BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK STUDI. harga pokok produksi (HPP) pada Pabrik Tahu Bu Gito yang berlokasi di Komplek

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Identitas Pengrajin Tahu Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAHAN PRODUK PAK FAIZIN

1 DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA PROFIL INDUSTRI RUMAHAN TAHU PAK FAIZIN DI DESA DUET

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Ditengah-tengah persaingan

Oleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG D

V. PROFIL INDUSTRI TEMPE. responden yang diambil adalah 31 pengrajin yang semuanya termasuk dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III HOME INDUSTRY TAHU DI DUSUN BULUR DESA NGRECO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

Kapasitas Produksi Bubur Kedelai Bahan Baku Tahu dengan Variasi Debit Air Proses Penggilingan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pengaturan tata letak (layout) pabrik yang baik agar proses

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan yang semakin meningkat, membuat produksi tahu. tempe sebagai bahan makanan pun akan meningkat pula.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI CV. KEDIRI BONDOWOSO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri tahu yang dikelola di Desa Cisaat pada umumnya adalah industri

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

BAB III BAHAN DAN METODE

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI UD. LUMINTU JALAN BOGOWONTO TIMUR BLITAR

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya Bapak Ponimin bekerja sebagai seorang karyawan pembuat tahu, setelah beberapa tahun kemudian Bapak Ponimin berusaha untuk membuat tahu sendiri di rumahnya. Beliau memproduksi tahu dengan dibantu oleh sang istri yaitu Ibu Wagini. Waktu berjalan tahun berganti Bapak Ponimin mencoba untuk membuka usaha lebih besar lagi, sehingga sampai sekarang ini usaha Bapak Ponimin berkembang pesat. Sudah 12 tahun UD. Ponimin bergerak dalam memproduksi tahu. UD. Ponimin berlokasi di Jalan Jawa Kecamatan Sari Rejo No. 29 A Medan Polonia Sumatera Utara. Banyaknya permintaan akan tahu membuat produksi dalam tipa harinya terus meningkat. Baik itu dalam acara pesta maupun untuk dipasarkan di pasar. Dengan meningkatnya permintaan tersebut UD. Ponimin memproduksi tahu dengan 2 ½ ton kedelai dalam 4 hari (+ 620 kg/hari). Sistem yang digunakan untuk memproduksi tahu ini sesuai dengan permintaan pasar ada juga sistem stock dengan menjualnya di rumah sendiri yang pasarnya adalah masyarakat di lingkungan setempat.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Ruang lingkup bidang usaha pada UD. Ponimin merupakan usaha yang bergerak dalam pembuatan tahu. Tahu yang diproduksi hanya satu jenis saja yakni tahu gembur. Untuk menjaga kualitas tahu yang diproduksi UD. Ponimin menjalin kerja sama dengan UD. Alam Semesta. UD. Alam Semesta ini merupakan tempat penjual bahan baku yang dipercaya oleh UD. Ponimin. Dari awalnya usaha ini berdiri sampai sekarang ini Bapak Ponimin selalu memeli bahan baku pada UD. Alam Semesta karena kulaitas untuk tahu bagus, disamping itu juga sebagai bahan tambahan dari tahu ini adalah bahan-bahan kimia (resep) guna untuk menambah kualitas dari produk itu sendiri. Hasil produksi UD. Ponimin seluruhnya masih dipasarkan di daerah Medan dan sekitarnya. 2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha, besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan tersebut.

