BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

KATA PENGANTAR. Jakarta, November Penulis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Statistik Deskriptif (dalam %)*

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: KELOMPOK SOYA E46. Ahmad Mukti Almansur Batara Manurung Ika Novi Indriyati Indana Saramita Rachman Sali Subakti Tri Wulandari

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

Jumlah tanggungan (org) Lama bekerja di kawasan TWA (thn)

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. ini adalah Bank Umum Syariah Milik Negara di Indonesia.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab versi 14 untuk mengetahui pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah sebagai variabel bebas dengan rasio kinerja bank umum nasional (ROE, NIM, LDR dan BOPO) sebagai variabel terikat. 4.1. Independent Variables Variabel-variabel bebas (independent variables) yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD. Data PDB yang digunakan berupa data PDB menurut penggunaan atas dasar harga konstan tiap 3 bulan yang diperoleh dari website Bank Indonesia. Dari data-data ini nantinya diperoleh data perubahan PDB tiap triwulan. Data tingkat inflasi bulanan dan SBI rate 1 bulan diperoleh dari website Bank Indonesia kemudian dihitung rata-ratanya per 3 bulan. Sedangkan data nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data kurs BI pada setiap akhir bulan yang diperoleh dari website Bank Indonesia. Berdasarkan data ini, dapat dihitung perubahan nilai 57

58 tukar rupiah terhadap USD tiap bulan kemudian dihitung rata-ratanya tiap 3 bulan. Data PDB menurut penggunaan atas dasar harga konstan, tingkat inflasi, suku bunga SBI 1 bulan, dan nilai tukar rupiah terhadap USD setiap akhir bulan selama periode Januari 2001 sampai dengan Juni 2008 dapat dilihat pada lampiran A. Sedangkan data perubahan PDB, rata-rata tingkat inflasi, rata-rata tingkat suku bunga SBI dan rata-rata perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dalam interval waktu 3 bulanan dapat dilihat pada lampiran B. 4.2. Dependent Variables Variabel-variabel terikat (dependent variables) dalam penelitian ini adalah ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) bank umum nasional. Sumber data variabel-variabel terikat ini diperoleh dari laporan keuangan publikasi bank triwulan (akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember) pada website Bank Indonesia. Data-data tersebut antara lain net income, average total equity, net interest income, total aktiva produktif, kredit yang diberikan, dana pihak ketiga, biaya operasional dan pendapatan operasional selama periode penelitian. Data-data tersebut dapat dilihat pada lampiran C. Berdasarkan data-data tersebut dilakukan penghitungan rasio sebagai berikut: 1. Net Income ROE = Average Total Equity

59 2. Net Interest Income NIM = Total aktiva produktif 3. LDR = Kredit yang diberikan Dana Pihak Ketiga 4. BOPO = Biaya Operasional Pendapa tan Operasional Data Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tersebut dapat dilihat pada lampiran D. 4.3. Regresi Linier Berganda Perubahan PDB, Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO Bank Umum Nasional Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas X (perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate, dan perubahan nilai tukar rupiah) terhadap variabel terikat Y (ROE, NIM, LDR dan BOPO bank umum nasional) maka dilakukan regresi linier berganda dan uji hipotesis regresi linier berganda. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji:

60 1. Apakah terdapat pengaruh antara gabungan variabel-variabel bebas (perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate, dan perubahan nilai tukar rupiah) dengan variabel terikat (ROE, NIM, LDR dan BOPO) 2. Apakah terdapat pengaruh antara masing-masing variabel bebas (perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate, dan perubahan nilai tukar rupiah) dengan variabel terikat (ROE, NIM, LDR dan BOPO) 4.3.1 Uji Parameter F dan Uji Parameter t Untuk melakukan analisa secara bertahap, penulis menggunakan alat bantu berupa software Minitab 14. Uji hipotesis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan (α) 5 %. Pengujian parameter dengan uji F ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan antara beberapa variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan dalam uji-f adalah sebagai berikut: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel-variabel X dengan variabel Y) H 1 : β 1 β 2 β 3 β 4 0 (ada pengaruh antara variabel Y) Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi p-value model regresi dengan α = 5% (tingkat kepercayaan 95%):

61 Jika p-value model regresi < 0,05 maka tolak H 0 yang berarti variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Jika p-value model regresi > 0,05 berarti terima H 0 yang berarti variabel-variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Sedangkan pengujian parameter berupa uji t ditujukan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan dalam uji-f adalah sebagai berikut: H 0 : β n = 0 (Tidak ada pengaruh linier antara variable X dan variable Y) H 1 : β n 0 (Ada pengaruh linier antara variable X dan variable Y) dimana n = 1, 2, 3 dan 4. Uji t ini membandingkan signifikansi p value masing-masing parameter variable X dengan α = 5% (tingkat kepercayaan 95%): Jika p-value masing-masing parameter variable X < 0,05 maka tolak H 0 yang berarti variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Jika p-value masing-masing parameter variable X > 0,05 berarti terima H 0 yang berarti variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Sebagai contoh akan diberikan data hasil pengolahan data regresi linier berganda dari Minitab dimana perubahan PDB sebagai X 1, tingkat inflasi sebagai X 2, suku bunga SBI sebagai X 3 dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai X 4 terhadap ROE Bank Mandiri sebagai Y. Berikut ini hasil output minitab dari proses tersebut:

62 Regression Analysis: ROE Bank Mandiri versus Perubahan PDB, Tingkat Inflasi, SBI Rate, Perubahan Kurs The regression equation is ROE Bank Mandiri = 2.63 + 0.299 Perubahan PDB - 0.638 Tingkat Inflasi + 0.672 SBI Rate - 0.154 Perubahan Kurs Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 2.625 1.350 1.94 0.063 Perubahan PDB 0.2988 0.1698 1.76 0.091 1.0 Tingkat Inflasi -0.6383 0.1420-4.49 0.000 2.0 SBI Rate 0.6723 0.1507 4.46 0.000 1.9 Perubahan Kurs -0.1544 0.1880-0.82 0.419 1.1 S = 2.01592 R-Sq = 50.9% R-Sq(adj) = 43.1% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 4 105.435 26.359 6.49 0.001 Residual Error 25 101.598 4.064 Total 29 207.033 Source DF Seq SS Perubahan PDB 1 7.806 Tingkat Inflasi 1 14.807 SBI Rate 1 80.082 Perubahan Kurs 1 2.741 Unusual Observations ROE Bank Obs Perubahan PDB Mandiri Fit SE Fit Residual St Resid 1 0.80 2.170 6.475 0.941-4.305-2.41R 5 2.51 9.670 5.600 0.793 4.070 2.20R R denotes an observation with a large standardized residual. Berdasarkan output Minitab di atas, persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah Y = 2.46 + 0.285X 1 0.665X 2 + 0.705X 3 0.166X 4. Angka R 2 50.9 % berarti sekitar 50.9% dari ROE Bank Mandiri dapat dijelaskan oleh gabungan variabel perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sedangkan sisanya (49.1%) dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain. Berdasarkan uji F yang dapat dilihat hasilnya pada Analysis of Variance

63 (ANOVA), persamaan regresi memiliki p-value 0.001 (p value < 0.05) yang berarti bahwa ada pengaruh antara variabel-variabel X dan variabel Y. Selanjutnya uji-t dari masing-masing variabel X menunjukkan bahwa tingkat inflasi dan suku bunga SBI memiliki p-value < 0.05 yang berarti bahwa kedua variabel ini memiliki pengaruh dengan ROE Bank Mandiri yang dapat dipercaya pada tingkat 95%. Sedangkan uji t dari variabel perubahan PDB dan perubahan kurs memiliki p value > 0,05 yang berarti bahwa kedua variabel ini tidak memiliki pengaruh terhadap ROE Bank Mandiri pada tingkat kepercayaan yang dipersyaratkan. Berdasarkan proses dan pengolahan data yang sama seperti dijelaskan di atas maka diperoleh output Minitab yang dapat dilihat pada lampiran E. Dari output Minitab tersebut maka pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut ini: No Tabel 4.1 Regresi Linier Berganda Variabel-Variabel X Terhadap Variabel Y Gabungan Variabel X Vs ROE Bank Mandiri p-value R 2 Regresi Kesimpulan Regresi X 1 X 2 X 3 X 4 50.90% Y = 2.63 + 0.299X 1-0.638X 2 + 0.672X 3-0.154X 4 0.001 0.091 0.000 0.000 0.419 variabel Y, Tingkat Inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap ROE Bank Mandiri 1 NIM Bank Mandiri LDR Bank Mandiri BOPO Bank Mandiri 49.80% 79.60% 80.80% Y = 1.47 + 0.0117X 1 + 0.0114X 2-0.0547X 3 + 0.001 0.447 0.377 0.000 0.980 variabel Y, SBI rate berpengaruh 0.0004X 4 signifikan terhadap NIM Bank Mandiri Y = 73.9 + 0.141X 1 + 1.80X 2-4.21X 3 + 0.254X 4 0.000 0.783 0.000 0.000 0.655 variabel Y, Tingkat Inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap LDR Bank Mandiri Y = 58.0-2.17X 1 + 0.840X 2 + 1.25X 3 + 1.23X 4 0.000 0.000 0.015 0.001 variabel Y 0.008 Perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate dan perubahan kurs berpengaruh signifikan terhadap BOPO Bank Mandiri

64 Tabel 4.1 Regresi Linier Berganda Variabel-Variabel X Terhadap Variabel Y (lanjutan) Gabungan p-value No R 2 Regresi Kesimpulan Variabel X Vs Regresi X 1 X 2 X 3 X 4 Y = 2.80-0.07X 1 + 0.017X 2 + 0.304X 3 + ROE BCA 38.00% 0.015 0.596 0.880 0.014 0.194 0.192X 4 variabel Y, SBI rate berpengaruh signifikan terhadap ROE BCA 2 3 4 NIM BCA 43.70% LDR BCA 67.30% 0.005 0.771 0.001 0.131 0.789 Y = 1.26 + 0.0041X 1 + 0.0451X 2-0.0192X 3 - variabel Y, Tingkat inflasi 0.0042X 4 berpengaruh signifikan terhadap NIM BCA Y = 50.4-0.186X 1 + 2.14X 2-3.67X 3-0.000 0.752 0.000 0.000 0.833 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate 0.137X 4 berpengaruh signifikan terhadap LDR BCA 0.000 0.273 0.005 0.000 0.450 0.550 0.148 0.699 0.485 0.935 Y = 59.8-0.414X 1 - BOPO BCA 55.50% 0.959X 2 + 1.72X 3 - variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate 0.314X 4 berpengaruh signifikan terhadap BOPO BCA Y = 7.86 + 0.335X 1 + Ho tidak ditolak, tidak ada hubungan ROE BRI 11.10% 0.074X 2-0.141X 3 - antara variabel-variabel X dengan 0.020X 4 variabel Y NIM BRI 78.70% LDR BRI 72.50% BOPO BRI 47.90% ROE BNI 40.10% NIM BNI 91.50% LDR BNI 72.80% BOPO BNI 61.70% Y = 3.61 + 0.0180X 1 + 0.0632X 2-0.149X 3 + 0.0045X 4 0.000 0.346 0.000 0.000 0.829 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap NIM BRI Y = 81.2 + 0.398X 1 + 1.83X 2-2.78X 3 + 0.216X 4 0.000 0.326 0.000 0.000 0.627 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap LDR BRI Y = 54.6-0.389X 1-0.939X 2 + 2.21X 3-0.002 0.536 0.082 0.000 0.077 variabel Y, SBI rate berpengaruh 1.27X 4 signifikan terhadap BOPO BRI Y = - 2.79 + 0.876X 1-0.263X 2 + 0.784X 3 + 0.688X 4 0.010 0.012 0.338 0.011 0.065 variabel Y, Perubahan PDB dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap ROE BNI Y = 2.04 + 0.00176X 1 + 0.0588X 2-0.125X 3-0.00276X 4 0.000 0.845 0.000 0.000 0.782 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap NIM BNI Y = 69.9 + 0.134X 1 + 1.35X 2-3.15X 3 + 0.280X4 0.000 0.773 0.002 0.000 0.587 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap LDR BNI Y = 61.0-1.79X 1 + 0.046X 2 + 1.58X 3-0.000 0.002 0.915 0.002 0.952 variabel Y, Perubahan PDB dan SBI 0.035X 4 rate berpengaruh signifikan terhadap BOPO BNI

