BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FRESH MARKET

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

DAFTAR ISI. PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Nofianty ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. METODE PENELITIAN

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph.

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

IV. METODE PENELITIAN

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE PENELITIAN

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT BUDI PURNAMA PERMAI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Pasar dibedakan menjadi dua yaitu, pasar modern (supermarket dan hypermarket) dan pasar tradisional. Pasar selain menghubungkan antara penjual dan pembeli, pasar juga sebagai penghubung antara kebutuhan konsumen dan produsen yang memproduksi barang kebutuhan tersebut, konsumen yang membutuhkan barang konsumsi yang disediakan oleh para produsen sedangkan produsen mendapat keuntungan dari hasil penjualan. Namun yang sangat dikhawatirkan adalah persaingan antara para penjual, dalam hal ini pasar tradisional dan pasar modern (swalayan) yang sampai pada kecemburuan sosial (Suryadarma, dkk. 2007). Untuk saat ini, perlu menjadi perhatian semua pihak adalah bagaimana agar pasar tradisional bisa dibuat menjadi lebih layak sebagai tempat transaksi tanpa harus secara drastis mengubah citranya atau khasnya sebagai pasar tradisional. Dalam kaitan ini yang perlu menjadi pertimbangan untuk dibenahi adalah kebersihan, lantai yang kering tidak becek, penataan lokasi penjual sesuai dengan golongan barang yang dijual, lorong untuk pembeli yang lapang tidak sumpek, ada pengaturan pencahayaan dan pengaturan udara yang sehat, keamanan yang terjamin, ada tempat pembuangan sampah dan sampah tidak menumpuk, ada pengaturan lalu lintas yang lancar, tersedia pusat informasi dan penerangan, ada tempat yang bersih untuk beristirahat dan dapat menikmati makanan-makanan tradisional, ada pelatihan secara rutin bagi para pedagang tentang bagaimana mengatasi kebakaran dan bagaimana menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran, dan lain sebagainya yang dapat membuat pasar tradisional lebih menarik agar tidak kalah dengan pasar modern. Jika pasar tradisional dapat dikelola dengan baik dan menarik, maka tidak perlu ada pertentangan antara pasar modern dan pasar tradisional. keduanya berkembang dengan nuansa serta daya tariknya sendiri-sendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa golongan yang berpendapatan tinggi dan menengah atas akan juga menjadi tertarik untuk sesekali mengunjungi pasar tradisional untuk menikmati berbagai hal yang tidak tersedia di pasar modern. Pasar Fresh Market, merupakan salah satu contoh pasar yang menyediakan pasar tradisional yang berkonsep modern. Pasar ini dilengkapi fasilitas yang 1

2 berfungsi dengan baik, seperti 12 eskalator dan 2 lift penumpang/barang, lahan parkir yang luas, food court, serta fasilitas penunjang lainnya, yang diperuntukkan untuk kenyamanan pengunjung. Pasar Fresh Market dianggap pasar tradisional yang berkonsep modern terbaik yang dimiliki kawasan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk Boulevard. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam Fresh Market, akan ditemukan penataan kioskios yang rapi, terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu pendukung yang paling penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana petugas pasar menggunakan outsourcing, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, dan petugas keamanan. Dan semua petugas pasar tersebut mempunyai kerja sama yang baik kepada pengelola. Dalam data Laporan Optimalisasi Lahan darifresh Market (PT Multi Artha Pratama) diperlihatkan bahwa tingkat optimalisasi lahan pada tahun 2010 hingga saat ini sebagai berikut : Tabel 1.1 Laporan Optimalisasi Lahan KETERANGAN Fresh Market - PIK TOTAL UNIT Kios Toko Pasar Terjual / Tersewa Lapak Kios Toko Pasar Rata-rata Buka Perbulan Lapak Kios Toko Pasar Lapak 699 26 194 580 26 170 416 26 170 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa saat ini Fresh Market cukup mengalami peningkatan, dapat dilihat sudah 88,1% kios yang terjual tetapi hanya 83,6% pembeli kios yang membuka kiosnya, dari semua kios yang sudah terjual, dari toko pasar yang dimiliki Fresh Market sudah 100% toko pasar yang terjual dan dari seluruh toko pasar yang terjual semua pembeli toko pasar membuka tokonya, dari lapak yang tersedia di Fresh Market dapat dilihat sudah 97,6% lapak yang tersewa dan semua penyewa lapak menggunakan lapaknya untuk berdagang. Namun untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan penjualan/penyewaan kios, toko pasar dan lapak, serta meningkatkan minat pembeli kios untuk membuka

3 kiosnya, Fresh Market harus mempunyai strategi bisnis yang tepat untuk dijalankan, karena dari awal berdirinya hingga pada saat ini Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) belum memiliki manajemen strategi yang tepat, dan strategi yang pernah di lakukan Fresh Market hanya merubah layout lapak pasar agar memudahkan pengunjung/pembeli untuk menemukan barang yang ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masalah yang sedang dihadapi Fresh Market saat ini ialah kurangnya tenaga kerja di beberapa divisi, tidak adanya pelatihan karwayan Fresh Market dalam menciptakan inovasi serta promosi untuk menarik minat konsumen, dan masalah lainnya yaitu Fresh Market tidak memiliki pendingin ruangan dan Fresh Market tidak memiliki fasilitas penunjang lainnya seperti, smoking area yang diperuntukkan perokok aktif agar tidak merokok di dalam area Fresh Market. Proses pengoperasian perusahaan Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) dipengaruhi oleh faktor intenal dan eksternal, di mana faktor-faktor tersebut dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan apa yang terjadi di pasar. Yang menjadi faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang dihadapi perushaan. Untuk mengetahui strategi bisnis apa yang sesuai untuk Fresh Marketagar dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan/penyewaan toko pasar, kios dan lapak serta menarik minat pemilik kios untuk menggunakan kiosnya untuk berjualan, peneliti akan merumuskan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di sekitar perusahaan melalui tahap perumusan strategi yaitu, tahap input yang meliputi, IFE (Internal Factors Evaluation), EFE (External Factors Evaluation), dan CPM (Competitive Profile Matrix), tahap pencocokan yang meliputi, Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Oportunities, Threats), Matriks IE (Internal-Eksternal), Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix), dan tahap keputusan yang meliputi, Matriks QSPM (Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif). Pada penelitian ini penulis akan melakukan studi analisis strategi bisnis pada Fresh Market (PT Multi Artha Pratama). Berdasarkan penjelasan di atas untuk menganalisis strategi yang tepat dan dapat diterapkan oleh Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), maka penulis memberi judul penelitian ini Analisis Strategi Bisnis pada Fresh Market 1.2 Formulasi Masalah

4 1. Bagaimana kondisi faktor internal Fresh Market? 2. Bagaimana kondisi faktor eksternal Fresh Market? 3. Apa rekomendasi strategi yang efektif untuk Fresh Market agar dapat menghadapi persaingan? 1.3 Ruang Lingkup Subjek penelitian adalah perusahaan pasar tradisional yang berkonsep modern yaitu Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) yang terletak di jalan Pantai Indah Kapuk Boulevard, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus pada faktor internal dan eksternal perusahaan yang kemudian faktor tersebut akan diolah menjadi strategi yang tepat untuk Fresh Market (PT Multi Artha Pratama). Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui kondisi faktor internal Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) 2. Untuk mengetahui kondisi faktor eksternal Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) 3. Untuk memberikan rekomendasi strategi yang tepat untuk Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) agar dapat menghadapi persaingan. Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi mahasiswa Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis mengenai bidang penelitian baik teori maupun dalam prakteknya. 2. Bagi perusahaan Memberikan evaluasi internal dan eksternal perusahaan agar bisa memperbaiki strategi yang telah diterapkan dan memberikan rekomendasi strategi yang tepat bagi Fresh Market (PT Multi Artha Pratama)

5 3. Bagi pembaca Manfaat bagi pembaca dapat dijadikan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi bahan pertimbangan bagi pihakpihak yang mengadakan penelitian yang menyangkut manajemen strategi 1.5 State of the Art Nima Fakhim Hashem, dkk. Formulating and Choosing Strategies Using SWOT Analysis and QSPM Matrix: A Case Study Of Hamadan Glass Company.Mengingat bahwa perencanaan strategis belum pernah dilakukan di Hamadan Glass Company sejauh ini, seperti jenis program yang sangat penting bagi perusahaan. Hasil menunjukkan bahwa industri adalah dalam kondisi optimal dan perusahaan berada dalam situasi yang kompetitif baik, namun situasi keuangan yang tidak diinginkan bagi perusahaan. Strategi dan prioritas mereka diidentifikasi sebagai berikut: Tim penasehat strategis perusahaan diidentifikasi "membentuk unit ketiga untuk memproduksi botol berwarna" sebagai prioritas pertama dan paling penting di antara strategi lain. Jurnal oleh Charles J. Capps, and Michael D. Glissmeyer, (2012).Extending The Competitive Profil Matrix Using Internal Factor Evaluation And External Factor Evaluation Matrix Concepts. Evaluasi Faktor Eksternal dan Faktor Evaluasi matriks internal memungkinkan organisasi untuk memvisualisasikan kekuatan mereka, kelemahan, peluang, dan ancaman, sementara Profil Matrix Kompetitif memanfaatkan faktor penentu keberhasilan untuk memungkinkan organisasi untuk membandingkan dirinya dengan kompetitor lain. Penulis bertanya-tanya apakah mengganti kekuatan internal dasar dan kelemahan kategori, dan peluang dan ancaman eksternal klasifikasi untuk konvensional CSF dalam metode peringkat dipaksa bisa memperpanjang Profil Matrix Kompetitif untuk memungkinkan pemahaman strategis tambahan. Tujuan memperluas Profil Matrix Kompetitif menggunakan peringkat paksa faktor organisasi penting ketika mengevaluasi posisi relatif kompetitif organisasi terhadap pesaing utama adalah berhasil diwujudkan. Sebuah Eksternal Profile Matrix Kompetitif (ECMP) dan Profil Matrix Kompetitif internal (ICPM) lebih menarik kesadaran untuk kategori internal dan eksternal yang memerlukan perhatian organisasi. İhsan Yüksel (2012). An Integrated Approach with Group Decision-Making

6 for Strategy Selection in SWOT Analysis.Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan dimensi analitis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) analisis dengan pengambilan keputusan kelompok, yang menggaris bawahi analisis lingkungan internal dan eksternal yang pada gilirannya, akan meningkatkan definisi strategi perusahaan dalam proses perencanaan strategis. Masalah utama dari penelitian adalah bagaimana memilih strategi yang paling tepat dengan mempertimbangkan berbagai dampak dari setiap faktor analisis SWOT pada seleksi strategi. Alamat Model yang diusulkan kekuatan dan peluang sebagai manfaat dan kelemahan dan ancaman sebagai biaya. Diselesaikan dengan proses analisis jaringan (ANP) dan teknik fuzzy untuk kinerja agar oleh kesamaan ke solusi ideal (TOPSIS) teknik dengan pengambilan keputusan kelompok. terintegrasi ANP dan TOPSIS Model Fuzzy diusulkan pada akhir penelitian ini telah terbukti dapat diterapkan untuk analisis SWOT dan pemilihan strategi. Angga Nurgraha and Leo Aldianto, (2012). Strategic Development Of Top Buah Segar : SWOT and TOWS Matrix Analysis.Saat ini, paradigma masyarakat telah bergeser dari tidak hanya perhatian dengan harga rendah, tetapi juga perhatian dengan kenikmatan toko atau pasar. orang modern cenderung untuk pergi ke pasar modern yang lebih nyaman dibandingkan dengan pasar tradisional. Top Buah Segar adalah salah satu contoh pasar modern. alat yang digunakan dalam reserch ini adalah SWOT dan analisis TOWS, dan kuesioner. SWOT analiysis digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang terkena Top Buah Segar di industri dari persepsi perusahaan itu sendiri. Di sisi lain, kuesioner yang berdasarkan bauran pemasaran 7P strategi mengidentifikasi faktor internal perusahaan dari persepsi pelanggan peneliti menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Top Buah Segar Bekasi. Top Buah Segar di Bekasi kurang dalam hampir setiap aspek dari bauran pemasaran 7P, sementara Top Buah Segar di Cibuburexcell di setiap aspek. dalam rangka meningkatkan kinerjanya peneliti menyarankan Top Buah Segar Bekasi perlu mempekerjakan lebih banyak karyawan untuk lebih baik mengelola toko, membuat tim pemasaran untuk mencari dan mempertahankan pelanggannya, dan mereka harus memperbaiki bukti fisik.

7 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan, pada bab ini berisi Latar belakang, Formulasi Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, State of The Art, Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teori, pada bab ini berisi Pengertian Strategi, Manajemen Strategi, Tahap-tahap Manajemen Strategis, Model Manajemen Strategis Komperhensif, Manfaat Manajemen Strategi, Jenis-jenis Strategi, Analisis Kompetitif (Model Lima Kekuatan Porter), Kerangka Pemikiran. BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini berisi Desain Penelitian, Operasionalisasi Variabel, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Metode Analisis, Tahap Input (Input Stage), Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks EFE), Matriks Profil Kompetitif (CPM), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks EFE), Tahap Pencocokan (Matching Stage), Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE), Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix), Tahap Keputusan (Decision Stage), Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM), Rancangan Implikasi Hasil Penelitian. BAB IV Pembahasan, pada bab ini berisi Profil Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Visi Perusahaan, Misi Perusahaan, Kondisi Bisnis Perusahaan, Struktur Organisasi, Analisis Strategi Bisnis Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) Saat Ini, Tahap Masukan, Matriks Evaluasi Faktor Internal, Indentifikasi Faktor Internal Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), Matriks Internal Factor Evaluation, Matriks Eksternal Factor Evaluation, Indentifikasi lingkungan Eksternal Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), Matriks Eksternal Factor Evaluation, Matriks Profil Persaingan (CPM), Matriks CPM Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), Tahap Pencocokan, Matriks SWOT, Matriks Internal-Eksternal (IE), Matriks Grand Strategy, Tahap Keputusan, Matriks QSPM, Implikasi Hasil Penelitian. BAB V Penutup, pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.