HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN STRES KERJA PADA SALES PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk-DAIHATSU KOTA SEMARANG DAN YOGYAKARTA

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

Francisca Aully Adestyani Harlina Nurtjahjanti * Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Danang Siaga Putra

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

ABSTRACT. Keywords: Perceived of Leader-Member Interaction Quality, OCB. *penulis penanggungjawab

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. JOGLOSEMAR SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas saat ini semakin

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA LEADER MEMBER EXCHANGE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN UNIT CABIN MAINTENANCE SERVICES PT.

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN. melakukan balas budi terhadap organisasi dengan bersikap dan berprilaku lebih

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARAKONTRAK PSIKOLOGIS DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN KANTOR POS BESAR SEMARANG

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang baik (SDM), berkualitas dan potensial merupakan

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

HUBUNGAN ANTARA KEADILAN DISTRIBUTIF DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. TELKOM, TBK DIVISI REGIONAL IV SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di semua aspek kehidupan manusia karena berbagai permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN RESILIENSI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT.

BAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala hal yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Berkaitan dengan

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA KARYAWATI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI TERHADAP FUNGSI MANAJEMEN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Budaya Organisasi. Universitas Kristen Maranatha viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1

HUBUNGAN ANTARA LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN EMPLOY EE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT PLN DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I.Y

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWANBAGIAN PRODUKSI PT. ARGAMAS LESTARI SEMARANG

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Organizational Citizenship Behaviour

SKRIPSI. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi. Oleh: Kariza Dyah Yasmin G

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam kinerja, kesuksesan, dan kefektifan organisasi. Perusahaan harus

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Definisi Perilaku Organisasi. meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON

OLEH: IVAN KRISTIANTO YOHANES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN SEMARANG Ratna Intifada, Harlina Nurtjahjanti* FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ratnaintifada@gmail.com harlina_nc@yahoo.com ABSTRAK Organisasi bergantung pada ketersediaan karyawan berkualitas. Pencapaian kualitas dan keunggulan pelayanan akan membuat pelanggan puas dan loyal. Karyawan yang berkualitas cenderung menunjukkan perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB adalah perilaku karyawan bersifat sukarela, tidak mendapat imbalan secara langsung dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi. Dukungan organisasi yang diterima karyawan dipersepsikan dan menimbulkan keinginan untuk membalasnya dan memotivasi karyawan untuk berperilaku melebihi tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara perceived organizational support dengan organizational citizenship behavior pada karyawan Hotel Pandanaran Semarang. Populasi penelitian ini sebanyak 86 karyawan dan sampel penelitian sebanyak 52 karyawan, sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling proporsional. Pengumpulan data menggunakan dua buah Skala Psikologi yaitu Skala Perceived Organizational Support (32 aitem valid, α = 0,933) dan Skala Organizational Citizenship Behavior (31 aitem valid, α = 0,938). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,734 dengan p=0,000 (p<0,05) serta koefisien determinasi R 2 = 0,539, yang berarti ada hubungan positif antara perceived organizational support dengan organizational citizenship behavior. Semakin tinggi perceived organizational support maka semakin tinggi organizational citizenship behavior dan sebaliknya, serta sumbangan efektif perceived organizational support terhadap organizational citizenship behavior sebesar 53,9% dan selebihnya berasal dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: perceived organizational support, organizational citizenship behavior, karyawan hotel *Penulis Penanggungjawab 1

RELATIONSHIP BETWEEN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT WITH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR IN EMPLOYEES OF HOTEL PANDANARAN SEMARANG Ratna Intifada, Harlina Nurtjahjanti* FACULTY OF PSYCHOLOGY, DIPONEGORO UNIVERSITY ratnaintifada@gmail.com harlina_nc@yahoo.com ABSTRACT Organizations rely on the availability of qualified employees. Achievement of quality and excellence service lead customers satisfied and loyal. Qualified employees tend to exhibit behavior Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB is a voluntary employee behavior, not rewarded directly and increase the effectiveness and efficiency of the organization. Organizational support that was received by employees then they are perceived and cause a desire to return and motivate employees to behave beyond their duties. This study aims to examine the relationship between perceived organizational support with organizational citizenship behavior in employees of Hotel Pandanaran Semarang. This study population as much as 86 employees and as many as 52 employees of the study sample, the samples were taken using a proportional sampling technique. Data collection using two Scale Psychology ie Perceived Organizational Support Scale (32 valid item, α = 0.933) and Organizational Citizenship Behavior Scale (31 valid item, α = 0.938). The results showed a correlation coefficient r xy = 0.734 and p = 0.000 (p <0.05) and the coefficient of determination R 2 = 0.539, which means that there is a positive relationship between perceived organizational support with organizational citizenship behavior. The higher the perceived organizational support cause the higher organizational citizenship behavior and vice versa, and the effective contribution of perceived organizational support on organizational citizenship behavior amounted to 53.9% and the rest comes from other factors not examined in this study. Key word : perceived organizational support, organizational citizenship behavior, hotel employees *Responsible Author 2

Globalisasi selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan yang telah menyebabkan munculnya tuntutan-tuntutan yang tidak bisa dihindari para pelaku ekonomi dan industri. Seiring dengan globalisasi dan perubahan-perubahan yang pesat pada kondisi ekonomi menyebabkan semakin ketatnya persaingan di semua bidang, termasuk industri perhotelan. Semakin meningkatnya persaingan Hotel Pandanaran sebagai salah satu hotel berbintang tiga di Semarang, dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan agar tidak kalah bersaing dengan hotel-hotel lainnya. Pencapaian kualitas dan keunggulan pelayanan akan membuat pelanggan puas dan loyal (Saibang & Schwindt dalam Colakoglu et al., 2010, h. 125). Kepuasan dan keloyalan pelanggan tergantung pada sikap, kinerja dan perilaku karyawan (Kusluva & Kusluva dalam Colakoglu et al., 2010, h. 125), sehingga perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki, untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Karyawan yang berkualitas selain melakukan tugas utamanya cenderung menunjukkan perilaku kewarganegaraan atau Organizational Citizenship Behavior (OCB). Organ (dalam Jahangir et al., 2004, h. 75) mengungkapkan bahwa organisasi akan dapat bertahan atau berhasil jika anggotanya memiliki OCB atau berperilaku sebagai warga organisasi yang baik dengan terlibat dalam segala macam perilaku positif. Kemauan karyawan untuk memunculkan OCB dalam dirinya, tergantung pada tujuan apa yang ingin diraihnya dengan bergabung dalam organisasi bersangkutan. Kemauan karyawan untuk memberikan sumbangan kepada tempat kerjanya sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam memenuhi tujuan dan harapan-harapan karyawannya. Tumwesigye (2010, h. 943), pemenuhan tujuan dan harapan-harapan karyawan akan membentuk komitmen kerja, karyawan yang berkomitmen akan menunjukkan perilaku extra-role sebagai balasan atas apa yang telah diberikan organisasi kepadanya sementara sebaliknya individu yang memiliki komitmen rendah cenderung tidak mau menunjukkan perilaku extra-role di organisasi. 3

Perilaku OCB muncul karena karena karyawan mengidentifikasi dirinya dengan organisasi sehingga karyawan bangga menjadi anggota organisasi dan menjadikan tujuan organisasi menjadi tujuannya. Karyawan akan merasa puas apabila dapat melakukan suatu yang lebih kepada organisasi. Perasaan sebagai anggota dan puas bila melakukan suatu yang lebih hanya terjadi jika karyawan memiliki persepsi dukungan organisasi yang positif. Eisenberger (dalam Rhoades & Eisenberger, 2002, h. 698) mengungkapkan bahwa OCB berkembang sejalan dengan seberapa besar perhatian organisasi pada tingkat kesejahteraan karyawan dan penghargaan organisasi terhadap kontribusi mereka. Keyakinan karyawan yang tinggi tehadap dukungan organisasional (Perceived Organizational Support / POS) kepada kualitas kehidupan kerja mereka akan menimbulkan rasa hutang budi dalam diri mereka pada organisasi sehingga mereka akan merasa memiliki kewajiban untuk membayarnya. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana hubungan antara Perceived Organizational Support terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB Organ et al. (2006, h. 3) mendefinisikan OCB sebagai perilaku individual yang bersifat sukarela, secara tidak langsung atau eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan formal, dan secara keseluruhan mendorong efektifitas dan efisiensi fungsi-fungsi organisasi. Menurut Organ et al. (2006, h. 251), OCB memiliki lima dimensi, yaitu : Altruism perilaku menolong sesama rekan kerjanya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan organisasi. Conscientiousness (kepatuhan) perilaku karyawan dalam usahanya untuk melakukan suatu hal lebih dari yang diharapkan perusahaan yaitu dengan taat pada kebijakan organisasi dalam mempertahankan jadwal kerja, kehadiran, mematuhi peraturan. Sportmanhip (sportifitas) perilaku karyawan yang memberikan toleransi terhadap keadaan atau situasi yang kurang ideal di tempat kerja dengan lebih menekankan aspek positif organisasi dari pada aspek-aspek negatifnya misalnya mengajukan keluhan atau protes. Courtessy (kesopanan) 4