65 No 5 Tabel 4.1 Regresi Linier Berganda Variabel-Variabel X Terhadap Variabel Y (lanjutan) Gabungan Variabel X Vs ROE Bank NIM Bank LDR Bank BOPO Bank p-value R 2 Regresi Kesimpulan Regresi X 1 X 2 X 3 X 4 60.60% 76.00% 81.60% 80.40% 0.000 0.079 0.000 0.896 0.861 Y = 8.94 + 0.186X 1-0.352X 2-0.0119X 3 - variabel Y, Tingkat inflasi berpengaruh 0.020X 4 signifikan terhadap ROE Bank 0.000 0.672 0.133 0.000 0.919 Y = 2.78 + 0.0083X 1 + 0.0250X 2-0.127X 3 - variabel Y, SBI rate berpengaruh 0.0022X 4 signifikan terhadap NIM Bank Y = 112 + 0.332X 1 + 3.55X 2-7.53X 3-0.224X 4 0.000 0.695 0.000 0.000 0.811 variabel Y, Tingkat inflasi dan SBI rate berpengaruh signifikan terhadap LDR Bank 0.000 0.371 0.309 0.000 0.656 Y = 42.5-0.398X 1 + 0.38X 2 + 2.56X 3 + variabel Y, SBI rate berpengaruh 0.218X 4 signifikan terhadap BOPO Bank 4.3.2 Uji Multikolinearitas, Uji Normalitas Residual Regresi dan Uji Autokorelasi Untuk persamaan regresi berganda yang memiliki pengaruh signifikan antara variabel-variabel X dan variabel Y berdasarkan uji F, dilakukan uji validitas, normalitas residual regresi dan autokorelasi Durbin Watson. Uji tujuannya untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pengujian ada tidaknya gejala dilakukan dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Power). Pedoman suatu model regresi yang bebas adalah mempunyai VIF di sekitar angka 1. Secara umum jika VIF lebih besar dari 5 maka

66 variabel tersebut mempunyai persoalan dengan variabel bebas lainnya. Uji normalitas residual model regresi bertujuan untuk melihat apakah residual sebuah model regresi telah mengikuti distribusi normal yang diinginkan sesuai dengan asumsi model regresi. Uji kenormalan residual ini dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini hipotesis yang akan diuji: H 0 : Residual H 1 : Residual tidak Daerah penolakan H 0 adalah KS > KS 1-α pada sejumlah pengamatan (n) sebanyak 30. Nilai KS 1-α pada tabel statistik Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,242. Sedangkan uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara data residu (error) periode tertentu dengan data residu periode sebelumnya. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan memperhatikan uji statistik Durbin Watson. Hasil kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika nilai statistik Durbin Watson di bawah d L (lower bound) maka terjadi korelasi positif Jika nilai statistik Durbin Watson di atas d U (upper bound) maka tidak terjadi autokorelasi Jika nilai statistik Durbin Watson berada di antara d L dan d U maka tidak dapat diambil kesimpulan apakah terjadi autokorelasi atau tidak. Dari tabel Critical Value Of Durbin Watson Test Statistic, α = 0.05 dan jumlah pengamatan (n) sebanyak 30 memiliki d L = 1,14 dan d U = 1,74.

67 Sebagai contoh akan diberikan uji validitas, normalitas residual regresi dan autokorelasi Durbin Watson untuk regresi berganda dengan perubahan PDB sebagai X 1, tingkat inflasi sebagai X 2, suku bunga SBI sebagai X 3 dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai X 4 terhadap ROE Bank Mandiri sebagai Y. Berikut ini hasil output minitab dari proses tersebut: Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 2.625 1.350 1.94 0.063 Perubahan PDB 0.2988 0.1698 1.76 0.091 1.0 Tingkat Inflasi -0.6383 0.1420-4.49 0.000 2.0 SBI Rate 0.6723 0.1507 4.46 0.000 1.9 Perubahan Kurs -0.1544 0.1880-0.82 0.419 1.1 Dapat dilihat dari output di atas bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas mendekati angka 1 dan tidak lebih besar dari 5. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala antar variabel bebas. Karena itu maka dilakukan uji normalitas residual dan uji autokorelasi regresi gabungan variabel X terhadap ROE Bank Mandiri sebagai berikut: Uji Normalitas Residual Regresi Gab Var X Vs ROE Bank Mandiri Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean -1.45069E-15 StDev 1.872 N 30 KS 0.069 P-Value >0.150 10 5 1-4 -3-2 -1 0 1 2 3 RESI Gab Var X Vs ROE Mandiri 4 5 Durbin-Watson statistic = 1.48273

68 Dari uji normalitas residual regresi gabungan variabel X terhadap ROE Bank Mandiri di atas, terlihat bahwa KS (0,069) < KS 1-α (0,242) sehingga terima H 0 yang berarti residual. Sedangkan nilai Durbin Watson (1,48273) di antara d L (1,14) dan d U (1,74) sehingga tidak dapat disimpulkan apakah terjadi autokorelasi pada model regresi ini. Berdasarkan proses dan pengolahan data yang sama seperti dijelaskan di atas maka diperoleh output-output Minitab yang dapat dilihat pada lampiran F. Dari lampiran F dapat dibuat ringkasan tabel sebagai berikut:

69 Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas, Normalitas Residual Model Regresi dan Autokorelasi Regresi Gabungan Variabel X Terhadap Variabel Y No Gabungan Variabel X Vs VIF Uji Multikolinearitas KS KS 1 α Uji Normalitas Durbin Watson Critical Point d d L d U Uji Autokorelasi ROE Bank Mandiri < 5 0.069 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.483 1.14 1.74 Tidak dapat disimpulkan 1 NIM Bank Mandiri LDR Bank Mandiri < 5 < 5 0.148 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.086 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.648 1.14 1.74 Korelasi positif 0.528 1.14 1.74 Korelasi positif BOPO Bank Mandiri < 5 0.123 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.116 1.14 1.74 Korelasi positif ROE BCA < 5 0.178 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.829 1.14 1.74 Korelasi positif 2 NIM BCA < 5 LDR BCA < 5 0.120 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.131 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.814 1.14 1.74 Korelasi positif 0.516 1.14 1.74 Korelasi positif BOPO BCA < 5 0.096 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.898 1.14 1.74 Korelasi positif NIM BRI < 5 0.133 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.037 1.14 1.74 Korelasi positif 3 LDR BRI < 5 0.092 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.750 1.14 1.74 Korelasi positif BOPO BRI < 5 0.121 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.632 1.14 1.74 Tidak dapat disimpulkan ROE BNI < 5 0.107 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.824 1.14 1.74 autokorelasi 4 NIM BNI < 5 LDR BNI < 5 0.175 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.092 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 2.092 1.14 1.74 autokorelasi 0.509 1.14 1.74 Korelasi positif BOPO BNI < 5 0.080 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.552 1.14 1.74 Tidak dapat disimpulkan ROE Bank < 5 0.110 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.623 1.14 1.74 Korelasi positif 5 NIM Bank LDR Bank < 5 < 5 0.147 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.096 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 0.720 1.14 1.74 Korelasi positif 0.869 1.14 1.74 Korelasi positif BOPO Bank < 5 0.128 0.242 H 0 tidak ditolak, residu 1.370 1.14 1.74 Tidak dapat disimpulkan

70 4.4. Analisa Pengaruh Perubahan PDB, Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO Bank Umum Nasional Analisa pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah (variabel X) terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO bank umum nasional (variabel Y) dibagi menjadi 2 yakni analisa pengaruh gabungan variabel X dan analisa pengaruh masing-masing variabel X terhadap variabel Y. 4.3.1 Analisa Pengaruh Gabungan Perubahan PDB, Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO Bank Umum Nasional Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang dapat dilihat di tabel 4.1, gabungan perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO semua bank umum nasional kecuali ROE BRI. Secara umum dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada satu independent variable X (perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah) yang berpengaruh terhadap dependent variable Y (ROE, NIM, LDR dan BOPO bank umum nasional). Analisa pengaruh masing-

71 masing perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO bank umum nasional dapat dilihat di sub bab 4.4.2 berikut. 4.4.2 Analisa Pengaruh Masing-Masing Perubahan PDB, Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO Bank Umum Nasional Berdasarkan hasil regresi perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap ROE, NIM, LDR dan BOPO bank umum nasional maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Perubahan PDB memiliki pengaruh linier signifikan dengan ROE BNI, BOPO Bank Mandiri dan BOPO BNI (lihat tabel 4.3 berikut): Tabel 4.3 Pengaruh Perubahan PDB terhadap Rasio Kinerja Bank Umum Nasional Pengaruh perubahan PDB terhadap rasio Bank Mandiri BCA Bank BRI BNI Bank ROE Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan NIM Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan LDR Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan BOPO Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan Perubahan PDB berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO Bank Mandiri dan BOPO BNI dengan pengaruh yang bernilai negatif. Artinya bahwa BOPO Bank Mandiri dan BOPO BNI akan menurun jika terjadi kenaikan perubahan