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan. Dalam hal pengorganisasian dari bagian-bagian yang berbeda diperlukan suatu struktur organisasi yang dapat mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti hidup, berkembang, bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Struktur organisasi yang digunakan pada UD. Ponimin adalah struktur organisasi yang berbentuk garis. Organisasi garis (simple Organizations) adalah merupakan stuktur yang sederhana sekali yang dikesankan sebagai struktur yang tidak formal. Tipe ini umum dijumpai dalam perusahaan yang berskala kecil, dimana manager umumnya juga pemilik dari perusahaan itu sendiri. Disini semua keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional akan diambil sendirian oleh sang manager pemilik. Dalam bentuk organisasi seperti ini, tidak seorang bawahan pun yang mempunyai atasan lebih dari satu orang, jadi kesimpangsiuran perintah yang diterima oleh bawahan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Berikut Struktur organisasi pada UD. Ponimin dapat dilihat pada Gambar 2.1. PIMPINAN PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Ponimin 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung jawab Berikut tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada UD. Ponimin secara garis besar akan diuraikan sebagai berikut: 1. Pimpinan Perusahaan Pimpinan di UD. Ponimin merupakan pemilik usaha yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang diberikan wewenang atau kekuasaan melakukan tindakan berupa tugas dan tanggung jawab atas pekerja atas perusahaan. Tugas : - Pemimpin dan pemegang tertinggi dalam perusahaan. - Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan serta penilaian seluruh kegiatan perusahaan. - Melakukan tinjauan langsung pada bagian pemasaran - Memberi tugas, membayar upah atau gaji.

Tanggung jawab : - Memimpin dan mengendalikan semua usaha, kegiatan pekerjaan untuk mencapai tujuan. - Memperhatikan, memelihara dan mengawasi kelancaran administrasi, pengamanan dan pelaksanaan tugas secara seimbang dan berhasil. - Mengatur pembelian dan penjualan produk. b. Pekerja Tugas : - Melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan perusahaan mulai dari bahan untuk diproses sampai berupa suatu produk. Tanggung jawab : - Menanggungjawabi semua kegiatan produki yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. 2.3.3. Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan 2.3.3.1. Jumlah Tenaga Kerja Dalam menjalankan kegiatan operasional, UD. Ponimin membuat sistem kerja dengan tenaga kerja harian. Adapun jumlah tenaga kerja dari UD. Ponimin sampai sekarang ini adalah sebanyak 10 0rang. Semua pekerja dapat melakukan pekerjaan yang ada di lantai produksi kecuali pada bagian pemotongan tahu.

2.3.3.2 Jam Kerja Untuk menjalankan pekerjaannya UD. Ponimin memiliki jam kerja dengan satu shift kerja. Tujuan dibuatnya jam kerja untuk menjaga kedisiplinan pekerja dalam melakukan proses produksi. Dan jadwal tersebut menjadi panutan seorang pekerja dalam melakukan pekerjaan. Adapun jadwal kerja pada UD. Ponimin setiap hari dimana sistem kerjanya selama satu bulan, libur kerja hanya 2 hari. Artinya setiap 2 minggu sekali pekerjanya libur. Jam kerjanya dari jam 08.00-12.00 WIB bekerja, 12.00-13.00 WIB Istirahat, dan kerja kembali jam 13.00-17.00 WIB. 2.3.4. Sistem Pengupahan Upah adalah suatu penerimaan sebagai sebuah imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk pekerjaan atas jasa yang telah dan akan dilakukan. Upah berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang akan ditetapkan menurut suatu persetujuan. Sistem pengupahan pada UD. Ponimin disesuaikan dengan lamanya pekerja bekerja di usaha tersebut. Makin lama seorang pekerja tersebut bekerja diperusahaan itu makin besar pula gaji yang diterima oleh pekerja tersebut. Pemberian upah tersebut merupakan wujud penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk menjamin dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Pemberian upah pada setiap pekerja dilakukan dengan sistem harian. Gaji diterima setiap seminggu sekali dimana pengambilan gaji itu setiap hari Sabtu selesai melakukan proses produksi. Pekerja dapat menerima langsung gajinya dari Pimpinan Perusahaan (Pemilik Usaha). Selain dari itu, pihak UD. Ponimin juga memiliki tunjangan yang diberikan kepada karyawanya guna memberikan motivasi dalam kerja yakni tunjangan hari raya (THR). 2.4. Proses Produksi Proses Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang merupakan aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri. Proses produksi merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun pengolahan bahan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 2.4.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan untuk melancarkan kegiatan proses produksi tahu pada UD. Ponimin dapat dibagi atas tiga, yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.4.1.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Jadi bahan baku ini dapat juga disebut bahan utama. Adapun bahan baku yang digunakan oleh UD. Ponimin adalah Kacang Kedelai. 2.4.1.2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk dan keberadaannya tidak mengurangi nilai produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang dipergunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Cuka (air asam) Air cuka merupakan resep dari pembuatan tahu, kualitas tahu, dan rasa tahu itu sendiri. 2. Air Air digunakan pada setiap kegiatan kerja mulai dari bahan baku sampai berbentuk seperti produk (tahu). 3. Minyak Solar Digunakan untuk bahan baku pada proses penguapan.

