4. Hasil Penelitian. Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Inflasi, Suku Bunga dan Return Kurs terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis kemukakan mengenai

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB II PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK...

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KATA PENGANTAR. Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini telah mampu menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menguji

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

ABSTRAK Kata Kunci: Reksadana Saham, Indeks Sektoral IHSG, NAB,Imbal Hasil

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) BAGUS ANANTO

PENGARUH PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Exchange rate, GCG (kepemilikan institusional, komite audit, ukuran dewan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah enam tahun terakhir yaitu 2005 sampai 2011.

ABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdsarkan hasil penelitian dan pembahsan Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian saham sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi mempunyai

Kurs Rupiah/ USD

Pengaruh Komoditas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Gunawan dan Adler Haymans Manurung

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Penelitian. Hipotesis penelitian pertama yang menyatakan perubahan profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak lain selain dari penelitian itu sendiri. Jenis data yang dipakai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

DAFTAR ISI ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTORAL DI BURSA EFEK INDONESIA (DATA BULANAN PERIODE )

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Antonius Dimas K. NIM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. : Amelia Agnehs NPM :

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Harga Saham BMTR terhadap NAB MNC Dana Syariah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Skripsi. Oleh: YUNUS YUNIARTA B

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PAOA JNOUSTRI PERBANKAN YANG LISTING OJ PT. BURSA EFEK SURABAYA PERIODE

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Transkripsi:

4. Hasil Penelitian Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Inflasi, Suku terhadap Return IHSG dan Indeks Sektoral -industri di BEJ Obyek Penelitian Inflasi Suku bunga Return Return IHSG 0.024-0.147-0.478** Return Pertanian 0.035 0.007-0.456** Return 0.057 0.056-0.152 Pertambangan Return -0.122 0.167-0.418 Dasar Return Aneka -0.112-0.258* -0.369** Return Konsumsi -0.121-0.118-0.369** Return Properti -0.041-0.290* -0.603** Return Infrastruktur -0.119 0.019-0.188 Return Keuangan -0.169-0.034 0.131 Return Perdagangan -0.081-0.317* -0.478** Return Manufaktur -0.060-0.190-0.477** Tabel 4.2 Pengaruh Variabel Signifikan dan Persamaan Obyek Variabel Adjusted Persamaan Penelitian Signifikan R Square

Return IHSG Return 21.5 % Y= 1.459 0.673 X3 Return Pertanian Return 19.5 % Y= -0.295 0.870 X3 Return Pertambangan Return Tidak Ada 0 Tidak Ada Model Return 15.4 % Y= 0.0907 0.602 X3 Dasar Return Aneka Perubahan Suku 36.6 % Y= 0.743 0.249 X2 0.846 X3 Return Konsumsi Return 12.2 % Y= 2.302 0.703 X3 Return Properti Perubahan Suku 38.8 % Y= 1.023 0.510 X2 1.494 X3 Return Infrastruktur Tidak Ada 0 % Tidak Ada Model Return Keuangan Tidak Ada 0 % Tidak Ada Model Return Perdagangan Perubahan Suku 27 % Y= 1.250 0.480 X2-0.901 X3 Return Manufaktur Return 21.5 % Y= 1.255 0.666 X3 4.1 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return IHSG Inflasi dan suku bunga memiliki hubungan yang lemah terhadap IHSG. Satu-satunya variabel yang signifikan adalah return kurs yang mempengaruhi return IHSG sebesar

21.5 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain (Lihat tabel 4.1). persamaan regresi yang terbentuk adalah : Y = 1.459 0.673 X3 4.1 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Pertanian Inflasi dan suku bunga memiliki hubungan yang lemah terhadap return industri pertanian. Return merupakan satu-satunya variabel yang signifikan yang mempengaruhi return industri pertanian sebesar 19.5 % ( lihat Tabel 4.1 ) Model regresi yang terbaik dari adalah Y = -0.295 0.870 X3 4.2 Pengaruh Inflasi, Suku Pertambangan terhadap Return IHSG Inflasi, Suku bunga dan Return memiliki hubungan yang lemah terhadap return pertambangan dengan koefisien korelasi sebesar 0.057, 0.056 dan 0.152 ( Lihat Tabel 4.1 ). Tidak ada variabel yang signifikan sehingga tidak dapat dibuat model regresinya. 4.4 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Dasar Inflasi dan suku bunga memiliki hubungan yang lemah terhadap Return Dasar. Sementara itu satu-satunya koefisien korelasi yang berpengaruh secara signifikan adalah return kurs ( Lihat Tabel.4.1 ) Return mempengaruhi return Pertanian sebesar 15, 4 % sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. ( Lihat Tabel. 4.2 ) Persamaan Model nya adalah Y = -0.0907 0.602 X3 4.5 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Aneka

Inflasi, suku bunga dan return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap return aneka industri ( Lihat Tabel 4.1 ). Suku bunga dan Return merupakan variabel yang signifikan ( Lihat tabel 4.2 ). Model adalah Y = 0.743 0.249 X2 0.846 X3. 4.6 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Konsumsi Inflasi, suku bunga dan return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap return industri konsumsi ( Lihat Tabel 4.1 ). Return merupakan satusatunya variabel yang signifikan ( Lihat tabel 4.2 ). Return Konsumsi dipengaruhi return kurs sebesar 12.2 % sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Model adalah Y = 0.743 0.249 X2 0.846 X3. 4.6 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Properti Inflasi, suku bunga dan return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah dengan ( Lihat Tabel 4.1 ). Suku bunga dan Return merupakan variabel yang sangat signifikan dan mempengaruhi Return Properti sebesar 38.8 % ( Lihat Tabel 4.2 ). Model nya adalah Y = 1.023 -.0510 X2 1.494 X3 4.7 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Infrastruktur Inflasi dan suku bunga memiliki hubungan yang searah dengan return industri infrastruktur. Sementara itu return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah ( Lihat Tabel 4.1 ). Dari ketiga variabel independen tidak ada satupun yang memiliki hubungan yang signifikan sehingga tidak dapat dibuat model regresi.

4.9 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Keuangan Inflasi dan suku bunga memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap return industri keuangan ( Lihat Tabel 4.1 ). Dari ketiga variabel independen tidak ada satupun yang memiliki hubungan yang signifikan sehingga tidak dapat dibuat model regresi. 4.10 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Perdagangan Inflasi, suku bunga dan return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah dengan return industri perdagangan. ( Lihat Tabel 4.1 ). Suku bunga dan return kurs merupakan variable yang signifikan sehingga mempengaruhi return industri perdagangan sebesar 27 % ( Lihat Tabel 4.2 ). Model regresi yang terbentuk adalah Y = 1.250 0.480 X2 0.901 X3 4.11 Pengaruh Inflasi, Suku terhadap Return Manufaktur Inflasi, suku bunga dan return kurs memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap return industri manufaktur ( Lihat Tabel 4.1 ). Return kurs merupakan satu-satunya variabel yang signifikan dan mempengaruhi return industri manufaktur sebesar 21.5 % ( Lihat Tabel 4.2 ). Model nya adalah Y = 1.255 0.666 X3