V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPS dengan pembelajaran Kontekstual dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP. 1. Proses Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada mata

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. umum dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. paragraf pada bab IV, maka pada bagian ini dapat dikemukakan kesimpulan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan dapat disimpulkan: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus pertama dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

BAB IV % Tuntas % 3 Tidak tuntas % %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Sedangkan. materi perjuangan pahlawan masa penjajahan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

Transkripsi:

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPS dengan pembelajaran Kontekstual dan temuan pembelajaran siswa kelas 5 SDN 01 Rejosari Kotabumi diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan Pembelajaran Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mengalami peningkatan. Di buktikan dengan perolehan nilai RPP pada siklus I mendapat nilai 4,33 dengan menjadi 4.67 di siklus ke dua dan 4,83 di siklus ketiga, dengan kategori baik. Skor meningkat sebanyak 0,34 poin dari siklus 1 ke siklus 2 dan meningkat sebanyak 0,16 poin dari siklus 2 ke siklus 3, yaitu terjadi perbaikan pada komponen strategi pembelajaran 2. Pelaksanaan Pembelajaran a) Hasil aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I adalah 66%, aktivitas siswa di kelas VA mencapai 57% dan di kelas VB 55% dengan rincian:

157 Guru dan siswa telah melakukan 2 pilar dari pendekatan kontekstual yaitu pemodelan dengan memberikan contoh nyata dari perjuangan melawan penjajahan Belanda, melalui gambar dan film yang menceritakan perjuangan pahlawan nasional, dan masyarakat belajar yang memungkinkan siswa untuk bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompokkelompok kecil di kelas. Sedangkan 5 pilar lainnya direkomendasikan untuk diperbaiki. b) Pada siklus kedua, aktivitas guru meningkat menjadi 89.5%, aktivitas siswa di kelas VA menjadi 80% dan di kelas VB menjadi 63%, dengan rincian: guru dan siswa sudah melaksanakan 5 pilar pendekatan kontekstual yaitu: pemodelan dengan memberikan contoh nyata dari tema melalui gambar, slide show dan wawancara yang menunjukkan peran Dr.Wahidin dan Kartini sebagai ikon dalam pergerakan nasional dan emansipasi wanita di Indonesia. Masyarakat belajar dengan aktivitas yang memungkinkan siswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas tokoh dan organisasi pergerakan nasional serta wawancara Kartini masa kini, dan berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di kelas. Inkuiri: dengan ditugaskannya siswa dalam mencari tokoh dan organisasi pergerakan nasional, serta mewawancarai Kartini masa kini. Konstruktivis: siswa mampu untuk mengkonstruksi pengetahuannya tentang tema Pergerakan nasional dan Emansipasi Wanita di Indonesia. Bertanya: siswa menjadi aktif bertanya dengan penugasan wawancara.

158 Sedangkan 2 pilar yakni penilaian sebenarnya dan refleksi direkomendasikan untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. c) Pada siklus ketiga, aktivitas guru mencapai 100%, begitu pula dengan aktivitas siswa di kelas VA dan VB mencapai 100% dengan rincian: guru dan siswa mampu melaksanakan ketujuh pilar pendekatan kontekstual yaitu: pemodelan: dengan contoh nyata dari tema yang dibahas pada siklus ini yaitu, melalui gambar dan slide yang ditampilkan pada pertemuan pertama. Masyarakat belajar: Guru sudah melakukan aktivitas yang memungkinkan siswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugasnyaa. Inkuiri: dengan ditugaskannya siswa dalam mencari info tentang kronologis perjuangan melawan penjajahan Jepang. Konstruktivis: Dengan dimintanya siswa untuk membuat sekenario sosio drama, secara tidak langsung siswa telah belajar mengkonstruksi pengetahuannya tentang tema yang telah di bahas. Bertanya: guru telah berusaha untuk membuat siswa aktif bertanya dengan adanya sesi mengkritisi kelompok yang maju dan melakukan presentasi di depan kelas. Penilaian sebenarnya: dengan meminta siswa melakukan sosio drama, setiap anak terbagi dalam kelompok dan punya kesempatan yang sama untuk dinilai oleh guru. Refleksi: pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di siklus ini lebih santai dan ringan, karena siswa diminta untuk berperan dalam sebuah drama. Kegiatan praktek langsung ini menyenangkan dan mudah untuk di ingat, karena mereka mengalaminya sendiri.

159 3. Pelaksanaan Evaluasi Terjadi peningkatan pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan Pembelajaran Kontekstual yang dilakukan mata pelajaran IPS di kelas 5 dari Siklus I sampai dengan Siklus III. Pada siklus pertama skor validitas 0,35 dan nilai reliable 0,61 dan 14 soal memiliki tingkat kesukaran sedang dan 5 soal memiliki daya beda yang baik. Siklus kedua skor validitas 0,43 mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan hasil tes dinyatakan reliable dengan skor 0,77 dan 5 soal dinyatakan sedang dan 2 soal memiliki daya beda yang baik. Pada siklus ketiga skor validitas 0,73 mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan hasil tes dinyatakan reliable dengan skor 0,87 dan 13 soal dinyatakan sedang dan 14 soal memiliki daya beda yang baik. 4. Peningkatan Prestasi Belajar Terjadi peningkatan prestasi belajar IPS kelas 5 SDN 01 Rejosari Kotabumi dari Siklus I sampai dengan Siklus 3. Di siklus pertama yang memperoleh nilai hingga KKM di kelas V A berjumlah 18 siswa (70%) dari 26 siswa dan dikelas V B berjumlah 17 siswa atau sebesar (63%) dari 27 siswa. Sedangkan di siklus kedua terjadi peningkatan dimana jumlah siswa yang mencapai nilai KKM di kelas V A sebanyak 23 siswa dari 26 siswa (89%) dan dikelas V B 26 siswa (97%) dari 27 siswa yang ada. Pada siklus ketiga terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM di kelas VA sebanyak 26 siswa (100%) dan di kelas VB sebanyak 27 siswa (100%).

160 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis berharap dalam pembelajaran IPS dapat menggunakan pembelajaran kontekstual karena dapat dijadikan model pembelajaran kreatif dan inovatif bagi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar, terutama mata pelajaran IPS di kelas 5 Sekolah Dasar. Secara spesifik, penulis berharap: 1. Kepada Kepala Sekolah sebaiknya lebih memperhatikan lagi kemampuan tenaga pendidik yang ada dalam menguasai model dan metode pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran tidak terpaut pada metode ceramah saja. Dengan memberikan pembinaan sekaligus pelatihan terhadap guru diharapkan dapat melatih mereka untuk lebih kreatif lagi dalam melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas. 2. Kepada Tenaga Pendidik, sebaiknya lebih memperhatikan lagi kemampuan dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya pada pelajaran IPS, karena dalam jangka panjang kedepan kemampuan peserta didik dalam bidang ini akan sangat berguna di masyarakat lingkungan mereka kelak. 3. Bagi siswa yang belum tuntas, sebaiknya diberikan kegaiatan remedial sehingga materi yang diberikan dapat dikuasai dengan baik.