PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber Belajar untuk Mengefektifkan. Pembelajaran Siswa

PGTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

LEARNING RECOURSES DALAM PEMBELAJARAN

KONSEP DASAR SUMBER BELAJAR

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR. Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd.

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.

JENIS DAN KRITERIA MEMILIH SUMBER BELAJAR

PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Oleh: Sungkono

KERANGKA MODEL BAHAN PELATIHAN GURU PAUD NON FORMAL MEMILIH DAN MEMANFAATKAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR UNTUK ANAK USIA DINI. Oleh. Cucu Eliyawati, M.

PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

SUMBER BELAJAR IRNIN AGUSTINA D.A.,M.PD UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI IRNIEN.WORDPRESS.COM

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar dalam Pembentukan Akhlak Lingkungan Di SD Insan Mulia Surabaya. Ludfi Nur Makhmudah

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam permainan maze anak-anak harus menemukan

PENGELOAAN SUMBER BELAJAR MASYARAKAT. Oleh: Fitta Ummaya Santi Pendidikan Luar Sekolah UNY

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pernyataan tersebut

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

PENGELOLAAN SARANA DAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUATU PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK. Lamhot Basani Sihombing.

Yuni Wibowo, S.Pd. Jurusan Pendidikan Biologi

SUMBER BELAJAR SEKOLAH DASAR

Heny Djoehaeni, Juli 09

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) UNTUK PENGEMBANGAN SAINS ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina *

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung ilmu. Ilmu sifatnya tidak mandeg tetapi. Tinggi, Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

Pengembangan Media Pembelajaran

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

BAB I PENDAHULUAN. Komponen dalam proses pembelajaran salah satunya adalah sumber. belajar. Sumber belajar merupakan daya yang bisa dimanfaatkan guna

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan kegiatan tidak terkecuali dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut O Brien

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif

BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

Hand Out TEP-PLB KAWASAN TEP DAN PENERAPNNYA DALAM BIDANG PLB (ISHARTIWI, PLB-FIP_ UNY)

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PENGIRIMAN PESAN PESAN PENERIMA PESAN PROSES KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEPUTAR PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR (Kajian tentang Konsep, Prosedur, dan Evaluasinya) Oleh: DARWAN S.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dapat mempertinggi kualitas belajar mengajar.

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tema: Perancangan Buku Scrapbook untuk Karya Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB V HASIL PENELITIAN

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI GURU & KEPALA TK Kec.

BAB I PENDAHULUAN. (Hamid, 2009: 1). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PG-PAUD

SILABUS TEMATIK KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK A. PENDAHULUAN 1. Pengertian Istilah sumber belajar dalam bidang pendidikan bukanlah istilah yang baru melainkan telah menjadi istilah keseharian kita khususnya sebagai pendidik yang bertugas mengkondisikan anak untuk belajar. Pengertian mengenai sumber belajar itu sendiri memang sangat beragam, tergantung kepada dasar pengertian yang digunakan dan teori yang dirujuknya. Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering difahami sebagai bukubuku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin, dan lain-lain. Pengertian seperti ini masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru termasuk juga beberapa guru TK. Gambar berbagai sumber belajar potensial yang digunakan anak-anak Association for Educational Communication and Technology atau Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan yang sering disingkat AECT (1977) memberikan batasan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, bahan (software), peralatan (hardware), teknik (metode), dan lingkungan yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar. Pengertian sumber belajar menurut AECT ini menguraikan secara rinci jenis-jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pendidikan meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan sekitar.

