STUDI TENTANG PENGARUH NANOPARTIKEL ZNO (SENG OKSIDA) TERHADAP KUAT TEKAN GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR METAKAOLIN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ORIENTASI AGREGAT SERAT BAMBU TERHADAP MORFOLOGI DAN KUAT LENTUR KOMPOSIT GEOPOLIMER BERBASIS METAKAOLIN

Hariadi Aziz E.K

Studi Struktur Mikro dan Kuat Lentur Komposit Geopolimer Serat Bambu dengan Temperatur Curing Berbeda

Analisis Struktural Seng Oksida (ZNO) Dari Limbah Dross Galvanisasi

Amobilisasi Kation Logam Berat Cr 3+ pada Geopolimer Berbahan Baku Abu Layang PT. IPMOMI

Studi Tentang Sifat Termal, Kuat Lentur, dan Struktur Mikro Keramik-Geopolimer Berbasis Metakaolin

BAB I PENDAHULUAN. praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci : Dental bridge, nanokomposit Mg-Al-Si-Zr, teknik solgel, geopolimer, alkali aktivator, cotton fiber

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

STUDI ANALISIS KARAKTERISASI DAN MIKROSTRUKTUR MINERAL SEDIMEN SUMBER AIR PANAS SULILI DI KABUPATEN PINRANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PEMUAIAN DALAM PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO

PREPARASI DAN KARAKTERISASI PADUAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,6 Te 0,4 ) DENGAN METODE BRIDGMAN MELALUI VARIASI WAKTU PEMANASAN

STUDI TENTANG KEKERASAN VICKERS GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH DAN METAKAOLIN. Subaer, Agus Susanto, M. Jam an

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

PENGARUH PERLAKUAN SUHU PADA PEMBUATAN GREEN CARBON PAPER (GCP) TANPA PEREKAT MENGGUNAKAN KULIT PISANG LILIN

STUDI AWAL PENGARUH PENAMBAHAN FOAM PADA PEMBUATAN BATA BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

STUDI TENTANG PEMANFAATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT DENGAN TEKNIK REVERSE OSMOSIS

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTIR MIKRO GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LEMPUNG LATERITE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS-EPOXY DITINJAU DARI FRAKSI MASSA DENGAN ORIENTASI SERAT ACAK

PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI

Indonesian Journal of Chemical Science

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

Kristalisasi Silika Xerogel dari Sekam Padi

4 Hasil dan Pembahasan

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

ISSN Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

Pengaruh Penambahan γ-al 2 O 3 pada Homogenitas Matriks Geopolimer

Sintesis dan Karakterisasi Sifat Mekanik Mortar Berbasis Material Komposit Silika Amorf dengan Variasi Penambahan Sekam Tebu

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

PENGARUH WAKTU ALUR PEMANASANTERHADAP KUALITAS KRISTAL Sn(S 0,4 Te 0,6 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

Efek Doping Senyawa Alkali Terhadap Celah Pita Energi Nanopartikel ZnO

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

BAB IV DATA DAN ANALISIS

PENGARUH KONSENTRASI PREKURSOR TERHADAP SIFAT OPTOELEKTRONIK Mn 3O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AMOBILISASI ION Pb 2+ OLEH GEOPOLIMER HASIL SINTESIS DARI ABU LAYANG PT. IPMOMI PROBOLINGGO

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Agregat Buatan Geopolimer dengan Bahan Dasar Abu Terbang (Fly Ash) dan Abu Sawit (Palm Oil Fuel Ash)

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, khususnya dalam proses produksi Semen Portland (SP).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERAT NANOKOMPOSIT DARI POLIVINILIDEN DIFLUORIDA (PVDF) DENGAN OKSIDA LOGAM: Ag 2 O-CuO-ZnO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP UKURAN PARTIKEL FE3O4 DENGAN TEMPLATE PEG-2000 MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI

BATAKO BERLUBANG GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

PENGARUH VARIASI MASSA BAHAN TERHADAP KUALITAS KRISTAL SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 Te 0,8 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP KUALITAS KRISTAL LAPISAN TIPIS Sn(Se 0,4 Te 0,6 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

I. PENDAHULUAN. kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang

Kata Kunci : polymethylmethacrylate, PMMA, selulosa nanokristalin, silika nanosphere, kekuatan tarik diametral, kekerasan

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPISAN TIPIS Sn(So,4Te0,6) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS KARAKTERISTIK PADUAN LOGAM OKSIDA FE 2 O 3 DAN SLAG NIKEL

Sodium sebagai Aktivator Fly Ash, Trass dan Lumpur Sidoarjo dalam Beton Geopolimer

ABSTRAK. Identitas penyusun : Vania Christiani Wiryadi Nama Pembimbing : Angela Evelyna, drg., M.Kes. Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar P., M. Eng.

