III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa, variabel bebas perlakuan media

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah quasi

III. METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Sukmadinata (2012: 72) mengatakan bahwa penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

Raharjo

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi - experimental karena desain

1 Terkadang, saya begitu ingin memukul teman saya Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49),

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB. III METODE PENELITIAN. yang akan dikaji oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa. Bandar Lampung, sebanyak 317 orang, dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN. sangat menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Mulia Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENELITIAN. (2010: 11) karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

Lampiran 1: Bentuk Kuesioner Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN. postes (post-test only control group), sebanyak 3 kelompok. Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

Transkripsi:

58 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi eksperimen yang mengungkap perbedaan penguasaan materi suhu dan kalor melalui penerapan LKS inkuiri terbimbing dan LKS verifikasi serta motivasi berprestasi. Proses pembelajaran dilaksanakan pada dua kelas yang berbeda, yaitu pada kelas pertama diterapkan pembelajaran dengan menggunakan LKS inkuiri terbimbing yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen, dan kelas kedua pembelajaran dengan menggunakan LKS verifikasi yang ditetapkan sebagai kelas kontrol. Pada kedua kelas tersebut peneliti memperhatikan motivasi berprestasi siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat, dua variabel bebas dan satu variabel atribut. Variabel terikatnya adalah penguasaan materinya sedangkan variabel bebas yaitu LKS inkuiri terbimbing dan LKS verifikasi. Variabel atributnya yaitu motivasi berprestasi siswa yang selanjutnya dikelompokkan menjadi motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah. Banyaknya kelompok yang akan dihadapi dalam penelitian ini

59 adalah 2 x 2 = 4. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa penelitian eksperimen ini menggunakan desain faktorial 2 2 (Irianto, 2004: 252). Pada desain faktorial 2 x 2, variabel bebas media pembelajaran LKS berada pada jalur kolom, sedangkan variabel atribut motivasi berprestasi siswa berada pada jalur baris. Pertemuan antara kolom dan baris disebut sel, sehingga akan terdapat empat sel pada desain faktorial 2x2 ini. Tabel 3.1. Disain penelitian yang dilakukan Variabel Atribut Motivasi Berprestasi (B) Variabel Bebas Tinggi (B1) Rendah (B2) Media Pembelajaran LKS Inkuiri Terbimbing (A1) LKS Verifikasi (A2) A 1 B 1 A 2 B 1 A 1 B 2 A 2 B 2 Keterangan: A 1 B 1 : adalah blok sampel siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan menerapkan LKS inkuiri terbimbing. A 1 B 2 : adalah blok sampel siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dengan menerapkan LKS inkuiri terbimbing. A 2 B 1 : adalah blok sampel siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan menerapkan LKS verifikasi. A 2 B 2 : adalah blok sampel siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dengan menerapkan LKS verifikasi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewu yang beralamat di jalan raya Gumukmas Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada bulan Mei sampai Juli 2009.

60 3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap tahun pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Pagelaran dengan jumlah siswa sebanyak 180 orang, yang tersebar ke dalam enam rombongan belajar. 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas, yaitu kelas X 1 untuk kelas dengan penerapan LKS inkuiri terbimbing dan kelas X 2 untuk kelas dengan penerapan LKS verifikasi. Penentuan kelas eksperimen baik untuk model A 1 maupun model A 2 ditentukan secara purposive, dimana semua kelas memiliki kondisi yang homogen, masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Sebelum dilaksanakan eksperimen terhadap dua kelas sampel, peneliti melakukan tes motivasi berprestasi kepada seluruh siswa. Hasil tes dianalisis untuk keperluan mengelompokan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Kuesioner Teknik kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi siswa sebelum diterapkannya LKS inkuiri terbimbing dan LKS verifikasi.

61 3.4.2 Teknik Tes Tes digunakan untuk memperoleh data tentang penguasaan materi. Penguasaan materi suhu dan kalor dalam penelitian ini dinilai berdasarkan kemampuan keterampilan proses siswa yang diukur menggunakan LKS inkuiri terbimbing. 3.5 Varibel Penelitian 3.5.1 Variabel Penguasaan Materi (Y) 3.5.1.1 Definisi Konseptual Variabel Y Penguasaan materi adalah tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran, yang dalam penelitian ini akan dilihat berdasarkan penguasaan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah keterampilan yang dimiliki oleh siswa dan merupakan bagian dari studi sains yang terdiri dari seperangkat komponen, yaitu keterampilan dalam melakukan kegiatan mengamati, mengumpulkan dan mengorganisasi data, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuat kesimpulan. Keterampilan proses yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan seperangkat keterampilan yang biasa digunakan ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. 3.5.1.2 Definisi Operasional Variabel Y Secara operasional penguasaan materi (varibel Y) dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam pembelajaran materi suhu dan kalor, yang dilihat berdasarkan penguasaan keterampilan prosesnya. Dalam penelitian ini keterampilan yang akan diukur terdiri dari proses:

62 (1) mengamati, (2) menafsirkan, (3) mengunakan alat dan bahan, (4) penerapan konsep, (5) merencanakan kegiatan pratikum dan (6) berkomunikasi. 3.5.1.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y Kisi-kisi instrumen untuk variabel keterampilan proses (Y) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2: Kisi-Kisi Instrumen Variabel Keterampilan Proses No Komponen Aspek Skor 1. Mengamati Mengumpulkan fakta 1 Mencari kesamaan dan perbedaan 1 Mengklasifikasikan 1 2. Menafsirkan Mencatat pengamatan 1 Menghubungkan hasil pengamatan 1 Menarik kesimpulan 1 3. Menggunakan Terampil menggunakan alat dan alat dan bahan bahan 3 4. Menerapkan Pada situasi baru 1 Konsep Menjelaskan apa yang terjadi 1 Menyusun hipotesis 1 5. Merencanakan Menentukan alat, bahan dan sumber 1 kegiatan yang digunakan Menentukan variabel 1 Menentukan cara pengolah hasil 1 6. Berkomunikasi Menyusun dan menyampaikan laporan 1 Mendiskusikan hasil percobaan 1 Membaca grafik dan tabel 1 Jumlah Skor TOTAL SKOR 18 3 3 3 3 3 3 3.5.1.4 Kalibrasi dan Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y Kebenaran suatu data penelitian sangat ditentukan oleh validitas dan reli- abilitas alat ukur (instrumen pengumpul data). Alat ukur kompetensi sis- wa untuk keterampilan proses adalah berupa pratikum materi suhu dan

63 kalor. Praktikum materi suhu dan kalor sebelumnya diujicoba pada siswa lain yang setingkat dan tidak termasuk dalam kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Selanjutnya hasilnya dianalisis untuk menentukan nilai validitas dan reliabilitas. 1) Validitas Variabel Y Untuk memperoleh nilai validitas dari setiap butir tes peneliti menggunakan perangkat lunak bantu berupa program SPSS yang hasil secara keseluruhannya dapat dilihat pada lampiran 4.1. Kesimpulan hasil dari uji coba variabel Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3: Hasil Validitas Variabel Y Item Angket r hitung r tabel Keterangan 1 0,716 0,444 Valid 2 0,706 0,444 Valid 3 0,768 0,444 Valid 4 0,711 0,444 Valid 5 0,662 0,444 Valid 6 0,696 0,444 Valid Batas signifikansi koefisien korelasi pada df= 6-2 = 4 pada taraf nyata 5% = 0,444. Dengan kriteria jika r hitung tiap butir soal > r tabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan tabel 3.3 dan uraian di atas, dapat diketahui hasil ujicoba instrumen variabel Y menyatakan bahwa dari 6 (enam) butir soal yang akan digunakan untuk tes dinyatakan valid.

64 b. Reliabilitas Variabel Y Untuk memperoleh nilai reliabilitas dari setiap butir tes peneliti menggu- nakan perangkat lunak bantu berupa program SPSS. Hasil pengolahan data untuk mengetahui tingkat reliabilitas dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 3.4: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Penguasaan Materi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Part 1 Value.744 N of Items Part 2 Value.638 N of Items Total N of Items 6 Correlation Between Forms.627 3 a 3 b Spearman-Brown Coefficient Equal Length.771 Unequal Length.771 Guttman Split-Half Coefficient.771 a. The items are: item 1, item 2, item 3. b. The items are: item 4, item 5, item 6. Dari data hasil analisis Reliability Coeficients 6 item diatas dapat diketahui: 1) besarnya nilai koefisien kerelasi antara 3 item bagian pertama dengan 3 item bagian kedua sebesar 0,627 2) besarnya nilai koefisien alpha 3 item bagian pertama sebesar 0,744 3) besarnya nilai koefisien alpha 3 item bagian kedua sebesar 0,638 4) besarnya nilai koefisien reliabiltas Split-Half Coefficient sebesar 0,771 Penentuan kesimpulan hasil uji coba instrumen berpatokan pada nilai koefisien reliabilitas Split-Half (dengan metode Guttman) yaitu 0,771. Nilai koefisien reliabilitas ini dikontrol dengan nilai r tabel dengan df = n 2 baik pada taraf signifikan 1% maupun 5%. Dengan kriteria uji

65 jika koefisien reliabilitas yang diperoleh > r tabel maka reliabilitas tersebut signifikan, atau dengan kata lain instrumen reliabel. Karena nilai r hitung (0,771) > dari r taraf nyata 5% = 0,444, maka koefisien korelasi tersebut signifikan, dengan kata lain intrumen yang ada dinyatakan reliabel. 3.5.2. Variabel Media Pembelajaran LKS Inkuiri Terbimbing (X 1 ) 3.5.2.1 Definisi Konseptual variabel X 1 LKS inkuiri merupakan media pembelajaran yang memiliki karakteristik: (1) hasil pengamatan belum ditentukan sebelumnya, sehingga hasil pengamatan siswa dapat beragam, (2) menggunakan pendekatan induktif, (3) prosedur kegiatan dirancang dan dikembangkan sendiri oleh siswa. 3.5.2.2 Definisi Operasinal Variabel X 1 Secara operasional media LKS inkuiri terbimbing dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa dalam mengumpulkan data dari masalah yang ditentukan oleh guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.

66 3.5.3 Variabel Media Pembelajaran LKS Verifikasi (X 2 ) 3.5.3.1 Definisi Konseptual Variabel X 2 Secara konseptual yang dimaksud LKS verifikasi dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan untuk membuktikan suatu konsep tertentu melalui kegiatan praktikum. 3.5.3.2 Definisi Operasional Variabel X 2 Secara operasional yang dimaksud LKS verifikasi adalah nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan praktikum menggunakan LKS verifikasi. 3.5.4 Variabel Motivasi Berprestasi Siswa (X 3 ) 3.5.4.1 Definisi Konseptual Variabel X 3 Motivasi berprestasi terhadap mata pelajaraan fisika adalah kondisi internal siswa dalam menghadapi pelajaran fisika yang menjadi objek psikologis sehingga muncul kecenderungan motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah ketika dihadapkan pada pembelajaran mata pelajaran tersebut. 3.5.4.2 Definisi operasional Variabel X 3 Secara operasional motivasi berprestasi terhadap pelajaran fisika adalah skor yang diperoleh dari jawaban siswa terhadap kuesioner motivasi berprestasi siswa terhadap pelajaran fisika. Instrumen terdiri dari delapan aspek yaitu: (1) durasi kegiatan, (2) frekuensi kegiatan, (3) persistensi,

(4) ketabahan, (5) devosi, (6) tingkatan aspirasi, (7) tingkatan kualifikasi dan (8) arah sikap. 67 3.5.4.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X 3 Berpedoman pada definisi konseptual dan operasional motivasi berprestasi tersebut di atas maka kisi-kisi instrumen motivasi berprestasi siswa terha- dap pelajaran fisika dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.5: Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Siswa terhadap Pelajaran Fisika No Dimensi Indikator 1 2 Durasi Kegiatan Frekuensi kegiatan 3 Persistensi Berapa lama kemampuan penggunaan waktu untuk melakukan kegiatan Berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode tertentu Ketepatan dan kelekatan pada tujuan kegiatan Jumlah Butir + - Nomor Butir 2 1 1, 2, 5 3 1 3, 8, 9, 16 2 1 7, 11, 12 4 Ketabahan 5 Devosi 6 7 Tingkatan aspirasi Tingkatan kualifikasi Keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan Pengorbanan untuk mencapai kegiatan Sasaran dan target yang akan dicapai dengan kegiatan yang dilakukan Prestasi yang dicapai dari kegiatan 3 1 4, 6, 10, 25 2 1 13, 14, 18 2 1 15, 17, 19 2 1 21, 23, 26 8 Arah sikap Sasaran kegiatan belajar 2 1 20, 22,24 Jumlah 8 8 26

68 3.5.4.4 Kalibrasi dan Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X 3 a. Validitas Variabel X 3 Uji validitas variabel X 3 dilakukan terhadap 30 responden di SMA Negeri 1 Pagelaran kelas X di luar anggota kelas eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar valid dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Proses pengolahan data menggunakan program SPSS 17.0. Selengkapnya hasil analisis validitas item variabel X 3 dapat dilihat pada lampiran 4.2. Menentukan tingkat validitas item soal tes dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected Item-Total Correlation kemudian nilai r tabel dapat dilihat pada nilai koefesien korelasi dengan taraf signifikan 5 % (0,05) dan df=n-2=40-2=38, r tabel dalam hal ini adalah 0,264. Kriteria uji yang digunakan adalah jika r hitung > r tabel maka item angket tersebut valid. Rekap hasil analisis uji validasi setelah dibandingkan dengan kreteria uji terlihat pada lampiran 4.2. Berdasarkan hasil analisis uji validasi, diperoleh kesimpulan bahwa dari 41 item angket terdapat 26 item yang valid, sedangkan 15 item angket dinyatakan tidak valid. Selanjutnya 15 item yang dinyatakan tidak valid akan dibuang, dan yang akan digunakan untuk penelitian adalah 26 item angket yang dinyatakan valid.

69 b. Reliabilitas Variabel X 3 Uji reliabilitas variabel X 3 kembali dilakukan terhadap 30 responden di SMA Negeri 1 Pagelaran kelas X di luar anggota kelas eksperimen, yang sebelumnya juga menjadi objek uji validitas variabel X 3. Data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 17,0 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6: Hasil Uji Reliabilitas Variabel X 3 X1 X2 X1 Pearson Correlation 1.994 ** Sig. (2-tailed).000 N 30 30 X2 Pearson Correlation.994 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Pada tabel 3.6 di atas, besarnya nilai koefisien korelasi antara X1 dan X2 adalah 0,994. Untuk dapat memutuskan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka dapat dilihat atau diperhatikan tanda bintang 2 **) yang menandakan bahwa nilai koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf nyata ( ) 1%. Selain itu dapat pula dengan cara membandingkan nilai r hitung (0,994) dengan r tabel (df=n-2) baik pada taraf nyata 1% maupun 5%. Dengan kriteria uji jika nilai r hitung > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Karena nilai r hitung (0,994) > dari r tabel (taraf nyata 1% = 0,367 dan taraf nyata 5% = 0,264), maka koefisien korelasi tersebut signifikan,

70 atau dengan kata lain intrumen yang sudah dibuat dinyatakan reliabel. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini diperlukan untuk mendeskripsikan data penelitian secara umum dan untuk menguji hipotesis penelitian. Data penelitian dideskripsikan menggunakan statistika deskriptif dan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan digunakan teknis analisis varians (ANOVA) dua jalur. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis statistika, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Jika hasil analisis varians menunjukkan ada interaksi antar variabel bebas dalam hubungannya dengan variabel terikat, analisis dilanjutkan dengan analisis varians tahap lanjut melalui Uji-Tukey atau lengkapnya Tukkey s HSD (Honestly Significant Difference) guna menguji hipotesis penelitian lebih lanjut. 3.7 Hipotesis Statistik Hipotesis statistik disusun berdasarkan hipotesis verbal yang telah dikemu- kakan dalam hipotesis penelitian, antara lain: a. Hipotesis 1 Ho H 1 : Interaksi A = B : Interaksi A B Keterangan : A = Media pembelajaran (LKS) B = Motivasi berprestasi siswa

71 b. Hipotesis 2 Ho : A1 = A2 H 1 : A1 A2 Keterangan: A1 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS inkuiri terbimbing. A2 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS verifikasi. c. Hipotesis 3 Ho : A1B1 < A2B1 H 1 : A1B1 > A2B1 Keterangan: A1B1 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS Inkuiri terbimbing bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi A2B1 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS verifikasi bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi. d. Hipotesis 4 Ho : A1B2 < A2B2 H 1 : A1B2 > A2B2 Keterangan: A1B2 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS inkuiri terbimbing bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. A2B2 = Rata-rata penguasaan materi siswa yang pembelajarannya menerapkan LKS verifikasi bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.