2.4.1.3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dan ditambahkan pada proses produksi untuk membantu menghasilkan kualitas produk, tetapi bahan tersebut tidak ikut dalam proses produksi. Bahan tambahan yang dipergunakan dalam proses produksi tidak ada. Ada standard kualitas tahu itu dikatakan bagus, yaitu sebagai berikut: - Tingkat Kepadatan - Adanya Bau Asam - Penampilan - Cita Rasa Tahu 2.4.2. Uraian Proses Produksi Uraian tahap proses produksi yang dilakukan ada UD. Ponimin adalah sebagai berikut: 1. Perendaman Kacang Kedelai Kacang kedelai yang di beli dari UD. Alam Semesta yaitu kacang kedelai yang siap untuk direndam. Kacang kedelai direndam pada ember besar, dimana perendamannya dimulai pada pukul 05.00 WIB sebelum proses produksi penggilingan dilakukan.

2. Penggilingan Kacang Kedelai Untuk mendapatkan sari kedelai, kedelai yang lunak (hasil rendaman) harus dihancurkan terlebih dahulu melalui proses penggilingan. Kedelai dapat digiling dengan menggunakan mesin penggiling dan sebagai bahan penolong dalam proses penggilingan ini adalah air. 3. Perebusan Bubur Kedelai Perebusan bubur kedelai dilakukan dengan memerlukan bantuan uap panas, panas yang dihasilkan didapatkan dari steam. Dalam perebusan ini, dilakukan proses pendidihan sebanyak dua kali. Pada saat terbentuk busa di permukaan bubur kedelai (pendidihan pertama), air bersih dingin disiramkan secukupnya secara merata diseluruh permukaan. Dengan tindakan seperti itu busa tersebut tidak akan meluap. Pada saat timbul busa lagi, pendidihan kedua akan dilakukan. Setelah ini perebusan bubur kedelai dianggap selesai. 4. Penyaringan Bubur kedelai Bubur kedelai yang di rebus tadi siap untuk disaring. Kegiatan yang dilakukan pada proses ini bubur kedelai yang ada dalam bak perebusan di ambil dengan bantuan ember kemudian bubur kedelainya dimasukkan kedalam saringan dimana saringannya berbentuk seperti saringan gantungan yang bahan utama dari saringan tersebut adalah kain. Bubur kedelai disaring langsung berikut dengan kondisi panas. Penyaringan dilakukan dengan mengayak bubur kedelai

tersebut dan hasilnya ditampung oleh bak penampungan yang nantinya akan menjadi tahu setelah dimasukkan kedalam proses pencetakan. 5. Pencampuran Bahan Tambahan Bahan tambahan (resep) yang direncanakan akan dicampur, segera dituangkan sedikit demi sedikit kedalam bubur kedelai sambil di aduk secara merata. 6. Pencetakan Tahu Adapun prose yang akan dilakukan pada proses pencetakan ini adalah sebagai berikut: a. Cetakan disiapkan b. Kain saring diletakkan di atas cetakan secara merata sehingga permukaan cetakan tertutup oleh kain saring c. Bubur tahu yang selesai dicampur dengan bahan tambahan tadi dalam keadaan panas dituangkan hingga cetakan yang dibuat tadi penuh. d. Setelah penuh, sisa kain saring ditutupkan kembali kepermukaan bubur tahu dalam cetakan e. Ditutup cetakan itu dengan menggunakan papan yang ukurannya telah disesuaikan dengan cetakan, kemudian di atasnya ditimpa dengan menggunakan batu tujuannya agar sebagian dari cairan tahu terperas keluar dan tahu yang dihasilkan cukup keras. f. Dibiarkan bubur tahu berada dalam cetakan selama 10-15 menit atau sampai cukup keras dan tidak hancur jika diangkat.

