BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dilaksanakan dalam rangka memecahkan persoalan secara

Transkripsi

1 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Suatu peelitia dilaksaaka dalam ragka memecahka persoala secara ilmiah, sistematis da logis. Utuk memecahka persoala tersebut, dalam peelitia ii diguaka metode peelitia kuatitatif deskriptif. Peelitia kuatitatif yaitu suatu peelitia yag bayak ditutut dega megguaka agka, mulai dari pegumpula data, peafsira terhadap data tersebut serta peampila dari hasilya (Arikuto, 00: 10). Sedagka peelitia deskriptif diartika sebagai prosedur pemecaha yag diselidiki dega meggambarka subyek atau obyek peelitia. Pegguaa peelitia kuatitatif-deskriptif dalam peelitia ii bertujua utuk meggambarka faktor-faktor kesulita belajar dalam mata pelajara ilmu statika da tegaga pada siswa kelas X Jurusa Tekik Gambar Bagua di SMK Negeri 1 Sumedag. B. Variabel da Paradigma Peelitia 1. Variabel Peelitia Variabel peelitia adalah suatu atribut atau sifat atau ilai dari orag, obyek atau kegiata yag mempuyai variasi tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpulaya (Sugiyoo, 010: 61). Adapu variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah kesulita belajar yag terurai sebagai berikut: 37

2 38 a. Faktor iteral 1) Kesehata fisik dega idikator: a) Kehadira b) Pola maka c) Waktu istirahat d) Jarak padag e) Daya degar ) Psikologis dega idikator: a) Ketertarika terhadap mata pelajara b) Partisipasi aktif di kelas c) Perhatia terhadap materi d) Miat membaca buku e) Kodisi buku catata f) Keaktifa bertaya g) Waktu belajar h) Frekuesi belajar i) Cara mempelajari baha pelajara b. Faktor eksteral 1) Ligkuga keluarga dega idikator: a) Cara orag tua medidik aak b) Hubuga orag tua da aak c) Cotoh/bimbiga orag tua d) Suasaa rumah/keluarga

3 39 e) Peghasila orag tua f) Fasilitas belajar di rumah ) Ligkuga sekolah dega idikator a) Metode megajar guru b) Hubuga guru da murid c) Muata kurikulum d) Tigkat kesulita materi e) Waktu sekolah f) Disipli g) Ketersediaa alat da sumber belajar h) Kodisi ruag kelas i) Tugas rumah. 3) Ligkuga masyarakat dega idikator a) Waktu bermai b) Pedidika tema c) Kegiata di luar rumah yag diikuti d) Waktu kegiata di luar rumah e) Waktu meoto televisi f) Waktu bermai game

4 40. Paradigma Peelitia Paradigma peelitia adalah alur pemikira megeai objek peelitia dalam sebuah proses peelitia. Baga 1 Paradigma Peelitia Fisik Kesehata fisik Kodisi pacaidra Iteral Psikologis Miat Motivasi Cara belajar Siswa SMK Negeri 1 Sumedag Kesulita Belajar Ligkuga Keluarga Orag tua Suasaa rumah Ekoomi keluarga Eksteral Ligkuga Sekolah Guru Kurikulum Waktu da disipli sekolah Fasilitas sekolah Tugas rumah. Ligkuga Masyarakat Tema bergaul Kegiata siswa di masyarakat Media massa Keteraga : = Alur peelitia = Ligkup Peelitia Hasil da Pembahasa Kesimpula da Sara

5 41 C. Data da Sumber Data 1. Data Data yag dibutuhka dalam peelitia ii adalah: a. Data megeai kodisi kesehata fisik siswa saat belajar IST. b. Data megeai kodisi psikologis siswa. c. Data megeai ligkuga keluarga siswa. d. Data megeai ligkuga sekolah. e. Data megeai ligkuga masyarakat di sekitar siswa.. Sumber Data a. Data megeai kodisi kesehata fisik siswa saat belajar IST didapat dari siswa melalui agket. b. Data megeai kodisi psikologis siswa didapat dari siswa melalui agket. c. Data megeai ligkuga keluarga siswa didapat dari siswa melalui agket. d. Data megeai ligkuga sekolah didapat dari siswa melalui agket. e. Data megeai kodisi ligkuga masyarakat di sekitar siswa didapat dari siswa melalui agket. D. Populasi da Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri atas objek/subjek yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag ditetapka peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpulaya (Sugiyoo, 010:117). Populasi

6 4 pada peelitia ii adalah siswa kelas X jurusa Tekik Gambar Bagua SMK Negeri 1 Sumedag Tahu Ajara 009/010 yag mempelajari mata pelajara Ilmu Statika da Tegaga, berjumlah 90 orag dega ricia sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Peelitia Kelas Jumlah X-B1 30 X-B 30 X-B3 30 Jumlah 90 Sumber: SMK Negeri 1 Sumedag. Sampel Sampel adalah bagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyoo, 010:118). Dalam peelitia ii tekik samplig yag diguaka adalah tekik sesus atau total. Tekik sesus atau total ii berarti megambil seluruh subjek dalam populasi sebagai sampel, dalam hal ii sampel yag diambil dalam peelitia ii yaitu seluruh populasi kelas X jurusa Tekik Gambar Bagua, SMK Negeri 1 Sumedag. Hal ii dilakuka karea populasi yag aka diteliti memiliki jumlah subjek di bawah 100 da pegumpula data megguaka agket. Sesuai dega yag diugkapka Arikuto (003:15), jika jumlah subjek dalam populasi haya meliputi atara 100 higga 150 orag da dalam pegumpula data megguaka agket, sebaikya subjek sejumlah itu diambil seluruhya.

7 43 E. Istrume Peelitia 1. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data dalam peelitia ii adalah dega megguaka agket. Agket adalah sejumlah pertayaa tertulis yag diguaka dalam memperoleh iformasi dari respode dalam arti lapora tetag pribadiya atau hal-hal yag ia ketahui (Arikuto, 00: 18). Dalam peelitia ii agket diguaka utuk medapatka data dari para respode megeai faktor-faktor kesulita belajar IST, sesuai keadaa yag sebearya berdasarka persepsi masig-masig siswa.. Istrume Peelitia Dalam peelitia ii istrume yag diguaka adalah agket. Agket harus dapat diguaka utuk medapat data yag valid da reliabel tetag variabel yag diukur. Oleh karea itu, agket harus diuji coba utuk megetahui validitas da reliabilitasya terlebih dahulu. Adapu tahap-tahap uji coba agket adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapa 1) Membuat kisi-kisi agket ) Membuat pertayaa sesuai kisi-kisi agket 3) Membuat kriteria peskora Agket yag diguaka berupa soal berbetuk piliha gada, di maa setiap soal telah disediaka empat alteratif jawaba yag disesuaika dega pertayaa, da soal dalam betuk piliha gada. Utuk

8 44 megukur data pada agket ii, peulis megguaka metode pegukura skala Likert. Skala Likert memiliki gradasi peilaia dari sagat positif sampai sagat egatif yag dapat berupa kata-kata kemudia jawaba tersebut diberi skor (Sugiyoo, 010:135). Adapu skor masig-masig jawaba utuk pertayaa positif pada agket yag aka diguaka dalam peelitia ii adalah: a) Skor 4 diberika jika jawaba a. b) Skor 3 diberika jika jawaba b. c) Skor diberika jika jawaba c. d) Skor 1 diberika jika jawaba d. Sedagka utuk pertayaa egatif peskora dilakuka sebagai berikut: a) Skor 1 diberika jika jawaba a. b) Skor diberika jika jawaba b. c) Skor 3 diberika jika jawaba c. d) Skor 4 diberika jika jawaba d. b. Tahap pelaksaaa c. Tahap aalisis istrume 3. Aalisis Istrume Peelitia a. Uji validitas Suatu istrume dikataka valid jika mampu megukur dega tepat da megea gejala-gejala tertetu. Dalam peelitia ii, uji validitas

9 45 dilakuka dega megguaka rumus Product Momet dega perhituga agka kasar yag dikemukaka Pearso. XY ( X )( y) { ( ) { ( X X Y Y ) } r = Rumus 1 xy Dimaa: r xy = koefisie korelasi atara skor item dega skor total = jumlah respode Σ X = jumlah skor item Σ Y = jumlah skor total Σ XY = jumlah perkalia atara skor item dega skor total Σ X = jumlah kuadrat skor item Σ Y = jumlah kuadrat skor total Hasil yag sudah didapat dari rumus product momet, kemudia disubsitusika kedalam rumus t, dega rumus dibawah ii : t = r 1 r Rumus Dimaa : t r = uji sigifika korelasi = jumlah respode uji coba = koefisie korelasi Hasil yag didapat dari t hitug yag telah didapat kemudia dikosultasika dega harga t table dega taraf sigifika (α) 0,05 yag

10 46 artiya peluag membuat kesalaha 5 % setiap item aka terbukti bila harga t hitug > t table dega taraf kepercayaa 95% serta derajat kebebasaya (dk) =. Jika hasil yag diperoleh t hitug > t tabel maka item tersebut dikataka valid, amu jika sebalikya t hitug < t tabel maka item tersebut dikataka tidak valid. Berdasarka uji validitas yag dilakuka terhadap 0 respode, dari 45 item pertayaa yag diujicobaka terdapat 1 item yag tidak valid sehigga tidak diikutsertaka dalam istrume. b. Uji reliabilitas Relaibilitas adalah tigkat kepercayaa hasil suatu pegukura. Dalam peelitia ii, uji reliabilitas yag diguaka adalah dega rumus Alpha. Rumus Alpha diguaka karea istrumeya berbetuk skala da jawaba memiliki skala 1-4. Adapu lagkah-lagkahya sebagai berikut : 1) Mecari harga varias tiap butir item. X X σ = Rumus 3 Dimaa : σ = varias butir tiap item ( ) X = jumlah kuadrat skor tiap item X = jumlah skor tiap item

11 47 = jumlah respode uji coba ) Mejumlahka harga varias tiap butir item 3) Mecari harga varias total dimaa : Y Y σ t = Rumus 4 σ t = varias total ( ) Y = jumlah kuadrat skor respode Y = jumlah skor respode = jumlah respode uji coba 4) Meghitug koefisie realibilitas k σ k 1 σ t 11 = 1 r Rumus 5 dimaa : r 11 = reliabilitas istrume K = bayakya butir soal/item σ = jumlah varias butir σ t = varias total

12 48 Hasil perhituga dari seluruh koefisiesi item yag diyataka dega r 11 tersebut dibadigka dega derajat reliabilitas evaluasi dega tolak ukur taraf kepercayaa 95 % dega kriteria r hitug > r table. Sebagai pedoma peafsiraya, adalah : r 11 < 0,0 : reliaabilitas sagat redah 0,0 0,40 : reliabilitas redah 0,40 0,70 : reliabilitas sedag/cukup 0,70 0,90 : reliabilitas tiggi 0,90 1,00 : reliabilitas sagat tiggi Berdasarka uji reliabilitas yag telah dilakuka, didapat r hitug Hal tersebut meujukka bahwa istrume yag diguaka memiliki tigkat reliabilitas yag sagat tiggi. Dari 44 item yag telah valid da reliabel tersebut, kemudia dipilih 35 soal yag mewakili tiap idikator. Utuk idikator yag memiliki item pertayaa lebih dari satu, dipilih item yag memiliki tigkat validitas lebih tiggi utuk diikutsertaka ke dalam istrume. F. Tekik Aalisis Data Aalisis data yag diguaka dalam peelitia ii adalah dega megguaka tekik aalisis faktor eksploratori. Dalam aalisis faktor eksploratori aka dieksplorasi dari idikator-idikator yag ada, yag atiya aka terbetuk faktor-faktor, yag kemudia dilakuka iterpretasi terhadapya

13 49 utuk meetuka variabel-variabel late apa yag dapat diperoleh.(alumiti, 009). Selai itu, keguaa aalisis faktor ii ialah utuk melakuka peguraga data atau dega kata lai melakuka perigkasa sejumlah variabel (dalam peelitia ii merupaka item-item yag diteliti) mejadi lebih kecil jumlahya. Peguraga dilakuka dega melihat iterdepedesi beberapa item yag dapat dijadika satu yag disebut faktor sehigga ditemuka variabel atau faktor yag domia atau petig utuk diaalisis lebih lajut (Wijaya, 010:4). Aalisis ii merupaka uji statistik yag diguaka utuk megetahui iterdepedesi atar item-item yag mejadi idikator suatu variabel. Hal ii bergua utuk megugkap ada tidakya korelasi atar item. Apabila terbukti ada item dari faktor-faktor daya tarik yag salig berkorelasi, maka tidak perlu diaalisis lebih lajut salah satuya, karea mecermika atas hal atau aspek yag sama. Perhituga aalisis faktor utuk peelitia ii megguaka software SPSS. Lagkah malakuka aalisis faktor dega software SPSS ii adalah sebagai berikut: 1. Siapka data seperti prosedur peyiapa data pada umumya. Baris meujukka subjek da kolom meujukka item. Masukka data seperti yag terpampag pada gambar.. Dari meu utama SPSS, pilih Aalyze, klik submeu Dimesio Reductio, klik Factor. 3. Pada Box variable, masukka item-item yag aka diaalisis. 4. Pilih Box Descriptives, isika KMO ad Bartlett s test of sphericity lalu Cotiue.

14 50 5. Pilih Box Rotatio da aktifka Varimax lalu teka cotiue. Adapu output dari aalisis faktor dega SPSS seperti di atas adalah sebagai berikut: 1. Kaiser Mayer Olki (KMO) Pegujia KMO meghasilka ilai yag meujukka kelayaka samplig yaitu ideks yag diguaka utuk meeliti ketepata aalisis faktor dari faktor-faktor yag meyebabka kesulita belajar. Apabila Koefesie KMO atara 0,5-1 berarti aalisis faktor tepat utuk diguaka (Suprato 004:118). Selai itu, agka koefisie KMO > 0,5 juga meujukka kecukupa sampel yag diambil.. Commuality Commualities meujukka sumbaga efektif tiap item terhadap faktor yag terbetuk (Widhiarso, 009:3). Koefesie commuality disebut cukup efektif apabila berilai > 0,5. 3. Correlatio Matrix Aalisis ii merupaka aalisis korelasi atara item idikator yag dapat atau tidak dapat dimasuka dalam persamaa aalisis faktor. Suatu item dapat diproses dega aalisis faktor apabila memiliki ilai korelasi < 0,8, sebalikya jika ilai korelasi suatu item > 0,8 maka item tersebut tidak bisa diproses dega aalisis faktor.

15 51 4. Eigevalues Merupaka koefisie yag meujukka jumlah varia yag berasosiasi dega masig-masig item (Widhiarso, 009:3). Secara sederhaa dapat dikataka bahwa eigevalues meujukka berapa faktor yag dapat dibetuk oleh item-item yag ada. Susua eigevalues selalu diurutka dari yag terbesar sampai yag terkecil, dega kriteria bahwa agka eigevalues dibawah 1 tidak diguaka dalam meghitg jumlah faktor yag terbetuk. 5. Compoet Matrix Compoet matrix meujuka distribusi item-item yag diuji. Agka-agka yag ada pada tabel adalah bobot faktor (factor loadig), yag meujuka besarya korelasi atara variabel awal dega faktor yag terbetuk. Suatu item dapat dimasuka sebagai idikator suatu faktor apabila mempuyai ilai loadig > 0,50 (Alumiiti, 009:7). 6. Rotated Compoet Matrix Proses iti dari aalisis faktor adalah melakuka ekstraksi terhadap sejumlah variabel sehigga terbetuk satu faktor atau lebih. Ada kemugkia suatu variabel sulit utuk ditetuka aka masuk kedalam faktor yag maa. Rotasi faktor aka memperjelas posisi sebuah variabel, akakah dimasuka pada faktor yag satu atau pada faktor yag lai. Rotated compoet matrix memperlihatka distribusi variabel yag lebih jelas da yata dega cara meghilagka ilai korelasi yag cukup meraguka karea berilai < 0,5 (Alumiiti, 009:8).