72 PDB dan sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena kenaikan perubahan PDB dapat menyebabkan kenaikan pendapatan operasional kedua bank lebih tinggi dibandingkan biaya operasionalnya. Kenaikan pendapatan operasional itu antara lain dapat dikarenakan kenaikan pendapatan bunga dan kenaikan pendapatan provisi serta komisi (naiknya perubahan PDB mengakibatkan semakin tingginya transaksi nasabah melalui perbankan). Perubahan PDB tidak mempengaruhi NIM dan LDR semua bank obyek penelitian Perubahan PDB tidak mempengaruhi ROE bank-bank obyek penelitian kecuali ROE BNI. Pengaruh perubahan PDB tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi perubahan PDB akan semakin meningkatkan ROE BNI. Dalam analisa sebelumnya telah dijelaskan bahwa kenaikan perubahan PDB akan menyebabkan penurunan BOPO Bank BNI. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan net income yang merupakan komponen dalam rasio ROE. 2. Tingkat inflasi memiliki pengaruh linier signifikan dengan ROE Bank Mandiri, ROE Bank, NIM BCA, NIM BRI, NIM BNI, LDR semua Bank obyek penelitian, BOPO Bank Mandiri dan BOPO BCA (lihat tabel 4.4 berikut): Tabel 4.4 Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Rasio Kinerja Bank Umum Nasional Pengaruh tingkat inflasi terhadap rasio Bank Mandiri BCA Bank BRI BNI Bank ROE Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan NIM Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan LDR Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan BOPO Signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan

73 Tingkat inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap LDR semua bank obyek penelitian dengan pengaruh yang bernilai positif. Artinya kenaikan tingkat inflasi ditanggapi dengan kenaikan penyaluran kredit oleh semua bank umum nasional. Hal ini bisa terjadi kemungkinan karena kenaikan inflasi belum tentu secara spontan ditanggapi oleh bank dengan menaikkan suku bunga pinjaman, sehingga debitur maupun calon debitur yang mampu memperkirakan arah perekonomian ke depan segera meminjam dana dari bank sebelum suku bunga pinjaman naik. Selama tahun 2001-2008 inflasi di Indonesia cenderung disebabkan oleh penurunan jumlah penawaran (cost push inflation) karena adanya kenaikan harga-harga dalam perekonomian khususnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga meningkatkan biaya produksi. Tingkat inflasi hanya berpengaruh signifikan terhadap NIM BCA, NIM BRI dan NIM BNI dengan nilai pengaruh yang positif yakni semakin tinggi tingkat inflasi akan semakin meningkatkan NIM BCA, BRI dan BNI. Hal ini dapat terjadi karena kenaikan tingkat inflasi mendorong penyaluran kredit bank umum nasional sehingga meningkatkan pendapatan bunga dan akhirnya meningkatkan NIM bank-bank tersebut. Tingkat inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO Bank mandiri dan BOPO BCA dengan nilai positif. Artinya bahwa BOPO Bank Mandiri dan BOPO BCA akan meningkat jika terjadi kenaikan tingkat inflasi dan sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena kenaikan tingkat inflasi mendorong

74 kenaikan biaya operasional bank umum nasional lebih tinggi dibanding kenaikan pendapatan operasionalnya. Tingkat inflasi hanya berpengaruh signifikan terhadap ROE Bank Mandiri dan ROE Bank dengan nilai pengaruh negatif yaitu semakin tinggi tingkat inflasi akan semakin menurunkan ROE Bank Mandiri dan Bank. Hal ini dapat dikarenakan turunnya net income akibat dari kenaikan tingkat inflasi tersebut. 3. Suku bunga SBI memiliki pengaruh linier signifikan dengan ROE Bank Mandiri, ROE BCA, ROE BNI, NIM Bank Mandiri, NIM BRI, NIM BNI, NIM Bank dan LDR serta BOPO semua bank obyek penelitan (lihat tabel 4.5 berikut): Tabel 4.5 Pengaruh SBI Rate terhadap Rasio Kinerja Bank Umum Nasional Pengaruh SBI rate terhadap rasio Bank Mandiri BCA Bank BRI BNI Bank ROE Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan NIM Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan LDR Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan BOPO Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap rasio LDR seluruh bank obyek penelitian. Tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap LDR semua bank obyek penelitian. Hal ini dapat dikarenakan kenaikan tingkat suku bunga SBI (yang biasanya sejalan dengan BI rate sebagai suku bunga acuan) ditanggapi oleh bank-bank tersebut dengan menaikkan suku bunga pinjaman dan pendanaan sehingga kredit yang diberikan cenderung turun serta Dana Pihak Ketiga cenderung naik yang akhirnya menurunkan nilai LDR.

