP ANGKUTAN PERKOTAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Importance Performance Analysis (IPA) Penumpang di Dalam Terminal Makassar Metro

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

ANALISIS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA PURWOKERTO BERDASARKAN METODA IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Peta Rute MPU CN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KINERJA OPERASI ANGKOT RUTE CIUMBULEUIT ST. HALL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERPINDAHAN MODA ANGKUTAN UMUM KE ANGKUTAN PRIBADI DI KOTA KUPANG

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK)

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Secara terinci diagram alir penelitian disampaikan pada Gambar 4.1

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BUS TRANSJAKARTA

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN ANGKUTAN KARYAWAN DI KAWASAN INDUSTRI JABABEKA I CIKARANG

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Keterbatasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...105

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 35 tahun 2003 Tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA. Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

KAJIAN JUMLAH ARMADA DAN JAM OPERASI ARMADA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DAMRI -STUDI KASUS PADA JURUSAN KORPRI TANJUNG KARANG, BADAR LAMPUNG.

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

PENGARUH CYCLE TIME TERHADAP KAPASITAS JALUR DAN BIAYA POKOK JASA ANGKUTAN STUDI KASUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR CICAHEUM-CIBEUREUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. a. UU No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan. b. PP No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Gambar 3.1. Bandar udara dibagi menjadi dua bagian utama yaitu sisi udara (air

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PELAYANAN TERMINAL MAKASSAR METRO KOTA MAKASSAR

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

PILIHAN PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN PERKOTAAN INDONESIA

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM TRAYEK TERMINAL OEBOBO - TERMINAL KUPANG PP DAN TERMINAL KUPANG - TERMINAL NOELBAKI PP

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PERKOTAAN DI KOTA BANDUNG JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM MENURUT PERSEPSI PENGGUNA STUDI KASUS : TRAYEK PANYILEUKAN-SEKEMIRUNG Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM 15009121 Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK Seiring dengan perkembangan Kota Bandung menjadi Kota Metropolitan, diperlukan angkutan umum yang dapat mengakomodasi pergerakan masyarakatnya. Angkutan perkotaan jenis Mobil Penumpang Umum merupakan salah satu angkutan umum yang diminati masyarakat Kota Bandung. Trayek Panyileukan-Sekemirung adalah salah satu trayek yang menghubungkan wilayah Bandung Timur dan Bandung Utara. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan MPU Trayek Panyileukan-Sekemirung, dilakukan analisis kinerja pelayanan MPU trayek tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan membandingkan atribut kinerja pelayanan MPU yang diperoleh di lapangan dengan standar yang berlaku. Atribut yang digunakan antara lain faktor muat, kecepatan tempuh, waktu tunggu penumpang, dan jarak berjalan kaki ke tempat pemberhentian. Untuk analisis secara kualitatif, dilakukan analisis terhadap atribut-atribut yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan MPU trayek ini yang dipilih berdasarkan standar pelayanan angkutan umum yang berlaku. Atribut-atribut tersebut dinilai langsung oleh pengguna MPU Panyileukan-Sekemirung. Selanjutnya, hasil penilaian pengguna tersebut dianalisis menggunakan Importance-Perfomance Analysis Method dan akan dihasilkan urutan prioritas atribut-atribut yang perlu diperbaiki dari yang paling penting hingga kurang penting menurut penguna. Kata Kunci : MPU, Trayek Panyileukan-Sekemirung, Kinerja Pelayanan, Analisis Secara Kuantitatif, Analisis Secara Kualtitatif, Importance Performance Analysis PENDAHULUAN Untuk menanggulangi masalah kemacetan di Kota Bandung yang diakibatkan oleh pergerakan dan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi, diperlukan sarana angkutan umum untuk mengakomodasi pergerakan masyarakat. Angkutan perkotaan jenis mobil penumpang umum merupakan salah satu angkutan umum yang diminati oleh masyarakat Kota Bandung dikarenakan rute yang bervariasi dibandingkan dengan angkutan umum lainnya dan mudah dijumpai. Dalam keberjalanannya, kinerja pelayanan MPU di Kota Bandung masih rendah, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dan kemacetan tetap terjadi. Salah satu trayek MPU di Kota Bandung adalah Trayek Panyileukan-Sekemirung. Trayek ini menghubungkan Bandung Timur dan Bandung Utara dengan melintasi sektorsektor penting seperti pendidikan, perkantoran, pemukiman, dan komersil sehingga pengguna MPU ini membutuhkanan angkutan yang cepat, aman, dan nyaman. Dalam pelaksanaannya trayek MPU ini kurang memenuhi keinginan penggunanya dikarenakan armada yang sulit ditemui pada saat sore

hingga malam hari, banyak MPU yang tidak beroperasi hingga akhir rute, dan lainnya. Oleh karena itu, perlu dievaluasi agar dapat diperbaiki kualitas pelayanannya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis kinerja pelayanan MPU Panyileukan- Sekemirung pada atribut yang telah ditentukanberdasarkan standar pelayanan angkutan umum yang berlaku. Selain itu, dilakukan jugan penentuan dan analisis atribut kinerja pelayanan MPU Panyileukan-Sekemirung yang dianggap penting untuk dievaluasi menurut persepsi penumpang. METODE Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis secara kuantitatif, ditentukan terlebih dahulu atribut kinerja pelayanan yang akan digunakan dan standar yang akan digunakan. Atribut tersebut antara lain frekuensi, faktor muat, kecepatan perjalanan, waktu tunggu penumpang, dan jarak berjalan kaki ke tempat pemberhentian. Data untuk atribut frekuensi diperoleh dengan cara survey statis, yaitu dengan mencatat jumlah MPU Panyileukan-Sekemirung yang melintasi di beberapa titik pada jam sibuk pagi (06.00-09.00), jam non sibuk (11.00-14.00), dan jam sibuk sore (16.00-19.00). Untuk kecepatan dan faktor muat, dilakukan survey on-board atau survey di dalam angkutan dengan mencatat waktu perjalanan (waktu saat menaikan dan menurunkan penumpang dan waktu saat MPU tidak bergerak) dan jumlah penumpang yang naik dan turun pada setiap segmen jalan yang telah ditentukan sebelumnya. Survey tersebut dilakukan 2 kali perjalanan pulang-pergi pada jam sibuk pagi (06.00-09.00), jam non sibuk (11.00-14.00), dan jam sibuk sore (16.00-19.00) pada MPU yang berbeda. Untuk data waktu tunggu penumpang dan jarak berjalan kaki ke tempat pemberhentian, diperoleh dari kuesioner yang disebarkan bersama dengan kuesioner untuk memperoleh data kualitatif yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Selanjutnya, hasil kinerja MPU di lapangan dibandingkan dengan standar yang berlaku. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan cara berikut : 1. Frekuensi F = frekuensi (kend/jam) H = headway (jam/kend) 2. Faktor muat LF = faktor muat (%) Pnp = jumlah penumpang yang diangkut pada suatu trayek C = kapasitas kendaraan 3. Kecepatan perjalanan V A = Journey speed pada segmen jalan A (km/jam) L A = Panjang jalan (km) JT A = Journey time sepanjang segmen jalan A (jam) Untuk analisis secara kualitiatif, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan atribut yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan MPU trayek ini. Atribut tersebut ditentukan berdasarkan standar pelayanan angkutan umum yang berlaku. Atribut yang digunakan antara lain (1) kebersihan di dalam angkot; (2) Aksesoris tambahan; (3) faktor muat (jumlah penumpang yang diangkut oleh angkot); (4) Kenyamanan saat berada di dalam angkot; (5) kepatuhan dalam penerapan tarif; (6) waktu operasi angkot dalam satu hari; (7) kemudahan mencapai tempat pemberhentian; (8) waktu perjalanan; (9) waktu menunggu datangnya angkot; (10) informasi rute; (11) keamanan; (12) keselamatan; (13) keramahan dan kesopanan supir; (14) tidak ada gangguan kenyamanan dari

penumpang lain (tidak membuang sampah atau tidak merokok dalam angkot). Selanjutnya dilakukan pembuatan kuesioner. Pada kuesioner ini terdapat 2 bagian pertanyaan, yaitu pertanyaan mengenai tingkat kepentingan kinerja atribut yang telah ditentukan dan tingkat kinerja MPU yang dirasakan oleh responden. Sasaran responden penyebaran kuesioner ini adalah pengguna MPU Panyileukan-Sekemirung yang sering menggunakan MPU ini. Survey penyebaran kuesioner ini dilakukan di dalam MPU Panyileukan-Sekemirung pada hari kerja. Jumlah responden yang digunakan adalah 80 responden. Hasil jawaban responden dalam bentuk skala likert yang merupakan skala ordinal diubah menjadi skala interval menggunakan Metode Succesive Interval. Dilanjutkan dengan pengujian validitas dan reliabilitas. Selanjutnya, hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja yang telah dikonversian tersebut dianalisis menggunakan Importance-Perfomance Analysis Method. Pada metode ini, dilakukan perhitungan skor rata-rata tingkat kepentingan ( ) dan tingkat kinerja ( ) untuk setiap atribut yang merupakan hasil pembagian antara total skor dengan jumlah responden. dan = skor penilaian kinerja pelayanan jasa = skor penilaian kepentingan pengguna jasa = skor rata-rata penilaian kinerja pelayanan pada satu atribut = skor rata-rata penilaian kepentigan pengguna pada satu atribut n = jumlah responden Analisis metode ini dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Analisis gap Dilakukan untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat kinerja dan tingkat kepentinga dengan model matematika sebagai berikut : G = skor kesenjangan antara tingkat kinerja dan kepentingan responden (gap) = skor rata-rata tingkat kinerja = skor rata-rata tingkat kepentingan 2. Analisis kuadran Dilakukan untuk memperoleh urutan prioritas atribut-atribut yang perlu diperbaiki. Nilai dan untuk setiap atribut yang telah diperoleh selanjutnya diplot ke dalam diagram kartesius importance-performance atau diagram tingkat kepentingan-tingkat kinerja pelayanan. Diagram ini terdiri dari 4 kuadran. Batas-batas kuadran tersebut ditentukan dengan cara berikut : dan = rata-rata dari skor rata-rata penilaian kinerja pelayanan = rata-rata dari skor rata-rata penilaian kepentingan penggun k = jumlah atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan dan kepentingan pengguna jasa. Diagram quadrant analysis metode IPA dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Diagram Importance-Performance Quadrant Analysis Berikut adalah penjelasan setiap kuadran. 1. Kuadran I Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap penting namun

kinerjanya belum sesuai dengan harapan penggunanya. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini menjadi prioritas utama untuk diperbaiki. 2. Kuadran II Atribut-atribut pada kuadran ini dianggap memiliki tingkat kepentingan tinggi dan juga tingkat kinerja pelayanannya tinggi. Kinerja atribut-atribut tersebut harus dipertahankan. 3. Kuadran III Atribut-atribut yang termasuk di kuadran ini dianggap kurang penting oleh pengguna tetapi kinerja pelayanannya tidak terlalu istimewa. Peningkatan kinerja pada kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali dikarenakan pengaruh terhadap manfaat yang dirasakan pengguna sangat kecil. 4. Kuadran IV Kuadran ini menunjukan atributatribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun kinerja pelayanannya tinggi sehingga tidak ada prioritas untuk dilakukan perbaikan. ANALISIS DAN KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data, diperoleh analisis sebagai berikut : 1. Frekuensi MPU Trayek Panyileukan-Sekemirung yang melintas untuk hari kerja pada jam sibuk pagi dan jam non-sibuk MPU memiliki frekuensi rata-rata 37 hingga 52 kend/jam dan headway rata-rata 1,16 hingga 1,63 menit. Sedangkan pada jam sibuk sore frekuensi MPU Panyileukan- Sekemirung menurun dengan frekuensi rata-rata 26 hingga 36 kend/jam dan menyebabkan headway yang lebih lama. Standar frekuensi yang digunakan adalah standar Transit Capacity and Quality of Service Manual 2 nd Edition yang dicantumkan pada Tabel 1. Jika dibandingkan dengan frekuensi MPU Panyileukan-Sekemirung yang diperoleh, frekuensi kendaraan pada standar diatas berjumlah kecil. Hal tersebut dikarenakan standar tersebut berlaku untuk angkutan umum dengan kapasitas lebih besar, seperti bus atau kereta, dibandingkan dengan MPU yang hanya berkapasitas maksimal 15 penumpang. Tabel 1 Standar Tingkat Pelayanan Frekuensi Angkutan Umum Tingkat Pelayanan Kend/jam A >6 B 5-6 C 3-4 D 2 E 1 F <1 2. Faktor muat Faktor muat rata-rata setiap MPU Trayek Panyileukan-Sekemirung yang disurvey pada hari kerja untuk jam sibuk pagi (06.00-09.00), jam non-sibuk (11.00-14.00), dan jam sibuk sore (16.00-19.00), kinerjanya sudah termasuk baik dikarenakan nilai faktor muat yang jauh dibawah standar yang ditetapkan oleh SK Dirjen Perhubungan Darat No. 687 Tahun 2002, yaitu 70%. 3. Kecepatan perjalanan Kecepatan perjalanan rata-rata setiap MPU Panyileukan-Sekemirung yang disurvey pada hari kerja untuk jam sibuk pagi (06.00-09.00), jam non-sibuk (11.00-14.00), dan jam sibuk sore (16.00-19.00), sudah termasuk diatas standar yang telah ditetapkan oleh World Bank, yaitu untuk daerah padat sebesar 10-12 km/jam. 4. Untuk waktu tunggu untuk mendapatkan angkot pada hari kerja, berdasarkan standar yang telah ditetapkan Wolrd Bank, rata-rata waktu menunggu penumpang adalah 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit. Untuk mendapatkan angkot, sebanyak 87,5% responden membutuhkan kurang dari 10 menit untuk mendapatkan angkot. Namun sebesar 12,5% responden membutuhkan waktu tunggu penumpang yang lebih dari 20 menit. Hal tersebut melebihi batas maksimum

Gap yang telah ditetapkan World Bank yaitu 10-20 menit. Oleh karena itu, perlu diperbaiki kinerja MPU ini pada atribut waktu tunggu penumpang, agar tidak terdapat lagi penumpang yang menunggu 10-20 atau diatas 20 menit. 5. Pada atribut jarak berjalan kaki ke tempat pemberhentian, berdasarkan standar yang ditetapkan World Bank, sebanyak 82,5% responden menempuh jarak kurang dari 1000 m ke tempat pemberhentian sehingga masih termasuk diatas rata-rata. Sisanya, 17,5% responden yang menempuh jarak 1-2 km dan lebih dari 2 km. Hal tersebut melebihi batas standar yang telah ditetapkan World Bank. 1,6 1,2 0,8 0,4 0,0-0,4-0,8-1,2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Atribut Ke- Gambar 2 Grafik Skor Kesenjangan Antara Tingkat Kinerja dan Kepentingan Pada analisis secara kualitatif, data jawaban responden untuk tingkat kepentingan dan kinerja MPU Panyileukan Sekemirung yang telah dikonversikan ke skala interval dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas menunjukan setiap atribut pada tingkat kepentingan dan kinerja adalah valid. Hasil uji reliabilitas menunjukan jawaban responden untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja termasuk ke dalam reliabilitas tinggi. Selanjutnya dilakukan Importance- Perfomance Analysis dengan dua cara, yaitu : 1. Analisis gap Dari hasil analisis gap diperoleh skor kesenjangan antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan setiap atribut. Hasil skor dibawah 0 menunjukan bahwa pelayanan atribut tersebut masih dibawah harapan. Skor tersebut diplot dalam grafik yang ditunjukan oleh Gambar 2. 2. Analisis kuadran Dari hasil analisis kuadran diperoleh urutan prioritas atribut yang perlu diperbaiki kinerja. Diagram kartesius importance-performance ditunjukan oleh Gambar 3. Gambar 3 Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan-Tingkat Kinerja Pelayanan Berikut adalah keterangan penempatan atribut pada diagram tersebut beserta nomor atribut. 1) Kuadran I (prioritas utama) a. Kenyamanan saat berada di dalam angkot (4). b. Kepatuhan dalam penerapan tarif (5). c. Waktu operasi angkot dalam satu hari (6). d. Tidak ada gangguan kenyamanan dari penumpang lain (14) e. Waktu perjalanan (8) f. Kemudahan mencapai tempat pemberhentian (7) g. Keramahan dan kesopanan supir angkot (13) 2) Kuadran II (pertahankan kinerja) a. Kebersihan di dalam angkot (1) b. Faktor muat (jumlah penumpang yang diangkut oleh angkot) (3) c. Keamanan (11)

3) Kuadran III (prioritas rendah) a. Waktu menunggu datangnya angkot (9) b. Keselamatan (12) 4) Kuadran IV (cenderung berlebihan) a. Aksesoris tambahan (2) b. Informasi rute (10) REFERENSI Ardhika, I Made. (2007). Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Jalan Tol Jagorawi Pada PT. Jasa Marga (Persero). Bogor: Institut Perkebunan Bogor. Armstrong-Wright, Alan dan Sebastien Thiriez. (1987). Bus Services Reducing Costs, Raising Standards. Washington, D.C.: The World Bank. Associates, & Kittelson Inc, et.al. (2003). Transit Capacity and Quality of Service Manual 2 nd Edition. Washington, D.C.: Transportation Research Board. Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Prenhall Indonesia. Marsudi. (2006). Analisis Kinerja Mobil Penumpang Umm (MPU) dan Sistem Jaringan Trayek di Kota Salatiga. Semarang: Universitas Diponegoro. Martilla, John A.dan John C. James. (1977). Importance Performance Analysis pada Journal of Marketing hlm 77-79. Republik Indonesia. (2002). Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor 687 Tahun 2002 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta: Sekretariat Negara.