III. METODE PENELITIAN. Tampak pada bulan Januari September Resort Pugung Tampak memiliki luas

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 1. Januari 2014 (77 86)

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014.

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data tentang luas tutupan lahan pada setiap periode waktu penelitian disajikan pada

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. BAHAN DAN METODE

PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (LAND COVER CHANGES IN WAY KAMBAS NATIONAL PARK)

III. BAHAN DAN METODE

Gambar 1. Lokasi Penelitian

III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan salah satu dari dua. taman nasional yang terdapat di Provinsi Lampung selain Taman Nasional

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

Manfaat METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Data 3.3 Tahapan Pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2014 di

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

III. METODOLOGIPENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini telah dilakukan tepatnya pada Agustus 2008, namun penyusunan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan penutupan lahan merupakan keadaan suatu lahan yang mengalami

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Laporan Praktikum III KLASIFIKASI CITRA SATELIT MENGGUNAKAN ERDAS IMAGINE

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 3 No. 2, Mei 2015 (43 52) PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (TAHURA WAR)

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan 4.2 Analisis Terhadap Peta Rupabumi yang digunakan

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

TM / 16 Mei 2006 U.S. Geological Survey* Landsat 5 4 Mei 2000 Global Land Cover Facility** 124/64 ETM+ / Landsat-7. 2 Maret 2005

3/30/2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sumatera merupakan pulau yang memiliki luas hutan terbesar ketiga setelah pulau

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Gambar 7. Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan

ANALISIS PENUTUPAN LAHAN KAWASAN HUTAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG ACEH PRA DAN PASCA TSUNAMI

III. BAHAN DAN METODE. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

BAB IV PENGOLAHAN DATA

III. METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

III. METODE PENELITIAN

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis KPHL Batutegi terletak pada BT dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMBAR HANDY RUSYDI

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN

3 METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

Gambar 1. Peta Kota Dumai

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

12/29/2010. PEMODELAN SPASIAL KESESUAIAN HABITAT TAPIR (Tapirus indicus Desmarest 1819) DI RESORT BATANG SULITI- TAMAN NASIONAL KERINCI-SEBLAT

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PENGOLAHAN DATA ALOS PRISM

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

METODE PENELITIAN. Data Citra, Data Pendukung dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Orientasi adalah usaha peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) yang tepat dan benar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Staf Pengajar Jurusan Teknik Geodesi FT-UNPAK.

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

ANALISISPERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI WAMPU, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA

PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BERBAK PROVINSI JAMBI

Transkripsi:

23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Resort Pugung Tampak pada bulan Januari September 2012. Resort Pugung Tampak memiliki luas 17.220,63 ha terletak di sebelah Barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu. Resort Pugung Tampak memiliki berbagai potensi flora dan fauna seperti jenis jenis meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), cempaka (Michelia campaka), medang (Dehaasia sp), tenam (Shorea sp.). Secara umum telah teridentifikasi 90 jenis mamalia termasuk 7 jenis primata dan 322 jenis burung termasuk 9 jenis burung rangkong, 52 jenis herpetofauna (reptil dan amphibi) serta 51 jenis ikan hidup di kawasan TNBBS. Tercatat 6 jenis binatang mamalia terancam menurut Red Data Book IUCN masingmasing gajah asia (Elephas maximus sumatranus), badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis), beruang madu (Helarctos malayanus), dan ajag (Cuon alpinus) (TNBBS, 2010). Balai Besar TNBBS menyebutkan bahwa deforestrasi TNBBS terus mengalami peningkatan, tercatat sampai dengan tahun 2008 luas deforestasi TNBBS seluas

24 57.089 ha dan pada tahun 2009 bertambah seluas 61.786 ha (TNBBS, 2010). Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian yaitu GPS (Global Positioning Sistem), kamera, alat tulis dan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan paket Sistem Informasi Geografis termasuk software Arcview 3.3 dan Erdas Imagine 9.1. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data data spasial penutupan lahan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan antara lain: a. Citra Landsat TM 5 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tahun 1973, 1997, 2002 dan 2011.

25 b. Peta dasar meliputi peta batas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan peta administrasi. c. Data data kependudukan sekitar wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). C. Batasan Penelitian Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Wilayah penelitian merupakan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Resort Pugung Tampak. 2. Hasil penelitian ini dibatasi sampai tahap pengidentifikasian dan analisis perubahan penutupan lahan yang terjadi. D. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang bersifat keruangan, terdiri dari data citra satelit Landsat TNBBS tahun 1973, 1997, 2002 dan 2011. Peta dasar meliputi peta batas TNBBS, peta administrasi dan data data kependudukan sekitar wilayah TNBBS. Data Ground Control Point (GCP) merupakan data yang menyatakan posisi keberadaan sesuatu di permukaan bumi dalam bentuk titik koordinat. Data atribut merupakan data yang berbentuk tulisan maupun angka angka. Data tersebut diantaranya data kependudukan, data perubahan lahan yang pernah terjadi dan data penunjang.