BAB 3 METODOLOGI. Analisis ketahanan..., Niken Swastika, FT UI, Universitas Indonesia

Sodium sebagai Aktivator Fly Ash, Trass dan Lumpur Sidoarjo dalam Beton Geopolimer

BAB IV HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR HIDROTERMAL TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK ZEOLIT SINTETIS DARI ABU DASAR BATUBARA DENGAN METODE ALKALI HIDROTERMAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging

Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe 3 O 4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi

Bab III Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. berbeda menjadi material baru yag memiliki sifat yang lebih baik dari material

Bab IV Hasil dan Pembahasan

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

Bab III Metodologi Penelitian

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid 11 Nomor 3, Desember 2015 ISSN 1858-330X STUDI TENTANG PENGARUH NANOPARTIKEL ZNO (SENG OKSIDA) TERHADAP KUAT TEKAN GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR METAKAOLIN Monica Rustan 1, Subaer, Irhamsyah Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar Jl. Daeng Tata Raya, Makassar 90223 1 e-mail: monicarowstan@gmail.com Abstract: Study on The Effecf of ZnO (Zinc Oxide) Nanoparticles toward Compressive Strength of Geopolymer Based Metakaolin. This study review the effect ZnO nanoparticles of compressive strength geopolymer-based metakaolin. ZnO used were obtained from the synthesis of ZnSO 4 nanoparticles with molarity NaOH 0.3M. The purpuse this research is to study the effect of the addition ZnO mass of 0%, 2.5%, 5%, 7.5% of the compressive strength of geopolymer composites. Geopolymer synthesized from metakaolin ash with alkali activation method ((NaOH + H2O + Na2O.3SiO2)) in curing temperature of 70ºC for 1 hour. The resulting cylindrical sample with a height and diameter each 5 cm and 2.5 cm. SEM image of the fourth geopolymer samples show that the sample in the addition of 7.5% ZnO showed that the matrix of metakaolin binds well to ZnO. XRD measurement results show an increase in the crystal pattern of geopolymer structure with the addition of ZnO mass. Compressive strength testing is done after the sample aged 7 days. Based on the results of compressive strength testing of the highest maximum value is obtained on a sample of ZnO 0% (without the addition of ZnO) in the amount of 21.9 MPa. Keywords: ZnO, metakaolin, geopolimer, scanning electron microscopy (SEM), X-Ray Diffraction (XRD) Abstrak: Studi Tentang Pengaruh Nanopartikel ZnO (Seng Oksida) Terhadap Kuat Tekan Geopolimer Berbahan Dasar Metakaolin. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh nanopartikel ZnO terhadap kuat tekan geopolimer berbahan dasar metakaolin. ZnO yang digunakan diperoleh dari sintesis nanopartikel ZnSO 4 dengan molaritas NaOH 0.3M. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh penambahan massa ZnO sebesar 0%, 2.5%, 5%, 7.5% terhadap kuat tekan komposit geopolimer. Material geopolimer disintesis dengan metode aktivasi alkali ((NaOH + H 2O + Na 2O.3SiO 2 )), kemudian di curing pada suhu 70ºC selama 1 jam. Sampel yang dihasilkan berbentuk silinder dengan ukuran tinggi dan diameter masing masing 5 cm dan 2,5 cm. Citra SEM memperlihatkan bahwa sampel pada penambahan ZnO sebesar 7.5% menunjukkan bahwa metakaolin berikatan dengan baik terhadap ZnO. Hasil pengukuran dengan XRD menunjukkan bahwa dengan penambahan massa ZnO pola kristal pada struktur geopolimer meningkat. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah sampel berusia 7 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan nilai maksimum tertinggi didapatkan pada sampel ZnO 0% (tanpa penambahan ZnO) yaitu sebesar 21,9 MPa. Kata Kunci: ZnO, metakaolin, geopolimer, scanning electron microscopy (SEM), X-Ray Diffraction (XRD) Perkembangan geopolimer dimanfaatkan untuk aplikasi struktural seperti beton, keramik, komposit dan berbagai bahan struktural lainnya. Pemanfaatan geopolimer berkembang pesat dikarenakan memiliki sifat yang keras, tahan terhadap cuaca, serangan zat asam dan suhu tinggi. Bahan dasar pembuatan geopolimer juga mudah didapatkan karena keberadaannya melimpah di alam. Produk geopolimer yang disintesis dari bahan dasar metakaolin dan abu terbang (fly ash) memiliki perbandingan kuat tekan yang kurang baik. Selain itu, waktu setting pasta geopolimer pada umumnya singkat untuk tahap industri. Oleh karena itu, diperlukan material sisipan yang dapat mengatasi kedua masalah tersebut. Salah satu bahan sisispan yang bisa ditambahkan pada pasta geopolimer yaitu ZnO (Seng Oksida). 286

Monica Rustan, dkk., Studi Tentang Pengaruh Nanopartikel ZnO (Seng Oksida) terhadap... 287 ZnO (Seng Oksida) merupakan material yang unik karena memiliki energi gap sebesar 3,37 ev dan energi ikat eksitasi 60 mev (Aneesh, 2007). Salah satu ciri khas dari ZnO adalah senyawa kimianya yang dapat berpadu dengan senyawa lain. ZnO adalah kristal yang banyak dipakai dalam berbagai keperluan, sebagai katalis atau pendukung katalis, atau sebagai semikonduktor. Karakteristik kristal ZnO tergantung pada ukuran dan metode preparasinya (Cicik, 2012). Karena sifat ZnO yang mudah bereaksi menjadikan bahan tersebut baik digunakan sebagai tambahan pada pasta geopolimer untuk menghasilkan material struktural yang memiliki kualitas yang cukup baik. Dengan alasan tersebut, perlu dilakukan sebuah penelitian yang memadukan antara ZnO dengan pasta geopolimer. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dan bersifat laboratories yang mengarah pada pengembangan komposit geopolimer yang berbahan dasar metakaolin dengan penambahan agregat ZnO. ZnO diproduksi dari hasil sintesis ZnSO 4, dengan cara mencampurkan larutan NaOH 0,3 M dan larutan ZnSO 4 sehingga menghasilkan endapan ZnO. Penambahan ZnO yang digunakan bervariasi yaitu 0%, 2.5%, 5%, 7.5% (massa ZnO relatif terhadap massa metakaolin). Larutan alkali dihasilkan dari larutan sodium silicate (Na 2O.3SiO 2 ), sodium hydroxidepellet (NaOH) dan aquades (H 2O) sesuai dengan berat yang ditentukan kemudian dicampurkan sehingga larutan homogen. Metakaolin dan ZnO dicampurkan dengan cara mengaduk selama beberapa menit kemudian menambahkan larutan alkali sedikit demi sedikit hingga diperoleh campuran pasta geopolimer yang homogen. Pasta geopolimer dituang kedalam cetakan secara merata lalu dipanaskan selama 1 jam pada suhu 70ºC. Sampel yang telah di curing didiamkan selama 24 jam sebelum dikeluarkan dari cetakan dan disimpan selama 7 hari sebelum dilakukan berbagai pengujian mekanik untuk uji kuat tekan. Pengujian struktur mikro sampel dilakukan dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy), EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) dan untuk mengetahui struktur kristal pada sampel geopolimer dikareakterisasi dengan menggunakan XRD (X-Ray Diffraction). HASIL DAN DISKUSI Penelitian ini membahas tentang pengaruh nanopartikel ZnO terhadap sifat fisik, mekanik mikrostruktur komposit geopolimer berbahan dasar metakaolin. Gambar 1 memperlihatkan pola XRD dari metakaolin yang menunjukkan bahwa metakaolin mengandung aluminium oxide (Al 2O 3) dan SiO 2 dalam bentuk tridymite. Pola XRD tersebut juga menunjukkan bahwa metakaolin memiliki struktur amorf yang hampir sempurna. Adapun puncak-puncak yang tersisa menunjukkan mineral impuritas dari jenis quartz. Gambar 1. Hasil karakterisasi XRD metakaolin Gambar 2 memperlihatkan hasil citra SEM metakaolin. Tampak partikel metakaolin yang berbentuk pipih dengan ukuran ±10 μm, namun ada pula yang strukturnya tidak beraturan akibat pemanasan. Untuk mengetahui komposisi elemental dan oksida dari metakaolin digunakan

