CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia Sektor Kelautan Di PROVINSI PAPUA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI ACEH

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

Disampaikan Oleh : GUBERNUR LAMPUNG

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI PROVINSI PAPUA

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Provinsi Kalimantan Utara

CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Di Provinsi Jawa Tengah

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI

Luas Wilayah Luas Wilayah Laut Panjang Garis Pantai Pemerintahan

Oleh Ir. SAID ASSAGAFF Gubernur Maluku

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Di Provinsi Kalimantan Tengah

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Di Provinsi Bengkulu H.

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SEKTOR KELAUTAN INDONESIA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

disampaikan oleh : H. Iwan Mulyana Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Kalimantan Timur

PROVINSI DKI JAKARTA

PROGRES IMPLEMENTASI RENCANA AKSI PEMERINTAH PROVINSI RIAU DALAM RANGKA GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM SEKTOR KELAUTAN

RAPAT TEKNIS TINDAK LANJUT RENCANA AKSI KPK SEKTOR KELAUTA N AMBON, 11 MEI 2015

GERAKAN NASIONAL SEKTOR KELAUTAN PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA ARAHAN UMUM MKP

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GERAKAN NASIONAL TATA CARA PELAPORAN RENCANA AKSI GNP-SDA KELAUTAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

MONITORING DAN EVALUASI ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DI DIY

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI SUMATERA UTARA

RAPAT TEKNIS TINDAK LANJUT RENCANA AKSI PEMERINTAH PROVINSI SEKTOR KELAUTAN. [Gorontalo Sulawesi Utara Sulawesi Barat Maluku Utara] Ir.

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

Kementerian Kelautan dan Perikanan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRESS IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI DI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

GUBERNUR BALI, Mengingat

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

LAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2008 TENTANG

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

EXSPOSE PENGELOLAAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34/PERMEN-KP/2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT TATA RUANG LAUT PESISIR DAN PULAU-PULAU

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

Titiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial. Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

AKSELERASI PENYUSUNAN RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BEBERAPA CHECK LIST PERSIAPAN PENYUSUNAN BAHAN LAPORAN 10 JULI 2015 PUSAT/DAERAH SEMARANG, 18 MEI 2015

BUPATI BANGKA TENGAH

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

CATATAN KRITIS PERTEMUAN PARA AHLI DAN PIHAK TERKAIT KKPD KABUPATEN BERAU

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

SRAP- REDD+ Papua Barat sebagai pendukung utama mi:gasi pengurangan emisi karbon Nasional Sampai Tahun 2020

Lampiran 11 Data Perusahaan Perkebunan Penerima Izin Usaha Perkebunan (IUP-B, IUP-P, dan IUP)

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

Kriteria, Prinsip Dasar dan Mekanisme Perizinan Dalam Pelaksanaan Reklamasi Wilayah Perairan

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

1.1 Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 5

Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyerasikan dan mensinergikan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUNLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2007 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN TATA KERJA BKPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing

Transkripsi:

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia Sektor Kelautan Di PROVINSI PAPUA BARAT Disampaikanoleh: ABRAHAM O ATURURI Gubernur Papua Barat Pada acara Rapat Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi yang diinisiasi oleh KKP dan KPK di Ambon, 12 Mei 2015 1

Provinsi Papua Barat secara geografis terletak pada 0⁰ 00 4⁰,00 LS dan 24⁰00 132⁰ 00 BT. Luas Wilayah 97.024,37 Km2, Wilayah laut 5.220.353,03 Km2 garis pantai 10.448,12 km Administratif pemerintahan terdiri dari 12 Kabupaten 1 kota dengan 154 distrik dan 1.367 kampung. Jumlah Penduduk (Tahun 2014) : 849.809 Jiwa

MONEV IMPLEMENTASI RENCANA AKSI GNP-SAI SEKTOR KELAUTAN PAPUA BARAT 1 2 3 4 PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT PENATAAN IZIN PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT

1. PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT REKOMENDASI DAN TARGET 1 Penyediaan Informasi yang dibutuhkan untuk Penyusunan tata ruang laut 2 Penyusunan rencana tata ruang laut 3 Penyusunan Rencana Penggunaan Ruang Laut untuk berbagai Kepentingan sektor Tersedia dan tersusunnya 51 data tematik pada Tahun 2014-2017 Diharapkan nantinya akan ada dokumen RZWP3K. Rancangan PERDA RZWP3K Tahun 2018 Akan di masukkan dalam proritas legislasi (Prolega) dgn bukti pendukung dokumen Pengesahan PERDA RZWP3K Tahun 2018 4 Pengintegrasiaan rencana tata ruang laut (RSWPK/ RZWP3K/RAPWP3K ), dengan rencana penggunaan ruang laut oleh berbagai sektor, rencana tata ruang wilayah, rencana pemba ngunan (RPJM/ RPJP), dan peren canaan anggaran Tersusunnya Rencana Pengelolaan (RP) dan Rencana Aksi Pengelolaan (RAP) pada tahun 2020

