Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Selesai. Merangkai alat

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

NET PRESENT VALUE (NPV)

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

Interest Rate & Rate of Return

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

Efek Inflasi Inflasion Effect

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI

BAB 1. MATEMATIKA KEUANGAN

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VII. RENCANA KEUANGAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok,

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI TANGERANG SELATAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS

PERFORMA DAN BIAYA OPERASIONAL MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA SAWIT RANCANGAN UPT MEKANISASI PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

Transkripsi:

40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai alat Pengelasan Menggerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a

41 b a Pengujian alat Layak? Pengukuran parameter Analisis data Selesai

42 Lampiran 2. Perhitungan kapasitas efektif alat Ulangan Beratbahan (Kg) Waktu Pengirisan (detik) KapasitasEfektifAlat (Kg/Jam) I 1 389 9,25 II 1 379 9,40 III 1 361 9,97 Rataan 1 376,3 9,54 Kapasitas Alat = Berat bahan yang akan diiris (kg) Waktu (jam) Ulangan I 1 kg KA = = 0,00257 kg/detik = 9,25 kg/jam 389 detik Ulangan II 1 kg KA = = 0,00263 kg/detik = 9,4 kg/jam 379 detik Ulangan III 1 kg KA = = 0,00277 kg/detik = 9,97 kg/jam 361 detik Rataan = U 1+ U 2 + U 3 3 9,25 + 9,4 + 9,97 = = 9,54 kg/jam 3

43 Lampiran 3. Perhitungan analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 1.755.000 2. Umurekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilaiakhiralat (S) = Rp. 175.500 4. Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi/hari = 66,78 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 35.000/hari 7. Biayaperbaikan = Rp. 12,67/ jam 8. Bunga modal dan asuransi = Rp. 82.240/tahun 9. Jam kerja alat per tahun = 2100 jam/tahun ( asumsi 300 hari 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) efektif berdasarkan tahun 2015) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir TahunKe (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) D t (Rp) 0 - - - - 1 1.579.500 1 1 1.579.500 2 1.579.500 0,4854 1,06 812.690,658 3 1.579.500 0,3141 1,1236 557.441,49 4 1.579.500 0,2286 1,191 430.038,77 5 1.579.500 0,1774 1,2625 353.756,66 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal pada bulan Januari 6% dan Asuransi 2% I = i(p)(n+1) 2n

44 = (8%)(1.755.000)(5+1) 2(5) = Rp. 82.240/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp/tahun) Biaya tetap (Rp/tahun) 1 1.579.500 82.240 1.661.740 2 812.690,658 82.240 894.930,658 3 557.441,49 82.240 639.681,49 4 430.038,77 82.240 512.278,77 5 353.756,66 82.240 435.996,66 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 2. Biaya operator = 1,2%(P - S) 1495 1,2%(Rp. 1.579.500) 1495 jam = Rp. 12,67/jam Diperkirakan upah operator untuk mengiris kentang per jamnya adalah sebesar Rp5.000, sehingga diperoleh biaya operator: = 7 jam x Rp. 5000 = Rp. 35.000/hari Total biaya tidak tetap = 12,67 + Rp. 5000 (Rp/jam) c. Biaya pengirisan kentang Biaya pokok = [ BT x = Rp. 5012, 67/jam + BTT] C

45 Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun X BTT Tahun BT (Rp/tahun) C (jam/kg) BP (Rp/kg) (jam/tahun) (Rp/jam) 1 1.579.500 2.100 5012,67 0,104 599,54 2 812.690,658 2.100 5012,67 0,104 561,56 3 557.441,49 2.100 5012,67 0,104 548,92 4 430.038,77 2.100 5012,67 0,104 542,61 5 353.756,66 2.100 5012,67 0,104 538,83

46 Lampiran 4. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. N = F (R V) Tahun Biaya tetap (Rp/tahun) Biaya tetap (Rp/jam) Biaya tetap (Rp/kg) 1 1.661.740 791,3047619 82,945 2 894.930,658 426,1574562 44,670 3 639.681,49 304,6102333 31,929 4 512.278,77 243,9422714 25,570 5 435.996,66 207, 6174571 21,762 Biaya tidak tetap (V) = Rp. 5012,67 (1 jam = 9,54 kg) = Rp. 525,437/kg Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 10000/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan) Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris kentang sebanyak: Tahun Biaya tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun) 1 1.661.740 175,38 2 894.930,658 94,45 3 639.681,49 67,51 4 512.278,77 54,06 5 435.996,66 46,01

47 Lampiran 5. Net present value Investasi = Rp. 1.755.000 Nilai akhir = Rp. 175.500 Suku bunga bank = Rp 6% Suku bunga coba-coba = Rp 8% Umur alat Pendapatan = 5 tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 200.340.000,- Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 82,945 9,54 2100 1.661,72 2 44,670 9,54 2100 894,91 3 31,929 9,54 2100 639,66 4 25,570 9,54 2100 512,27 5 21,762 9,54 2100 435,98 Cash in Flow 6% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 200.340.000 x 4,2124 = Rp. 843.912,216 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,5) Jumlah CIF = Rp. 844.643.367,2 = Rp175.500 x 0,7473 = Rp. 131.151,15