288 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 3, Desember 2015, hal. 286-291 fasilitas EDS dan diperoleh hasil seperti pada tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis spektrum EDS metakaolin No Atom wt.% wt.% Oksida atom oksida 1 Oksigen 63 10-0 00 2 Sodium 0 28 Na 2O 0 42 3 Aluminium 19 67 Al 2O 3 49 49 4 Silikon 16 66 SiO 2 49 40 5 Potassium 0 29 K 2O 0 69 Berdasarkan Gambar 3 tersebut tampak bahwa fase yang terbentuk berupa amorf yang ditandai dengan terbentuknya punuk atau gundukan (hump). Tampak pula fase kristal ditandai dengan adanya puncak yang tajam yaitu fase quartz (SiO 2) pada daerah 2θ=26,75º. Morfologi permukaan dari nanopartikel dianalisis menggunakan SEM (Scanning Elecktron Microscopy). Gambar 4 memperlihatkan citra SEM dari ZnO dengan menggunakan detektor SE dan HV 20 kv pada scale bar 5 μm dan 2 μm. Terlihat keadaan morfologi ZnO yang diambil pada perbesaran 4000x berbentuk butiran-butiran yang tidak beraturan dengan ukuran yang tidak seragam dan terdapat pori. a b Gambar 2. Citra SEM metakaolin Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa dalam komposit tersebut terdapat beberapa oksida diantaranya Na 2O Al 2O 3 SiO 2 dan K 2O. Juga dari tabel tersebut tampak bahwa perbandingan berat persen (wt%) oksida untuk Al 2O 3 dengan SiO 2 yaitu 1:1. Sedangkan analisis struktur kristal dapat dilihat dari hasil analisis XRD metakaolin yang diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 4. Morfologi ZnO dengan scale bar (a) 5 μm dan (b) 2 μm Gambar 5 menunjukkan data hasil XRD dari nanopartikel ZnO. Data hasil XRD menunjukkan bahwa fase ZnO yang terbentuk sebesar 99.6% dan Zinc Sulfide sebesar 0.44 wt%. Intensitas tertinggi terdapat pada sudut 2θ = 36.26º. Gambar 3 Difraktogram metakaolin Gambar 5 Difraktogram XRD ZnO

Monica Rustan, dkk., Studi Tentang Pengaruh Nanopartikel ZnO (Seng Oksida) terhadap... 289 1. Hasil Karakterisasi Hasil karakterisasi XRD sampel geopolimer tanpa penambahan ZnO dan sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO ditunjukkan dalam gambar 6 dan 7. Gambar 6 memperlihatkan difraktogram sampel geopolimer murni dari bahan dasar metakaolin (tanpa penambahan ZnO). Berdasarkan hasil analisis XRD menunjukkan fase yang terbentuk yaitu Quartz (SiO 2) dan Sodium Dialuminium (NaAl2) ((AlSi3)) O11). Fase yang paling mendominasi pada sampel geopolimer ini adalah SiO 2 dengan puncak tertinggi pada sudut 2θ=27,12º. Penambahan ZnO menyebabkan intensitas fase Quartz menurun dan meningkatkan fase Zincite dari sampel geopolimer. Intensitas paling tinggi diperoleh pada sampel geopolimer sebesar 7.5%. Sampel geopolimer dengan penambahan ZnO sebesar 7.5% ditunjukkan pada gambar 4.10 memiliki fase Zincite yang terbentuk pada sudut 2θ=36,34º. Hasil karakterisasi SEM (Scanning Electron Microscopy) keempat sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO sebesar 0%, 2.5%, 5%, dan 7.5% relatif terhadap massa metakaolin ditunjukkan pada gambar 8. a b b c d Gambar 6. Difraktogram XRD sampel geopolimer murni dari bahan dasar Metakaolin (tanpa penambahan ZnO) Gambar 8 Morfologi keempat sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO (a) 0%, (b) 2.5%, (c) 5%, dan (d) 7.5%. Gambar 7 Difraktogram XRD sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO (a) 0%, (b) 2.5%, (c) 5%, dan (d) 7.5% relatif terhadap massa metakaolin. Gambar 7 memperlihatkan difraktogram keempat sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO sebesar 0%, 2.5%, 5%, dan 7.5% relatif terhadap massa metakaolin. Morfologi keempat sampel geopolimer berdasarkan hasil karakterisasi dengan menggunakan Tescan Vega3SB Scanning Electron Microscopy (SEM). Berdasarkan hasil karakterisasi keempat sampel menunjukkan keadaan morfologi sampel berbeda-beda. Gambar 8 (a) merupakan sampel geopolimer tanpa penambahan ZnO sedangkan gambar 8 (b), (c), dan (d) merupakan sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO berturut-turut adalah 2.5%, 5%, dan 7.5% relatif terhadap massa

