ANALISA FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI HAL EHWAL AGAMA ISLAM MALAYSIA(MKI) TENTANG MENDAHULUKAN PELAKSANAAN WASIAT IKHTIYARIYYAH DARIWASIAT WAJIBAH SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari'ah (S.S.Y) UIN SUSKA RIAU Oleh: MOHD FARZLIE SYAFIQ BIN MOHD ALI NIM: 11021104071 PROGRAM SI JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNTVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBA RU 1436 H / 2015 M
ABSTRAK Skripsi ini berjudul FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI HAL EHWAL AGAMA ISLAM MALAYSIA (MKI) TENTANG MENDAHULUKAN PELAKSANAAN WASIAT IKHTIYARIYYAH DARI WASIAT WAJIBAH. Adapun permasalahan dalam kajian skripsi ini yaitu apa alasan Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia (MKI) tentang mendahulukan pelaksanaan wasiat ikhtiyariyyah dari wasiat wajibah dan Bagaimana fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia (MKI) tentang mendahulukan pelaksanaan wasiat ikhtiyariyyah dari wasiat wajibah menurut hukum Islam. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian hukum normatif, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, yaitu dengan melihat kepada putusan fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia (MKI) mengenai hukum pelaksanaan wasiat wajibah. Alasan MKI dalam menyatakan bahwa wasiat ikhtiyariyyah harus didahulukan dari wasiat wajibah adalah wasiat ikhtiyariyyah disebut secara qat i dalam al-quran dan Sunnah Nabi saw. Adapun wasiat wajibah tidak di nyata dalam al-quran maupun Sunnah Nabi saw. Wasiat wajibah adalah hukum ijtihadi yang diperselisihkan oleh para fuqaha. Maka hukum yang bersumber dalil secara qat i itu adalah wasiat ikhtiyariyyah dan semestinya didahulukan dari hukum yang bersumber ijtihadi yaitu wasiat wajibah. Di akhir penelitian ini, penulis menyimpulkan fatwa (MKI) tentang mendahulukan pelaksanaan wasiat ikhtiyariyyah dari wasiat wajibah. Menurut penulis, wasiat wajibah harus didahulukan dari wasiat ikhtiyariyyah. Penulis lebih cenderung mengikut pandangan tersebut karena menasakh sesuatu yang hukumnya wajib membutuhkan dalil yang jelas. i
KATA PENGANTAR بسم الله الر حمن الرحیم Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis panjatkan atas segala rahmat dan karunia-nya yang telah melimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini, shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, Rasul paling mulia dan penutup para Nabi, serta iringan doa untuk keluarga, sahabat dan seluruh pengikut yang setia sampai akhir zaman. Alhamdulilah dengan berkat rahmat-nya, penulisan skripsi ini telah dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu terima kasih yang tidak terhingga kepada insan yang tercinta dan yang tersayang istri dan anak-anak, Norhidayu Amira binti Safie, Muhammad Umar Al Faruq dan Muhammad Ammar Al Fateh serta ayahanda dan ibunda tercinta Mohd Ali bin Ibrahim dan Fatimah binti Abdul Rahman. Dan tidak lupa juga kepada Dosen Pembimbing yang sedia membantu untuk mencapai kejayaan yaitu bapak Dr. Hajar M. MH, yang memberikan didikan, perhatian, semangat dan memberikan tunjuk ajar sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Sesungguhnya di dalam menyelesaikan penulisan ilmiah yang berbentuk skripsi ini, penulis menghadapi ujian dan rintangan akibat dari beratnya topik perbahasan yang diteliti, namun penulis akhirnya memperolehi inspirasi dari beberapa individu yang sepanjang penulisan skripsi ini. Penulis berhasil menyiapkan skripsi yang berjudul FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI
HAL EHWAL AGAMA ISLAM MALAYSIA(MKI) TENTANG MENDAHULUKAN PELAKSANAAN WASIAT IKHTIYARIYYAH DARI WASIAT WAJIBAH Adapun, dikesempatan yang berharga ini penulis ingin mengungkapkan rasa hormat yang mendalam serta terima kasih kepada : 1- Rektor dan karyawan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2- Dekan dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum serta bapak Dr. Hajar M. MH yang merupakan dosen pembimbing penulis yang sering membantu dan pemberi semangat dalam menyiapkan penulisan skripsi ini. 3- Bapak Ketua Jurusan, bapak dan ibu dosen Fakultas Syariah yang telah membimbing dan mencurahkan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan di UIN SUSKA. 4- Mertuaku yang kusayangi, Siti Rokiah dan Safie bin Adam, tidak lupa juga kepada kakandaku serta saudara-saudari kandungku Ismaraini, Farzliezam, Farzliezal, Farzlie Fahmie, Zamir, dan Fiqah yang meluangkan banyak masa bersama penulis. 5- Secara khusus ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada sahabat seperjuangan di bumi Pekanbaru yaitu Solahuddin, Kamil, Rais, Malek, Norliza, Mawardi, Farman, Mahyuddin dan Shukri Hambali dan sahabat-sahabat di kampung serta kerabat yang telah memberi sokongan dan galakan, begitu juga buat Persatuan
Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia Di Pekanbaru (PKPMI-CPB) dan Kelab Umno Luar Negara Cawangan Pekanbaru (KULN -CPB) serta Mahasiswa Malaysia terutama di PekanBaru, dan teman-teman kuliah. Kasih sayang dan perhatian mereka telah memotivasikan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kepada semua pihak yang telah disebutkan di atas, penulis hanya dapat mengucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya. 6- Terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) umumnya serta bahagian pengurusan fatwa di Jabatan Kemajuan Islam Malaysia khususnya, telah membantu penulis dalam menyediakan data sekunder bagi memudahkan penelitian skripsi ini. Penulis menyedari bahwa penulisan skripsi ini masih memerlukan kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari pelbagai pihak, terutama insan akademik. Akhir kata penulis sudahi dengan ucapan terima kasih semua, semoga karya tulis ini memberi manfaat bagi kita semua. Pekanbaru, 14.11.2015 Penulis, MOHD FARZLIE SYAFIQ NIM : 11021104071
DAFTAR ISI LEMBARANPENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR TRANSLITERASI... ii... iv DAFTAR ISI...vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...8 D. Metode Penelitian E. SistematikaPenulisan... 8... 12 BAB II : WASIAT MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Pengertian dan Sumber Hukum Wasiat 1. Pengertian Wasiat 2. Sumber Hukum Wasiat... 14... 17 B. Unsur dan Syarat Wasiat 1. Rukun Wasiat... 22 2. Syarat-syarat Wasiat... 25 C. Bentuk dan Hukum Wasiat 1. Bentuk wasiat 2. Hukum Wasiat...28... 32 vi
D. Wasiat Ikhtiyariyyah dan Wasiat Wajibah 1. Wasiat Ikhtiyariyyah...34 2. Wasiat Wajibah....35 BAB III : MAJLIS KEBANGSAAN BAGI HAL EHWAL AGAMA ISLAM MALAYSIA (MKI) A. Sejarah Ringkas, Visi, Misi dan Struktur Kepengurusan 1. Sejarah MKI... 40 2. Visi MKI 3. Misi MKI... 45... 45 4. Struktur Kepengurusan MKI... 45 B. Tugas-tugas Kerja MKI... 50 C. Metode Istinbat Yang Digunakan Oleh MKI Dalam Memutuskan Sesuatu Fatwa... 51 BAB IV : FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI HAL EHWAL AGAMA ISLAM MALAYSIA (MKI) MENDAHULUKAN PELAKSANAAN WASIAT IKHTIYARIYYAH DARI WASIAT WAJIBAH A. Fatwa MKI Tentang Mendahulukan Pelaksanaan Wasiat Ikhtiyariyyah Dari Wasiat Wajibah B. Alasan MKI Tentang Mendahulukan Pelaksanaan Wasiat Ikhtiyariyyah Dari Wasiat Wajibah C. Analisa Fatwa MKI Tentang Mendahulukan Pelaksanaan Wasiat Ikhtiyariyyah Dari Wasiat Wajibah Menurut Hukum Islam... 56... 59... 67 vii
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 85 B. Saran... 87 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS viii