BAB IV ANALISIS FI IL MABNI MAJHUL DALAM SURAH AL FUSHSHILAT A. Analisis Fi il Mabni Majhul dalam Surah Al Fushshilat Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ل ت,ف ص disebut fi il akhir berharakat kasrah(fi il madhi), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ف ع ل mengikuti wazan ف ص لadalah asalnya ف ص ل ت Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il akhir berharakat kasrah(fi il madhi), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ا ف ع ل mengikuti wazan ا ر س لadalah asalnya ا ر س ل ت م 85
86 Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ص ر و ن,ي ن disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhari), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ي ف ع ل mengikuti wazan ي ن ص رadalah asalnya ي ن ص ر و ن Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ش ر, ي disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhari), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ي ف ع ل mengikuti wazan ي ش ر asalnya adalah ي ش ر
87 Yang kedua yaitu lafadz ي وز ع و ن, disebut fi il mabni majhul karena huruf awalnya ي وز ع و ن berharakat dhummah dan huruf sebelum akhir berharakan fathah. Lafadz asalnya adalah mengikuti wazan. Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ج ع و ن,ت ر disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhari), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ي ف ع ل mengikuti wazan ي ش ر asalnya adalah ي ش ر Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz, disebut fi il
88 akhir berharakat fathah (fi il mudhori), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz asalnya adalah mengikuti wazan. Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ق ى,ي ل disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhori), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ا ف ع ل mengikuti wazan ا ر س لadalah asalnya ي ل ق ى
89 Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ال,ي ق disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhori), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ا ف ع ل mengikuti wazan ا ر س لadalah asalnya ا ر س ل ت م Yang kedua yaitu lafadz ق ي ل, disebut fi il mabni majhul karena huruf awalnya ق ي ل berharakat dhummah dan huruf sebelum akhir berharakan fathah. Lafadz asalnya adalah mengikuti wazan. Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ل ت,ف ص disebut fi il
90 akhir berharakat kasrah(fi il madhi), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ا ف ع ل mengikuti wazan ا ر س لadalah asalnya ا ر س ل ت م Yang kedua yaitu lafadz ي ن اد و ن, disebut fi il mabni majhul karena huruf awalnya ي وز ع و ن berharakat dhummah dan huruf sebelum akhir berharakan fathah. Lafadz asalnya adalah mengikuti wazan. Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz, disebut ف ا خ ت ل ف fi il akhir berharakat kasrah(fi il madhi), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. wazan mengikuti خ ل ف asalnya adalah ف ا خ ت ل ف
91 Yang kedua yaitu lafadz ل ق ض ى, disebut fi il mabni majhul karena huruf awalnya ل ق ض ى berharakat dhummah dan huruf sebelum akhir berharakan fathah. Lafadz asalnya adalah ق ض ى mengikuti wazan. Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz,ي ر د disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhori), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ف ع ل mengikuti wazan ر د asalnya adalah ي ر د
92 Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ر ج ع ت, disebut fi il akhir berharakat fathah (fi il mudhori), adapun faidahnya adalah lil ilmi. Lafadz. ف ع ل mengikuti wazan ر ج ع asalnya adalah ر ج ع ت
93 B. Analisis Faidah-faidah Fi il Mabni Majhul dalam Surah Al Fushshilat on Kalimat Arti Ayat Faidah Sebab 1 Kitab yang dijelaskan ayatayatnya 3 Karena sudah diketahui failnya, merujuk pada ayat sebelumnya. 2 diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha 6 Fa ilnya diketahui Allah sudah yaitu Esa, 3 Maka Sesungguhnya Kami kafir kepada wahyu yang kamu 11 Karena sudah diketahui bahwa yang mengutus adalah Allah diutus membawanya 1 dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi 16 Karena diketahui fa ilnya Allah sudah yaitu pertolongan 5 dan (ingatlah) hari (ketika) musuhmusuh Allah di 19 Lil ijaz Kata merupakan musnad dan musnad ilaih-
94 giring ke dalam neraka nya Allah adalah 6 lalu mereka 19 Karena sudah dikumpulkan semuanya. dikeatui fa ilnya 7 dan Dia-lah yang menciptakan kamu 21 Lil ijaz Lafadz yang disandarkan pada kali pertama dan hanya kepada- Nya lah kamu dikembalikan 8 sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada 35 Lil ijaz Kata isim yang berfungsi sebagai maushuf 1 orang-orang yang sabar 9 dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang 35 Lil ijaz Seperti i rab lafadz sebelumnya 2 mempunyai Keuntungan yang besar. 11 Maka Apakah orang-orang yang dilemparkan ke 40 Karena diketahui fa ilnya Allah sudah yaitu 1 Mamat Zaenuddin, Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah..., hlm.139 2 Muhammad Sulaiman Yaquut, I rab Al Qur an Al Karim, Iskandaria : daru Al ma rifat Al Jami ah,hlm.4177
95 dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat? 11 tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu 43 Li tahqirah Karena untuk merendahkan fa il, yaitu orang-orang kafir 11 selain apa yang Sesungguhnya 43 Lil majhul Karena fa ilnya dhomir mustatir 3 telah dikatakan kepada Rasul-rasul sebelum kamu. 13 "Mengapa tidak 44 Karena sudah dijelaskan ayatayatnya?" diketahui fa ilnya 11 mereka itu adalah (seperti) yang 44 Lil ijaz Na ibul fa il berupa jumlah 4 dipanggil dari tempat yang jauh 15 dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu 45 Li majhul Karena diketahui fa ilnya tidak 3 Muhammad Sulaiman Yaquut,I rab Al Qur an...,hlm.4184 4 Mamat Zaenuddin, Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah..., hlm.141
96 diperselisihkan tentang Taurat itu. 16 kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir 45 Karena sudah diketahui fa ilnya yaitu Allah, merujuk pada lafadz itu sudah dibinasakan. 17 kepada-nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari Kiamat 47 Lil ijaz Karena na ibul fail berfungsi sebagai mudhaf 5 18 dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku Maka Sesungguhnya aku 50 Karena menjadi fi il syarat 6 akan memperoleh kebaikan pada sisinya. C. Analisis Metode Pengajaran Fi il Mabni Majhul dalam Pembelajaran Bahasa Arab Sebagaimana telah dipaparkan dalam bab sebelumnya bahwa terdapat beberapa metode pengajaran yang dapat digunakan untuk pengajaran 5 Mamat Zaenuddin, Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah..., hlm.138 6 Muhammad Sulaiman Yaquut,I rob Al Qur an...,hlm.4190
97 bahasa asing. Di antara metode-metode tersebut yang sesuai untuk pengajaran fi il mabni majhul adalah metode tata bahasa (grammar metode) dan metode tata-bahasa terjemah (grammar translation method). a. Metode Tata Bahasa (Grammar method) Metode grammar ialah cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau kaidah-kaidah tata bahasa (nahwusharaf). Jadi di sini anak didik diajarkan terlebih dahulu grammar/tata bahasa, adapun pelajaran percakapan tidak dipentingkan. Kebaikan dari metode grammar ialah sebagai berikut: - Siswa terbiasa menghafal kaidah-kaidah tata bahasa asing yang sangat diperlukan untuk mampu bercakap-cakap dalam bahasa asing yang benar, dan mampu menulis dengan betul. - Melatih mental disiplin dan ulet dalam mempelajari bahasa. - Bagi guru tidak terlalu sulit menerangkan metode ini, karena kemampuan percakapan tidak diutamakan, dengan kata lain guru asalkan ia menguasai gramatika/tata bahasa yang baik maka pengajaran dapat dilaksanakan. Adapun kekurangan metode ini adalah sebagai berikut: - Secara didaktis dan psikologis, metode ini bertentangan dengan kenyataan. Bahwa pengetahuan bahasa seseorang tidaklah didahului dengan pengajaran gramatika/tata bahasa terlebih dahulu, tetapi melalui peniruan ucapan/percakapan. - Penguasaaan gramatika/tata bahasa tidak dengan sendirinya menguasai percakapan. Oleh sebab itu anak didik menjadi pasif, bertahun-tahun
98 bahkan lebih dari 10 tahun belajar bahasa asing (Arab dan Inggris) belum bisa juga. - Dapat membosankan/jenuh terutama apabila guru tidak dapat menyajikan pelajaran secara baik dan menarik bagi siswa. Adapun teknik pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pengajaran fi il mabni majhul adalah sebagai berikut : a. Pengenalan kaidah dan contoh kalimat Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Guru pertama-tama menyajikan contoh-contoh kalimat fi il mabni majhul ق ر أ ع ل ي ال ك ت اب asalnya ق ر أ ال ك ت اب Kalimat 2) Siswa mempelajari, menganalisa (tahlil) dan meneliti (istiqra ) contoh-contoh yang diberikan. 3) Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan (istinbath) tentang kaidah-kaidah fi il mabni majhul berdasarkan contohcontoh tersebut. Dengan cara ini, siswa secara aktif berpartisipasi dalarn kegiatan siswaan, yakni dalam menyimpulkan kaidah-kaidah. Karena penyimpulan ini dilakukan setelah siswa mendapat latihan yang cukup, maka pengetahuan tentang kaidah itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang keterampilan berbahasa. 4) Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihanlatihan untuk menerapkan kaidah atau rumus yang telah diberikan.
99 b. Internalisasi kaidah fi il mabni majhul melalui latihan berikut: Beberapa bentuk latihan tersebut di antaranya adalah sebagai 1) Latihan memberi syakal 2) Mengganti dengan kata yang berpengaruh kepada kata yang lain 3) Latihan menerapkan i rab b. Metode Tata Bahasa Terjemah (Grammar translation method) Metode tata bahasa-tarjamah adalah gabungan dari metode qawaid dan metode tarjamah.metode ini dapat dibilang ideal dari pada salah satu metode gramatika dan terjemah.karena kelemahan dari salah satu atau keduanya dari metode tersebut telah sama-sama saling menutupi dan melengkapi jadi kedua-duanya dilakukan bersama-sama.artinya materi gramatika (tata bahasa) terlebih dahulu diajarkan kemudian pelajaran menerjemah, pelaksanaannya sejalan. 7 Metode tata bahasa tarjamah memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan metode tata bahasa-tarjamah : - Pelajar menguasai banyak kaidah-kaidah tata bahasa asing yang dipelajari - Pelajar memahami isi detail bahan bacaan yang dipelajarinya dan mampu menerjemahkannya - Pelajar memahami karakteristik bahasa yang dipelajarinya dengan karakteristik bahasa ibu. - Memperkuat kemampuan siswa dalam mengingat dan menghafal 7 Wa Muna,Metodologi Pembelajaran Bahasa, Hlm.97
100 - Bisa dilaksanakan dalam kelas besar - Cocok bagi semua tingkat bahasa para siswa - Mudah untuk mengevaluasi proses pembelajaran - Tidak memerlukan media untuk menjelaskan kosa kata Kelemahan metode tata bahasa-terjemah : - Metode ini lebih banyak mengajarkan bahasa dari pada kemahiran berbahasa - Hanya menekankan pada kemahiran membaca, sedangkan tiga kemahiran yang lain (menyimak, berbicara, menulis) tidak mendapat perhatian yang memadai - Terjemahan harfiah sering mengacaukan makna kalimat dalam konteks yang luas, dan hasil terjemahannya sering terasa tidak lazim menurut citra bahasa asli siswa - Pelajar hanya mempelajari satu raga bahasa, yaitu ragam bahasa tulis klasik - Tidak sesuai bagi siswa yang belum bisa membaca Sedikit sekali mengajarkan bahasa yang digunakan bagi komunikasi antarpribadi. Adapun teknik pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pengajaran fi il mabni majhul adalah sebagai berikut : a. Guru memulai dengan memperdengarkan sederetan kalimat panjang khususnya ayat-ayat dalam surah Al-Fushshilat dan menjelaskan maknamakna dari ayat tersebut.
101 b. Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca bacaan (ayatayat dalam surat Al-Fushshilat) dengan suara nyaring, sambil mengoreksi bacaan yang salah c. Guru melatih siswa dalam menerjemahkan kalimat-kalimat dan kemudian paragraf. d. Peserta didik diarahkan pada pemahaman tata bahasa atau kaidah-kaidah fi il mabni majhul dalam surah Al-Fushshilat Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan selain metode tatabahasa (grammar method) dan metode tata bahasa terjemah (grammar translation method) dapat digunakan beberapa metode lain yang lebih inovatif sebagai upaya pengembangan dalam pengajaran fi il mabni majhul. Karena pada dasarnya tujuan penggunaan sebuah metode dalam pengajaran bahasa adalah untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa menjadi lebih baik sehingga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar.