IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan survey yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dilaksanakan dalam rangka memecahkan persoalan secara

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

Transkripsi:

9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut Arikuto (006:3) bahwa eksperime adalah suatu cara utuk mecari hubuga sebab akibat (hubuga kuasal) atara dua faktor yag segaja ditimbulka oleh peeliti dega megelimir atau meguragi atau meyisihka faktor lai yag bisa meggaggu. Dari pedapat di atas, jelas sekali bahwa metode peelitia eksperime diguaka utuk megetahui adaya pegaruh atau perubaha atau peigkata yag disebabka adaya pemberia perlakua (treatmet). Dalam peelitia ii sebagai perlakuaya adalah pembelajara gerak tedaga depa pecak silat yag dilakuka melalui model perseoraga da pembelajara gerak tedaga depa pecak silat melalui model pembelajara berkelompok. B. Variabel Peelitia Variabel peelitia adalah objek peelitia, atau apa yag mejadi titik perhatia suatu peelitia Suharsimi, (998:99). Sedagka meurut Ibu (996:56) variabel peelitia dapat diartika sebagai objek pegamata yag mejadi titik

30 perhadaa dalam sutu peelitia. Dalam peelitia ii ditetapka dua macam variabel. Adupu variabel yag diteliti adalah : a. Variabel bebas ( X ) - Model pembelajara berkelompok(x) - Model pembelajara perseoraga (X) b. Variabel terikat ( Y ) - Hasil Belajar Gerak Tedaga Depa Pecak Silat (Y) C. Populasi Arikuto (993:30) meyataka populasi adalah keseluruha subjek peelitia. Semetara Sudjaa (986:6) bahwa populasi adalah totalitas semua ilai yag mugki hasil meghitug ataupu pegukura kuatitatif megeai karakteristik tertetu dari semua aggota kumpula yag legkap da jelas yag igi dipelajari sifat-sifatya. Jadi populasi dalam peelitia adalah siswa kelas X SMA YP UNILA Badar Lampug. D. Sampel Sampel adalah sebagia idividu yag diambil dari populasi (Sudjaa, 005:6). Suharsimi Arikuto (005:3) berpedapat bahwa sampel adalah sebagia atau wakil populasi yag diteliti. Dari kedua pedapat tersebut diatas, maka yag dimaksud dega sampel adalah wakil dari aggota populasi yag aka diteliti. Terkait dega peetua jumlah sampel peelitia, Suharsimi Arikuto

3 (006:3, meyataka bahwa sebagai persiapa dalam pegambila sampel apabila subjekya kecil, lebih baik diambil semua sehigga peelitiaya merupaka peelitia populasi. Selajutya jika jumlah subjekya besar dapat diambil atara 0-5% atau 0-5% atau lebih tergatug kemampua peeliti. Megacu dari pedapat tersebut maka dalam peelitia ii diambil 6 siswa putra. Jadi sampel berjumlah 6 siswa. E. Pelaksaaa Peelitia Pelaksaaa peelitia berlagsug selama tiga bula dega tahapa sebagai berikut : a. Tahap Persiapa Seluruh sampel terlebih dahulu melakuka pegambila ilai gerak tedaga depa pecak silat, kegiata tes ii merupaka tes awal. Hasil peilaia disusu berdasarka dari hasil terbesar sampai hasil terkecil, kemudia dibagi ke dalam dua kelompok megguaka tekik ordial pairig. Pada akhirya terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok I sebagai kelompok eksperime yag diberi perlakua model pembelajara berkelompok, kelompok II sebagai kelompok eksperime yag diberi model pembelajara perseoraga. b. Tahap Pelaksaaa Kegiata Tahap ii merupaka iti dari pelaksaaa peelitia secara keseluruha, karea itu kedua kelompok eksperime masig-masig diberi perlakua yag beda dega beba latiha sama, seperti berikut ii,

3 Waktu peelitia : miggu Frekuesi Set : X semiggu : x 45 meit c. Tahap Megambila Data Setelah miggu dari masig-masig kelompok perlakua selajutya dilakuka tes kembali sebagai tes akhir yag dilaksaaka seperti pada tes awal. F. Racaga Peelitia Adapu racaga peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah pretest post-test group desig, yaitu racaga peelitia yag berdasarka pembagia kelompok, diawali da diakhiri dega melakuka tes pada masigmasig kelompok. Sedagka racagaya dapat dilihat pada baga berikut: K X T T OP K X T Keteraga : T = Tes Awal (Pre test) OP = Ordial Pairig K = Kelompok perlakua model pembelajara berkelompok

33 K = Kelompok perlakua model pembelajara perseoraga X = Perlakua model pembelajara berkelompok X = Perlakua model pembelajara perseoraga T = Tes Akhir (Post test) Pembagia kelompok berdasarka hasil tes awal kemampua gerak dasar tedaga depa, lagkah awal adalah melakuka tes awal kemudia diragkig, dibagi da dimasukka dalam kelompok ) perlakua model pembelajara kelompok ) perlakua model pembelajara berpasaga. Dega demikia kedua kelompok tersebut memiliki kemampua yag sama sebelum diberi perlakua. Apabila pada post tes ati terdapat perbedaa, maka hal ii disebabka oleh pegaruh perlakua yag diberika. Adapu pembagia kelompok dalam peelitia ii dega cara ordial pairig seperti berikut : Gambar. Cara ordial pairig G. Istrume Peelitia Istrume utuk pegambila data, peulis megguaka materi tes keterampila melakuka tekik dasar tedaga depa pada pecak silat. Adapu utuk

34 medapatka data peelitia ii, ditetapka sebagai berikut : a. Materi yag dituju adalah keterampila melakuka tekik dasar tedaga depa pada pecak silat. b. Peilaia (tester) agar peilaia objektif, maka pemberi ilai adalah pelatih da dewa guru yag telah memiliki sertifikat asioal da telah berpegalama dalam duia pecak silat. c. Istrumet peilaia gerak tekhik dasar tedaga depa.. sikap posisi awal kuda-kuda,. betuk tedaga, 3. keseimbaga tedaga (Balace), 4. ketetapa tedaga (Acuracy), 5. kekuata tedaga (power), 6. kembali kekuda-kuda awal.. (Peratura Pertadiga Pecak Silat Hasil Muas 003, PB IPSI) No Idikator Sub Idikator. Padaga mata ke arah depa Nilai 0 NA Sikap Awal. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi taga berada didekat piggag melidugi rusuk 4. Kaki dibuka selebar bahu Pelaksaaa 5. Kaki agak diredahka dega tumpua kedua kaki. Padaga mata ke arah depa

35. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi kedua taga berada didepa dada 4. Sikap awala megagkat kaki rata-rata air serta ujug jari-jari kaki ditekuk 5. Tedaga ke depa dega litasa kaki dihetaka (ditedag) ke depa. Padaga mata ke arah depa 3 Gerak lajuta. Posisi bada berdiri tegap 3. Posisi taga berada didekat piggag melidugi rusuk 4. Kaki dibuka selebar bahu 5. Da kaki agak diredahka dega tumpua kedua kaki kembali Total (Diadopsi dari :Comparas, Implemetasi da Maajeme Pecak Silat. Yogyakarta : FIK UNY ) Keteraga : Beri tada ( ) pada skor tiap siswa dalam melakuka geraka Keteraga peroleha ilai : Totalskor yag diperoleh Skor 00% Totalskor maxsimal H. Tekik Aalisis Data. Uji Validitas Istrume Meurut Arikuto (00 : 68) validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. Validitas tes adalah suatu alat ukur yag dikataka valid apabila dapat megukur

36 atau apa yag seharusya diukur. Utuk meetuka valid tidakya suatu tes atau istrume peelitia yag aka dipakai harus dilakuka uji validitas dega megguaka rumus korelasi product momet. Validitas utuk tes keterampila didapat dega membadigka hasil tes buata dega tes stadar, atau dapat megguaka validitas butir, validitas faktor, da dapat juga dega megkorelasika kelompok redah da kelompok tiggi dari hasil tes tersebut (Nurhasa : 00). r X.Y X.Y - XY X - X Y - Y Keteraga : r xy : Koefesie korelasi X Y : Jumlah sampel : Skor variabel X : Skor variabel Y X : Jumlah skor variabel X Y : Jumlah skor variabel Y X : Jumlah kuadrat skor variabel X Y : Jumlah kuadrat skor variabel Y Selajutya dihitug dega uji-t dega rumus:

37 Keteraga : t r : Nilai t hitug : Koefisie korelasi hasil r hitug : Jumlah respode Distribusi tabel t utuk α = 0,05 da derajat kebebasa (dk) = - dega uji satu pihak. Kaidah pegujia jika t hitug > dari t tabel berarti valid sebalikya jika t hitug < t tabel berarti tidak valid. Jika istrume itu valid, maka dilihat dari kriteria peafsira megeai ideks korelasiya (r) yag dikutip Sugiyoo (008: 3), yaitu: Tabel Iterpretasi Koefisie Korelasi Nilai r. Kategori Validitas Reliabilitas Tiggi Sekali 0,80 0,90 Tiggi 0,70 0,79 0,80 0,89 Cukup 0,50 0,69 0,60 0,79 Kurag 0,30 0,49 0,40 0,59 Tidak Sigifika 0,00 0,9 0,00 0,39. Uji Reliabilitas dega Pegukura Ulag/ Retest Reliabilitas tes adalah suatu tes yag dikataka reliabel apabila tes itu berulag-ulag memberika hasil yag sama. Pada peelitia ii alat ukur megguaka metode retest atau tekik ulag. Meurut Nurhasa (00: 8) utuk megetahui besarya derat keteradala suatu alat pegukur dapat dilakuka dega melakuka dua kali pegukura yaitu pegukura pertama da ulagaya. Istrume ii kemudia diujicobaka kepada sekelompok respode da dicatat hasilya, kedua hasil pegukura tersebut