2. Jenis Sumber Belajar Secara umum sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam enam jenis, yaitu : LINGKUNGAN Kondisi &Situasi dimana keg. pembelajaran terjadi PESAN Segalainforma si (ide,fakta,da ta yang disam paikan ke anak ORANG Manusia yang berperan menyampai kan pesan SUMBER BELAJAR TEKNIK Prosedur untuk menyajikan pesan ALAT Hardware yg digunakanme nyampaikan pesan BAHAN Software yang berisi pesanpesan Bagan Klasifikasi Sumber Menurut AECT (1977) Dilihat dari segi perancangannya, secara garis besar sumber dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumbersumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem pembelajaran untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yakni sumber belajar yang tidak dirancang khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan ini adalah sumber

belajar yang ada dimasyarakat seperti museum, pasar, toko-toko, tokoh masyarakat dan lainnya yang ada di lingkungan sekitar. Berikut ini dijelaskan secara rinci tentang pemilahan dari keenam jenis sumber belajar berdasarkan kategori perancangannya disertai dengan contoh-contohnya, yaitu: Jenis Sumber Belajar Pengertian Contoh Dirancang Dimanfaatkan 1. Pesan (Message) Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data 2. Manusia (People) Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Tidak termasuk orang yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar 3. Bahan (Material) Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat 4. Peralatan (Device) Sesuatu, bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software Bahan-bahan pelajaran Guru, aktor, anak, pembicara, pemain. Tidak termasuk teknisi, tim kurikulum Transparansi, film, slide, tape, buku, gambar, dan lain-lain OHP, Proyektor, proyektor slide, film, TV, kamera, papan tulis Cerita rakyat, dongeng, nasihat Narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden Relief, candi, arca, peralatan teknik Generator, mesin,alat-alat, mobil 5. Teknik/Metode (Technique) Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri Permainan, sarasehan, percakapan biasa/spontan 6. Lingkungan (setting) Situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ditransmisikan Ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, aula Taman, kebun, pasar, museum, toko 3. Fungsi Sumber Belajar Sumber belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran tidak terkecuali pembelajaran anak. Jika media pembelajaran lebih sekedar sebagai media untuk menyampaikan pesan, sedangkan sumbet belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut tetapi juga termasuk strategi, metode, dan tekniknya. Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut: a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik

Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar anak b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan jalan: Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional Memberikan kesempatan bagi anak untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi oleh penelitian d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: Meningkatkan kemampuan sumber belajar Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat vebal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit Memberikan pengalaman yang sifatnya langsung f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu: Penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis B. PERENCANAAN Perencanaan sumber belajar dimulai dengan mengadakan identifikasi kebutuhan sumber belajar di Taman Kanak-kanak. Berdasarkan identifikasi kebutuhan tersebut guru mendapat data tentang jenis-jenis sumber belajar yang dibutuhkan untuk anak TK. Jenis-jenis sumber belajar yang diidentifikasi tersebut dapat disesuaikan dengan tema, kemampuan dan tujuan yang diinginkan. Data kebutuhan ini dirinci untuk bahan pertimbangan dalam rencana pengadaan sumber belajar. Identifikasi kebutuhan sumber belajar ini dapat dirancang oleh guru dengan membuat daftar kebutuhan yang diperlukan untuk kegiatan pendidikan. Prosedur umum identifikasi kebutuhan sumber belajar tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut :

Identifikasi Kebutuhan Sumber Belajar dengan Membuat Daftar Kebutuhan Tersedia Tidak/Belum Tersedia Tidak Sesuai? Ya Membuat Membeli Sumbang an Modifi kasi Digunakan Bagan prosedur umum identifikasi kebutuhan sumber belajar

Adapun contoh format sederhana untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber belajar tersebut adalah sebagai berikut: LEMBAR IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SUMBER BELAJAR Nama TK : Pandiga Mutiara Kota Cimahi Kelompok : B Tema/ Sub Tema Indikator Hasil Belajar Alternatif Sumber Belajar Ketersediaan Ya Tidak Sesuai Tidak Ket Kendaraan Kognitif: /Kendara Menyusun kembali Puzzle mobil, x Buat an darat kepingan/pusel sehingga sepeda motor, menjadi bentuk utuh becak, dll Bahasa: Mengurutkan dan Gambar seri x Buat menceritakan isi gambar tentang seri (4-6 gambar) kendaraan darat (mobil, sepeda motor, becak, dll) Fisik-motorik (halus): Mewarnai bentuk gambar Gambar jenis- x Buat sederhana jenis kendaraan darat

