BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk menjaga keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan teknologi informasi (TI) atau information technology (IT). Hal ini dikarenakan TI memberikan nilai tambah bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan sekaligus meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas dalam perusahaan. Permasalahan yang timbul bagi perusahaan adalah bagaimana perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan investasi di bidang TI yang dapat memberikan keuntungan kompetitif pada perusahaan. Kesulitan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana mengukur keuntungan yang didapat setelah melakukan investasi di bidang TI. Hal ini disebabkan banyaknya komponen yang harus diukur dan diperhitungkan.
Menurut Cronk dan Graham (2001), analisis investasi TI sudah dimulai sejak tahun 1960-an dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Gambar tahapan cara analisis TI dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini. Progression in understanding of IS evaluation Phase 4 Multidimensional, multilevel Phase 3 Qualitative, system level, organizational level Phase 2 Quantitative, organizational level, process level Phase 1 Quantitative system level 1960s 1970s 1980s 1990s 2000 Gambar 1.1 Perubahan Mayor Proses Evaluasi Terhadap Waktu (Cronk, 2001) Sekarang ini analisis investasi TI sudah mencapai pada tahapan analisis multidimensi dan multilevel. Analisis investasi TI pada tahap ini kompleks karena merupakan suatu kombinasi pengukuran kuantitatif dan kualitatif, dan lebih dari 1 tingkat pengukuran. Analisis investasi yang dilakukan bukan hanya berdasarkan aspek finansial dengan perhitungan ROI saja tetapi juga dengan melakukan analisis dalam aspek-aspek lain yang ada. Metode yang berada pada tahap 4, yaitu tahap evaluasi multidimensi dan multilevel adalah balanced scorecard, information economics (IE), business value linkage framework, dan enterprise measurement (Cronk, 2001). Ini berarti analisis
investasi yang dilakukan metode IE sudah meliputi banyak aspek, bukan hanya aspek finansial saja. Metode IE adalah teknik analisis/metode yang dikembangkan untuk memberikan manajemen kerangka kerja dari konsep dan alat untuk mengeksplorasi akibat secara ekonomi dari investasi TI dengan menggaris bawahi keuntungan, biaya, dan pemisahan penilaian teknologi (technology justification) dari penilaian bisnis (business justification) (Ranti, 2001). Metode IE merupakan pengembangan dari metode perhitungan tradisonal, Cost and Benefit Analysis (CBA). 1.2. Perumusan Masalah Metode IE ini terakhir dikembangkan oleh M.Parker pada tahun 1996 (Parker, 1996), sehingga tidak tertutup kemungkinan masih dapat dikembangkan di beberapa aspek. Pengembangan ini juga dipengaruhi dengan adanya teori-teori baru yang berhubungan langsung dengan Sistem Informasi (SI) maupun tidak. Menurut Hubbard (2001) yang mengutip pernyataan Paul Strassman (CIO guru), metode IE memiliki kelemahan, yaitu terdapat prosedur penilaian yang dianggap bersifat subjektif. Ini akan mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak memiliki arti ketika dibandingkan dengan analisis investasi lainnya, dan tidak adanya pembuktian empiris bahwa metode ini mengembangkan pengambilan keputusan. Kemungkinan subyektif dari metode IE harus dikurangi karena akan mempengaruhi nilai akhir perhitungan dengan metode IE.
Untuk meningkatkan keyakinan pada nilai yang dihasilkan, hasil perhitungan analisis investasi TI yang dilakukan harus merupakan hasil interaksi dari sistem. Dalam holistic construal framework of IS business value yang diajukan oleh Marguerite Cronk terdapat korelasi antara karakteristik sistem, karakteristik pemakai, dan karakteristik bisnis (Cronk, 2002). Analisis dalam metode IE terbagi dalam beberapa kategori, yaitu analisis nilai-nilai tangible, dan analisis nilai-nilai intangible. Dalam analisis nilai-nilai intangible dilakukan dengan pendekatan non-financial yang terbagi menjadi dua penilaian, yaitu: penilaian domain bisnis yang merupakan pemakai dari TI untuk keperluan bisnis seperti analisis dan pengambilan keputusan strategis, dan domain teknologi yang merupakan penyedia TI dengan memberikan layanan dan bantuan TI bagi keperluan perusahaan dan bisnis. Domain-domain dalam metode IE memiliki evaluator untuk mengukur nilainilai intangible, seperti strategic match, competitive advantage, service and quality, dan masih banyak lagi evaluator lainnya yang terbagi dalam 5 kelompok variabel, yaitu: financial value, strategic value, stakeholder value, competitive strategy risk, dan organizational risk and uncertainty (Parker, 1996). Dalam mengevaluasi, metode IE sudah memasukkan aspek manusia (karyawan) sebagai bagian dari perusahaan dengan adanya stakeholder value yang terdiri dari service and quality, environmental quality, agility, learning and empowerment, cycle time dan mass customization. Semua evaluator dari stakeholder value tersebut masuk dalam domain bisnis. Aspek manusia hanya sebagai bagian dari
pertimbangan bisnis dengan dimasukkan dalam domain bisnis. Kenyataannya karyawan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam keberhasilan investasi TI dan pengembangan perusahaan. Untuk dapat mengevaluasi dengan baik evaluator-evaluator tersebut harus mencakup berbagai bidang/aspek oleh karena itu evaluator-evaluator metode IE akan diperkaya atau dikembangkan dan diperjelas. 1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mempertajam analisis investasi TI dari metode IE dengan menambahkan domain manusia dalam pendekatan non-financial metode IE. 2. Menganalisis hubungan yang timbul antara domain manusia dengan domain bisnis dan domain teknologi dengan adanya domain manusia dalam pendekatan non-financial metode IE. 3. Mengembangkan evaluator-evaluator metode IE dengan adanya domain manusia. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Semakin meningkatnya keakuratan dan ketajaman analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode IE. Dengan luas dan jelasnya evaluator dari metode IE akan membuat pendekatan non-finacial lebih menggambarkan hal
yang perlu diperhatikan dari implementasi TI. Keakuratan analisis dapat lebih memastikan besarnya keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh. 2. Memberikan cara pandang baru dalam membagi nilai bisnis SI dengan adanya hubungan antara (domain) manusia dengan (domain) bisnis dan (domain) teknologi (Cronk, 2000) dan memperjelas hubungan cara pandang baru tersebut dengan metode IE. 3. Evaluator-evaluator metode IE yang terkelompok dengan jelas dalam domain-domain metode IE. Manfaat umum yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bertambahnya perhatian dari perusahaan akan pentingnya faktor manusia (karyawan) dalam perusahaan sebagai pendukung kesuksesan perusahaan, kesuksesan implementasi TI. 1.4. Ruang Lingkup Mengingat luasnya cakupan dan cara yang dapat dipakai dalam menganalisis dan mengembangkan pendekatan non-financial dari metode IE, maka ruang lingkup yang dibahas adalah sebagai berikut: 1. Metode yang akan dibahas dan dikembangkan adalah metode IE dengan menambahkan domain manusia untuk melengkapi domain bisnis dan domain teknologi dari pendekatan non-financial. Penambahan domain manusia ini dengan berdasarkan pada teori SI lain.
2. Penjabaran evaluator-evaluator domain manusia dilakukan dengan berdasarkan teori umum organisasi dan sumber daya manusia, sehingga tidak dilakukan pembahasan pada masalah-masalah khusus dari organisasi dan sumber daya manusia seperti jenis kelamin (gender), kesukuan (ras), dan kepercayaan/agama (religi). 3. Analisis difokuskan pada hubungan-hubungan yang terjadi antara domain manusia dengan domain bisnis dan domain teknologi, juga hubungan evaluatorevaluator dari domain manusia dengan domain lainnya. 4. Analisis tidak diutamakan pada hasil yang diperoleh tetapi diutamakan pada cara untuk mengembangkan domain manusia, seperti adanya evaluator-evaluator lain yang perlu diperhatikan karena akan memberikan pengaruh terhadap hasil perhitungan metode IE. 5. Menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan pada data dan berbagai asumsi pendukung dari bahan acuan dan daftar pustaka. 6. Pengembangan yang dilakukan hanya pada pendekatan non-financial metode IE sehingga belum dapat dilakukan uji validasi. 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini dilakukan dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini. yaitu teori metode IE, teori SI lain (teori konstruksi nilai bisnis SI), teori pengolahan sumber daya manusia (human resources management), teori modal intelektual (intelctual capital) dan teori perilaku organisasi (organizational behaviour), dan tahapantahapan dalam melakukan penelitian ini. 3. BAB III ANALISIS TIGA DOMAIN Bab ini berisi analisis penelitian dan landasan pengembangan domain dari metode IE, analisis domain baru (domain manusia), dan analisis hubungan domain bisnis, domain teknologi dan domain manusia. 4. BAB IV ANALISIS EVALUATOR DOMAIN MANUSIA DAN TEHNIK PENILAIAN EVALUATOR Bab ini berisi analisis penelitian evaluator-evaluator yang ditambahkan pada domain manusia dan analisis tehnik penilaian evaluator metode IE. 5. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dalam mengembangkan metode IE, dan saran-saran untuk meningkatkan mutu dan penggunakan metode IE dengan lebih baik.