75 Tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap rasio NIM Bank Mandiri, NIM BRI, NIM BNI dan NIM Bank dengan pengaruh yang bernilai negatif. Artinya bahwa NIM bank-bank tersebut akan menurun jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI dan sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga SBI ditanggapi oleh keempat bank tersebut dengan menaikkan suku bunga pendanaan lebih tinggi dibandingkan kenaikan suku bunga pinjaman sehingga keuntungan bunga bersih semakin turun yang pada akhirnya menurunkan NIM. Sedangkan tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap BOPO seluruh bank obyek penelitian. Hal ini kemungkinan dikarenakan kenaikan suku bunga SBI yang direspon oleh bank-bank obyek penelitian dengan menaikkan suku bunga pendanaan lebih tinggi dibanding kenaikan suku bunga pinjaman. Akibatnya biaya operasional perusahaan (yang salah satu komponennya adalah biaya bunga pendanaan) akan naik lebih tinggi dibanding kenaikan pendapatan operasional sehingga tentunya meningkatkan BOPO. Tingkat suku bunga SBI hanya mempengaruhi secara signifikan rasio ROE dari 3 bank yakni Bank Mandiri, BCA dan BNI. Pengaruh tingkat suku bunga SBI tersebut adalah positif yaitu semakin tinggi tingkat suku bunga SBI akan meningkatkan rasio ROE. Namun justru dari analisa sebelumnya, telah diketahui bahwa kenaikan tingkat suku bunga SBI akan nenurunkan NIM dan menaikkan BOPO seluruh bank obyek penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa net income bank (yang merupakan komponen dalam rasio ROE) tidak

76 mutlak ditentukan oleh NIM maupun BOPO tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain misalnya pendapatan non operasional dan lain-lain. 4. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD hanya mempengaruhi BOPO Bank Mandiri dengan pengaruh yang bersifat positif (lihat tabel 4.6 berikut): Tabel 4.6 Pengaruh Perubahan Kurs terhadap Rasio Kinerja Bank Umum Nasional Pengaruh perubahan kurs terhadap rasio Bank Mandiri BCA Bank BRI BNI Bank ROE Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan NIM Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan LDR Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan BOPO Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Bank yang memiliki izin untuk melakukan transaksi dalam mata uang selain rupiah atau dikenal sebagai bank devisa memiliki risiko langsung terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah sangat tergantung kepada komposisi aktiva dan pasiva bank, termasuk komitmen tagihan dan kewajiban. Selisih antara posisi aktiva dan komitmen tagihan dengan posisi pasiva dan komitmen kewajiban valuta asing dinamakan sebagai posisi terbuka (Net Open Position) valuta asing bank. Dari analisa yang telah dilakukan, secara umum perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD tidak berpengaruh terhadap kinerja bank umum nasional. Hal ini dapat dikarenakan adanya pengaturan dan ketentuan Net Open Position (NOP) yang diawasi secara ketat oleh Bank Indonesia. Dengan pengaturan NOP, bank dibatasi untuk tidak melakukan spekulasi transaksi valuta asing yang dapat menyebabkan bank memperoleh keuntungan atau kerugian yang besar karena pergerakan nilai tukar rupiah. Sementara itu, perubahan nilai tukar rupiah sebenarnya juga dapat mempengaruhi

77 pendapatan dan biaya operasional bank. Jika banyak biaya bank yang didenominasikan dalam mata uang asing kemudian terjadi depresiasi nilai rupiah akan menyebabkan peningkatan biaya operasional bank. Hal inilah yang kemungkinan menjadi penyebab terpengaruhnya BOPO Bank Mandiri oleh perubahan nilai tukar rupiah.