C. PENGADAAN Setelah perencanaan sumber belajar dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah pengadaan sumber belajar. Berbagai cara, pendekatan dan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengadakan sumber belajar adalah dengan cara-cara sebagai berikut : a. Pembelian Pembelian merupakan suatu kegiatan pengadaan sumber belajar melalui transaksi pembelian. Untuk membeli sejumlah bahan diperlukan tersedianya sejumlah dana. Oleh karena itu ditengah keterbatasan dana, seorang guru dituntut untuk dapat memilih sumber belajar mana saja yang perlu dijadikan prioritas utama. Pembelian secara bertahap dapat dilakukan sejalan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. Prosedur pembelian dapat dilakukan melalui cara pembelian langsung ke toko atau melalui pemesanan ke penyalur atau langsung ke agen/pabrik pembuat sumber belajar tersebut. b. Hadiah / Sumbangan Penambahan koleksi sumber belajar dapat diperoleh dari hadiah, pemberian, hibah ataupun sumbangan dari berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta ataupun perorangan. Sumbangan atau bantuan yang diterima ada kalanya tanpa diminta terlebih dahulu, namun ada juga yang dilakukan melalui permohonan permintaan dari pihak pengelola sumber belajar. Di sini berarti, kita harus aktif mencari berbagai informasi termasuk alamat lembaga atau institusi yang membuka peluang untuk memberikan bantuan. c. Membuat Pengadaan sumber belajar dapat juga dilakukan melalui kegiatan perancangan dan pembuatan yang disiapkan secara khusus oleh guru untuk kegiatan pembelajaran tertentu. Prosedur pembuatan sumber belajar baik berupa alat permainan dan media pendidikan anak TK akan dikemukan secara panjang lebar dalam mata tatar Pembuatan dan Penggunaan Media Pembelajaran dengan Kode MI-4. d. Memodifikasi yang tersedia Ada kalanya sumber belajar yang tersedia tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi atau menyesuaikan dengan kebutuhan.

D. PENYIMPANAN DAN PEMELIHARAAN Guru harus mampu membedakan antara jenis sumber belajar yang perlu disimpan dan dipelihara dengan baik dengan jenis sumber belajar yang tidak perlu penempatan dan pengelolaan seperti di atas. Sumber belajar yang merupakan kumpulan bahan, hasil dan daya cipta manusia adalah jenis sumber belajar yang memerlukan penyimpanan dan pemeliharaan. Sumber belajar jenis ini untuk TK meliputi media pendidikan (alat peraga) dan alat permainan. Memelihara sumber belajar berarti: (1) merawat sumber belajar agar selalu relatif berada pada kondisi aslinya, (2) memperbaiki kerusakan yang dialaminya dan (3) menyimpannya dengan baik. Berikut ini disajikan perawatan, perbaikan dan penyimpanan beberapa media pendidikan dan alat permainan untuk TK: a. Gambar Koleksi gambar penting dipelihara apalagi gambar yang terbuat dari selembar kertas umumnya mudah robek dan sulit penyimpanannya. Pemeliharaan gambar dapat diupayakan dengan cara menempelkannya pada karton yang baik kualitasnya dan menyimpannya dengan baik. Pilihlah karton yang tidak mengandung bahan yang dapat merusak warna gambar. Jika tidak ada karton yang baik, lekatkan dulu kertas putih di atas karton selanjutnya gambar di atas kertas putih itu. Agar hasilnya baik, gunakan lem perekat yang baik kualitasnya agar kualitas gambar tidak cepat berubah oleh proses kimia yang ditimbulkan lem tersebut. Cara menyimpan gambar adalah sebagai berikut : a. tiap gambar dicatat sesuai nomor urut disertai keterangan agar mudah mencari dan mengembalikannya ke tempat semula. b. sediakan rak-rak tempat menyimpan gambar dengan tiga macam ukuran gambar (besar, sedang, kecil) jumlah gambar yang disimpan dalam rak jangan terlalu banyak, umumnya dibatasi 20 lembar di setiap rak. c. penyimpanan diatur menurut besar kecilnya bukan isinya atau pesannya. Menyimpan menurut isinya bisa membingungkan dan gambar yang kecil-kecil bisa hilang atau terselip diantara gambar yang besar. Oleh karena itu tetapkan ukurannya (besar, sedang dan kecil) kemudian beri nomor urut. d. gambar disimpan dengan meletakkannya secara mendatar (bukan dilipat atau digulung).

