Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

dokumen-dokumen yang mirip
Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

UNSUR-UNSUR ARSITEKTUR KOLONIAL PADA MASJID CIPARI GARUT

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Perubahan Atap Masjid Agung Garut

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

Pengaruh Kepemimpinan Keraton pada Arsitektur Masjid Agung Surakarta

EGYPTIAN ARCHITECTURE

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

Pengaruh Belanda dalam Arsitektur Masjid Agung di Priangan

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

Perubahan pada Menara Masjid Sunan Ampel Surabaya Tahun

Desain Fasad Depan dan Ornamen pada Societeit Voor Officieren dan Stasiun KAI di Kota Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi

Transformasi Bentuk Arsitektur Masjid Agung Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

Kajian Facade Rumah Tradisional Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MASJID CHENG HOO SURABAYA

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

Transformasi Atap Masjid Raya Bandung

Perkuatan Struktur pada Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Kasus Studi: Toko Dynasti, Jalan AM Sangaji Yogyakarta

Masjid Raya Cipaganti, Heritage Kota Bandung yang Memadukan Gaya Arsitektur Jawa dan Eropa

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

BAB III TINJAUAN KHUSUS

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

Penelusuran Warisan Budaya Jakarta melalui Heritage Bangunan Masjid Al-Alam Marunda

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Sejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

Jawa Timur secara umum

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

KARAKTER SPASIAL DAN VISUAL PADA BANGUNAN GEDUNG JUANG 45 BEKASI JAWA BARAT

ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

Usaha Preservasi pada Masjid Jami Kalipasir, Tangerang, Banten

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

MENGENAL GEREJA BLENDUK SEBAGAI SALAH SATU LAND MARK KOTA SEMARANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. bayang-bayang kekuasaan Kesultanan Melayu Deli. Kesultanan Melayu Deli

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe

PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR PADA GEREJA KATOLIK DI BALI

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada perancangan Islamic Center di Kepanjen ini, konsep-konsep yang

Tradisi Membangun Arsitektur Tradisional Folajiku Sorabi, Tidore Kepulauan

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

Perubahan Tipologi Arsitektur Masjid Kesultanan Ternate

UTS SPA 5 RAGUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

Aspek Arsitektur Kota dalam Perancangan Pasar Tradisional

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

Elemen-Elemen Arsitektural Post Kantoor di Tanah Deli

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

Pelestarian Bangunan Masjid Al Aqsa Manarat Qudus (Masjid Menara Kudus) Jawa Tengah

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

Akulturasi Budaya dalam Makna dan Fungsi di Masjid Agung Sumenep

IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

Schoemaker dan Jejaknya di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

KAJIAN ARSITEKTUR MEDITERANIA DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Perpaduan Gaya Arsitektur Eropa dan Timur Tengah pada Bangunan Masjid Istiqlal Jakarta

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

Kesimpulan dan Saran

Transkripsi:

SEMINAR HERITAGE IPLBI 207 KASUS STUDI Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja Franciska Tjandra tjandra.fransiska@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas Sekolah A rsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung Abstrak Beberapa daerah di Indonesia memiliki banyak peninggalan bersejarah, salah satunya berupa bangunan peribadatan. Bangunan peribadatan sendiri ada bermacam-macam, dari masjid, gereja, pura, dan kelenteng. Namun, pada tulisan ini kita akan membahas salah satu masjid yang menarik dan terbilang langka yaitu Masjid Cipari. Masjid Cipari adalah salah satu masjid tertua di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang berdiri pada tahun 936 pada masa kolonial. Masjid dan pesantren yang dapat dimasuki dari jalan utama Desa Cipari ini diberi nama sesuai dengan nama desanya, Cipari. Masjid Cipari bergaya arsitektur art deco yang tak lazim diadopsi oleh sebuah masjid. Masjid ini menarik karena arsitekturnya berbeda dengan masjid-masjid di Indonesia pada umumnya karena memiliki bentuk bangunan yang mirip dengan sebuah gereja. Tujuan dari tulisan ini salah satunya adalah membahas tentang bagaimana kesamaan antara Masjid Cipari dengan bentuk gereja pada umumnya. Kata-kunci : art deco, gereja, Masjid Cipari Pendahuluan Indonesia memiliki banyak peninggalan arkeologis yang sudah ada sejak lama. Peninggalan ini berasal dari hasil budaya bangsa, salah satunya adalah dalam wujud bangunan. Bangunan tersebut bermacam-macam fungsi nya, mulai dari kantor, rumah, maupun bangunan sakral. Namun, pada kesempatan kali ini kita akan membahas bangunan peninggalan sakral umat Islam, yaitu Masjid. Bangungan dan arsitektur mesjid bisa terjadi karena akulturasi dengan budaya atau tradisi setempat. Hal ini bisa terjadi karena penyebaran Islam di seluruh pelosok dunia berjalan secara damai, sehingga nilai-nilai Islam terkadang bersinergi dengan adat istiadat setempat. Sebuah mesjid dapat bercirikan arsitektur tiongkok, arsitektur India, atau bahkan berasitektur Barat. Masjid yang akan diangkat dalam pembahasan kali ini adalah Masjid Cipari, yang merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Masjid yang berlokasi di desa Cipari, kecamatan Pangatikan ini mulai dibangun tahun 895 dalam kompleks pesantren, namun baru selesai pada tahun 934. Pendirinya adalah K.H. Yusuf Taudziri. Masjid Cipari bergaya arsitektur art deco yang tak lazim diadopsi oleh sebuah masjid, berdenah segi empat, dengan arah hadap ke timur. Masjid ini menarik karena arsitekturnya berbeda dengan masjid-masjid di Indonesia pada umumnya karena memiliki bentuk bangunan yang mirip dengan sebuah gereja. Masjid Cipari, Wikipedia Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207 A 375

Sejarah dan Pelestarian Masjid Ray a Baiturrahman Kegiatan I. Sejarah Masjid Cipari berdiri pada tahun 936 pada masa kolonial dengan luas bangunan lebih kurang 75 x 30 meter, dibangun oleh Pemerintah Kolonial Blanda atas prakarsa K.H. Yusuf Taudziri, seorang ulama besar di Garut. Arsitek bangunan ini adalah seorang Belanda dan perancang bangunan ini adalah Ir. Abikoesno. Dana pembangunan masjid ini berasal dari dana gotong royong keluarga pesantren, santri dan masyarakat sekitar masjid. Sejak awalnya masjid ini telah berada di dalam kompleks pesantren dibawah pimpinan KH Harmaen dan dikelilingi hanya sekitar 20 rumah penduduk. Selain fungsi utamanya sebagai bangunan peribadatan, Masjid Cipari juga memiliki fungsi lainnya. Majid ini pernah dijadikan sebagai tempat pendidikan santri sebagai pejuang kemerdekaan. Massjid ini juga digunakan sebagai tempat berdirinya Partai Syarikat Islam (PSSI) cabang Garut. Setelah berdirinya PSSI masjid ini digunakan sebagai tempat latihan berperang dan pertahanan. Pada masa kemerdekaan, fungsi dari bangunan masjid ini digunakan sebagai basis latihan tentara pejuang. Pada zaman pemberontakan Darul Islam, masjid ini dijadikan sebagai tempat perlindungan para pengungsi dan perawatan bagi pasukan yang terluka. Pada masa G30S/PKI masjid ini digunakan sebagai tempat perjuangan melawan PKI, pertahanan dan perlindungan dan dapur umum. Perluasan masjid ini memiliki kaitan erat dengan situasi pergerakan nasional tersebut karena pimpinan pesantren kebetulan juga seorang ketua PSII cabang Wanaraja. II. Bentuk dan Gaya Arsitektur Masjid Cipari Masjid Cipari dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk pada bagian Utara, Selatan dan Timurnya, sedangkan pada bagian Barat adalah bangunan sekolah. Pintu masuk masjid ini berada di sebelah Barat. Lingkungan pesantren ini dibatasi oleh persawahan yang terletak di sebelah utara dan selatannya. Letak Pesantren Cipari berada di sebelah Utara bangunan masjidnya sedangkan rumah para kiyai menyebar di sebelah Utara, Selatan dan Barat bangunan masjid. Gambar. Denah Lingkungan Masjid Cipari (Bismoko, Dimas Seno. 203) Bismoko, Dimas Seno. 203. Unsur-unsur Kolonial pada Masjid Cipari Garut. 2 Budi, Bambang Setia. 2006. Masjid Cipari, mirip Gereja berlanggam Art Deco. A 376 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207

