9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut Arikuto (006:3) bahwa eksperime adalah suatu cara utuk mecari hubuga sebab akibat (hubuga kuasal) atara dua faktor yag segaja ditimbulka oleh peeliti dega megelimir atau meguragi atau meyisihka faktor lai yag bisa meggaggu. Dari pedapat di atas, jelas sekali bahwa metode peelitia eksperime diguaka utuk megetahui adaya pegaruh atau perubaha atau peigkata yag disebabka adaya pemberia perlakua (treatmet). Dalam peelitia ii sebagai perlakuaya adalah pembelajara gerak tedaga depa pecak silat yag dilakuka melalui model perseoraga da pembelajara gerak tedaga depa pecak silat melalui model pembelajara berkelompok. B. Variabel Peelitia Variabel peelitia adalah objek peelitia, atau apa yag mejadi titik perhatia suatu peelitia Suharsimi, (998:99). Sedagka meurut Ibu (996:56) variabel peelitia dapat diartika sebagai objek pegamata yag mejadi titik
30 perhadaa dalam sutu peelitia. Dalam peelitia ii ditetapka dua macam variabel. Adupu variabel yag diteliti adalah : a. Variabel bebas ( X ) - Model pembelajara berkelompok(x) - Model pembelajara perseoraga (X) b. Variabel terikat ( Y ) - Hasil Belajar Gerak Tedaga Depa Pecak Silat (Y) C. Populasi Arikuto (993:30) meyataka populasi adalah keseluruha subjek peelitia. Semetara Sudjaa (986:6) bahwa populasi adalah totalitas semua ilai yag mugki hasil meghitug ataupu pegukura kuatitatif megeai karakteristik tertetu dari semua aggota kumpula yag legkap da jelas yag igi dipelajari sifat-sifatya. Jadi populasi dalam peelitia adalah siswa kelas X SMA YP UNILA Badar Lampug. D. Sampel Sampel adalah sebagia idividu yag diambil dari populasi (Sudjaa, 005:6). Suharsimi Arikuto (005:3) berpedapat bahwa sampel adalah sebagia atau wakil populasi yag diteliti. Dari kedua pedapat tersebut diatas, maka yag dimaksud dega sampel adalah wakil dari aggota populasi yag aka diteliti. Terkait dega peetua jumlah sampel peelitia, Suharsimi Arikuto
3 (006:3, meyataka bahwa sebagai persiapa dalam pegambila sampel apabila subjekya kecil, lebih baik diambil semua sehigga peelitiaya merupaka peelitia populasi. Selajutya jika jumlah subjekya besar dapat diambil atara 0-5% atau 0-5% atau lebih tergatug kemampua peeliti. Megacu dari pedapat tersebut maka dalam peelitia ii diambil 6 siswa putra. Jadi sampel berjumlah 6 siswa. E. Pelaksaaa Peelitia Pelaksaaa peelitia berlagsug selama tiga bula dega tahapa sebagai berikut : a. Tahap Persiapa Seluruh sampel terlebih dahulu melakuka pegambila ilai gerak tedaga depa pecak silat, kegiata tes ii merupaka tes awal. Hasil peilaia disusu berdasarka dari hasil terbesar sampai hasil terkecil, kemudia dibagi ke dalam dua kelompok megguaka tekik ordial pairig. Pada akhirya terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok I sebagai kelompok eksperime yag diberi perlakua model pembelajara berkelompok, kelompok II sebagai kelompok eksperime yag diberi model pembelajara perseoraga. b. Tahap Pelaksaaa Kegiata Tahap ii merupaka iti dari pelaksaaa peelitia secara keseluruha, karea itu kedua kelompok eksperime masig-masig diberi perlakua yag beda dega beba latiha sama, seperti berikut ii,
3 Waktu peelitia : miggu Frekuesi Set : X semiggu : x 45 meit c. Tahap Megambila Data Setelah miggu dari masig-masig kelompok perlakua selajutya dilakuka tes kembali sebagai tes akhir yag dilaksaaka seperti pada tes awal. F. Racaga Peelitia Adapu racaga peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah pretest post-test group desig, yaitu racaga peelitia yag berdasarka pembagia kelompok, diawali da diakhiri dega melakuka tes pada masigmasig kelompok. Sedagka racagaya dapat dilihat pada baga berikut: K X T T OP K X T Keteraga : T = Tes Awal (Pre test) OP = Ordial Pairig K = Kelompok perlakua model pembelajara berkelompok
33 K = Kelompok perlakua model pembelajara perseoraga X = Perlakua model pembelajara berkelompok X = Perlakua model pembelajara perseoraga T = Tes Akhir (Post test) Pembagia kelompok berdasarka hasil tes awal kemampua gerak dasar tedaga depa, lagkah awal adalah melakuka tes awal kemudia diragkig, dibagi da dimasukka dalam kelompok ) perlakua model pembelajara kelompok ) perlakua model pembelajara berpasaga. Dega demikia kedua kelompok tersebut memiliki kemampua yag sama sebelum diberi perlakua. Apabila pada post tes ati terdapat perbedaa, maka hal ii disebabka oleh pegaruh perlakua yag diberika. Adapu pembagia kelompok dalam peelitia ii dega cara ordial pairig seperti berikut : Gambar. Cara ordial pairig G. Istrume Peelitia Istrume utuk pegambila data, peulis megguaka materi tes keterampila melakuka tekik dasar tedaga depa pada pecak silat. Adapu utuk
34 medapatka data peelitia ii, ditetapka sebagai berikut : a. Materi yag dituju adalah keterampila melakuka tekik dasar tedaga depa pada pecak silat. b. Peilaia (tester) agar peilaia objektif, maka pemberi ilai adalah pelatih da dewa guru yag telah memiliki sertifikat asioal da telah berpegalama dalam duia pecak silat. c. Istrumet peilaia gerak tekhik dasar tedaga depa.. sikap posisi awal kuda-kuda,. betuk tedaga, 3. keseimbaga tedaga (Balace), 4. ketetapa tedaga (Acuracy), 5. kekuata tedaga (power), 6. kembali kekuda-kuda awal.. (Peratura Pertadiga Pecak Silat Hasil Muas 003, PB IPSI) No Idikator Sub Idikator. Padaga mata ke arah depa Nilai 0 NA Sikap Awal. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi taga berada didekat piggag melidugi rusuk 4. Kaki dibuka selebar bahu Pelaksaaa 5. Kaki agak diredahka dega tumpua kedua kaki. Padaga mata ke arah depa
35. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi kedua taga berada didepa dada 4. Sikap awala megagkat kaki rata-rata air serta ujug jari-jari kaki ditekuk 5. Tedaga ke depa dega litasa kaki dihetaka (ditedag) ke depa. Padaga mata ke arah depa 3 Gerak lajuta. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi taga berada didekat piggag melidugi rusuk 4. Kaki dibuka selebar bahu 5. Da kaki agak diredahka dega tumpua kedua kaki kembali Total (Diadopsi dari :Comparas, Implemetasi da Maajeme Pecak Silat. Yogyakarta : FIK UNY ) Keteraga : Beri tada ( ) pada skor tiap siswa dalam melakuka geraka Keteraga peroleha ilai : Totalskor yag diperoleh Skor 00% Totalskor maxsimal H. Tekik Aalisis Data. Uji Validitas Istrume Meurut Arikuto (00 : 68) validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. Validitas tes adalah suatu alat ukur yag dikataka valid apabila dapat megukur
36 atau apa yag seharusya diukur. Utuk meetuka valid tidakya suatu tes atau istrume peelitia yag aka dipakai harus dilakuka uji validitas dega megguaka rumus korelasi product momet. Validitas utuk tes keterampila didapat dega membadigka hasil tes buata dega tes stadar, atau dapat megguaka validitas butir, validitas faktor, da dapat juga dega megkorelasika kelompok redah da kelompok tiggi dari hasil tes tersebut (Nurhasa : 00). r X.Y X.Y - XY X - X Y - Y Keteraga : r xy : Koefesie korelasi X Y : Jumlah sampel : Skor variabel X : Skor variabel Y X : Jumlah skor variabel X Y : Jumlah skor variabel Y X : Jumlah kuadrat skor variabel X Y : Jumlah kuadrat skor variabel Y Selajutya dihitug dega uji-t dega rumus:
37 Keteraga : t r : Nilai t hitug : Koefisie korelasi hasil r hitug : Jumlah respode Distribusi tabel t utuk α = 0,05 da derajat kebebasa (dk) = - dega uji satu pihak. Kaidah pegujia jika t hitug > dari t tabel berarti valid sebalikya jika t hitug < t tabel berarti tidak valid. Jika istrume itu valid, maka dilihat dari kriteria peafsira megeai ideks korelasiya (r) yag dikutip Sugiyoo (008: 3), yaitu: Tabel Iterpretasi Koefisie Korelasi Nilai r. Kategori Validitas Reliabilitas Tiggi Sekali 0,80 0,90 Tiggi 0,70 0,79 0,80 0,89 Cukup 0,50 0,69 0,60 0,79 Kurag 0,30 0,49 0,40 0,59 Tidak Sigifika 0,00 0,9 0,00 0,39. Uji Reliabilitas dega Pegukura Ulag/ Retest Reliabilitas tes adalah suatu tes yag dikataka reliabel apabila tes itu berulag-ulag memberika hasil yag sama. Pada peelitia ii alat ukur megguaka metode retest atau tekik ulag. Meurut Nurhasa (00: 8) utuk megetahui besarya derat keteradala suatu alat pegukur dapat dilakuka dega melakuka dua kali pegukura yaitu pegukura pertama da ulagaya. Istrume ii kemudia diujicobaka kepada sekelompok respode da dicatat hasilya, kedua hasil pegukura tersebut
38 dikoreksi dega megguaka korelasi product-momet atau korelasi Carl Pearso sebagai berikut : r X.Y Keteraga : X.Y - XY X - X Y - Y r xy X Y : Koefesie korelasi : Jumlah sampel : Skor variabel X : Skor variabel Y X : Jumlah skor variabel X Y : Jumlah skor variabel Y X : Jumlah kuadrat skor variabel X Y : Jumlah kuadrat skor variabel Y (Hasil perhituga dapat dilihat di Tabel 3 halama 48). Harga r yag diperoleh dikosultasika dega tabel korelasi product momet, sehigga diaggap reliabel apabila harga r hitug > r tabel pada taraf α = 0,05. Selajutya data yag diaalisis adalah data dari hasil tes awal da akhir. Meghitug hasil tes awal da akhir dega megguaka tekik aalisis data uji t. Adapu syarat dalam megguaka uji t adalah.