Gambar 2 Gambar Rak untuk menyimpan gambar b. Alat Permainan Alat permainan memerlukan perlindungan dengan baik agar awet dan terjaga kebersihannya atau karena jumlahnya terbatas sehingga guru harus hemat. Alat yang demikian sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Berbeda dengan alat permainan yang sering digunakan (pemakaiannya teratur/rutinitas) alat ini harus disimpan dirak-rak yang mudah dijangkau anak dan cocok untuk menyimpan mainan. Penempatan rak tidak boleh mengganggu alur aktifitas anak. Rak-rak mainan ini sebaiknya diberi label sesuai dengan nama alat permainannya. Gambar Rak untuk alat permainan yang mudah dijangkau anak

Kotak-kotak tertutup juga dapat digunakan untuk menyimpan alat permainan atau sumber belajar yang ada. Balok-balok besar dapat disimpan dalam kotak tertutup dan beroda sehingga memudahkan anak memindahkannya ke tempat yang lebih luas untuk memainkannya. Gambar kotak tempat menyimpan berbagai alat, bahan mainan D. PENGGUNAAN/PEMANFAATAN Alasan perlunya penggunaan sumber belajar yang optimal dalam pendidikan adalah dikaitkan dengan tugas yang diemban guru dalam kesehariannya yaitu menyajikan pesan membimbing dan membina anak untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu mengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam waktu yang telah ditetapkan dan relatif terbatas. Akan tetapi banyak sekali sumber belajar yang luput dari perhatian guru. Hal ini disebabkan oleh karena guru tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan teknis untuk menggunakan sumber belajar tersebut. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan penguasaan terhadap sumber belajar yang memerlukan keterampilan khusus dalam mengoperasikan sehingga tidak tergantung pada orang lain. Untuk pendidikan anak usia dini pemahaman dan penguasaan guru tentang bermain dan alat permainan mutlak diperlukan karena penggunaan alat permainan penting untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Berikut ini uraian bagaimana sumber belajar itu dapat digunakan oleh guru : a. Nara Sumber Guru dapat menggunakan nara sumber atau orang yang ahli dibidangnya untuk memperkaya wawasan anak dengan cara mengundang mereka untuk menceritakan

keahliannya misalnya polisi, dokter, petugas pos, dan lain-lain. Untuk menggunakan nara sumber belajar orang ini (nara sumber), guru hendaknya memahami prosedur yang berlaku, terlatih untuk menyeleksi sumber-sumber yang sesuai dengan prinsip pendidikan anak usia dini/tk misalnya nara sumber yang diundang selain ahli dibidangnya juga memiliki syarat teknis yaitu dapat berkomunikasi dengan anak, sehat (tidak berpenyakit menular), memahami perkembangan anak usia dini dan lain-lain, sehingga proses kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan menyenangkan bagi anak. b. Lingkungan Guru dapat menggunakan lingkungan yang terdekat dengan anak sebagai sumber belajar. Sumber belajar yang alamiah dapat digunakan dengan efisien sesuai dengan prosedur yang berlaku. c. Media cetak Buku mutlak digunakan oleh guru sebagai sumber belajar. Beberapa kriteria yang sebaiknya menjadi dasar pertimbangan dalam memilih buku adalah kriteria isi mencakup apakah isi sumber belajar relevan dengan program pendidikan yang berlaku, sistematika, isi dan topik yang disajikan pembahasannya mudah dipahami, kompetensi pengarang dan penerbit, kemutahiran (currentness), dan lain-lain. d. Benda Sebenarnya Sejalan dengan pendidikan untuk anak usia dini, guru dapat menggunakan benda sebenarnya sebagai sumber belajar. Contoh penggunaan benda sebenarnya misalnya ketika menjelaskan tumbuhan yaitu bunga, anak dapat mengamati bunga sebenarnya, mencium harum wangi bunga, menyentuh mahkotanya, daun dan tangkai bunga sehingga anak lebih memahami melalui pengalaman nyata dengan lebih menyenangkan. Banyak lagi benda-benda yang dapat kita manfaatkan baik yang bertebaran di sekitar maupun yang sengaja disediakan oleh pengelola program pendidikan. Kesemuanya itu menuntut kepekaan dan wawasan guru yang menyeluruh. e. Barang Bekas Barang bekas seringkali luput dari perhatian kita, padahal dapat dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan pendidikan. Kreativitas guru dalam menggunakan barang bekas menjadi sumber belajar dapat membantu proses pendidikan dengan tidak terbatas. Barang bekas yang paling banyak berserakan di sekitar kita diantaranya

