BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri bahan bangunan belakangan ini berkembang

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah laba yang diperoleh perusahaan makin rendah pula kinerja perusahaan.

ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK DI PERIGI LAMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan pasar merupakan salah satu aspek yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jenis barang dagang yang belakangan ini harganya meningkat pesat

BAB II DESKRIPSI BISNIS

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB III PRAKTIK KHIYA>R PADA JUAL BELI KAIN GELONDONGAN DI PERTOKOAN JALAN KAPASAN SURABAYA. A. Gambaran Umum Pertokoan Jalan Kapasan Surabaya

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan Bp. Bambang Heriyanto pada tanggal 15 September 1994 dan Surat Izin Usaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB III PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI PADA PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Mebel CV. Sofa Clasic Pekanbaru. karyawannya pun berasal dari keluarga sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PRODUK BATAKO DI CV.

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Contoh Proposal Usaha Bengkel Sepeda Motor

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini semakin pesat dengan di iringi

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya

BAB I PENDAHULUAN. peluang usaha di sektor ini semakin berkembang. Investor banyak

BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

Transkripsi:

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV HAN MAJU JAYA BLOCK merupakan salah satu usaha produksi batako dan memperdagangkannya untuk keperluan pembangunan rumah sederhana atau kontrakkan dan keperluan toko bahan bangunan (material). CV HAN MAJU JAYA BLOCK ini berdiri pada tahun 1995 yang berkedudukan di Jln. Jombang Raya (Pondok Aren) No. 12 Rt/Rw 03/04 Ciledug Tangerang. Dengan luas 4.000m 2, yang dilegalisir pada tahun 1997 bernomor SIUP: 0064/10-04/PK/I/1997 yang dipimpin oleh bapak Handri Hanjih. Tidak seperti usaha produksi batako lainnya CV HAN MAJU JAYA BLOCK dimulai dari industri rumahan yang mempekerjakan 5 orang karyawan dengan produksi awal sebanyak 1000 batako hingga menjadi 8000 batako per hari dengan menyerap tenaga kerja sebanyak +20 orang seperti sekarang ini. CV HAN MAJU JAYA BLOCK ini tumbuh dan berkembang secara bertahap, dengan konsisten, kerja keras dan keseriusan dalam mengelola usaha sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan serta sekaligus mempeluas wilayah pemasarannya sampai daerah yang strategis. CV HAN MAJU JAYA BLOCK menggunakan pemasaran melalui sistem door to door kepada proyek dan sistem titip barang kepada toko material dengan tagihan pembayaran seminggu sekali. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah: 1. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang bahan bangunan. 2. Memperoleh laba atau keuntungan atas usaha yang dijalankan. 3. Ikut serta dalam program pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Model pengiriman pada perusahaan ini adalah: 1. Dalam wilayah yang dekat dengan pabrik atau satu kecamatan dapat diantar dengan kendaraan seperti mobil pik-up sampai engkel. 40

41 2. Dalam kota menggunakan truck untuk mempercepat penyelesaian kiriman barang. 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Sejenis Pada saat berdiri CV HAN MAJU JAYA BLOCK berawal dari industri rumahan yang mempekerjakan 5 orang karyawan dengan modal awal Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) untuk aktiva tetap yang terdiri dari bangunan dan mesin-mesin. Awal produksi dimulai tahun 1995 yang menghasilkan sebanyak 1000 batako perhari, karena keuletan dan kerja keras dari pemiliknya sampai saat ini maka industri rumahan ini berkembang menjadi suatu persekutuan komanditer yang mampu memproduksi 8000 batako perhari. CV HAN MAJU JAYA BLOCK memproduksi 2 (dua) jenis batako yaitu batako ukuran 38cm, dan ukuran 36 cm, keduanya itu dibagi lagi menjadi berbagai macam ukuran sebagai berikut: Tabel 3.1 Ukuran batako perusahaan 38 cm 36 cm Ukuran Panjang 38 cm 36 cm Lebar 8 cm 8 cm Tinggi 18 cm 17 cm Kedalaman Lubang Panjang 16 cm 13 cm Lebar 4 cm 3,5 cm Harga Rp 1.200 Rp 1.050 Sumber: Data dari perusahaan sejenis

42 CV HAN MAJU JAYA BLOCK ini memiliki beberapa pemasok untuk menjalankan roda operasionalnya yaitu sebagai berikut: 1. Untuk Teras (bahan dasar) = 1. PT. Taman Sari Jl. Malahpar No. 36, Rumpin Bogor 2. PT. Gunung Menara Jl. Leuwiliang No. 27, Bogor 2. Untuk Semen = 1. PT. Benstone Cipta Kreasi Jl. Pesanggrahan Raya No. 35 F, Jakarta 11620 2. PT. Jaya Agung Perkasa Jl. Raya Cilincing No. 23, Jakut 14120 3. PT. Bima Sepaja Abadi Jl. Alas No. 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta 14310 3. Untuk Oker (Penghitam Batako) = 1. PB. Kencana Block Jl. Raya Pasar Kemis No. 20, Tangerang Pada tahun awal beroperasinya CV Han Maju Jaya Block ini daerah pemasarannya masih terbatas pada toko bahan bangunan (material) sekitar Pondok Aren, Perigi, Kampung sawah dan sekitarnya, dengan jumlah toko material yang menjadi rekanan berjumlah 15 toko material, dengan menawarkan dari pintu kepintu dengan contoh batako yang akan dijual (toko bahan bangunan) dan pasar (konsumen) hingga mendapat pelanggan yang royal serta toko material yang tetap. Namun pada pertengahan tahun 2005 CV Han Maju Jaya Block telah melebarkan daerah pemasaran barunya di Bintaro dan Ulujami. Dengan sistem titip barang pada toko bahan bangunan yang ada disepanjang jalan tersebut dengan jumlah rekanan bisnis ini sekarang berjumlah +30 toko material. CV Han Maju Jaya Block ini mempunyai rekanan pabrik di Bogor yaitu tepatnya didesa Nordin kecamatan Malahpar kabupaten Bogor dengan kapasitas produksi batako sebanyak 2000 sampai 4000 batako perhari dengan jumlah mesin 2 buah. Rekanan pabrik ini sangat dekat dengan lokasi pengambilan bahan dasar pembuat batako. Rekanan pabrik ini sangat diperlukan

43 jika permintaan akan batako dari para konsumen langsung maupun dari toko bahan bangunan membludak atau melebihi kapasitas produksi batako perusahaan perhari. Karena dampaknya sangat berpengaruh pada ketersediaan batako untuk para konsumen maupun toko bahan bangunan dipasar. 3.3 Struktur Organisasi CV Han Maju Jaya Block dan Uraian Tugas Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu bisnis perusahaan dalam mencapai tujuan atau rencana yang telah ditetapkan adalah sistem struktur organisasi perusahaan tersebut yang baik dan sistematis. Struktur organisasi ini menggambarkan dan menyatakan adanya urutan dan tanggung jawab di antara bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka masingmasing bagian dapat mengetahui dengan jelas kapan, bagaimana, serta apa yang menjadi tanggung jawab dan wewenang seluruh karyawan dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab. Uraian pekerjaan atau deskripsi pekerjaan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab ke penyelia suatu jabatan. Pemilik Mandor Pemasaran Bagian Produksi Keuangan Sumber: Gambar diolah Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sejenis