38 dikoreksi dega megguaka korelasi product-momet atau korelasi Carl Pearso sebagai berikut : r X.Y Keteraga : X.Y - XY X - X Y - Y r xy X Y : Koefesie korelasi : Jumlah sampel : Skor variabel X : Skor variabel Y X : Jumlah skor variabel X Y : Jumlah skor variabel Y X : Jumlah kuadrat skor variabel X Y : Jumlah kuadrat skor variabel Y (Hasil perhituga dapat dilihat di Tabel 3 halama 48). Harga r yag diperoleh dikosultasika dega tabel korelasi product momet, sehigga diaggap reliabel apabila harga r hitug > r tabel pada taraf α = 0,05. Selajutya data yag diaalisis adalah data dari hasil tes awal da akhir. Meghitug hasil tes awal da akhir dega megguaka tekik aalisis data uji t. Adapu syarat dalam megguaka uji t adalah.

39. Uji ormalitas Uji ormalitas adalah uji utuk melihat apakah data yag diperoleh mempuyai distribusi atau sebara ormal atau tidak. Lagkah pegujiaya megikuti prosedur Sudjaa (99:66). a. Pegamata X, X,, X dijadika bilaga baku Z,Z,,Z dega megguaka rumus : Z X SD X Keteraga : SD : simpaga baku Z : skor baku : Rata-rata b. Utuk tiap bilaga baku ii dapat megguaka daftar distribusi ormal baku. Kemudia dihitug peluag F(Z i ) = P(Z Z i ). c. Selajutya dihitug Z, Z,, Z yag lebih kecil atau sama dega Z i kalau proporsi ii diyataka dega S(Z i ) maka : bayakya..z, Z,...,Z...yag Z S(Z i i ) d. Hitug selisih F(Z i ) S(Z i ) kemudia tetuka harga mutlak. e. Ambil harga palig besar di atara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ii dega L o. Setelah harga L o, ilai hasil perhituga tersebut dibadigka dega ilai kritis Lo utuk uji liliefors dega taraf sigifika 0,05. bila harga Lo lebih kecil (<) dari L tabel maka data yag aka diolah

40 tersebut berdistribusi ormal sedagka bila Lo lebih besar (>) dari L tabel maka data tersebut tidak berdistribusi ormal. L o < L tabel: ormal L o > L tabel: tidak ormal. Uji Homogeitas Uji homogeitas dilakuka utuk memperoleh iformasi apakah kedua kelompok sample memiliki varia yag homoge atau tidak. Meurut Sudjaa (00:50) utuk meguji homogeitas diguaka rumus sebagai berikut: Varias Terbesar F Varias Terkecil Membadigka ilai F hitug dega F tabel dega rumus : Dk pembilag: - (utuk varia terbesar) Dk peyebut : - (utuk varia terkecil) Taraf sikifika (0,05) maka dicari pada tabel F Didapat dari tabel F Dega kriteria pegujia Jika : F hitug F tabel tidak homoge F hitug F tabel berarti homoge Pegujia homogeitas ii bila F hitug lebih kecil (<) dari F tabel maka data tersebut mempuyai varias yag homoge. Tetapi sebalikya bila F hitug lebih besar (>) dari F tabel maka kedua kelompok mempuyai varias yag berbeda.

4 3. Uji t Berdasarka keormala atau tidakya serta homoge atau tidakya varias atara kedua kelompok sampel maka aalisis yag diguaka dapat dikemukaka beberapa alteratif: a. Data berdistribusi ormal da kedua kelompok mempuyai varias yag homoge ( ) maka uji t tes yag diperguaka utuk meguji hipotesis peelitia seperti yag dikemukaka oleh Sudjaa (I99) sebagai berikut: t hitug S gab X X S gab ( ) x S ( ) x S Keteraga : X : rerata kelompok eksperime A X : rerata kelompok eksperime B S : simpaga baku kelompok eksperime A S : simpaga baku kelompok eksperime B : jumlah sampel kelompok eksperime A : jumlah sampel kelompok eksperime B b. Salah satu data berditribusi ormal da data yag lai tidak berdistribusi ormal ( ) kedua kelompok sampel yag mempuyai varias yag

4 homoge atau tidak homoge maka rumus yag diguaka meurut Sudjaa, (99: 4) : t hitug = (X X) S S Keteraga: X : rerata kelompok eksperime A X : rerata kelompok eksperime B S : simpaga baku kelompok eksperime A S : simpaga baku kelompok eksperime B : jumlah sampel kelompok eksperime A : jumlah sampel kelompok eksperime B c. Bila kedua data berdistribusi tidak ormal, kedua kelompok sampel homoge atau tidak, maka rumus yag diguaka adalah : Z N N U NN ( ) NN( ) R U NN( ) R U Pegujia taraf sigifika perbedaa atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B adalah bila Z hitug < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B, sebalikya bila Z hitug > dari Z tabel berarti terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B.