BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Database

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

PERANCANGAN BASIS DATA RESERVASI, PERSEDIAAN, DAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KAMAR PADA HOTEL KING STONE.

Definisi Basis Data (1)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB III LANDASAN TEORI. mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

LINGKUNGAN BASIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BINUS University ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA BERUPA BUKU ALAMAT ONLINE PADA PT. FINROLL. Lanny Moniaga ( )

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki arti dan kepentingan bagi lingkungan pengguna. Menurut Turban (2007, p5), Data adalah benda-benda, peristiwa, kegiatan dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan makna tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah kumpulan fakta-fakta dan angka mengenai suatu benda, peristiwa, kegiatan dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi dan disimpan. 2.2 Basis data Menurut Satzinger et al (2010, p488), Basis data adalah koleksi terintegrasi dari data yang disimpan yang dikelola dan dikontrol secara terpusat. Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal dan deskripsinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi Menurut McNurlin et al (2009, p577), Basis data adalah penyimpanan dari data yang disimpan dengan cara tertentu seperti hierarki atau tabel. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan data terintegrasi yang terhubung secara logikal dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi. 7

8 2.3 DBMS (Database Management System) Menurut Satzinger et al (2010, p488), DBMS adalah sistem software yang mengatur dan mengontrol akses ke basis data. Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memaintain dan mengontrol akses ke basis data. Menurut Hoffer et al (2011, p11), DBMS adalah sistem software yang digunakan untuk membuat, me-maintain dan menyediakan kontrol akses ke basis data pengguna. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sistem software yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol akses ke basis data. 2.3.1 Kelebihan DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), kelebihan DBMS adalah Pengawasan terhadap redundansi data Pendekatan basis data mencoba untuk mengeleminasi redundasi dengan mengintegrasikan file sehingga beberapa salinan data yang sama tidak disimpan. Konsistensi data Dengan mengeleminasi dan mengontrol redundansi, kita mengurangi resiko terjadinya inkonsistensi. Informasi yang lebih banyak dari jumlah data yang sama Dengan integrasi data operasional, memungkinkan bagi organisasi untuk menurunkan informasi tambahan dari data yang sama

9 Dapat saling berbagi data Basis data merupakan milik organisasi dan dapat dibagi oleh seluruh pengguna yang berwenang, dengan ini, semakin banyak pengguna semakin banyak data yang dibagikan. Integritas data meningkat Integritas biasanya digambarkan dalam bentuk batasan, dimana aturan konsistensi dari basis data yang tidak boleh dilanggar. Batasan dapat digunakan pada data item dalam satu record atau hubungan antara record. Keamanan meningkat Keamanan basis data adalah pengamanan dari basis data dari user yang tidak berwenang. Tanpa adanya ukuran keamanan, integrasi membuat data menjadi lebih rentan daripada sistem berbasis file. Penetapan standar Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan menetapkan standar yang diperlukan, seperti standar departemen, organisasi, nasional ataupun internasional untuk format data untuk menfasilitasi pertukaran data antar sistem, konvensi penamaan, dokumentasi standar, prosedur update dan aturan akses. Skala ekonomi Menggabungkan semua data operasional organisasi kedalam satu basis data dan membuat sekumpulan aplikasi yang bekerja dari satu sumber data dapat meringankan biaya.

10 Menyeimbangkan kebutuhan yang saling bertentangan Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Karena basis data ada di bawah pengawasan DBA, maka DBA dapat membuat keputusan untuk desain dan kegunaan operasional dari basis data yang menyediakan kegunaan terbaik dari sumber daya bagi organisasi secara utuh. Meningkatkan aksesibilitas data dan responsitivitas Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan departemen dapat diakses secara langsung oleh end-user. Hal ini menyediakan sistem dengan fungsi yang lebih potensial. Meningkatkan produktivitas DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang pada biasanya harus ditulis oleh programmer dalam aplikasi berbasis file. Ketentuan dari fungsi ini memungkinkan programmer untuk konsentrasi pada fungsi spesifik yang dibutuhkan oleh user tanpa harus khawatir terhadap detil implementasi pada low-level. Meningkatkan perawatan dengan independensi data DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi tahan terhadap perubahan pada deskripsi data atau disebut sebagai independensi data. Meningkatkan konkurensi DBMS mengatur konkurensi akses basis data dan memastikan masalah konkurensi untuk terjadi.

11 Meningkatkan layanan back-up dan recovery DBMS modern menyediakan fasilitas untuk meminimalisasi jumlah dari pengolahan yang hilang pada saat terjadi kegagalan. 2.3.2 Kekurangan DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p80), kekurangan DBMS adalah Kompleksitas Perancang basis data, developer, data administrator, database administrator, dan end-user harus mengerti fungsionalitas ini untuk dapat mendapatkan seluruh keuntungan dari DBMS, kegagalan dalam memahami sistem dapat berakibat terhadap rancangan keputusan yang buruk yang dapat berakibat serius pada organisasi. Ukuran Kompleksitas dan luasnya fungsi menjadikan DBMS bagian yang besar dari software, menangani banyak data dari disk space dan memerlukan jumlah memori yang besar untuk berjalan secara efisien. Biaya dari DBMS Biaya dari DBMS beragam berdasarkan lingkup dan fungsionalitas yang ditawarkan, juga terdapat biaya perawatan berkala. Biaya hardware tambahan Kebutuhan penyimpanan DBMS dan basis data mengharuskan pembelian dari ruang penyimpanan tambahan, terlebih lagi untuk mendapatkan performa yang dibutuhkan, mungkin dibutuhkan mesin yang lebih besar.

12 Biaya konversi Biaya untuk mengubah sistem yang sudah ada untuk berjalan pada DBMS yang baru dan hardware lebih besar dari biaya dari DBMS dan hardware tambahan. Biaya ini termasuk biaya pelatihan staff untuk menggunakan sistem baru, dan kemungkinan untuk mempekerjakan staff spesialis untuk membantu perubahan dan menjalankan sistem baru. Performa Sistem berbasis file digunakan pada aplikasi spesifik, seperti invoicing. Hasilnya yaitu performa umumnya sangat baik. Tetapi DBMS ditulis lebih umum untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak aplikasi, sehingga beberapa aplikasi mungkin tidak berjalan secepat sebelumnya. Dampak kegagalan yang lebih tinggi Sentralisasi dari sumber daya meningkatkan kerentanan terhadap sistem. Kegagalan komponen tertentu dapat mengakibatkan sistem berhenti bekerja.

13 2.4 Metodologi Perancangan Basis data Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle Sumber : Connolly dan Begg (2010)

14 2.4.1 Database Planning Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), Database Planning adalah kegiatan manajemen yang memungkinkan tahapan dari siklus hidup pengembangan basis data yang dapat dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. 2.4.2 System Definition Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), System Definition adalah penjelasan tentang lingkup dan batasan sistem basis data dan user views utama. 2.4 2.1 User Views Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), User Views adalah penjelasan tentang apa yang dibutuhkan sistem basis data dari sudut pandang peranan pekerjaan tertentu atau area aplikasi perusahaan. 2.4.3 Requirements Collection and Analysis Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), Requirements Collection and Analysis adalah proses dari mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang bagian dari organisasi yang akan didukung oleh sistem basis data dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan dari sistem baru. 2.4.4 Database Design Menurut Connolly dan Begg (2010, p320), Database Design adalah proses yang menghasilkan rancangan yang akan mendukung mission statement and mission objectives perusahaan terhadap sistem basis data yang diperlukan.

15 2.4.4.1 Perancangan Basis Data Konseptual Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), Perancangan Basis Data Konseptual adalah proses membangun model data yang digunakan perusahaan terlepas dari pertimbangan fisikal. Perancangan Basis data Konseptual terdiri dari beberapa tahapan yaitu : Step 1 Membangun data model konseptual Step 1.1 Step 1.2 Step 1.3 Mengidentifikasi tipe entitas Mengidentifikasi tipe relasi Mengidentifikasi & menghubungkan atribut dengan entitas atau tipe relasi Step 1.4 Step 1.5 Menentukan atribut domain Menentukan atribut candidate, primary dan alternate key Step 1.6 Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang ditingkatkan (opsional) Step 1.7 Memeriksa model konseptual lokal untuk redundansi Step 1.8 Validasi model konseptual lokal dengan transaksi user Step 1.9 Review model konseptual dengan user 2.4.4.2 Perancangan Basis Data Logikal Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), Perancangan Basis Data Logikal adalah proses membangun model dari data

16 yang digunakan perusahaan berdasarkan data model tertentu, tetapi terlepas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal. Menurut Hoffer et al (2011, p155), Perancangan Basis data Logikal adalah proses mengubah model data konseptual kedalam model data logikal yang konsisten dan kompatibel dengan tipe teknologi basis data tertentu. Perancangan basis data logikal terdiri dari beberapa tahapan yaitu : Step 2 Membangun data model logikal Step 2.1 Menurunkan hubungan untuk model data logikal Step 2.2 Step 2.3 Step 2.4 Step 2.5 Step 2.6 Menvalidasi relasi dengan normalisasi Menvalidasi relasi terhadap transaksi user Memeriksa batasan integritas Review model data logikal dengan user Menggabungkan model logikal ke model global (opsional) Step 2.7 Memeriksa perkembangan di masa yang akan datang 2.4.4.3 Perancangan Basis Data Fisikal Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), Perancangan Basis Data Fisikal adalah proses memproduksi dekripsi dari implementasi basis data pada penyimpanan sekunder yang menjelaskan relasi dasar, organisasi file, dan index yang

17 digunakan untuk memperoleh akses yang efisien ke data dan batasan integritas dan tingkat keamanan terkait. Perancangan basis data fisikal terdiri dari beberapa tahapan yaitu : Step 3 Menerjemahkan data model logikal untuk DBMS tujuan Step 3.1 Step 3.2 Step 3.3 Mendesain relasi dasar Mendesain representasi dari data turunan Mendesain batasan umum Step 4 Mendesain organisasi file dan index Step 4.1 Step 4.2 Step 4.3 Step 4.4 Menganalisis transaksi Memilih organisasi file Memilih index Mengestimasi kebutuhan disk space Step 5 Step 6 Mendesain user view Mendesain mekanisme keamanan 2.4.5 DBMS Selection Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), DBMS Selection adalah proses untuk memilih DBMS yang sesuai untuk mendukung sistem basis data. 2.4.6 Application Design Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), Application Design adalah desain dari UI dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.

18 2.4.7 Prototyping Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), Prototyping adalah membangun model yang sudah berfungsi tetapi belum memiliki seluruh fitur yang dibutuhkan atau menyediakan seluruh fungsionalitas dari sistem akhir. 2.4.8 Implementation Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), Implementation adalah realisasi fisikal dari basis data dan desain aplikasi. 2.4.9 Data Conversion and Loading Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Data Conversion and Loading adalah kegiatan memindahkan data yang sudah ada ke basis data baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada untuk berjalan pada basis data yang baru. 2.4.10 Testing Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Testing adalah proses menjalankan sistem basis data dengan tujuan mencari kesalahan. 2.4.11 Operational Maintenance Menurut Connolly dan Begg (2010, p335), adalah Operational Maintenance adalah proses pengawasan dan maintaining instalasi basis data yang akan datang. 2.5 Activity Diagram Menurut Satzinger et al (2010, p141), Activity Diagram adalah tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktivitas user dan sequential flow. Menurut Booch et al (2007, p186), Activity Diagram adalah penggambaran dari alur aktivitas, baik dalam sistem, bisnis, workflow dan proses lain.

19 Menurut Whitten dan Bentley (2007, p390), Activity Diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan aliran proses bisnis secara grafis, tahap dari usecase atau logika dari object behavior. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah tipe dari workflow diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem, bisnis, workflow dan proses lain secara grafis dari usecase atau logika object behavior. Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram Sumber : Satzinger (2010) 2.6 Entity-Relationship Modeling Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), Entity-Relationship Modeling adalah pendekatan top-down untuk merancang basis data yang dimulai dari

20 mengidentifikasi data penting yang disebut entitas dan relasi antara data yang harus direpresentasikan dalam model. Menurut Hoffer et al (2011, p10), Entity-Relationship Model adalah sebuah penggambaran paling umum dari data model yang terdiri dari entitas, atribut dan relasi. Menurut Satzinger et al (2010, p57), Entity-Relationship Diagram adalah analisis terstruktur dan model rekayasa informasi dari data yang dibutuhkan oleh sistem. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Entity-Relationship Modeling adalah pendekatan top-down secara terstruktur untuk menggambarkan data model yang terdiri dari entitas, atribut dan relasi dari data yang dibutuhkan oleh sistem.

21 Gambar 2.3 Contoh Entity-Relationship Model Sumber : Connolly dan Begg (2010) 2.7 Database Design Essentials Menurut Poolet (2011, p14), Ada 10 hal penting yang mutlak diperlukan untuk keberhasilan proyek basis data, yaitu : 1. Memahami tujuan basis data Hal penting pertama adalah menemukan dan memahami tujuan basis data sebelum melakukan apapun. Katakanlah bahwa tujuan basis data adalah "untuk menyimpan record" tidak cukup baik, maka perlu

22 dipahami alasan bisnis untuk keberadaan basis data sebelum masuk ke pengembangan dan produksi. 2. Menggunakan tools yang tepat Software pemodelan data juga disebut CASE tool. Sebuah CASE tool yang baik dapat membantu dengan cepat membuat berbagai jenis model data-seperti dekomposisi fungsional, sistem dan diagram konteks, proses bisnis dan diagram aliran data serta hubungan-model yang masing-masing akan membantu komunikasi dengan rekan bisnis mengenai penggambaran komponen dari sistem yang sedang dibangun sesuai dengan yang diusulkan. 3. Mengumpulkan persyaratan untuk basis data Basis data yang dibuat harus mendukung operasi bisnis, sehingga perlu untuk melakukan wawancara dengan anggota staff perusahaan dan manajer untuk memahami bagaimana bisnis berjalan. 4. Teliti melakukan pemodelan data Teliti dalam melakukan pemodelan data yaitu, menciptakan struktur yang akan terus jelas berbeda data sets (entitas atau tabel) dan merepresentasikan hubungan antara pasangan dari data sets. Ketika melakukan pemodelan data, maka akan memiliki kesempatan untuk menegaskan kembali atau memperbaiki apa yang ditemukan ketika mengumpulkan persyaratan. Ada tiga pemodelan data, yaitu : - Conceptual data model (CDM). CDM mendefinisikan lingkup basis data

23 - Logical data model (LDM). LDM menjelaskan struktur dari domain informasi. Ini mencakup kriteria seperti rincian kumpulan atribut, tipe data, status key, dan nullability atribut individual - Physical data model (PDM). PDM menjelaskan bagaimana data akan disimpan secara fisikal. Perlu dilakukan pemetaan LDM ke platform sistem manajemen basis data yang spesifik 5. Menetapkan relasi Seluruh ide dari sebuah basis data relasional adalah untuk mengidentifikasi dan menetapkan hubungan antara pasangan entitas sehingga integritas data, sebagaimana didefinisikan dalam aturan bisnis dan peraturan serta direpresentasikan dalam model data yang dapat dipertahankan. 6. Menggunakan tipe data yang sesuai Ada segudang alasan mengapa harus menggunakan tipe data yang tepat untuk suatu atribut, diantaranya yaitu mengurangi penyimpanan disk space, akurasi data, kemampuan untuk join atau union dua tabel bersama, atribut sinkronisasi dengan lapisan aplikasi dan kemampuan internalisasi. 7. Sertakan indeks pada pemodelan Ketika membangun PDM (Physical Data Model), harus disertakan indeks karena, tidak dapat diprediksi dengan pasti dimana kolom yang membutuhkan pengindeksan. Tetapi ketika persyaratan sudah dikumpulkan, maka harus membuat dugaan cerdas untuk data yang harus diindeks dan bagaimana untuk menengindeks data tersebut.

24 8. Standarisasi penamaan konvensi Jika belum memiliki nama konvensi, dapat mengambil penamaan konvensi dari semua objek basis data, termasuk tabel, kolom, indeks, kunci, nama konstrain dan relasi serta kode. Tidak memiliki penamaan konvensi dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan data dan bahkan dapat menghambat produktivitas. Sebuah skema basis data jarang didokumentasikan dan berkembang dari waktu ke waktu, penamaan konvensi yang didirikan untuk objek membantu memodulasi kebingungan skema. Berikut adalah beberapa aturan untuk membuat nama objek basis data yang berguna : - Menggunakan nama yang berarti bagi seluruh organisasi dan jelas mengidentifikasi objek basis data - Jangan bertele-tele. Gunakan jumlah minimum karakter yang diperlukan untuk mengidentifikasi objek basis data - Jangan menggunakan nama-nama yang secara mutlak atau jelas mengacu pada lebih dari satu topik (untuk tabel) atau karakteristik (untuk kolom) - Menggunakan bentuk tunggal dari nama sedapat mungkin, terutama bagi entitas dan tabel. Hal ini membantu untuk membedakan secara benar hubungan entitas ke entitas (misalnya 1:1, 1:M atau M:M) - Jangan menggunakan spasi di nama objek basis data (misalnya : ID Karyawan). Sistem manajemen basis data lain mungkin tidak mendukung penggunaan spasi pada nama objek sehingga membatasi integrasi transportability dan integrasi antar basis data

25 9. Simpan kode yang menyinggung data di SQL Server Cara terbaik untuk menghindari ketidak konsistensi aturan aplikasi dan injeksi SQL adalah untuk menyimpan kode yang menyentuh data pada basis data sebagai stored procedure atau objek CLR (Common Language Runtime). Bila perlu menambahkan atau memodifikasi data, maka dapat memanggil stored procedure yang sesuai, operasi akan mengeksekusi dengan cara yang sama setiap kali dipanggil. 10. Dokumentasikan pekerjaan 2.8 Internet Menurut Connolly dan Begg (2010, p1024), Internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang terkoneksi di seluruh dunia. Menurut O Brien et al (2010, p566), Internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan serta pemerintah yang menghubungkan ratusan juta komputer serta pemakainya di lebih dari 200 negara. Menurut Satzinger et al (2010, p336), Internet adalah sekumpulan jaringan global yang menggunakan jaringan protokol yang sama - TCP/IP. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internet adalah sekumpulan jaringan global yang yang terkoneksi di seluruh dunia menggunakan jaringan protokol yang sama TCP/IP. 2.9 WWW (World Wide Web) Menurut Turban et al (2007, p142) WWW adalah sebuah sistem standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, mem-format dan menampilkan informasi melalui arsitektur client/server.

26 Menurut Satzinger et al (2010, p336), WWW adalah sekumpulan dari sumber daya seperti file dan program yang dapat diakses melalui internet menggunakan standar protokol. Menurut O Brien dan Marakas (2010, p575), WWW adalah sebuah jaringan global dari situs internet multimedia untuk informasi, edukasi, hiburan dan e- commerce. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sebuah jaringan global untuk menyimpan, mengambil, mem-format dan menampilkan informasi melalui internet. 2.10 HTML (Hyper Text Mark-Up Language) Menurut Connolly dan Begg (2010, p1031), HTML adalah bahasa untuk mem-format dokumen yang digunakan untuk merancang sebagian besar halaman web. Menurut Williams dan Sawyer (2007, p67), HTML adalah sekumpulan perintah khusus (disebut tag atau markup ) yang dipakai untuk menentukan struktur, bentuk, dan link pada dokumen ke dokumen multimedia lain di web. Menurut Turban et al (2007, p373), HTML adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan di web untuk membuat dan mengenali dokumen hypertext. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa atau kumpulan perintah khusus yang digunakan untuk membuat dan mengenali dokumen hypertext pada web. 2.11 PHP (Personal Home Page) Menurut Sidik (2012, p4) PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly

27 yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML dikenal juga secagai bahasa pemrograman server side. Menurut Connolly dan Begg (2010, p1043), PHP adalah salah satu bahasa HTML-embedded scripting open source yang didukung oleh banyak webserver seperti Apache HTTP Server dan Microsoft IIS, dan merupakan bahasa yang dipilih untuk scripting pada Linux Web. Menurut Musdalifah (2012, p2) yang dikutip dari buku Suryatiningsih (2009), PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat dokumen HTML pada web didukung oleh banyak webserver contohnya seperti Apache HTTP Server dan Microsoft IIS. 2.12 SQL (Structured Query Language) Menurut McNurlin et al (2009, p585), SQL adalah bahasa basis data untuk membuat query dari basis data yang telah menjadi standar. Menurut O Brien dan Marakas (2010, p198), SQL adalah bahasa permintaan yang menjadi standar internasional yang dapat ditemukan pada banyak paket DBMS. Menurut Connolly dan Begg (2010, p184), SQL adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang didesain untuk menggunakan relasi untuk mengubah input itu menjadi output yang dibutuhkan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa yang 28 menjadi standar internasional yang digunakan untuk membuat query dan didesain untuk mengubah input menjadi output. 2.12.1 DDL (Data Definition Language) Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DDL adalah bahasa yang mengijinkan DBA atau pengguna untuk menjelaskan dan memberi nama entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama dengan beberapa integritas terkait dan batasan keamanan. Menurut Kroenke dan Auer (2012, p246), DDL adalah pernyataan yang digunakan untuk membuat tabel, relasi dan struktur basis data lain. Menurut Hoffer et al (2011, p248), DDL adalah perintah yang digunakan untuk mendefinisikan basis data termasuk untuk membuat, meng-alter, dan men-drop tabel dan membangun constraint. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa DDL adalah bahasa yang digunakan untuk membuat, meng-alter, dan men-drop tabel serta membuat constraint. 2.12.2 DML (Data Manipulation Language) Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DML adalah bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk mendukung operasi dasar manipulasi data terhadap data yang dalam basis data. Menurut Kroenke dan Auer (2012, p246), DML adalah pernyataan yang digunakan untuk men-query, memasukkan, mengubah, dan menghapus data.

29 Menurut Hoffer et al (2011, p248), DML adalah perintah yang digunakan untuk me-maintain dan men-query basis data, termasuk untuk meng-update, memasukkan, mengubah dan men-query data. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa DML adalah bahasa yng digunakan untuk membuat query (insert, update, delete) dalam basis data. 2.13 Normalisasi Menurut Hoffer et al (2011, p179), Normalisasi adalah proses dari penguraian relasi yang mengandung anomali untuk menghasilkan relasi yang lebih kecil dan lebih terstruktur dengan baik. Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi sesuai keinginan yang didapat dari kebutuhan data perusahaan. Menurut Satzinger et al (2010, p498), Normalisasi adalah sebuah teknik formal yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas skema basis data relasional. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah sebuah teknik penguraian relasi dan teknik formal yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas skema basis data relasional dari data perusahaan. 2.13.1 Unnormalized Form (UNF) Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), Unnormalized Form adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok yang berulang.

30 Gambar 2.4 Contoh Unnormalized Form Sumber : Connolly dan Begg (2010) 2.13.2 First Normal Form (1NF) Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), First Normal Form adalah sebuah relasi dimana persimpangan dari masing-masing baris dan kolom mengandung satu dan hanya satu nilai. Gambar 2.5 Contoh First Normal Form Sumber : Connolly dan Begg (2010) 2.13.3 Second Normal Form (2NF) Menurut Connolly dan Begg (2010, p434), Second Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat dalam First Normal Form dan setiap atribut non-primary key yang bergantung secara fungsional pada primary key.

31 Gambar 2.6 Contoh Second Normal Form Sumber : Connolly dan Begg (2010) 2.13.4 Third Normal Form (3NF) Menurut Connolly dan Begg (2010, p436), Third Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat dalam First Normal Form dan Second Normal Form yang dimana tidak ada atribut non-primary key yang tergantung secara transitif pada primary key. Gambar 2.7 Contoh Third Normal Form Sumber : Connolly dan Begg (2010)

32 2.14 Tujuan Normalisasi Menurut Carpenter (2008, p380) yang dikutip dari buku Hoffer(2007), Tujuan utama normalisasi yaitu : 1. Meminimalisasi redundansi data, sehingga menghindari anomali dan menghemat ruang penyimpanan 2. Menyederhanakan penentuan batasan integritas referensial 3. Lebih mudah untuk me-maintain data (insert, update, dan delete) 4. Menyediakan desain yang lebih baik untuk peningkatan representasi dari dunia nyata dan dasar yang lebih kuat untuk pertumbuhan di masa depan Menurut Wang, Du dan Lehmann (2010, p42), Tujuan normalisasi basis data yaitu untuk memungkinkan penyimpanan data tanpa redundansi yang tidak perlu dan dengan demikian dapat menghilangkan inkonsistensi data sehingga pengguna dapat mempertahankan dan mengambil data dari basis data tanpa kesulitan.

33 2.15 Kerangka Pikir Mulai Pengumpulan data Analisis sistem yang berjalan menggunakan activity diagram dan ERD Analisis kebutuhan informasi Perencanaan Basis data System Definition Requirements Collection and Analysis Perancangan Basis Data Perancangan Basis data Konseptual Application Design Perancangan Basis data Logikal Perancangan Basis data Fisikal Implementation Data Conversion and Loading Selesai Gambar 2.8 Kerangka Pikir

34 Proses pengembangan basis data yang dilakukan dimulai dari mengumpulkan data dari studi pustaka dengan mencari dari buku-buku, jurnal dan internet; studi lapangan dengan melakukan observasi, wawancara dan survei langsung ke perusahaan. Setelah data terkait diperoleh, dilakukan analisis sistem yang berjalan dengan activity diagram dan ERD. Setelah itu dilakukan analisis kebutuhan informasi. Dari hasil analisis kebutuhan informasi yang telah didapat dilakukan perencanaan pengembangan basis data. Setelah itu ditentukan lingkup dan batasan dari basis data yang ingin dikembangkan. Dari data yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya, data dianalisis dan dikumpulkan untuk mengetahui kebutuhan dari basis data yang ingin dikembangkan. Dari seluruh data yang telah diperoleh dilakukan perancangan basis data dan perancangan aplikasi yang diinginkan oleh perusahaan. Setelah aplikasi selesai maka akan di implementasikan dan dilakukan pemindahaan dan pengkorvesian data ke basis data yang baru.