290 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 3, Desember 2015, hal. 286-291 metakaolin. Dalam Gambar 8 (a) tampak bahwa sampel geopolimer tanpa penambahan ZnO memiliki bentuk ukuran partikel yang tidak seragam. Dalam gambar tersebut juga terlihat bahwa sampel mengalami retakan sekunder yang terjadi ketika sampel dipotong dan dipoles. Gambar 8 (b) merupakan sampel geopolimer dengan penambahan ZnO 2.5% menunjukkan adanya ukuran partikel yang kecil dan terdapat partikel memiliki bentuk morfologi yang berbeda dari bentuk partikel disekitarnya. Gambar (c) 5% menunjukkan bahwa ukuran butir tidak seragam, terdapat pori pada permukaan sampel dan terdapat butiran berwarna putih tersebar dipermukaan sampel dimana butiranbutiran tersebut merupakan butiran ZnO. Gambar (d) merupakan sampel geopolimer dengan penambahan ZnO 7.5% dimana terlihat pada gambar ukuran partikel yang kecil dan seragam. Hal ini terjadi karena adanya ikatan antara ZnO dan metakaolin yang saling menyatu dan memiliki bentuk morfologi yang berbeda dari sampel sebelumnya. 2. Hasil pengujian kuat tekan Untuk memperoleh sifat mekanik dari sampel geopolimer, dilakukan pengujian kuat tekan. Berikut adalah grafik grafik perbandingan keempat sampel. Gambar 9. Hasil kuat tekan keempat sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO (a) 0%, (b) 2.5%, (c) 5%, dan (d) 7.5% relatif terhadap massa metakaolin. Gambar 9 merupakan grafik kuat tekan keempat sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO (a) 0%, (b) 2.5%, (c) 5%, dan (d) 7.5% relatif terhadap massa metakaolin. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan ZnO tidak berpengaruh terhadap kenaikan kuat tekan dari sampel geopolimer. Kuat tekan maksimum terdapat pada sampel (a) sebesar 21,9 Mpa dengan penambahan ZnO sebesar 0% (tanpa penambahan ZnO). Namun berdasarkan citra SEM menunjukkan bahwa metakaolin berikatan dengan baik terhadap ZnO pada penambahan sebesar 7.5% relatif terhadap massa metakaolin. Dari hasil penelitian diperoleh nanopartikel ZnO sebesar 99,6 wt%, kemudian hasil sintesis nanopartikel ZnO digunakan sebagai bahan sisipan pada sampel geopolimer dengan bahan dasar metakaolin. Pembuatan sampel geopolimer terdiri dari 4 jenis sampel dengan variasi penambahan ZnO 0%, 2.5%, 5%, dan 7.5%. Berdasarkan hasil analisis XRD dari setiap sampel menunjukkan bahwa penambahan ZnO meningkatkan fase Zincite dan terjadi penurunan pada fase Quartz. Dimana pada sampel keempat dengan penambahan ZnO 7.5% diperoleh prosentase ZnO tertinggi sebesar 100% yang menunjukkan bahwa kandungan fase ZnO semakin meningkat. Hal ini juga tampak berdasarkan analisis SEM HV 40 kv pada scale bar 10 μm untuk setiap sampel dengan penambahan ZnO sebesar 7.5% morfologi butiran-butiran metakaolin yang saling berikatan baik dengan ZnO. Dari hasil sampel yang dibuat terdapat beberapa sampel yang berpori. Hal ini disebabkan pada saat proses pengaktivasian sampel menjadi pasta geopolimer tidak tepat berdasarkan waktu setting yang telah ditentukan. Untuk hasil pengujian kuat tekan sangat berbanding terbalik dari hasil karakterisasi SEM- EDS dan XRD. Berdasarkan hasil analisis grafik semakin tinggi penambahan ZnO terhadap sampel geoplimer maka hasil kuat tekan yang diperoleh