Tersedia dan tersusunnya 51 data tematik pada Tahun 2014-2017 baru tersedia 32 data tematik dari 51 data yang diperlukan : Peta Tanah, Peta Topografi, Peta Bathimetri, Peta Geologi, Geomorfologi, Peta Gelombang, Peta Pasang Surut, Peta Suhu Permukaan, Peta Keceahan, Peta TSS, Ph, Salinitas, DO, BOD, Amonia, Nitrat, Ortopospat Peta Penggunaan Lahan Peta Sumberdaya Air, Peta Sebaran Mangrove, Peta terumbu karang, Peta Lamu, Peta Sebaran Kependudukan dan sosial di kec. Pesisir, Peta Badai, Peta bencana Banjir, Peta Bencana Erosi, Peta Bencana Gempa Bumi, Peta Gunung Berapi, Peta Longsor, dan Peta Tsunami Rancangan PERDA RZWP3K Tahun 2018 Rancangan Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) telah tersedia Pengesahan PERDA RZWP3K Tahun 2018 RZWP3K baru tahap dokumen awal Tersusunnya Rencana Pengelolaan (RP) dan Rencana Aksi Pengelolaan (RAP) pada tahun 2020 Rencana Pengelolaan dan Rencana Aksi belum disusun

PERMASALAHAN Beberapa Kab/kota belum memiliki RTRW Laut & beberapa sedang dlm proses penyusunan UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Koordinasikan dgn DKP Kab/kota untuk turut berperan aktif dlm proses penyelesaian RTRW di daerah INSTANSI TERKAIT Dinas PU, BAPPEDA, DKP, BAPPEDALDA, Dinas Kehutanan, Pertamben, Pariwisata, Perhubungan, Pertanian, BPN. Tim POKJA Penyusun RZWP3K belum di tetapkan melalui SK Gubernur Revisi Anggota Tim POKJA melalui penetapan SK Gubernur tahun 2015 BAPPEDA, DKP, Dinas PU, Dinas Pariwisata, BAPEDALDA, Dinas Pertamben, Dinas Perhubungan Tim Konsultan/tenaga ahli kurang berperan aktif mendampingi proses penyusunan RZWP3K Penggantian Tim Konsultan/Tenaga ahli tahun 2015 DKP, BAPPEDA, Dinas PU, Dinas Pariwisata, BAPEDALDA, Dinas Pertamben, Dinas Perhubungan

2. PENATAAN IZIN REKOMENDASI DAN TARGET 1 Review terhadap sistem ketatalaksanaan Perizinan 2 Perbaikan terhadap sistem ketatalaksanaan perizinasosial/hibah/sub sidi Laporan hasil Review terhadap sistem tatalaksana perizinan Tahun 2016 Perbaikan terhadap sistem perizinan berupa SDM, TI, Kelembagaan, Perbaikan data Base Tersedianya sistem ketatalaksanaan perizinan yang baik Tahun 2016 Sosialisasi dan konsultasi publik berupa SOP perizinan yang telah disempurnakan 3 Implementasi sistem ketatalaksanaan perizinan yang telah diperbaharui Terlaksanyanya SOP perizinan yang efektif dan efisien Tahun 2017 Diharapkan jumlah perizinan yang dapat di terbitkan meningkat 4 Integrasi sistem Ketatalaksanaan perizinan yang telah diperbaharui dengan sistem lainnya Tersedianya proses pelayanan perizinan terpadu Tahun 2017 Keterpaduan antara sektor dan kawasan berbasis e-lisensi

KONDISI SAAT INI Laporan hasil Review terhadap sistem tatalaksana perizinan Sistem perizinan di daerah sudah berjalan dengan baik. Setiap tahun diadakan pelatihan SDM perizinan oleh Ditjen Perikanan Tangkap KKP. Serta memperkenalkan aplikasi sistem perizinan pusat dan daerah Tersedianya sistem ketatalaksanaan perizinan yang baik Tahun 2016 SOP Perizinan sdh dibuat hanya belum dibakukan dalam bentuk buku. Juklak dan Juknis juga belum ada. Terlaksanyanya SOP perizinan yang efektif dan efisien Tahun 2017 Jumlah perizinan yang diterbitkan saat ini di daerah semakin menurun, disebabkan oleh dampak Peraturan Menteri KP Nomor 56/PERMEN-KP/2014 dan Peraturan Menteri KP Nomor. 2 /PERMEN-KP/2015 Tersedianya proses pelayanan perizinan terpadu Tahun 2017 Penerbitan Perizinan Perikanan Tangkap masih diterbitkan oleh DKP PB, karena masih bersifat Teknis. Sedangkan Perizinan Perikanan Budidaya akan diserahkan ke BPMP2T Provinsi PB. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri KP Nomor : 3/PERMEN- KP/2015

KONDISI SAAT INI NO DOKUMEN IZIN 2010 2011 2012 2013 2014 1 SIUP 7 4 10 5 5 2 SIPI 71 29 16 29 23 3 SIKPI 7 9 6 9 6 Jumlah 85 42 32 43 34 Kapal Purse Seine Pelagis Kecil yang memiliki SIPI Ukuran 10 s/d 30 GT yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi selama 2010-2014 NO ALKAP 2010 2011 2012 2013 2014 1 Purse Seine Pelagis Kecil (PSPK) 0 10 2 6 1 Jumlah 0 10 2 6 1

PROSEDUR PENGURUSAN SURAT IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP) Perda Provinsi Papua Barat No. 12 Tahun 2012 Pemohon mengajukan permohonan Sekretariat DKP Prov. Papua Barat (Agenda) Kadis KP (Disposisi) Bid. Usaha Perikanan/Seksi Peririzinan (Pengecekan kelengkapan persyaratan administrasi) Melengkapi Dokumen Tidak lengkap, Ditolak DOKUMEN TIDAK LENGKAP DOKUMEN LENGKAP Pembayaran Retribusi Bendahara Penerimaan Penyerahan SIUP pada Pemohon Registrasi dan Agenda (Bid. Usaha Perikanan) Penandatanganan SIUP oleh Kadis KP Cetak SIUP (Seksi Perizinan)

PERMASALAHAN Masih banyak kapal izin provinsi yang belum taat berpangkalan sesuai SIPI yg diberikan Pemohon tidak dapat melengkapi dokumen yang dipersyaratkan, sehingga proses penerbitan perizinan menjadi lambat Masih banyak ditemukan kapal perikanan 10-30 GT yg tidak sesuai ukurannya UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Sosialisasi tentang manfaat PPI/PPP di kab/kota sebagai pangkalan Memberitahukan kepada pemohon agar melengkapi dokumen sesuai ketentuan yang berlaku Dilakukan pengukuran ulang kapal perikanan secara kolaboratif INSTANSI TERKAIT Pengawas Perikanan di Dinas/Satker/Pos PSDKP dan Syahbandar Perikanan di Pelabuhan DKP Provinsi Petugas cek fisik kapal perikanan, Syahbandar/Hubla Data laporan perizinan kab/kota tidak dilaporkan ke provinsi Dilakukan koordinasi dan kerjasama pusat dan provinsi/kab/kota dalam format pelaporan perizinan yang baku dan dilaporkan per semester KKP, DKP Provinsi, DKP Kab/Kota

3. PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK REKOMENDASI DAN TARGET 1 Identifikasi Setiap Jenis Kewajiban Para Pihak 2 Identifikasi Tingkat Pelaksaaan Kewajiban Para Pihak 3 Mendorong Pelaksaan Kewajiban Para Pihak yang belum dipenuhi Teridentifikasinya semua jenis kewajiban para pihak tahun 2016 (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan Pelaku Usaha Perikanan) Teridentifikasinya semua tingkat pelaksanaan kewajiban para pihak tahun 2016 Penentuan kriteria penilaianan pelaksanaan kewajiban para pihak berupa juklak dan juknis Terpenuhinya kewajiban para pihak tahun 2017 Diharapkan kesadaran para pihak untuk memenuhi kewajiban meningkat 4 5 Memantau Pelaksaan Kewajiban Para Pihak Melakukan evaluasi terhadap pelaksaan kewajiban para pihak Terlaksananya Pemantauaan kewajiban para pihak tahun 2018 Terpantaunya jumlah para pihak yang melaksanakan kewajiban Terlaksananya Evaluasi kewajiban para pihak tahun 2018 Terevaluasinya jumlah para pihak yang tidak melaksanakan kewajiban 6 Mengambil langkah-lang kah sebagai tindak lanjut atas evaluasi pelkasanaan kewajiban para pihak Tersusunnya langkah-langkah strategis untuk peningkatan pelaksanaan kewajiban para pihak tahun 2018 Penyempurnaan Dokumen Juklak Juknis