kertas, kotak permen, bekas kemasan dan lain-lain. Contohnya botol bekas minuman kaleng dapat dikemas menjadi kaleng suara dengan bantuan kerikil untuk berlatih seni musik dan daya pendengaran anak. f. Model Guru dapat menggunakan model tiruan seperti motor-motoran, mobil-mobilan, becak dan lain-lain untuk membantu memberikan gambaran alat transfortasi pada anak. Model ini cukup efektif digunakan untuk memberikan pengetahuan dan informasi pada anak. E. EVALUASI SUMBER BELAJAR Kegiatan evaluasi merupakan tugas dan tanggung jawab guru. Evaluasi penggunaan sumber belajar dilakukan untuk melihat efektifitas penggunaan sumber belajar sudah cukup baik atau perlu perbaikan. Penilaian terhadap peralatan, media pendidikan atau alat permainan yang digunakan perlu dilakukan melalui monitoring dan penilaian secara rinci. Sebagai guru, wawasan dan penguasaan Anda tentang bagaimana mengevaluasi sumber belajar adalah hal yang sangat penting. Evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan dalam lingkup yang lebih luas. Lingkup evaluasi sumber belajar dapat dikembangkan dalam beberapa bentuk antara lain evaluasi terhadap rancangan sumber belajar. Berikuti ini adalah contoh format untuk menilai kualitas rancangan sumber belajar yang telah dibuat. FORMAT PENILAIAN RANCANGAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN/APE No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Baik Cukup Kurang A. Aspek Edukatif : 1. Pembuatan memperhatikan program pendidikan yang berlaku 2. Membantu peningkatan kualitas pembelajaran anak 3. Mendorong aktivitas dan kreativitas anak 4. Sesuai dengan kemampuan/tahap perkembangan anak B. Aspek Teknis : 1. Dirancang sesuai tujuan dan fungsi sarana 2. Dapat mengembangkan berbagai aspek

perkembangan anak (multiguna) 3. Bahan untuk pembuatan mudah didapat di lingkungan sekitar 4. Bahan pembuatan murah 5. Bahan pembuatan dapat menggunakan barang bekas/sisa 6. Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan anak misalnya tajam, beracun, dll) 7. Awet, kuat, dan tahan lama 8. Mudah membuatnya 9. Mudah digunakan baik oleh guru maupun anak 10. menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi 11. Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal C. Aspek Estetika 1. Bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak) 2. Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil) 3. Kombinasi warna serasi dan menarik DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Penilaian, Pembuatan dan Penggunaan Sarana (Alat Peraga) di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Program Kegiatan Belajar Taman Kanakkanak. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum 2004 Kerangka Dasar. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman Pembelajaran di Taman Kanakkanak. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Diretorat Pendidikan Anak Dini Usia. (2003). Alat Permainan Edukatif untuk Kelompok Bermain. Jakarta : Depdiknas. Sudjana, Nana. (1990). Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. Sudono, Anggani. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Depdiknas. Suhaenah, A.S. (1998). Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas. Zaman, B., Hernawan, A.H. dan Eliyawati, C. (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Modul Universitas Terbuka. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

MI-3 PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK Makalah Disampaikan dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Mutu Guru TK Se-Propinsi Banten Oleh Badru Zaman, M.Pd LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROPINSI BANTEN 9 11 Agustus 2006