Franciska Tjandra Secara keseluruhan masjid terbuat dari beton dan pada bagian bawah masjid terbuat dari batu kali. Denah pada Masjid Cipari berbentuk persegi panjang yang memanjang dari Barat ke Timur. Bangunan ini memiliki ukuran 30x0m dengan tinggi keseluruhan 8m berupa tembok beton. Ruang shalat pada masjid ini memiliki bentuk yang memanjang tanpa sekat serta tidak terdapat pembatas ruang shalat antara pria dan wanita. Masjid Cipari tidak memiliki serambi di kanan dan kiri bangunan. Pada sisi Barat masjid ini terdapat bangunan yang menjorok keluar yang digunakan sebagai mihrab. Gambar 2. Denah Masjid Cipari (Bismoko, Dimas Seno. 203) Masjid Cipari memiliki bentuk atap yang runcing atau limas pada bangunan induknya, sedangkan pada menara masjid menggunakan atap berbentuk kubah. Atap masjid tidak ditopang oleh tiangtiang melainkan oleh tembok yang tebal dan tinggi. Tidak adanya tiang yang menopang atap ini menyebabkan bagian dalam masjid ini memiliki bentuk memanjang seperti ruang kosong. Ornamen yang menonjol pada Masjid Cipari lebih berbentuk pelipit pipih geometris. Ornamen seperti ini terdapat pada sisi tembok luar, menara dan plafon ruang dalam. Ornamen tersebut dapat dilihat pada gambar III. Gambar 3. Façade bercirikhas langgam art deco (Prasetyo, Harry. 202) Bismoko, Dimas Seno. 203. Unsur-unsur Kolonial pada Masjid Cipari Garut. 2 Budi, Bambang Setia. 2006. Masjid Cipari, mirip Gereja berlanggam Art Deco. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207 A 377

Sejarah dan Pelestarian Masjid Ray a Baiturrahman Konsep art deco pada bangunan ini, terlihat dari bentuk facade bangunan masjid yang berbentuk geometris tersebut. Sulit ditemukan masjid yang menggunakan langgam art deco pada bangunannya. Ciri elemen dekoratif geometris yang tegas dan keras ini memang menjadi ciri khas arsitektur art deco yang dilahirkan oleh sekelompok arsitek Amsterdam School, Belanda. Pola dekorasi geometris masjid yang berulang di atas material batu kali serta garis horizontal yang halus pada sisi samping kanan maupun kiri juga mencirikan langgam yang sama memperlihatkan karakter art deco yang kuat. Garis horizontal yang halus pada sisi samping kanan maupun kiri serta bentuk menara dan atap yang menyerupai kubah dengan beberapa elemen dekorasi pada bagian samping serta puncaknya juga mencirikan langgam art deco. Gambar 4. Tampak depan Masjid Cipari (Budi, Bambang Setia. 2006) III. Kesamaan Bentuk Masjid Cipari dengan Gereja Pada umumnya masjid yang ada di Indonesia dibangun degan mengacu pada bentuk Majid Jawa Kuno. Namun berbeda dengan masjid lain pada umumnya, Masjid Cipari ini lebih mengacu pada gaya bangunan kolonial. Masjid ini bukanlah sebuah bangunan alih fungsi dari b angunan lain, tetapi memang merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat peribadatan masyarakat muslim, hanya saja memiliki bentuk yang berbeda. Masjid ini memiliki bentuk yang memanjang kebelakang dan tidak memiliki halaman atau pagar keliling yang mengelilinginya, masjid ini berhubungan langsung dengan bangunan-bangunan yang mengelilinginya. Bentuk pagar seperti ini bertolak belakang dengan Masjid Jawa Kuno yang menggunakan tembok sebagai pagar kelilingnya. Gaya kolonial pada masjid ini terlihat jelas pada komposisi pintu dan jendela di sisi samping bangunan yang lebih terlihat seperti pintu masuk dan jendela-jendela ruang kelas/sekolah atau bangunan kantor pada masa kolonial. Selain itu, yang membuat masjid ini mirip dengan gereja adalah posisi menara yang menjulang tinggi sekitar 20m dan terletak di tengah-tengah muka bangunan serta di A 378 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207