39. Uji ormalitas Uji ormalitas adalah uji utuk melihat apakah data yag diperoleh mempuyai distribusi atau sebara ormal atau tidak. Lagkah pegujiaya megikuti prosedur Sudjaa (99:66). a. Pegamata X, X,, X dijadika bilaga baku Z,Z,,Z dega megguaka rumus : Z X SD X Keteraga : SD : simpaga baku Z : skor baku : Rata-rata b. Utuk tiap bilaga baku ii dapat megguaka daftar distribusi ormal baku. Kemudia dihitug peluag F(Z i ) = P(Z Z i ). c. Selajutya dihitug Z, Z,, Z yag lebih kecil atau sama dega Z i kalau proporsi ii diyataka dega S(Z i ) maka : bayakya..z, Z,...,Z...yag Z S(Z i i ) d. Hitug selisih F(Z i ) S(Z i ) kemudia tetuka harga mutlak. e. Ambil harga palig besar di atara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ii dega L o. Setelah harga L o, ilai hasil perhituga tersebut dibadigka dega ilai kritis Lo utuk uji liliefors dega taraf sigifika 0,05. bila harga Lo lebih kecil (<) dari L tabel maka data yag aka diolah
40 tersebut berdistribusi ormal sedagka bila Lo lebih besar (>) dari L tabel maka data tersebut tidak berdistribusi ormal. L o < L tabel: ormal L o > L tabel: tidak ormal. Uji Homogeitas Uji homogeitas dilakuka utuk memperoleh iformasi apakah kedua kelompok sample memiliki varia yag homoge atau tidak. Meurut Sudjaa (00:50) utuk meguji homogeitas diguaka rumus sebagai berikut: Varias Terbesar F Varias Terkecil Membadigka ilai F hitug dega F tabel dega rumus : Dk pembilag: - (utuk varia terbesar) Dk peyebut : - (utuk varia terkecil) Taraf sikifika (0,05) maka dicari pada tabel F Didapat dari tabel F Dega kriteria pegujia Jika : F hitug F tabel tidak homoge F hitug F tabel berarti homoge Pegujia homogeitas ii bila F hitug lebih kecil (<) dari F tabel maka data tersebut mempuyai varias yag homoge. Tetapi sebalikya bila F hitug lebih besar (>) dari F tabel maka kedua kelompok mempuyai varias yag berbeda.
4 3. Uji t Berdasarka keormala atau tidakya serta homoge atau tidakya varias atara kedua kelompok sampel maka aalisis yag diguaka dapat dikemukaka beberapa alteratif: a. Data berdistribusi ormal da kedua kelompok mempuyai varias yag homoge ( ) maka uji t tes yag diperguaka utuk meguji hipotesis peelitia seperti yag dikemukaka oleh Sudjaa (I99) sebagai berikut: t hitug S gab X X S gab ( ) x S ( ) x S Keteraga : X : rerata kelompok eksperime A X : rerata kelompok eksperime B S : simpaga baku kelompok eksperime A S : simpaga baku kelompok eksperime B : jumlah sampel kelompok eksperime A : jumlah sampel kelompok eksperime B b. Salah satu data berditribusi ormal da data yag lai tidak berdistribusi ormal ( ) kedua kelompok sampel yag mempuyai varias yag
4 homoge atau tidak homoge maka rumus yag diguaka meurut Sudjaa, (99: 4) : t hitug = (X X) S S Keteraga: X : rerata kelompok eksperime A X : rerata kelompok eksperime B S : simpaga baku kelompok eksperime A S : simpaga baku kelompok eksperime B : jumlah sampel kelompok eksperime A : jumlah sampel kelompok eksperime B c. Bila kedua data berdistribusi tidak ormal, kedua kelompok sampel homoge atau tidak, maka rumus yag diguaka adalah : Z N N U NN ( ) NN( ) R U NN( ) R U Pegujia taraf sigifika perbedaa atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B adalah bila Z hitug < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B, sebalikya bila Z hitug > dari Z tabel berarti terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B.