44 1. Pemilik Sebagai pemilik sekaligus direktur dari CV Han Maju Jaya Block mengemban tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non produksi yang terjadi di pabrik. b. Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang. c. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya operasional dan memperhatikan kondisi baik material maupun tenaga kerja. 2. Mandor Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Memastikan prosedur dan instruksi kerja yang dibuat direktur untuk aktivitas sehari-hari agar mudah dipahami dan diukur pencapaiannya. b. Membuat planning dan strategi secara periodic tentang seluruh kegiatan dari bagianbagian yang bernaung dibawahannya seperti bagian produksi. c. Bertanggung jawab terhadap aktivitas, produktivitas, dan kinerja seluruh personil yang bernaung dalam bagian produksi. d. Memberikan inovasi yang berupa ide-ide yang dapat diimplementasikan agar suatu proses produksi dapat berjalan dengan lebih baik dan lancar sesuai atau seiring dengan situasi dan kondisi masa dan perkembangan zaman. 3. Bagian Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan kebijaksanaan dibidang pemasaran dan mengawasi pelaksanaannya. b. Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan. c. Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil penjualan 4. Bagian produksi

45 Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. b. Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya. c. Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan. d. Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada pimpinan. 5. Bagian Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan. b. Mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati. c. Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan laporan secara periodik kepada pimpinan. 3.4 Analisis Kekuatan Persaingan dalam Industri Untuk menentukan strategi korporat perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui keunggulan bersaing atau kekuatan yang dimiliki, atau diciptakan, dan menempatkan pada masing-masing unit bisnis yang dikelola. Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pemain baru yang masuk didalam industri ini dikutip dari Philip Kotler (2002, p248). Ada lima kekuatan yang menjadi perhatian dari setiap perusahaan, yaitu: 1. Ancaman pendatang baru 2. Ancaman produk pengganti 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok 5. Persaingan diantara perusahaan yang ada Lima kekuatan diatas merupakan kekuatan yang menentukan potensial laba pokok dalam industri, dimana potensial laba diukur dengan tingkat pengembalian investasi modal. Semakin kuat setiap kekuatan dalam model tersebut, semakin terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar. Kekuatan dengan intensitas kuat akan

46 menjadi ancaman karena mungkin akan mengurangi laba, sebaliknya lemahnya kekuatan akan memberikan kesempatan karena mungkin perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih besar. Dalam jangka pendek, kekuatan yang kuat akan menjadi penghalang aktivitas perusahaan. Dalam jangka panjang, dengan menggunakan strategi, perusahaan mungkin dapat mengubah intensitas yang tinggi dari satu atau lebih kekuatan untuk keunggulan perusahaan. Ancaman Pendatang Baru - Perusahaan batako baru ` Kekuatan Daya Tawar Pemasok - PB. Kencana Block - PT. Benstone Cipta Kreasi - PT. Taman Sari Persaingan Industri - PB. Harmoni - PB. RJM - PB. Mitra Jaya Bangunan Kekuatan Daya Tawar Pembeli - TB. Sinar Budi - TB. Indo Makmur - Permintaan proyek - Para calo Ancaman Produk Pengganti - Bata merah - Selkon - Martir Sumber: Philip Kotler (2002, p248) Gambar 3.2 Lima Kekuatan Michael Porter 1. Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru atau newcomers dalam bidang usaha produksi batako sangat banyak jumlahnya, dari perusahaan ukuran kecil, menengah sampai besar. Hal ini disebabkan karena