26 E. Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan langsung di lapangan adalah pengamatan secara langsung oleh peneliti untuk mengetahui keadaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan peneliti melakukan pengambilan titik secara langsung dilapangan. 2. Wawancara dengan responden. Data dikumpulkan melalui tanya jawab yang dilakukan langsung terhadap Kepala Desa Rataagung untuk memperoleh data mengenai sejarah perubahan penggunaan lahan. 3. Studi Pustaka. Merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip teori teori yang berasal dari buku dan tulisan-tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 4. Mendownload citra landsat dari laman www.glovis.usgs.com. 5. Pengamatan dengan menggunakan software arc view 3.3 dan Erdas 9.1. F. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan meliputi analisis penutupan lahan. Adapun analisis yang dilakukan meliputi: (1) pemulihan citra, (2) penajaman citra (image enhancement), (3) pemotongan citra (Subset image), (4) klasifikasi citra (Image

27 classifcation), (5) accuracy assesement, (6) overlay hasil klasifikasi, (7) tabulasi data, (8) analisis deskriptif dan kuantitatif (Darmawan, 2002). 1. Pemulihan citra. Sebelum melakukan analisis citra langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan koreksi terhadap citra tersebut. Koreksi citra perlu dilakukan terhadap data mentah satelit dengan maksud untuk menghilangkan kesalahan kesalahan geometrik. Koreksi geometrik ditujukan untuk memperbaiki distorsi geometrik. sistem koordinat yang akan digunakan. Penyeragaman data data ke dalam sistem koordinat dan proyeksi yang sama perlu dilakukan untuk mempermudah proses pengintegrasian data data selama penelitian. Dalam penelitian ini proyeksi yang digunakan adalah Universal Tranverse Mercator (UTM) dan sistem koordinat geografik yang menggunakan garis latitude (garis timur barat) dan garis longitude (garis utara selatan). 2. Penajaman citra (image enhancement). Kegiatan ini dilakukan sebelum data citra digunakan dalam analisis visual, dimana teknik penajaman dapat diterapkan untuk menguatkan tampak kontras diantara penampakan dalam adegan. Pada berbagai terapan langkah ini banyak meningkatkan jumlah informasi yang dapat diinterpretasi secara visual dari citra. 3. Pemotongan citra (Subset image). Pemotongan citra dilakukan dengan memotong wilayah yang menjadi objek penelitian. Batas wilayah yang akan dipotong dibuat dengan area of interest (aoi) yaitu pada wilayah yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

28 4. Klasifikasi citra (Image classifcation). Klasifikasi dilakukan dua tahap, yaitu klasifikasi tak terbimbing (unsupervised classification) dan klasifikasi terbimbing (supervised classification). Klasifikasi tak terbimbing dilakukan sebelum kegiatan cek lapangan (ground check). Pada metode ini, proses klasifikasi mengelompokkan piksel piksel citra berdasarkan aspek statistik semata tanpa kelas kelas yang didefinisikan sendiri (training area). Peta hasil klasifikasi ini selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalan kegiatan cek lapangan. Klasifikasi terbimbing menggunakan training area berdasarkan titik-titik koordinat yang diambil di lapangan dengan menggunakan GPS. Training area merupakan identifikasi area area tertentu di atas citra yang berisi tipe tipe penutupan lahan yang diinginkan. Kemudian karakteristik spektral milik area area ini digunakan untuk membimbing program aplikasi dalam menandai setiap piksel ke dalam salah satu kelas yang tersedia. Oleh karena itu, beberapa parameter statistik multivariat seperti halnya rata rata, standar deviasi dan matrik korelasi akan dihitung untuk setiap training areanya, sementara setiap pikselnya akan dievaluasi dan kemudian ditandai sebagai anggota suatu kelas yang paling memungkinkan (maximum likelihood). Kelas tutupan lahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 kelas yaitu: a) Hutan lahan kering primer yaitu seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan yang belum menampakan bekas penebangan.

29 b) Hutan lahan kering sekunder yaitu seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan yang telah menampakan bekas penebangan kenampakan aluran dan bercak bekas tebang. c) Pertanian lahan kering yaitu kenampakan semua aktivitas pertanian di lahan kering seperti tegalan, kebun campuran dan ladang. d) Lahan terbuka yaitu seluruh kenampakan lahan bekas tebangan, pembukaan lahan dan kebakaran hutan. e) No data dalam penelitian meliputi kenampakan awan, air dan bayangan awan. Pengukuran accuracy assessment dilakukan menggunakan software Erdas imagine 9.1 dengan membandingkan interpretasi komputer dan pengecekan lapangan (ground truth). Pengecekan lapangan (ground truth) dilakukan untuk mendapatkan kebenaran adanya perubahan penutupan lahan di lapangan, melihat gejala gejala yang memungkinkan meluasnya perubahan tutupan lahan dan pengambilan titik koordinat area contoh. G. Analisis Perubahan Penutupan Lahan Citra hasil klasifikasi ditampilkan berdasarkan waktu perekaman citra untuk menghasilkan tampilan areal perubahan penutupan lahan selama periode tahun 1973, 1997, 2002 dan 2011. Analisis perubahan penutupan lahan dilakukan dengan membandingkan peta penutupan lahan tahun 1973, 1997, 2002 dan 2011 dengan cara menumpangsusunkan (overlay). Output hasil overlay tutupan lahan disajikan dalam bentuk layout peta perubahan tutupan lahan dan tabulasi.