BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Rancah merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri di kabupaten Ciamis yang beralamat di Jalan Raya Cisaga Km 2 Rancah Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Lokasi sekolah sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya, dan untuk menjangkau lokasi tersebut dapat dengan mudah karena sekolah dilalui berbagai jenis angkutan pedesaan. SMA Negeri 1 Rancah memiliki 24 kelas, yakni 7 Kelas untuk kelas X, 3 Kelas untuk Kelas XI IPA, 5 Kelas untuk kelas XI IPS, 4 Kelas untuk Kelas XII IPA serta 5 Kelas untuk Kelas XII IPS. Selain fasilitas ruang kelas, SMA N 1 Rancah juga memiliki lapangan basket, voley ball, track untuk lari dan Lompat Jauh yang dapat digunakan oleh siswa. Fasilitas ruangan yang lain meliputi ruang TIK, ruang Audio Visual, ruang Kesenian, ruang Guru, Ruang seni musik, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, Perpustakaan, Ruang OSIS, Ruang UKS, Ruang Koperasi, Laboratorium, Ruang Bimbingan dan Konseling, Gudang. Terdapat pula sebuah mushola dan kantin untuk siswa. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, SMA N 1 Rancah mewajibkan siswa kelas X untuk mengikuti Pramuka, sedangkan ekstrakurikuler pilihan yang dapat dipilih sendiri oleh siswa meliputi Palang Merah Remaja, Paskibra, Kesenian, basket, irema, volley ball, dan sepakbola. 73
74 1. Visi, Misi dan Rumusan Tujuan SMA N 1 Rancah. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan SMA Negeri 1 Rancah memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya meliputi: a. Visi Menciptakan sumber daya manusia yang memiliki semangat berbangsa, terdidik, berprestasi, mandiri, kompetitif dan peduli lingkunganhidup. b. Misi 1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. 2) Menciptakan semangat berbangsa dan bernegara siswa. 3) Meningkatkan prestasi keterdidikan, kemandirian siswa berdasarkan bakat dan minat. 4) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa yang pedulu lingkungan hidup. c. Rumusan Tujuan SMA N 1 Rancah 1) Terbentuknya siswa yang memiliki keimanan yang kuat terhadap Tuhan YME. 2) Terbentuknya siswa yang bertakwaterhadap tuhan YME 3) Terbentuknya siswa yang memiliki semangat berbangsa dan bernegara. 4) Terbentuknya siswa yang cinta tanah air dan berbangsa. 5) Terciptanya prestasi akademik dan non akademik sesuai bakat dan minat.
75 6) Terbentuk siswa yang terdidik, mandiri, kompetitif sesuai jurusan atau bidang ilmunya. 7) Terbentuknya siswa yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup. 8) Terbentuknya siswa yang memiliki kemampuan untuk mengelola lingkungan hidup. 9) Terbentuknya siswa yang memiliki kemampuan untuk melestarikan lingkungan hidup. 2. Struktur Organisasi Sekolah SMA N 1 Rancah Struktur organisasi merupakan suatu susunan atau penempatan orangorang dalam satu kelompok sehingga dapat tersusun pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan bersama dalam kelompok tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat berbagai unsur memerlukan tatanan kerjasama yang baik maupun ketentuan tugas yang menyangkut hak, kewajiban dan tanggung jawab pribadi maupun kelompok demi kelancaran penyelenggaraan programprogram kegiatan sekolah. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan struktur organisasi yang baik dan sistematis.
76 berikut: Adapun struktur organisasi di SMA N 1 Rancah adalah sebagai Tabel 11. Struktur Organisasi SMA N 1 Rancah Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum Wakil Kepala Sekolah bagian sarana & prasarana Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan Wakil Kepala Sekolah bagian Humas Ketua Komite Drs.H. Endang S.M.Pd.I NIP : 195402081980031005 Drs.Delan Noorsetiawan.M.Pd.I NIP : 196807141999 031005 Drs. Suherman.M.Si. NIP : 195903271988031003 Dra. Yusniar NIP : 196007231984032004 Drs. Kursin Susanto NIP : 195607061984031008 H. Hasan Endi Rustandi Drs.H. Uus Usnan H.Lukman Masardi Rosad Setiawan D.A Drs. Iing Nasihin Drs. Kursin Susanto Ketua Urusan Tata Usaha Ujat Sudrajat.SIP.MM NIP : 196908182000031002 Sumber : Daftar absensi siswa SMA N 1 Rancah Tahun ajaran 2013/2014
77 3. Kondisi Guru dan karyawan Jumlah guru yang aktif mengajar di SMA N 1 Rancah adalah 45 staf guru. Karyawan sebagai tenaga pembantu, peranannya cukup penting dalam suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang. Tugasya ikut serta mengatur dari menyediakan berbagai sarana, agar suatu kegiatan dapat tercapai tujuannya dengan baik dan lancar. Jumlah karyawan SMA N 1 Rancah adalah meliputi 10 orang karyawan TU (tata usaha), 1 orang karyawan/ pegawai perpustakaan, dan 2 orang pegawai kebun yang merangkap sebagai penjaga sekolah. 4. Kondisi Siswa Jumlah siswa SMA N 1 Rancah berdasarkan data dari bagian tata usaha pada tahun 2013/2014, jumlah keseluruhan siswa SMA N Rancah yaitu siswa terdiri dari 322 siswa. Adapun siswa-siswi yang berada di SMA N 1 Rancah dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
78 Tabel 12. Jumlah Siswa-Siswi SMA N 1 Rancah Tahun Pelajaran 2013/2014 Kelas Laki-laki Perempan Jumlah X1 18 17 35 X2 17 18 35 X3 18 17 35 X4 18 17 35 X5 18 17 35 X6 17 17 34 X7 17 17 34 XI IPA 1 13 17 30 XI IPA 2 14 16 30 XI IPA 3 13 14 27 XI IPA 4 13 17 30 XI IPS 1 18 16 34 XI IPS 2 18 16 34 XI IPS 3 19 16 35 XI IPS 4 18 17 35 XI IPS 5 17 16 33 XII IPA 1 15 20 35 XII IPA 2 17 19 36 XII IPA 3 16 17 33 XII IPS 1 19 11 30 XII IPS 2 14 19 33 XII IPS 3 20 12 32 XII IPS 4 15 18 33 XII IPS 5 17 15 32 Jumlah 399 396 795 5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung kegiata pembelajaran serta kegiatan sekolah lainnya yang dimiliki oleh SMP N 1 Kalibawang dapat dibedakan dua bentuk yaitu: a. Gedung Sekolah 1) Ruang Kelas : 24 buah 2) Ruang Lab Fisika/Biolo gi : 2 buah 3) Ruang Kepala Sekolah : 1 buah 4) Ruang BP : 1 buah
79 5) Ruang tata usaha : 1 buah 6) Ruang perpustakaan : 1 buah 7) Ruang UKS : 1 buah 8) Ruang musik : 1 buah 9) Ruang komputer : 1 buah 10) Ruang OSIS : 1 buah 11) Ruang pramuka :1 buah 12) Ruang KOPRASI : 1 buah 13) Ruang multimedia : 1 buah 14) Kantin : 7 buah 15) Ruang Keterampilan : 1 buah 16) Ruang wakil kelapa sekolah : 1 buah 17) Musholla : 1 buah 18) Toilet Siswa : 8 buah 19) Toilet guru : 3 buah 20) Ruang guru : 1 buah 21) Lapangan basket : 1 buah 22) Lapangan volly : 2 buah 23) Tempat parkir : 1 buah 24) Dapur : 1 buah 25) Gudang : 1 buah 2. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang menggunakan metode konvensional
80 (ceramah) dengan kelas yang menggunakan metode discovery learning kelas X di SMA N 1 Rancah. Penelitian yang dilaksanakan menghasilkan dua jenis data, yaitu data skor pretest dan data skor postestpembelajaran PKn baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, tes tersebut untuk membandingkan hasil pembelajaran PKn pada siswa kelas X di SMA Negeri I Rancah sebelum dan sesudah diterapkan perlakuan berupa metode discovery learning. Hasil penelitian pada kelas kontrol (metode ceramah) dan kelas eksperimen (metode discovery learning) disajikan sebagai berikut : a. Skor Data Pretest Kelas Kontrol Penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 45 dan 85, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, meanidealpretest prestasi belajar PKn kelas kontrol adalah 65. Standar deviasi ideal adalah 6,67. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik = X Mi + Sdi = 71,67 Cukup = Mi SDi X < Mi + Sdi = 58,33sampai dengan <71,67 Kurang = X< Mi Sdi = < 58,33
81 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan perolehan skor pretest prestasi belajar PKn kelas kontrol sebagai berikut: Tabel 13. Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Pretest Prestasi Belajar PKnKelas Kontrol No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi (%) 1 Baik 71,67 6 17,1 2 Cukup 58,33-70,67 16 45,7 3 Kurang <58,33 13 37,2 Jumlah 35 100,0 (Sumber: Data diolah, 2013) Berdasarkan tabel 13, kategori kecenderungan perolehan skor pretest prestasi belajar PKn kelas kontrol dapat diketahui terdapat 6 siswa (71,67%) yang skornya termasuk kategori baik, 16 siswa (58,33-70,67%) masuk dalam kategori cukup, dan 13siswa (58,33%) masuk dalam kategori kurang. Dari hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor pretestprestasi belajar PKn kelas kontrol adalah kategori cukup. b. Skor Data Pretest Kemampuan Kelas Eksperimen Penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 45 dan 85, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, meanidealpretest prestasi belajar PKn kelas kontrol adalah 65. Standar deviasi ideal adalah 6,67. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:
82 Baik = X Mi + Sdi = 71,67 Cukup = Mi SDi X < Mi + Sdi = 58,33 sampai dengan < 71,67 Kurang = X< Mi Sdi = < 58,33 Kecenderungan perolehan skor pretestprestasi belajar PKn kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 14: Kategorisasi Perolehan Skor Pretest Kelas Eksperimen No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi (%) 1 Baik 71,67 6 17,1% 2 Cukup 58,33-70,67 23 65,8% 3 Kurang <58,33 6 17,1% Jumlah 35 100,0 (Sumber: Data diolah, 2013) Berdasarkan Tabel 14, kategori kecenderungan perolehan skor pretestprestasi belajar kelas eksperimen dapat diketahui terdapat 6 siswa (17,1%) yang skornya termasuk kategori baik, 23 siswa (65,8%) dalam kategori cukup, dan 6 siswa (17,1%) dalam kategori kurang. Dari hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor pretestprestasi belajar kelas eksperimen adalah kategori cukup. c. Skor Data Posttest Kemampuan Kelas Kontrol Penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 50 dan 85, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin),
83 mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, meanidealpretest prestasibelajar PKn kelas kontrol adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 5,83. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik = X Mi + Sdi = 73,33 Cukup = Mi SDi X < Mi + Sdi = 61,67sampai dengan <73,33 Kurang = X< Mi Sdi = <61,67 Kecenderungan perolehan skor posttestprestasi belajar PKn kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 15 berikut. Tabel 15. Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Posttest Kelas Kontrol No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi (%) 1 Baik 73,33 10 28,6% 2 Cukup 61,67-72,33 12 34,3% 3 Kurang <61,67 13 37,1% Jumlah 35 100,0 (Sumber: Data diolah, 2013) Berdasarkan tabel 15 kategori kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar PKnkelas kontrol dapat diketahui terdapat terdapat 10 siswa (28,6%) yang skornya termasuk kategori baik, 12 siswa (34,3%) masuk dalam kategori cukup, dan 13siswa (37,1%) dalam kategori kurang. Dari hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor posttesthasil belajar PKn kelas kontrol dalam kategori kurang.
84 d. Skor Data Posttest Kelas Eksperimen Penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 45 dan 90, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, meanidealposttesthasil belajar PKn kelas eksperimen adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 7,50. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik = X Mi + Sdi = 75,00 Cukup = Mi SDi X < Mi + Sdi = 60,00sampai dengan <75,00 Kurang = X< Mi Sdi = <60,00 Kecenderungan perolehan skor posttestprestasi belajar PKn kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 12 berikut. Tabel 16. Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Posttest Kelas Ekperimen No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi (%) 1 Baik 75,00 21 60,0% 2 Cukup 60,00-74,00 12 34,3% 3 Kurang <60,00 2 5,7% Jumlah 35 100,0 (Sumber: Data diolah, 2013) Dari Tabel 16, kategori kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar PKnkelas eksperimen dapat diketahui terdapat 21
85 siswa (60,0%) yang skornya termasuk kategori baik, terdapat 12 siswa (34,3%) masuk dalam kategori cukup, dan terdapat 2 siswa (5,7%) masuk dalam kategori kurang. Dari hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor posttest prestasi belajar PKn kelas eksperimen dalam kategori baik. 3. Pengujian Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode discovery learning dengan metode konvensional (ceramah) dalam pembelajaran PKn. Analisis yang digunakan adalah uji-tyang perhitungannya dengan bantuan program SPSS for windows 13.0. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari 0,05. Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji-t antara Kelas Posttest Eksperimen dan Kelas Kontrol Data t-hitung db P Keterangan Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen 3,190 68 0,002 P < 0,05= signifikan (Sumber: data diolah, 2013) Dari Tabel 17, dapat diketahui besar t hitung (t-hitung) adalah 3,190 dengan db 68 diperoleh nilai p 0,002. Nilai p lebih kecil dari 0,05 (p: 0,002< 0,05). Dengan demikian hasil uji-t tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar PKn siswa kelas X di SMA Negeri I Rancah antara yang menggunakan metode discovery learning (kelas eksperimen) dengan metode konvensional (kelas kontrol).
86 B. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar PKn siswa kelas X di SMA Rancah antara yang menggunakan metode discovery learning (kelas eksperimen) dengan metode konvensional (kelas kontrol). Hal ini dibuktikan dari nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung : 3,190> t tabel : 2,000), dan nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,002<0,05). Hasil penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Faridah mahasiswa Pendidikan Agama Islam Insitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dengan skripsinya yang berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar Mata Pelajaran PAI pada siswa Kelas VIII Semester 1 SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2010-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belar PAI siswa kelas VIII SMP N 01 Muallimin Weleri tahun pelajaran 2010-2011 dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry discovery learning lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Hal itu ditunjukkan dengan hasil uji t dengan diperoleh thitung > ttabel yang berarti Ha diterima. Rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 75,30% dan pada kelas kontrol adalah 64,66%. Adanya perbedaan hasil belajar ini disebabkan karena pada model pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih menekankan pada kerja sama, diskusi, dan presentasi yang aktif sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
87 Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan di atas terbukti bahwa metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa. Hal itu karena pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning dilakukan dengan lebih menekankan kepada keaktifan dan kerja sama siswa dalam diskusi kelompok serta partisipasi aktif dari siswa. Sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih serta menjadikan siswa lebih aktif dan kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi. Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Hal ini didasarkan pada pendapat Sudjana (1989 : 39) bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu ketepatan penggunaan metode pembelajaran. Metode discovery learning merupakan metode pembelajaran yang proses pembelajaran terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Bila dibandingkan metode discovery learning, metode konvensional yang cenderung digunakan oleh guru saat ini memiliki banyak kelemahan. Hal ini sebagaimana pendapat Suherman, dkk (2001: 179) yang mengatakan bahwa metode discovery learning memiliki banyak keungggulan dibandingkan metode ceramah meliputi:1) siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir; 2) siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses
88 menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; 3) menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; 4) siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; 5) metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. Metode discovery learning didesain agar siswa aktif dalam kegiatan belajar serta membantu siswa untuk lebih banyak belajar sendiri, sehingga siswa benar-benar paham dan mengerti berbagai isi dari materi yang dipelajari. Dalam hal ini guru hanya bertugas sebagai fasilitator. Metode pembelajaran yang seperti ini, tentunya memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep pelajaran, karena siswa mencari dan menemukan sendiri konsep materi pelajarannya. Dengan menggunakan metode discovery learning membantu peserta didik untuk lebih memahami pembelajaran PKn. Metode discovery learning dapat menghidupkan suasana dalam proses belajar mengajar sehingga tidak monoton dan dapat menarik perhatian siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. C. Keterbatasan Penelitian Dalam menulis skripsi ini, peneliti menyadari bahwasanya pada saat proses penelitian pasti mengalami banyak hambatan dan kendala. Hal tersebut bukan merupakan suatu kesenjangan, akan tetapi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian.
89 Adapun beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilakukan di satu tempat yaitu SMA Negeri 1 Rancah, Ciamis dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Rancah yang terdiri dari 7 kelas dan tidak berlaku bagi peserta didik di sekolah lain. 2. Waktu dalam penelitian ini hanya berlangsung 1 bulan karena sedikitnya waktu pembelajaran pada pokok bahasan menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Penelitian ini hanya terbatas pada materi pokok pembahasan pokok bahasan Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku pada kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Rancah dan variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya mengukur prestasi belajar siswa dengan metode discovery learning saja. 4. Alat pengumpul data hanya menggunakan instrumen tes. Data akan lebih baik jika didukung oleh hasil observasi dengan responden, karena dengan observasi peneliti akan lebih memperoleh informasi yang akurat untuk penelitian.