47 semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pentingnya batako baik untuk keperluan pembangunan rumah kontrakkan maupun dalam industri perumahan. Perusahaan seharusnya mewaspadai dan secara terus-menerus memantau pesaing-pesaing yang ada. Agar tidak kehilangan pelanggannya, maka perusahaan perlu untuk memperhatikan, menjaga, dan meningkatkan kualitas dari produksi batako. Ancaman pendatang baru bukanlah suatu ancaman yang berarti apabila pesaing baru tersebut kurang memiliki modal yang cukup, pendistribusian yang baik, Sumber Daya Manusia, pengalaman dan hal-hal lain yang diperlukan untuk membuat usaha tersebut dapat bertahan dalam dunia bisnis jadi ancaman pendatang baru relatif rendah. Jadi kesimpulannya ancaman pendatang baru relatif rendah dan wajar terjadi dalam bisnis. 2. Kekuatan Daya Tawar Pembeli Pada umumnya pelanggan baik konsumen langsung maupun toko bahan bangunan meminta agar perusahaan dapat memberikan cara pembayaran dengan sistem angsuran atau potongan harga untuk kualitas produksi batako yang sama bila membayar secara tunai. Kejadian seperti ini sudah lumrah terjadi dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Seperti dari PB. Sinar Budi, PB Indo makmur, Permintaan proyek, Para calo yang datang langsung kepabrik. Maka dari itu, perusahaan harus dapat menjaga dan memberikan pelayanan terbaiknya agar permintaan hasil produksi batako tetap terjaga, dan para pelanggan mendapatkan apa yang harus mereka dapat dari pengorbanannya atau uang yang telah mereka keluarkan. Kesimpulannya bahwa daya tawar konsumen terhadap perusahaan sangat tinggi, karena berdasarkan tingkat ketersediaan barang yang ada di pasar. 3. Kekuatan Daya Tawar Pemasok Untuk dapat menghindari besarnya pengeluaran biaya untuk bahan baku dan bahan pendukung serta ketersediaan bahan baku dipasaran agar tidak mengganggu operasional perusahaan, maka umumnya perusahaan melakukan tawar-menawar harga dengan pihak pemasok untuk kerutinan pengiriman barang dan mendapatkan harga yang lebih rendah dengan kualitas yang baik dan keringanan pembayaran. Perusahaan tidak hanya tergantung dari satu pemasok saja, tetapi perusahaan mempunyai peluang untuk menjalin hubungan yang luas

48 dengan banyak perusahaan baik dengan pemasok satu wilayah, daerah hingga kota, seperti PB Kencana Block, PT Benstone Cipta Kreasi, PT Taman Sari, TB Maju Jaya, PB Panca Block. Jadi pemasok bahan baku tidak berpengaruh terhadap jalannya roda operasional perusahaan. Kesimpulannya daya tawar pemasok terhadap perusahaan menjadi rendah. 4. Ancaman Produk Pengganti Salah satu ancaman yang paling bahaya yang dapat menggoyahkan kedudukan perusahaan adalah akan adanya produk pengganti. Untuk saat ini ancaman produk pengganti untuk produksi batako adalah Bata merah, Selkon, Martir tetapi untuk dua yang disebutkan terakhir beda dengan segmen pasar yang dituju. Segmen yang sama dengan batako adalah Bata merah, tetapi perbedaan produk tersebut terletak dari bahan dasar pembuatannya serta jarak perm2 yang bila menggunakan batako menjadi lebih cepat dan penggunaan bahan lainnya menjadi lebih efisien serta kecepatan dalam pembuatannya karena umumnya sekarang produksi batako menggunakan mesin sedangkan bata merah masih tradisional yaitu masih menggunakan tangan dalam proses produksinya. Jadi kesimpulansnya ancaman produk pengganti tergolong rendah. 5. Persaingan Industri Persaingan dapat juga dikatakan sebagai perlombaan dalam rangka memenangi suatu kompetisi yang dipertandingkan untuk mencapai dan menguasai target pasar yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Persaingan terjadi dengan PB Harmoni, PB RJM, PB Mitra Jaya Bangunan hal ini terjadi sejak dahulu, persaingan dalam produksi batako ini sangat ketat, banyak dari para pesaing tersebut yang berani menawarkan produknya dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar, untuk mendapatkan pelanggan secara cepat sehingga perang hargapun terjadi diantara para pesaing. Tidak mengherankan banyak perusahaan batako yang gulung tikar dibuatnya, dikarenakan harga yang dijual tidak dapat menutup biaya produksi. Tetapi untuk saat ini, produk batako lumayan banyak dicari oleh toko bahan bangunan maupun konsumen dalam pembuatan rumah serta pembangunan perumahan yang semakin pesat, sehingga harga pun tidak terlalu diutamakan, melainkan kualitas atau mutu produk yang

49 diutamakan oleh para pengguna produksi batako tersebut. Kesimpulannya persaingan antar perusahaan batako tergolong wajar dan masih dapat diatasi oleh perusahaan semaksimal mungkin.