g. Selanjutnya batu yang dijadikan sebagai alat bantu untuk menekan permukaan bubur kedelai tadi di angkat, kemudian kain saring dibuka. Tahu segera dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang biasanya di buat. Hasil potongan tahu tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam gerigen yang berisi air dingin selanjutnya tahu siap dipasarkan ke pasar. Untul lebih jelasnya berikut Flow process chart yang digambarkan pada Gambar 2.2. proses pembuatan tahu UD. Ponimin sebagai berikut

Resep (Asam Cuka) Air Air Air Kedelai S-5 Di gudang S-4 Dari PDAM S-3 Dari PDAM S-2 Dari PDAM S-1 Di gudang T-8 Dibawa ke temapat penyaringan dengan jerigen T-6 Disalurkan ke tempat perebusan dengan selang T-4 Disalurkan ke mesin giling dengan selang T-2 Disalurkan ke tempat perendaman dengan selang T-1 Dibawa ke tempat perendaman secara manual O-1 Di rendam di tempat perendaman dengan air T-3 Dibawa ke mesin penggilingan kedelai dengan ember plastik O-2 Digiling di mesin penggilingan kedelai dengan dibantu air T-5 Dibawa ke tempat perebusan dengan ember plastik O-3 Direbus didalam kuali perebusan dengan dibantu air T-7 Dibawa ke tempat penyaringan dengan ember kayu O-4 Disaring dengan saringan gantung O-5 Dicampur dengan air cuka (CH3COOH) T-9 Dibawa ke tempat pencetakan dengan gayung kayu O-6 Dituangkan sari kedelai kedalam cetakan tahu O-7 Ditunggu sampai sari kedelai mengeras O-8 Tahu dipotong sesuai dengan ukuran 4 x 4 cm T-10 Tahu yang sudah dipotong dibawa ke ember secara manual S-6 Disimpan didalam ember untuk dipasarkan KEGIATAN JUMLAH Operasi Inspeksi 10 0 Transportasi 10 Menunggu Penyimpanan 0 6 Total 26 Gambar 2.2. Flow Process Chart Proses Pembuatan Tahu

2.4.3. Pengolahan Limbah Tahu Setiap penyelenggaraan kegiatan industri hampir selalu ada limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Hal ini akan dialami, misalnya oleh perusahaan-perusahaan tepung tapioka, tempe, tahu, dan lain-lain. Oleh karena itu, para produsen yang bersangkutan harus menyadari dampak negative yang ditimbulkan akibat dari kegiatan usahanya. Bau busuk akan menyebar ke seluruh penjuru hingga mencapai radisu 1 km dan air limbah yang meresap ke dalam tanah akan mencemari sumur-sumur disekitarnya. Jenis limbah yang dihasilkan oleh UD. Ponimin berupa limbah padat basah. Limbah basah yang didapat dari hasil penyaringan bubur kedelai atau disebut dengan ampas. Ampas tersebut dapat dijadikan sebagai bahan makanan pakan ternak. Ampas ini dijual kepada konsumen yang langsung datang ke UD. Ponimin tersebut. 2.4.4. Mesin dan Peralatan Mesin dan peralatan merupakan alat-alat yang digunakan untuk membantu lancarnya kegiatan produksi. Mesin dan peralatan digunakan dari awal proses produksi sampai nanti dapat terbentuk suatu produk yang dapat dipasarkan ke pasar.

2.4.4.1. Mesin Produksi Adapun mesin yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin terlampir: 2.4.4.2. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin terlampir: