BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara perusahaan dengan pengguna laporan keuangan. Tujuan. yang terdapat pada laporan keuangan dengan baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah profitabilitas, financial leverage, ukuran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di. buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

Transkripsi:

36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada variabel penelitian ini terdapat variabel dummy sehingga dalam mengolah data menggunakan analisis regresi logistik yaitu dengan menggunakan uji kualitas data dan uji hipotesis. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melaporkan laporan keuangannya berturut-turut selama 2009-2015. Dalam penelitian ini terdapat 97 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Proses pemilihan sampel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Proses pemilihan sampel Uraian Jumlah Perusahaan yang konsisten tergabung dalam JII dalam satu tahun 125 selama tahun 2011-2015 Perusahaan yang menggunakan mata uang Dollar (23) Data yang terkena outlier (5) Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian 97 Berdasarkan tabel 4.1 terdapat 97 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Sampel diperoleh dengan cara mendownload laporan tahunan yang telah di audit pada website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang dikumpulkan meliputi logaritma natural total aset

37 untuk mengukur ukuran perusahaan, ROA (return on asset) untuk mengukur profitabilitas, PBV (price book value) untuk mengukur nilai perusahaan dan CV I, CV S untuk mengukur perataan laba. Penelitian ini menggunakan periode selama 5 tahun, yakni 2011-2015. B. Uji Kualitas Data 1. Uji statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama 5 tahun yaitu periode 2011 sampai dengan 2015. Selama 5 tahun tersebut terdapat 125 perusahaan dan dilakukan purposive sampling yang menghasilkan 97 perusahaan dijadikan sampel. Hasil statistik deskriptif mengenai variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas, nilai perusahaan dan variabel dependen perataan laba dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Var N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi TASET 97 2986270148 245435000000 38323063824.60 49937332677.983 ROA 97-0.013 0.267 0.10524 0.62724 PBV 97 0.206 13.469 3.19861 1.974421 IS 97 0 1 0.57 0.498 Sumber: Hasil Analisis Data Tabel 4.2 statistik deskriptif diatas menunjukkan jumlah sampel penelitian adalah 97 perusahaan yang diperoleh nilai minimum dari ukuran perusahaan adalah Rp. 2986270148 yaitu oleh PT Siloam International Hospitals Tbk tahun 2015. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar Rp.

38 245435000000 yaitu oleh PT Astra International Tbk tahun 2015. Kemudian terdapat rata-rata total aset dari perusahaan sampel adalah Rp. 38323063824.60 dengan standar deviasi Rp. 49937332677.983. Profitabilitas perusahaan pada perusahaan yang dijadikan sampel memiliki nilai minimum sejumlah -0.013 atau sebesar -1.3% yaitu PT XL Axiata Tbk tahun 2014. Angka tersebut menunjukkan bahwa PT XL Axiata Tbk mengalami kerugian pada tahun 2014 sehingga memiliki ROA negatif. Sedangkan nilai maksimum profitabilitas adalah sejumlah 0.267 atau sebesar 26.7% yaitu oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk tahun 2011. Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap total aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan maka akan menghasilkan 26.7% laba bersih dari total aktiva tersebut. Adapun rata-rata ROA dalam perusahaan yaitu sebesar 0.10524 atau 10.524% dengan standar deviasinya adalah 0.62724 atau sebesar 62.724%. Nilai perusahaan pada penelitian ini memiliki nilai minimum 0.206 atau sebesar 20.6% yaitu oleh PT XL Axiata Tbk tahun 2013. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan hanya 20.6%, yang artinya pasar belum mempercayai prospek perusahaan yang baik dimasa mendatang. Sedangkan nilai maksimumnya adalah 13.469 atau sebesar 1346.9% yaitu oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayan pasar terhadap perusahaan adalah sangat tinggi sebesar 1346.9%, yang artinya pasar percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang sangat baik di masa

39 mendatang. Adapun rata-rata dari nilai perusahaan adalah sebesar 3.19861 atau 319.861% dengan standar deviasi 1.974421 atau 197.4421%. Perataan laba pada penelitian ini adalah variabel dummy sehingga angka 1 menunjukkan adanya praktik perataan laba dan angka 0 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak melakukan perataan laba. Perataan laba pada penelitian ini terdapat 55 perusahaan yang melakukan perataan laba dan 42 perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Analisis regresi logistik Teknik yang digunakan dalam pengujian penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresis logistik. Pengujian dengan regresi logistik ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yakni ukuran perusahaan, profitabilitas dan nilai perusahaan terhadap variabel dependen yaitu perataan laba. Dalam regresi logistik tidak memasukkan uji asumsi klasik karena data tidak harus berdistribusi normal. Dalam penelitian ini terdapat 3 uji, yakni: a. Menilai kelayakan model regresi (Goodness of fit test) Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan melihat nilai Chi-square pada tabel Hosmer and Lemeshow Test. Model dikatakan dapat memprediksi nilai yang diamati dengan baik dan dapat dikatakan model sesuai dengan data yang diamati apabila nilai Chi-square bernilai > 0.05.

40 Tabel 4.3 Goodness of Fit Test Chi-square Sig. 7.931 0.440 Sumber: Data Hasil Analisis Pada tabel 4.3 terlihat bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 7.931 dengan signifikansi 0.440 > alpha 0.05. Artinya bahwa data sesuai dengan model, tidak terdapat perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit dan layak untuk dilakukan analisis berikutnya. b. Menilai keseluruhan model (Overall model fit) Menilai keseluruhan model fit dilakukan dengan melihat nilai -2 Log Likelihood (-2LL) yaitu dilakukan dengan cara membandingkan nilai -2 Log Likelihood pada Block Number sama dengan 0 dengan -2 Log Likelihood pada Block Number sama dengan 1. Apabila nilai -2 Log likelihood pada Block Number 0 lebih besar daripada nilai -2 Log likelihood block number sama dengan 1 merupakan model regresi yang baik. Tabel 4.4 Overall Model Fit Test 2 Log Likelihood Nilai Block Number = 0 132.723 Block Number = 1 121.967 Sumber: Hasil Analisis Data

41 Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan nilai 2 Log likelihood. -2LL block number = 0 memiliki nilai sebesar 132.723, sedangkan untuk 2LL block number = 1 memiliki nilai sebesar 121.967 yang menunjukkan adanya penurunan nilai. Dengan adanya penurunan nilai likelihood ini dapat dikatakan bahwa model fit dengan data. c. Menilai ketepatan klasifikasi regresi (Overall classification table) Pengujian ini digunakan untuk menentukan kebenaran prediksi perusahaan yang melakukan perataan laba dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Menilai ketepatan regresi dapat dilihat pada tabel overall classification table. Dalam penelitian ini perusahaan yang melakukan perataan laba terdapat 55 perusahaan dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba terdapat 42 perusahaan. Oleh karena itu dilakukan uji overall classification untuk menilai ketepatan klasifikasi regresi. Tabel 4.5 Klasifikasi Prediksi Bukan Perataan Laba Persentase Perataan Laba Bukan Perataan Laba 20 22 47.6 Perataan Laba 13 42 76.4 Persentase 63.9 Sumber: Hasil Analisis Data Pada tabel 4.5 menunjukkan tingkat prediksi secara keseluruhan pada variabel dependen adalah sebesar 63.9%. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa dari 42 perusahaan yang tidak melakukan perataan laba terdapat 20 perusahaan yang diprediksi tidak melakukan perataan laba dan 22

42 perusahaan diprediksi melakukan perataan laba dengan tingkat presentasi kebenarannya adalah 47.6%. Sedangkan dari 55 perusahaan yang melakukan perataan laba terdapat 13 perusahaan yang diprediksi tidak melakukan perataan laba dan 42 perusahaan di prediksi melakukan perataan laba dengan tingkat presentase kebenarannya yaitu 76.4%. d. Uji hipotesis secara parsial Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk melihat pengaruh koefisien regresi parsial pada masing-masing variabel bebasnya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada tabel variables in the equation. Hasil regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Table 4.6 Uji hipotesis Parsial Variabel B Sig. LOGTA -0,504 0.042 ROA -4.834 0.209 PBV Konstanta -0.237 13.565 Sumber: Hasil Analisis Data 0.109 1) Pengujian Hipotesis Pertama. Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma total aset memiliki nilai koefisien negatif yang dapat dilihat dalam tabel 4.6 sebesar - 0.504 dengan nilai signifikannya yaitu sebesar 0.042 < alpha 0.05. Hal ini mengandung arti bahwa H 1 diterima. Dengan demikian, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba.

43 2) Pengujian Hipotesis Kedua. Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA memiliki nilai koefisien regresi negatif yang dapat dilihat pada tabel 4.6 sebesar -4.834 dengan nilai signifikannya yaitu sebesar 0.209 > alpha 0.05. Hal ini memiliki artian bahwa H 2 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. 3) Pengujian Hipotesis Ketiga Variabel nilai perusahaan yang diukur dengan PBV memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -0.237 dengan nilai signifikannya adalah 0.109 > alpha 0.05. Hal ini mengandung arti bahwa H 3 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. D. Pembahasan (Interpretasi) 1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba Berdasarkan hasil regresi logistik dengan menggunakan binary logistik menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. Hal ini dapat dilihat pada uji koefisien regresi logistik dimana tingkat signifikansi sebesar 0.042 lebih kecil dari alpha 0.05 (5%) dan koefisien regresi bernilai negatif yaitu -0.504. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini

44 diterima. Hal ini disebabkan karena semakin besar perusahaan maka semakin kecil manajer dalam melakukan perataan laba dengan alasan perusahaan besar lebih bisa menjaga kinerjanya agar tetap stabil sehingga tidak mendorong manajer dalam melakukan perataan laba. Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Kharisma dan Agustina (2015) dengan menggunakan sampel perusahaan yang tergabung dalam JII periode 2011-2013 bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap perataan laba. Semakin besar perusahaan maka semakin kecil perusahaan melakukan perataan laba dan sesuai dengan konsep Agency Theory dimana dalam teori ini menyebutkan bahwa setiap individu memiliki kepentingannya masing-masing yang akan menimbulkan konflik kepentingan, sehingga terdapat keyakinan pada manajer bahwa investor tidak akan memperhatikan tindakan-tindakan manajer. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gayatri dan Wirakusuma (2012) dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung melakukan perataan laba. 2. Pengaruh profitabilitas terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba Berdasarkan hasil regresi logistik dengan menggunakan binary logistik menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak memiliki

45 pengaruh signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. Hal ini dapat dilihat pada uji koefisien regresi logistik dimana tingkat signifikansi sebesar 0.209 lebih besar dari alpha 0.05 (5%) dan koefisien bernilai negatif yaitu -4.834. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki profit tinggi bukan berarti perusahaan tersebut melakukan perataan laba. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang memiliki profit tinggi dapat melakukan pengeluaran biaya sesuai dengan kemampuannya tanpa harus melakukan perataan laba untuk menurunkan pengeluaran biaya, misalnya pajak. Selain itu, praktik perataan laba juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut sehingga manajer akan menghindari melakukan perataan laba untuk mempertahankan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adiningsih dan Asyik (2014) dengan sampel perusahaan food and beverages yang mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan profitabilitas tinggi berarti perusahaan tersebut dapat dikatakan efisien dan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dari laba yang diperoleh sehingga manajer tidak tertarik melakukan perataan laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peneliti terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Ramanuja dan Mertha (2015) dengan sampel perusahaan manufaktur tahun 2009-2012 yang mengatakan bahwa

46 profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap perataan laba. Hal ini disebabkan karena profitabilitas yang tinggi mendorong manajer melakukan perataan laba karena investor akan menilai baik perusahaan yang memiliki profitabilitas stabil. Dengan adanya penilaian baik oleh investor terhadap perusahaan, saham yang dikeluarkan perusahaan tersebut laku di pasar modal sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Hasil penelitian lain yang bertentangan dengan penelitian ini yaitu dilakukan oleh Pratiwi dan Handayani (2014) dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang mengatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap perataan laba karena perusahaan dengan profitabilitas yang rendah cenderung melakukan perataan laba. Fluktuasi lebih banyak terjadi pada pelaporan laba yang mempunyai kemungkinan lebih besar pada perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang kecil. 3. Pengaruh nilai perusahaan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba Dari hasil regresi logistik dengan menggunakan binary logistik menunjukkan bahwa nilai perusahaan memiliki nilai koefisien regresi negatif namun tidak signifikan terhadap kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. Hal ini dapat dilihat pada uji koefisien regresi logistik dimana tingkat signifikansi sebesar 0.109 lebih besar dari alpha 0.05 (5%). Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak. Pengujian tersebut menandakan bahwa nilai perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

47 terhadap perataan laba. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi maupun perusahaan yang memiliki nilai yang rendah tidak mempengaruhi manajer dalam melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan manajer memiliki keyakinan bahwa saat ini banyak investor yang memiliki modal kecil sehingga cenderung akan memilih nilai perusahaan yang kecil, namun investor yang bermodal besar juga masih banyak ditemukan yang cenderung memilih nilai perusahaan tinggi. Sehingga manajer tidak akan tertarik melakukan perataan laba karena besar kecilnya nilai perusahaan investor tetap akan berinvestasi sesuai dengan kemampuannya. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyawati (2013) dengan sampel perusahaan manufaktur tahun 2009-2011 yang mengatakan bahwa nilai perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba karena perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi menunjukkan adanya kinerja yang baik oleh manajemen sehingga mereka tidak tertarik untuk melakukan perataan laba. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prayudi dan Daud (2013) dengan mengambil sampel perusahaan manufaktur tahun 2008-2011 yang mengatakan bahwa nilai perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap perataan laba. Hal ini disebabkan karena sebelum investor melakukan investasi, calon investor akan melihat nilai perusahaan sebagai pertimbangan keputusannya oleh karena itu manajer melakukan perataan laba.

48