ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

dokumen-dokumen yang mirip
B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB II LANDASAN TEORI

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Bab 3. Metodologi Penelitian

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II STUDI LITERATUR

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENGUMPULAN DATA

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN 4. Pembahasan 4.1 Pengumpulan Data 4.2 Pengolahan Data

BAB III PENGUMPULAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V HASIL DAN ANALISA

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II LANDASAN TEORI

A. TEMPAT, WAKTU, PERALATAN DAN OBYEK PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB IV KONSEP PRANCANGAN

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN APA PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

PENGUKURAN DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA (ANTROPOMETRI DAN DESAIN PRODUK )

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja Output 1. Desain produk 2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN BARIS BERBARIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Transkripsi:

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri secara luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja

Antropometri dibagi dalam dua bagian yaitu : Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam/posisi diam/ tidak bergerak. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak. Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya : Umur Jenis Kelamin Suku bangsa Jenis pekerjaan atau latihan

Perancangan Produk/Alat Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari : Need Idea Decision Action

Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah ( Roebuck, 1995): Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannnya (establish requirement). Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai Pemilihan sampel yang akan diambil datanya Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil). Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai Penyiapan alat ukur yang akan dipakai Pengambilan data Pengolahan data Visualisasi rancangan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain : Analisa Teknik, banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya. Analisa Ekonomi, berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh. Analisa Legalisasi, berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hokum yang berlaku dan dari hak cipta. Analisa Pemasaran, berhubungan dengan jalur distribusi produk / hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen. Analisa Nilai (Kegunaan, Keindahan, Pembiyaan, Kemampuan Tukar)

Tiga tipe perancangan, yaitu : Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%. Perancangan untuk pemakaian ratarata Data dengan persentil 50 %. Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable)

Pengukuran Antropometri Tinggi tubuh tegak : Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan memandang lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. Tinggi duduk normal : Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas kepala. Subjek duduk normal dengan memandang lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. Tinggi bahu duduk : Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak.

Tinggi mata duduk : Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke depan. Tinggi siku duduk : Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku kanan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah. Tinggi sandaran punggung : Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai pucuk belikat bawah.

Tinggi pinggang : Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai pinggang. Tebal perut duduk : Subjek duduk tegak, ukur jarak samping dari belakang perut sampai ke depan perut. Tebal paha : Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai ke permukaan atas pangkal paha. Tinggi popliteal : ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. Pantat popliteal : subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.

Lebar bahu : Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. Lebar sandaran Duduk : Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pimggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan. Lebar Pinggang : Subjek duduk tegak. ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggang sisi kiri sampai bagian terluar sisi kanan Pantat ke lutut : Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.

Siku ke siku : Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan. Tinggi badan tegak : Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas. Sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan. Tinggi Mata Berdiri : Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan. Tinggi Bahu Berdiri : Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak.

Tinggi Siku berdiri : Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan bergantungan secara wajar. Tinggi pinggang berdiri : Ukur jarak vertikal lantai sampai pinggang pada saat subjek berdiri tegak. Tinggi lutut berdiri : Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut pada saat subjek berdiri tegak. Panjang lengan bawah : Subjek berdiri tegak tangan disamping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan Tebal dada berdiri : Subjek berdiri tegak ukur jarak dari dada (bagian ulu hati) sampai punggung secara horizontal.

Tebal perut berdiri : Subjek berdiri tegak ukur menyamping jarak dari perut depan sampai perut belakang secara horizontal. Berat badan : Menimbang berat badan dengan posisi normal diatas timbangan badan. Jangkauan tangan ke atas : Subjek berdiri tegak, tangan diacungkan lurus ke atas. Ukur dari ujung jari tangan sampai pangkal lengan. Jangkauan tangan ke depan : Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding. Tangan direntangkan ke depan.

Rentangan tangan : Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dan kedua tangan direntangan horizontal ke samping sejauh mungkin. Panjang jari 1,2,3,4,5 : diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar. Pangkal ke tangan : diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus Lebar Jari 2,3,4,5 : diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subjek lurus dan merapat satu sama lain. Lebar tangan : Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.

Putaran lengan : ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari posisi awal sampai ke putaran maksimum. Posisi awal, lengan tangan bagian bawah ditekuk ke kiri semaksimal mungkin. Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh mungkin. Putaran telapak tangan : Ukur sudut putaran cengkraman jari tangan. Posisi awal, Jari-jari mencengkram batang tengah busur. Kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tangan tetap diam). Lalu dengan cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin Sudut telapak kaki : Ukur sudut putaran telapak kaki. Posisi awal, telapak kaki siku-siku dengan betis, kemudian diputar ke bawah sejauh mungkin. Kaki kembali ke posisi awal, lalu ujung kaki dinaikan setinggi mungkin

(A) Eye height sitting (B) Elbow rest height (C) Forearm-hand length (D) Buttock-popiteal length (E) Buttock-knee length (F) Popiteal height - no shoes (G) Knee height sitting - no shoes

Female Male 5% 50% 95% 5% 50% 95% A 690 743 795 739 795 850 B 181 226 266 188 235 274 C 406 439 479 447 482 520 D 438 478 525 458 499 544 E 540 585 637 569 616 665 F 352 388 428 395 434 476 G 474 513 558 515 559 605