Monica Rustan, dkk., Studi Tentang Pengaruh Nanopartikel ZnO (Seng Oksida) terhadap... 291 semakin rendah mencapai 10 Mpa dengan penambahan ZnO sebesar 7.5% dan 0%(tanpa ZnO) sebesar 21,9 MPa. Namun sebelumnya, kita ketahui bahwa produk geopolimer yang disintesis dari bahan dasar seperti metakaolin atau abu terbang (fly ash) memiliki perbandingan kuat tekan yang kurang baik. Selain itu, waktu setting pasta geopolimer pada umumnya singkat untuk tahap industri. Jadi perlu adanya material sisipan seperti ZnO. ZnO memiliki ikatan senyawa kimia yang baik dan mudah berpadu dengan senyawa kimia lainnya. Akan tetapi berdasarkan penelitian ini penambahan ZnO pada sampel geopolimer tidak mempengaruhi adanya peningkatan kuat tekan. SIMPULAN Penambahan nanopartikel ZnO tidak mempengaruhi kenaikan kuat tekan dari sampel geopolimer. Kuat tekan maksimum diperoleh sebesar 21,9 Mpa dengan penambahan ZnO sebesar 0% (tanpa penambahan ZnO).Citra SEM dari keempat sampel geopolimer memperlihatkan bahwa penambahan ZnO sebesar 7.5% menunjukkan metakaolin berikatan baik terhadap ZnO. Hasil engukuran XRD sampel geopolimer dengan variasi penambahan ZnO menyebabkan intensitas fase Quartz menurun dan meingkatkan fase Zincite dari sampel geopolimer. DAFTAR RUJUKAN Cahyadi, D., 2013. Sifat Mekanik Dan Durabilitas Polypropylene Fiber Reinforced Geopolymer Concrete (PFRGC). Teknik Sipil, 1 No. 1(2339-0271). Cicik Herlina Yulianti. 2012. Sintesis dan Karakterisasi Kristal Nano ZnO. Jurnal Teknika. Vol.4 No. 2. Djurisic, Aleksandra B., dkk, ZnO Nanostructures: Growth, Properties and Applications. J. Mater. Chem., Vo.22, 2012, pp. 6526-6535. Daniel L. Y. Kong, Jay G. Sanjayan & Kwesi Sagoe Crenstil. 2008. Factor Affecting the Performance of Metakaolin Geopolymer Exposed to Elevated Temperatures. Journal of J Mater Sci Vol. 43 : 824-831. Kamalianfar, A., dkk.. 2013. Synthesis and Characterization og ZnO Flower-Like Multisheets Grown on Metal Buffer Layer. Int. J. Electrochem. Sci.,Vol.8,2013,pp.7724-7733. Kanade, K.G, dkk. Effect of solvents on the synthesis of nano-size zinc oxide. Materials Research Bullein, Vol. 41, 2006, pp.590-600. doi:10.1016/j.materresbull.2005.09.002. Kripal, R., dkk., Photoconduktivity and Photoluminescense of ZnO Nanoparticles Synthesized via Co-Precipitation Method, Spectrochimica Acta Part A, Vol.79,2011,pp. 1605-1612. Morkoç, Hadis dan Özgür, U. 2009. Zinc oxide: Fundamentals, Materials and Device Technology. WILEY-VCH Verlag BmbH & Co. KGaA, Weinheim, ISBN: 978-3- 527-40813-9. P. M. Aneesh, K. A. Vanaja, M. K. Jayaraj. 2007. Synthesis of ZnO Nanoparticles by Hydrothermal Method. Journal of Nanophotonic Materials. Vol. 6639 66390J-1. Rao, M.C., Ravindranadh, K. dan Rose Mary, T. 2013. A Novel Approach to fabrication of ZnO Bulk Nanostructures. Journal of Chemoical, Biological and Physical Science Sec.A, Vol.4, No.1, 2013, pp.053-056. Subaer, Agus Susanto & M. Jam an. 2009. Studi Tentang Kekerasan Vickers Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash dan Metakaolin. Journal of JSPF Vol.9. pp.57.