BAB III TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Efektivitas Pendanaan Usaha Agribisnis. telah ditentukan maka pekerjaan itu dinyatakan tidak efektiv.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI. Bab V. Sasaran dan efektivitas Organisasi 1

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

KOORDINASI MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI EFEKTIF PENGERTIAN KOORDINASI KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya

BAB 1 PENDAHULUAN. ada diperusahaan untuk bisa melaksanakan tugas-tugas kerja dengan kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Proses Pengambilan Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai perkembangan internasional yang terjadi saat ini. menunjukkan kenyataan bahwa maju tidaknya suatu Negara banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. meminjam. Pengertian kredit yaitu :

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS COST OF CAPITAL

SILABUS. Indikator Pengalaman Belajar Materi Waktu. Penilaian**) Mahasiswa dapat: 1 x 150 1, 2, 5, 6 Tes lisan di akhir manajemen.

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Efektivitas Pendanaan Usaha Agribisnis 1. Pengertian efektivitas Soewarno Handayaningrat, mengemukakan efektivitas adalah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, jika sasaran itu tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan maka pekerjaan itu dinyatakan tidak efektiv. 1 SP. Siagian, efektiv adalah terciptanya berbagai sasaran yang ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan kegiatan tertentu. 2 Sahu Sugiono, effectiveness(efektivitas) yaitu tingkat realisasi aktivitas-aktivitas yang direcanakan dan hasil-hasil yang diraih, 3 dengan menggunakan rumus: Hasil yang sesungguhnya Effectiveness= X 100% Hasil yang direncanakan Selanjutnya efektivitas menurut Komaruddin, adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu. 4 Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, efektivitas 1 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Ilmu Administrasi Negara dan Manajemen, (Jakarta : PT. Gunung Agung, 1996), cet. Ke-1, h. 15 2 T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan Teori, Struktur, dan Perilaku, (Yogyakarta : BPFE, 2000), cet. Ke-2, h. 50 3 O, Syahu Sugiono, Kamus Manajemen (Mutu), (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,, 2006), h. 4 Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, (Jakarta : Bina Aksara, 1994), Cet. Ke- 1, Edisi 2, h. 269 24

berarti ketepatgunaan atau menunjang tujuan. 5 Ketepatgunaan disini adalah ketepat gunaan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) oleh masyarakat tani dalam pengalokasian dan peningkatan usaha yang sedang dijalankan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organsasi tersebut dapat terealisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga mencapai hasil yang baik. 2. Pengertian pendanaan (Simpan Pinjam) Pendanaan disini merupakan memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos atau biaya yang ringan. 6 kemudian memberi kesempatan kepada anggota untuk melakukan simpanan uang atas pinjaman yang dilakukannya. 3. Pengertian agribisnis Populernya kata agribisnis belum diikuti dengan pemahaman yang benartentang kata agribisnis itu sendiri. Pada hakikatnya ada beberapa defenisi agribisnis yang berkembang secara umum 7, yaitu defenisi agribisnis yang sempit dan tradisional hanya menunjukkan pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian diantaranya penyalur bahan kimia, pupuk buatan dan mesin pertanian, pembuat benih dan makanan ternak, serta kredit pertanian dan lembaga keuangan lain 5 Alex, Kamus Ilmiah Kontemporer, (Surabaya : Karya Harapan, 2005), Cet. Ke- 3, h. 138 6 Ginda, Koperasi dan Potensi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Islam, (Pekanbaru : Suska Press, 2008), h. 13 7 Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h.7

yang melayani sektor produksi. Pengertian yang lain juga menunjukkan agribisnis adalah diartikan sebagai perdagangan atau pemasaran hasil pertanian. Sedangkan menurut Arsyad dkk, agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. Untuk menjalankan itu semua, diperlukan sebuah pendanaan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Sumber untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk mengoperasikan agribisnis ada 3 (tiga) 8, yaitu : 1. Investasi atau penanaman modal para pemilik. 2. Peminjaman kepada pihak lain. 3. Dana yang berasal dari laba perusahaan dan penyusutan. Sumber daya keuangan dari waktu kewaktu harus ditingkatkan, karena beberapa alasan 9, yaitu : 1. Untuk memperluas atau meningkatkan pertumbuhan bisnis. 2. Untuk memerlukan aktiva bisnis tambahan. 3. Untuk menjaga atau meningkatkan liquiditas/posisi kas perusahaan. 4. Untuk meningkatkan posisi bersaing perusahaan. 8 Ibid, h.99 9 Ibid, h.100

Jadi efektivitas pendanaan pengembangan usaha agribisnis ini merupakan memberikan pembiayaan terhadap usaha-usaha produktif dibidang pertanian, dengan diadakan program pendanaan kepada masyarakat diharapkan kepada masyarakat dapat menggunakan dengan sebaik mungkin, dan juga kepada pihak Balai Penyuluh Pertanian sebaik mungkin memberikan dana ini kepada yang berhak menerimanya agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pendanaan Untuk mencapai keefektivitasan pendanaan dibutuhkan sebuah struktur organisasi, yang mana struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang terdapat pada suatu organisasi dalam rangka menggapai suatu tujuan. Struktur organisasi yang baik memudahkan koordinasi dan komunikasi serta kontrol atas semua aktivitas untuk mencapai tujuan dan tanggung jawab serta wewenang dalam suatu organisasi. Adapunhal-hal yang mempengaruhikeefektivitasan itu adalah keefektivitasan kepemimpinan dan keefektivitasan komunikasi. Perlu pentingnya kedua hal itu diterapkan dalam organisasi agar apa yang telah direncanakan tercapai dengan baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya yaitu: a. Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan menurut James AF Stoner ada 6 (enam) faktor, 10 yaitu : 1) Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan. cet. Ke-4, h. 54 10 Yayat Hayati Djatmiko, DR, Perilaku Organisasi, (Bandung : Alfabeta, 2005),

2) Harapan dan perilaku para atasan. 3) Karakteristik, harapan dan prilaku karyawan. 4) Keputusan tugas. 5) Iklim dan kebijaksanaan organisasi. 6) Harapan dan perilaku rekan. b. Faktor faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi Raymong V Lesikar dalam bukunya A General Sematic Approach to Comminication Barries, menguraikan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi, 11 yaitu antara lain : 1) Jalur komunikasi formal, hal ini mempengaruhi efektivitas komunikasi dengan dua cara, yaitu : pertama, jalur formal mencakup jarak yang semakin meluas dan berkembang dengan bertumbuhnya suatu organisasi. Kedua, jalur formal komunikasi menghambat arus informasi ynag bebas dari informasi di antara tingkat-tingkat organisasi. 2) Authorityy Structure atau struktur wewenang, organisasi mempunyai pengaruh terhadap efektivitas komunikasi membedakan status, dan kekuasaan dalam organisasi membantu menentukan siapa yang akan berkomunikasi secara menyenangkan dengan siap, isi dan ketepatan komunikasi juga akan dipengaruhi oleh perbedaan wewenang antar individu. 3) Spesialis pekerjaan, biasanya membantu komunikasi di lingkungan kelompok yang berbeda. Anggota kelompok kerja yanhg sama akan menggunakan istilah, cakrawala waktu, tujuan, gaya tugas dan pribadi 11 Ibid, h. 58

yang sama, tetapi komunikasi antar kelompok sangat berlainan cenderung akan terhambat. 4) Informasi Ownership, dalam hal ini bahwa seseorang mempunyai informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya, misalnya manajer produk mempunyai keahlian yang unik untuk menyusun strategi pemasaran. Informasi ini merupakan bentuk kekuatan bagi orang yang memilikinya, mereka mampu berfungsi secara lebih efektiv dibandingkan dengan rekan-rekannya. Banyak orang yang mempunyai keterampilan seperti itu tidak mau membagi informasi kepada orang lain, akibatnya komunikasi yang terbuka sepenuhnya dalam organisasi tidak berjalan dengan baik. C. Masalah-masalah Dalam Mencapai Efektivitas Efektivitas suatu organisasi berkaitan erat dengan koordinasi, yang mana koordinasi menurut Prof. Sukanto Reksodiprojo M. Com, PhD, yaitu merupakan proses peningkatan kegiatan khusus individu dan kelompok satu dengan yang lainnya dan menjamin tercapainya tujuan bersama. 12 Tanpa suatu koordinasi orang-orang atau departemen akan kehilangan pandangan tentang peran mereka dalam perusahaan. Dan apabila demikian, mereka mungkin akan mulai mengejar kepentingan mereka sendiri yang akan mengorbankan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Jadi, masalah-masalah dalam mencapai keefektivitasan organisasi sama saja dengan masalah dalam mencapai keefektivitasan koordinasi. 12 Ibid, h. 62

Kebutuhan akan adanya koordinasi aktivitas yang dibutuhkan paling rendah pada jenis ketergantungan yang dikelompokkan lebih besar dari pada jenis ketergantungan timbal balik. Semakin meningkat kebutuhan akan koordinasi semakin meningkat pula kesukaran untuk melaksanakannya secara efektiv. Paul R. Lawrance dan J.W. Lorsch dalam bukunya Organizations and Envoronment mengemukakan bahwa semakin besar kadar spesialis semakin sulit bagi para manajer untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas khusus dari unit-unit yang berbeda, dan cenderung mengembangkan pendapat sendiri tentang tujuan organisasi dan cara pencapaiannya. Paul R. Lawrence dan J.W. Lorsch mengidentifikasi empat jenis perbedaan sikap dan gaya kerja yang cenderung timbul diantara karyawan dan departemen organisasi dalam suatu koordinasi. Perbedaan ini yang disebut dengan diferensiasi yang dapat memperumit tugas untuk mengkoordinasi kegiatan organisasi secara efektiv. Perbedaan-perbedaan tersebut ialah sebagai berikut: 13 1) Perbedaan orientasi terhadap tujuan tertentu, anggota-anggota dari sub unit atau departemen yang berbeda mengembangkan pandangan tersendiri tentang cara terbaik untuk meningkatkan kepentingan organisasi. 2) Perbedaan orientasi waktu, misalnya unit produksi menggunakan waktu yang singkat dan segera dalam menangani suatu masalah sehubungan dengan pangsa pasar yang menuntut, sedangkan unit penelitian dan pengembangan memerlukan waktu yang lama untuk memecahkan masalah sehubungan dengan jalur proses yang dihadapi. 3) Perbedaan orientasi antar pribadi, unit produksi memperoleh cara-cara komunikasi yang tiba-tiba dan mendadak. Keputusan dapat diambil 13 Ibid, h. 64

dengan cepat sehubungan dengan mempertahankan laju aktivitas. Sedangkan unit penelitian dan pengembangan sistem komunikasi yang lambat sehubungan dengan masalah yang harus didiskusikan terlebih dahulu. 4) Pebedaan formalitas struktur, setiap jenis sub dalam perusahaan dapat memiliki metode dan standar yang berbeda-beda dalam mengefaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi juga dalam memberi imbalan pada pegawai. D. Pendekatan-pendekatan Dalam Menilai Keefektivitasan Secara keseluruhan, umumnya keefektivitasan organisasi dapat dilihat dari pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi-strategis dan pendekatan nilai-nilai bersaing. 14 Jika telah terpenuhi setiap pendekatan tersebut berarti telah terjadi proses perubahan dan perubahan perilaku dan itu berarti pendekatan dan penataan organisasinya efektiv. Karena organisasi melakukan banyak hal, maka keefektivitasan dan keberhasilannya bergantung pada prestasi yang memuaskan di berbagai bidang sesuai kompleksnya. 1. Pendekatan pencapaian tujuan Pendekatan pencapaian tujuan ( goal attainment approach) menyatakan bahwa keefektivitasan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya ( means)seperti memaksimalkan laba. Tercapainya tujuan yang ditetapkan, itu berarti telah terjadi proses perubahan dan perubahan perilaku. 14 Nevizond Chatab, Mengawal Rancangan Organisasi, Organsiasi Theory, Design & Structured Networks, ( Bandung : Alfabeta,CV, 2009), h. 162

Lazimnya dimulai dengan mengidentifikasi sasaran/tujuan, dan mengukur atau menilai keberhasilan organisasi di dalam mencapai sasaran tersebut. Sasaran/tujuan yang digunakan adalah sasaran aktual. 2. Pendekatan sistem Organisasi memperoleh masukan ( input), melakukan proses transformasi, dan menghasilkan keluaran ( output). Pendekatan sumber yang berasal dari sisi input, proses internal yang berasal dari proses (transformasi proses), dan sasaran/tujuan yang berasal dari sisi outputdapat digunakan untuk mengukur atau menilai efektivitas organisasi. Telah dijelaskan bahwa menetapkan ukuran keefektivitasan organisasi hanya atas dasar pendekatan pencapaian tujuan, merupakan ukuran yang tidak sempurna. Dengan hanya berbekal dari hasil pencapaian tujuan atau sasaran, berarti fokusnya hanya pada keluaran saja. Sebuah organisasi juga harus dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masukan (sumber daya), memproses masukan tersebut, menyalurkan keluarannya, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan melalui pendekatan sistem. Dengan beroperasinya sistem, itu berarti telah terjadi proses perubahan dan perubahan perilaku. Perubahan perilaku mencakup sebagai berikut : 1) Pendekatan pencapaian sasaran/tujuan 2) Pendekatan sumber Secara sederhana, efektivitas organisasi dapat diukur dengan kuantitas sumber yang berhasil diperoleh dari lingkungannya.

3) Pendekatan proses internal Pendekatan ini memandang efektivitas sebagai tingkat efisiensi dan kondisi (kesehatan) organisasi internal. Dengan demikian semakin lancar aliran proses internal organisasinya, berarti semakin efektif organisasinya. 3. Pendekatan konstituensi-strategis Pendekatan konstituensi-strategis ( strategic constituencis approach), mengemukakan bahwa organisasi dikatakan efektiv apabila dapat memenuhi tuntutan dari kontituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan pandangan sistem tetapi penekanannya berbeda. Keduanya memperhitungkan adanya saling ketergantungan, tetapi pandangan konstituensi strategis tidak memperhatikan semua lingkungan organsisasi. Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan atas hal-hal di dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi. Dengan dipenuhinya tuntutan ini, itu berarti telah terjadi proses perubahan dan perubahan perilaku. 4. Pendekatan nilai-nilai bersaing Tema utama yang mendasari pendekatan nilai-nilai bersaing (competing-values approach) adalah bahwa kriteria yang anda nilai dan gunakan dalam menilai keefektifan organisasi laba atas investasi, pangsa pasar, pembaharuan produk, dan keamanan kerja, bergantung kepada siapa sebenarnya anda, dan siapa yang anda wakili. Tidak mengherankan bahwa, para pemegang saham, serikat buruh, pemasok, manajemen, atau spesialis intern dalam bidang pemasaran, personalia, produksi, atau akuntansi dapat melihat pada organisasi yang sama namun keefektifannya sangat berbeda.

5. Perbandingan pendekatan menilai keefektivan organisasi Keseluruhan pendekatan keefektivan organisasi dapat dibandingkan dan dirangkum sebagaimana terlihat didalam table3.1 Sistem Tabel III.1 Perbandingan Pendekatan Menilai Efektivitas Organisasi PENDEKATAN DEFENISI BERGUNA PADA SAAT Organisasi efektiv Pendekatan lebih disukai sampai sejauh... pada saat... Pencapaian tujuan Organisasi dapat Tujuan jelas, dibatasi waktu, mencapai tujuan dan dapat diukur. Konstituensi strategis yang ditetapkan Organisasi memperoleh sumber dibutuhkan Semua konstituensi telah yang strategis, paling tidak dipenuhi. Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran. Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organsisasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutannya. Nilai-nilai bersaing Penekanan organisasi utama sesuai dengan preferensi dari konstituensi. Organisasi sendiri tidak jelas mengenai apa yang menjadi penekanannya, atau mengenai minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu. 6. Pendekatan banyak kriteria/integratif Mengingat pendekatan sebelumnya hanya melihat satu aspek saja sehingga muncul pendekatan banyak kriteria/intgratif. Dasar pemikiran pendekatan ini karena organisasi melakukan berbagai kegiatan yang memiliki berbagai jenis output sehingga perlu pengukuran efektivitas dengan banyak kriteria (integratif).

Pendekatan ini mencakup beberapa pendekatan : 1) Konstituensi (Contituency) 2) Bidang sasaran (Goal Domain) 3) Kerangka ketergantungan (1) Pendekatan Constituency/ Konstituen Constituency atau Konstituen adalah kelompok di dalam/luar organisasi, yang mempunyai kepentingan terhadap performansi organisasi. Efektivitas organisasi diukur dari kepuasan konstituen terhadap organisasi terlebih karena konstituen mempunyai kepentingan yang berbeda-beda terhadap organisasi. (2) Pendekatan bidang sasaran/tujuan Umumnya organisasi memiliki banyan jenis output sehingga terdapat banyak bidang kegiatan yang mempunyai banyak bidang sasaran. Akibatnya banyak ukuran efektivitas organisasi. (3) Pendekatan kerangka ketergantungan Menurut Thompson, kerangka ketergantungan dalam pengukuran efektivitas organisasi diperagakan sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.2 Tabel III.2 Pendekatan kerangka ketergantungan Kejelasan Proses tranformasi Jelas Tidak Jelas Lengkap Kriteria Efisiensi: Ongkos untuk mencapai sasaran Kriteria Proses Internal: Iklim organisasi, kepuasan pegawai Tidak lengkap Kriteria Output: Keberhasilan mencapai sasaran Kriteria Sosial: Kepuasan Konstituen