KONDISI SAAT INI Identifikasi & Inventarisasi Jenis Kewajiban Para Pihak, tahun 2016 Kewajiban Para Pihak baru sebagian Kecil yg dapat teridentifikasi (Usulan Raperda & Penegakan Hukum Perikanan) Teridentifikasinya Semua Tingkat Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak Pada Tahun 2016 Penentuan Kriteria Penilaian Pelaksanaan belum tertuang dalam JUKLAK & JUKNIS Terpenuhinya Kewajiban Para Pihak tahun 2017 Kesadaran Para Pihak (eksekutif) memenuhi Kewajiban relatif masih rendah (egosektoral) Terlaksananya Pemantauan Kewajiban Para Pihak pada tahun 2018 Pemantauan Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak belum terpantau jumlahnya Terlaksanaan Evaluasi Kewajiban Para Pihak, terlaksanan tahun 2018 Evaluasi Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak Belum terlaksana Menetapkan Penyusunan Langkah-langkah Strategis Peningkatan Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak tahun 2018 Langkah-Langkah Strategis Peningkatan Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak belum ditetapkan dalam SOP

4. PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAKMASYARAKAT REKOMENDASI DAN TARGET 1 Identifikasi hak-hak Masyarakat yang ada di laut 2 Merumuskan langkahlangkah untuk melindungi dan memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan aturan perun dang - undang an yang berlaku 4 3 Melakukan sosialisasi/ edu kasi/kampanye terhadap lang kah-langkah untuk memenuhi hak-hak masyarakat Memenuhi hak-hak masyarakat 5 Melakukan MONEV terhadap pemenuhan hakhak masyarakat Teridentifikasinya hak-hak Masyarakat yang ada di laut Tahun 2016 Perlindungan Hukum, Mendapat Informasi, Akses Permodalan, Adat Laut, Pengolahan dan Pemanfaatan SDA Laut, Mendapatkan Asuransi terhadap Nelayanan, Pembudidaya, Pelaku Usaha, Masyarakat adat Tersusunnya JUKLAK dan JUKNIS untuk melindungi dan memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Tahun 2016 Tersosialisasi hak-hak masyarakat Tahun 2017 Tersampaikannya informasi tentang hak-hak masyarakat Terpenuhinya hak-hak masyarakat sesuai dengan peraturan perundang undangan Tahun 2017 Implementasi kegiatan terhadap pemenuhan hak-hak masyarakat dalam Dokumen Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Terpantau dan terevaluasinya pemenuhan hak-hak masyarakat Tahun 2018 Terukurnya indikator capaiaan hak-hak masyarakat berupa dokumen Monev

KONDISI SAAT INI Teridentifikasi hak hak masyarakat yang ada di laut Tahun 2016,Penyiapan Identifikasi dan inventarisasi kawasan perairan Adat Tersusunnya Juklak-Juknis untuk melin dungi dan memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan Tahun 2016 Menyusun rancangan Perdasi dan perdasus terkait pemberian dan perlindungan hak-hak masyarakat Tersosialisasi hak-hak masyarakat Tahun 2017 Identifikasi dan inventarisasi hak-hak masyarakat yang ada dilaut Terpenuhinya hak-hak masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Tahun 2017 Terpantau dan terevaluasinya pemenuhan hak-hak masyarakat Tahun 2018 Hak-hak masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi, saat ini masih terbatas pada bantuan modal dan peralatan tangkap dan pembudidayaan dan pengolahan hasil perikanan Upaya perlindungan dan pemberdayaan masyarakat Orang Asli Papua sesuai amanat UU Otonomi Khusus

PERMASALAHAN Implementasi UU OTSUS belum sepenuhnya dijabarkan kedalam PERDASI & PERDASUS Pengelolaan Sumberdaya Alam Kawasan Perairan Adat belum terdata & di petakan dgn batas-batas teretorial yg jelas UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Mengakomodir Perlindungan hak-hak masyarakat Asli Papua dalam PERDA/PERDASI Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi, tahun 2015 Pendataan & Pemetaan dilakukan pada tahun 2016 secara bertahap INSTANSI TERKAIT BAPPEDA, DKP, UNIPA, Dinas Pariwisata, Dinas Kehutanan, Biro Hukum, BKSDA, PEMDA Kab Raja 4, Kaimana, Tambrauw Sekretariat Bersama CI, TNC, WWF, Starling dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, BAPPEDA, DKP, Dinas PU, Dinas Pariwisata, Dinas Kehutanan, UNIPA dan Sekretariat Bersama Bentang Laut Kepala Burung.

ISU KHUSUS LAINNYA