Franciska Tjandra atas pintu utama. Kedua hal ini memberikan kesan simetris pada masjid tersebut serta sangat mencirikhaskan bangunan gereja. Walaupun begitu, pada puncak menara terdapat simbol bulan sabit untuk menandai bahwa bangunan ini adalah masjid. Dibawah ini terdapat perbandingan kesamaan dan perbedaan bentuk komponen bangunan antara Masjid Cipari dan Gereja Santo Yosef, Pontianak. Pelajaran Gambar 5. Perbedaan Komponen Bangunan antara Majid Cipari dan Gereja Santo Yosef (Bismoko, Dimas Seno. 203) Masjid Cipari yang merupakan salah satu masjid langka di Indonesia karena memiliki bentuk yang unik dan jarang sekali ditemukan, memberikan kita pengetahuan dan pembelajaran bahwa adanya percampuan kebudayaan Eropa dan arsitektur kolonial pada masjid ini. Selain itu, kita juga mengetahui komponen-komponen bentuk kemiripan antara Masjid Cipari dengan bangunan peribadatan masyarakat Kristen yaitu gereja. Hal yang paling mengejutkan adalah menemukan bangunan bergaya art deco di suatu desa, yang jauh dari pusat percampuran kebudayaan asing seperti halnya Kota Bandung, Jakarta, Semarang, dll. Bismoko, Dimas Seno. 203. Unsur-unsur Kolonial pada Masjid Cipari Garut. 2 Budi, Bambang Setia. 2006. Masjid Cipari, mirip Gereja berlanggam Art Deco. 3 Aliyah. 200. Masjid Cipari Garut Jawa Barat. Kesimpulan Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207 A 379

Sejarah dan Pelestarian Masjid Ray a Baiturrahman Masjid Cipari memiliki bentuk yang berbeda dengan masjid kuno pada umumnya. Masjid ini memiliki bentuk yang mirip dengan gereja. Hal ini dapat dilihat pada bentuk bangunan nya yang memanjang kebelakang dan tidak memiliki halaman atau pagar keliling yang mengelilinginya, posisi menara yang menjulang tinggi sekitar 20m dan terletak di tengah-tengah muka bangunan serta di atas pintu utama, bentuk atapnya yang berupa limasan, tembok dari dinding beton secara keseluruhan, pondasi terbuat dari batu kali, serta fasade nya yang memiliki bentuk geometris menggunakan gaya art deco yang kuat. Gaya art deco ini terlihat pada ornamen bentukan garis-garis horizontal yang tersusun secara berulang. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan Masjid Cipari dan Gereja Santo Yosef yang memiliki banyak kesamaan bentuk pada kedua bangunan tersebut. Daftar Pustaka Masjid Cipari, Wikipedia. Prasetyo, H. (202). Masjid Berasitektur Art Deco di Garut. Bismoko, D.S. (203). Unsur-unsur Kolonial pada Masjid Cipari Garut. Budi, B.S. (2006). Masjid Cipari, mirip Gereja berlanggam Art Deco Aliyah. (200). Masjid Cipari Garut Jawa Barat. A 380 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 207