Perilaku karyawan dalam menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalah-masalah interpersonal. Civic Virtue perilaku karyawan yang mencerminkan tanggung jawab pada organisasi. Menurut Podsakoff et al. (dalam Garay, 2006, h. 35), ada empat faktor yang mendorong munculnya OCB dalam diri karyawan yaitu karakteristik individual, karakteristik tugas, karakteristik organisasional, dan perilaku pemimpin. Karakteristik individu ini meliputi persepsi keadilan, kepuasan kerja, komitmen organisasional, karakterisitk tugas meliputi kejelasan atau ambiguitas peran, sementara karakteristik organisasional meliputi struktur organisasi, dan model kepemimpinan. Lebih lanjut dikatakan bahwa job attitudes, karakteristik tugas dan perilaku pemimpin diketemukan memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap OCB dibandingkan penyebab lainnya. POS Menurut Eisenberger et al (dalam Coyle et al, 2004, h. 207) POS adalah tingkat kepercayaan karyawan atas penghargaan yang diberikan organisasi terhadap kontribusi mereka valuation of employees contribution) dan perhatian organisasi pada kesejahteraan mereka (care about employees well-being). Tingkat kepercayaan karyawan terhadap dukungan organisasi ini akan dipengaruhi oleh evaluasi mereka atas pengalaman dan pengamatan tentang cara organisasi memperlakukan karyawan-karyawannya secara umum. Menurut Rhoades & Eisenberger (2002, h. 699) POS memiliki aspekaspek yang berasal dari definisinya, yaitu Penghargaan pada kontribusi karyawan dan perhatian atau peduli terhadap kesejahteraan karyawan METODE Penelitian ini menggunakan 52 karyawan sebagai subjek penelitian dengan karakteristik karyawan kontrak, berpendidikan minimal SMA/SMK, masa kerja minimal satu tahun. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan Skala psikologi terdiri dari Skala Organizational Citizenship Behavior dan Skala Perceived Organizational Support. Skala Organizational Citizenship Behavior disusun 5

berdasarkan dimensi Organizational Citizenship Behavior menurut Organ et al. Skala Perceived Organizational Support disusun berdasar aspek Perceived Organizational Support menurut Rhoades & Eisenberger (2002, h. 699) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan Hotel Pandanaran Semarang. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan Hotel Pandanaran Semarang. Hasil tersebut ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,734 dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Koefisien korelasi tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Tingkat signifikan sebesar p<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan Hotel Pandanaran Semarang dapat diterima. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa karyawan Hotel Pandanaran Semarang mempunyai tingkat perceived organizational support yang positif sehingga menimbulkan organizational citizenship behavior. Hal ini sesuai dengan arah persamaan garis regresi yang menyatakan bahwa penambahan satu skor variabel perceived organizational support, maka variabel organizational citizenship behavior mengalami kenaikan sebesar 0,613. Dukungan organisasi, baik pemberian penghargaan kepada karyawan akan dapat menciptakan suatu komitmen bagi karyawan untuk tetap bertahan di organisasi. Dukungan organisasi dapat berarti menghargai kontribusi karyawan, 6

mendengar keluhan, merasa bangga akan hasil kinerja atau prestasi karyawannya dan memenuhi kebutuhan karyawannya. Adanya persepsi dukungan organisasi yang diberikan organisasi kepada karyawan menjadikan karyawan termotivasi untuk berperilaku OCB. Berdasarkan kategorisasi 0,539 subjek penelitian cenderung berada pada kategori tinggi dengan rentang nilai skor antara 88-104. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa perceived organizational support karyawan Hotel Pandanaran berada pada kategori tinggi. Berdasarkan kategorisasi organizational citizenship behavior subjek penelitian cenderung berada pada kategori tinggi dengan rentang nilai skor antara 85,25-100,75. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa organizational citizenship behavior karyawan Hotel Pandanaran berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian nilai koefisien determinasi (R Square) pada penelitian ini sebesar 0,539 yang berarti bahwa variabel perceived organizational support memberikan sumbangan efektif sebesar 53,9% terhadap organizational citizenship behavior. Kondisi tersebut menyatakan bahwa tingkat konsistensi variabel organizational citizenship behavior sebesar 53,9% dapat diprediksi oleh variabel perceived organizational support. Peneliti sudah berusaha untuk dapat mencapai hasil semaksimal mungkin, tetapi dalam kenyataannya penelitian ini tidak luput dari kendala dan keterbatasan. Keterbatasan terutama berkaitan dengan pengisian skala dimana saat dilakukan penelitian, peneliti tidak dapat mengamati secara langsung beberapa subjek karena subjek meminta untuk membawa skala dan dikembalikan keesokan harinya. Kondisi ini memungkinkan terjadi bias dalam pengambilan data penelitian yang tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior 7

(OCB) pada karyawan Hotel Pandanaran Semarang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Karyawan Penelitian ini menunjukkan cenderung tingginya perceived organizational support dan organizational citizenship behavior. Kondisi ini perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara pro aktif terhadap setiap pengambilan keputusan dan kebijakan, sehingga karyawan dapat memahami keputusan tersebut, berkontribusi dengan memberikan ide atau gagasan ketika diadakan evaluasi atau diskusi agar dapat tercipta komunikasi dua arah yang baik diantara karyawan, pimpinan, dan manajemen sehingga dapat tercapai keselarasan harapan dari pihak-pihak terkait tersebut, menerapkan nilai-nilai perusahaan dalam menjalankan pekerjaan meningkatkan kepercayaan dan optimisme bahwa organisasi mendukung karyawan dan yakin bahwa kesuksesan organisasi merupakan kesuksesan kerja karyawan, sehingga keinginan untuk dapat bekerja maksimal dapat tercapai dan keinginan untuk lebih memajukan organisasi semakin besar. 2. Bagi perusahaan Perusahaan diharapkan memiliki inovasi-inovasi dalam membuat kebijakan dalam hal meningkatkan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi para karyawan untuk memunculkan OCB sehingga produktivitas karyawan lebih baik lagi. Mengadakan acara pertemuan antar karyawan dan manajer sehingga dapat mempertahankan kedekatan antara karyawan dengan atasan sehingga komunikasi juga lancar. Komunikasi yang lancar diharapkan atasan lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan bawahan, mampu memberikan dukungan dan menyalurkan aspirasi bawahan. Memberikan pelatihan-pelatihan yang menarik, Memberikan reward pada karyawan jika memiliki kinerja yang baik. Mengerti kondisi karyawan jika mengalami kesulitan. Kondisi yang demikian dapat membawa pengaruh positif bagi atasan karena karyawan akan mengembangkan persepsi yang positif pada dukungan organisasi. 8

3. Bagi peneliti selanjutnya Berdasarkan penemuan informasi dilapangan, bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap variabel penelitian organizational citizenship behavior, dapat melakukan penelitian dengan meneliti variabelvariabel lain yang turut berperan dalam terbentuknya organizational citizenship behavior, antara lain kepemimpinan, iklim organisasi, komunikasi antara atasan dan bawahan. Hasil penelitian dilapangan menemukan bahwa variabel-variabel tersebut merupakan faktor lain yang mempengaruhi organizational citizenship behavior yang tidak diteliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Colakoglu, U., Culha, O., & Atay, H. 2010. The Effects of Perceived Organisational Support On Employees Affective Outcomes: Evidence From The Hotel Industry. Tourism and Hospitality Management, Vol. 16, No. 2, 125-150. Jahangir, N., Akbar, M.M., & Haq, M. 2004. Organizational Citizenship Behavior: Its Nature and Antecedents. BRAC Univercity Journal. Vol. I, No. 2, 75-85. Tumwesigye, G. 2010. The Relationship between Perceived Organizational Support and Turnover Intentions in a Developing Country: The Mediating Role of Organizational Commitment. African Journal of Bussines Management, Vol. 4 No. 6, 942-952. Rhoades, L., & Eisenberger, R. 2002. Perceived Organizational Support : A Review of the Literature. Journal of Applied Psychology, Vol. 87, No. 4, 698-714. Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie S. P. 2006. Organizational Citizenship Behavior: Its Nature, Antecedents, And Consequences. London: Sage Publications. Garay, H.D.V. 2006. Kinerja Extra-Role dan Kebijakan Kompensasi. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol. 8. No. 1. 33-42. Coyle, J., Saphiro, Shore, L., Taylor, S., & Tetrick, L. 2004. The employment relationship: Examining psychological and contextual perspectives. Oxford : Oxford University Press. 9