48 Cash out Flow 6% 1. Investasi = Rp. 1.755.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp) 1 1.661,72 0,9434 1.567,66 2 894,91 0,89 715,928 3 639,66 0,8396 537,05 4 512,27 0,7921 406,742 5 435,98 0,7473 325,80 Total 3.553,187 Jumlah COF = Rp. 1.755.000 + Rp. 3.553,187 = Rp. 1.758.553,187 NPV 6% = CIF COF = Rp. 844.643.367,2 Rp. 1.758.553,187 = Rp. 842.284.814 Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 842.284.814 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

Lampiran 6. Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : IRR = p% + dan IRR = q% + X X+Y X X- Y x (q% - p%) (positif dan negatif) x (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( >dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba ( >dari p) (q) = 8% Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,5) = Rp200.3420.000 x 3,9927 = Rp. 799.897,518 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,5) = Rp. 175.500 x 0,6806 = Rp. 119.445,3 49

50 Jumlah CIF = Rp. 719.897.518 + Rp. 119.445,3= Rp. 800.016.963,3 Cash out Flow 8% 1. Investasi = Rp. 1.775.500 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) 1 1.661,72 0,9259 1.538,58 2 894,91 0,8573 767,20 3 639,66 0,7938 507,76 4 512,27 0,7350 376,51 5 435,98 0,6806 24,487 Total 3.214,47 Jumlah COF = Rp. 1.755.000+ Rp. 3.214,75 = Rp. 1.758.214,758 NPV 8% = CIF COF = Rp. 800.016.963,8 Rp. 1.758.214,758 = Rp. 798.258.748,5 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = q% + = 8% + X X - Y x (q% - p%) 842.284.814 842.284.814 798.258.748,5 = 8% + (19,13 x 2%) = 46,26% x (8% - 6%)

51 Lampiran 7. Spesifikasi alat 1. Dimensi Panjang Lebar Tinggi = 26.5 cm = 12 cm = 13.5 cm 2. Bahan Piringan pengiris Pisau pengiris Rangka = Stainless steel = Stainless steel = Stainless steel

Lampiran 8. Gambar Teknik Alat 52

53

54

55

56

57 Lampiran 9.Gambar Alat Tampak depan Tampak samping Tampak atas

58 Lampiran 10. Komponen alat 1. Rangka alat 2. Tuas pemutar 3. Pisau pengiris

59 4. Poros 5. Penahan kentang

60 Lampiran 11. Proses Pengirisan 6. Kentang ditimbang 7. Dicuci kentang yang sudah dikupas 8. Ditimbang kentang setelah dikupas

61 9. Ditusuk kentang dengan bambu 10. Kentang dimasukkan ke alat 11. Kentang di iris

62 Lampiran 12. Hasil Irisan 12. Hasil irisan percobaan 1 13. Hasil irisan percobaan 2 14. Hasil irisan percobaan 3

63 Lampiran 13. Bahan tertinggal dialat 15. Bahan tertinggal percobaan 1 16. Bahan tertinggal percobaan 2 17. Bahan tertinggal percobaan 3

64 Lampiran 14. Tabel Suku Bunga Nilai Faktor Bunga pada tingkat suku bunga (i) 7%. Single Payments Uniform Payment Series Compound Amount Present Worth Sinking Fund Capital Recovery Compound Amount Present Worth n F/P P/F A/F A/P F/A P/A 1 1.0700 0.9346 1.000 1.0700 1.0000 0.9346 2 1.1449 0.8734 0.8431 0.5531 2.0700 1.8080 3 1.2250 0.8163 0.3111 0.3811 3.2149 2.6243 4 1.3108 0.7629 0.2252 0.2952 4.4399 3.3872 5 1.4062 0.7130 0.1739 0.2439 5.7507 4.1002 6 1.5007 0.6663 0.1398 0.2098 7.1533 4.7665 7 1.6058 0.6227 0.1156 0.1856 8.6540 5.3893 Nilai Faktor Bunga pada tingkat suku bunga (i) 10%. Single Payments Uniform Payment Series Compound Amount Present Worth Compound Amount Present Worth Compound Amount Present Worth n F/P P/F F/P P/F F/P P/F 1 1.1000 0.9091 1.0000 1.1000 1.0000 0.9091 2 1.2100 0.8264 0.4762 0.5762 2.1000 1.7355 3 1.3310 0.7513 0.3021 0.4021 3.3100 2.4869 4 1.4641 0.6830 0.2155 0.3155 4.6410 3.1699 5 1.6105 0.6209 0.1638 0.2638 6.1051 3.7908 6 1.7716 0.5645 0.1296 0.2296 7.7156 4.3553 7 1.9487 0.5132 0.1054 0.2054 9.4872 4.8684