PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengujian Autokorelasi terhadap Sisaan Model Spatial Logistik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2. Tinjauan Teoritis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

Bab II Teori Pendukung

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) III MODEL. , θ Ω. 1 Pendugaan parameter dengan metode maximum lkelihood estimation dapat diperoleh dari:

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB II LANDASAN TEORI

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

Penelitian Operasional II Teori Permainan TEORI PERMAINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

BAB III METODE PENELITIAN

*( Diah Ayu Novitasari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

Analisis Autokorelasi Spasialtitik Panas Di Kalimantan Timur Menggunakan Indeks Moran dan Local Indicator Of Spatial Autocorrelation (LISA)

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMETAAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN ANALISIS POLA SPASIAL DI KABUPATEN PEKALONGAN. Hasbi Yasin 1, Ragil Saputra 2.

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

BAB 5 BARISAN DAN DERET KOMPLEKS. Secara esensi, pembahasan tentang barisan dan deret komlpeks sama dengan barisan dan deret real.

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

INTERVAL KEPERCAYAAN UNTUK PERBEDAAN KOEFISIEN VARIASI DARI DISTRIBUSI LOGNORMAL I. Pebriyani 1*, Bustami 2, S. Sugiarto 2

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

Analisis Korelasi dan Regresi

Ruang Banach. Sumanang Muhtar Gozali UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIABEL TAMBAHAN

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

2.2.3 Ukuran Dispersi

ANALISIS ALGORITMA REKURSIF DAN NONREKURSIF

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB III PEMBENTUKAN SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA

Pendahuluan. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel 4/6/2015. Oleh : Fauzan Amin

METODE PENELITIAN. Kota Bogor. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Cilendek Barat RW 05 N1= 113. Cluster random sampling.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.2. Ilustrasi Tabel Input-Output (3 Sektor) Alokasi Permintaan Output Antara Permintaan F 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

AUTOKORELASI SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI POLA HUBUNGAN KEMISKINAN DI JAWA TIMUR

Regresi & Korelasi Linier Sederhana

Penerapan Model Regresi Ensemble Non-Hybrid pada Data Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

TAKSIRAN UMUR SISTEM DENGAN UMUR KOMPONEN BERDISTRIBUSI SERAGAM. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment, dalam hal ini yaitu

BAB III ESTIMASI MODEL PROBIT TERURUT

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

BAB III ISI. x 2. 2πσ

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

BAB II LANDASAN TEORI. teori dan definisi mengenai variabel random, regresi linier, metode kuadrat

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

9/22/2009. Materi 2. Outline. Graphical Techniques. Penyajian Data. Numerical Techniques

TUGAS MATA KULIAH TEORI RING LANJUT MODUL NOETHER

REGRESI & KORELASI LINIER SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEMENANGAN PEMILIHAN GUBERNUR (PILGUB) JAWA TENGAH 2013 DENGAN AUTOKORELASI SPASIAL

III PEMBAHASAN. Karena vektor-vektor kolom X adalah bebas linear, maka L(ε) mempunyai n vektor eigen yang bebas linear. (Terbukti)

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakag Kods suatu daerah secara umum berkata dega kods d daerah la, terutama daerah yag berdekata. Pola sepert dkeal dega hubuga spasal. Besara autokorelas spasal dapat dguaka utuk megdetfkas hubuga spasal. Utuk megukur la autokorelas spasal dapat dguaka berbaga metode sepert Ideks Mora, Geary s Rato maupu megguaka h-quare tatstc. Ideks Mora merupaka salah satu dkator tertua dar autokorelas spasal da statstk yag membadgka la pegamata d suatu daerah dega la pegamata d daerah laya (Lembo 6a). Geary s Rato adalah pembadga atara dua la daerah yag berdekata secara lagsug. Dua la daerah yag berdekata ( X da X ) dbadgka dega yag laya secara lagsug (Lee da Wog ). Meurut Lembo (6b) h-quare statstk adalah pegukura kekuata dar peggabuga atara dua dstrbus. edagka meurut Fgleto (983, 986) dalam Rogerso (5) ketka kategorkategor dalam u h-quare (kh kuadrat) merupaka daerah-daerah yag tersusu secara geograf, maka frekues dalam pegamata pada masg-masg daerah tdak salg bebas. Utuk melhat ketdakbebasa atara daerah tersebut dapat dguaka pedekata h-quare Test. h- quare Test adalah u yag fokus pada masg-masg daerah pegamata tap megabaka pola peyebara dataya. Dalam peelta pegguaa ketga metode tersebut aka dterapka dalam kasus pederta DBD (Demam Berdarah Degue) d Kota Bogor. Dmaa tgkat keteragkta peyakt DBD d suatu daerah dperkraka dpegaruh oleh keteragkta peyakt DBD d daerah sektarya. Tuua Tuua dar peelta adalah utuk megetahu bagamaa pola peyebara spasal Demam Berdarah Degue (DBD) d wlayah Kota Bogor dega megguaka statstk pegukura Ideks Mora, Geary s Rato da h-quare Test. TINJAUAN PUTAKA Demam Berdarah Degue (DBD) Demam Berdarah Degue (Degue Hemorrhagc Fever) atau lebh dkeal dega DBD, merupaka peyakt akut yag dsebabka oleh feks vrus yag dbawa oleh yamuk Ades aegpty da Ades albopctus beta (Aom 5). Vrus degue peyebab DBD termasuk famly Flavvrdae, yag berukura kecl sekal yatu 35-45 m. Peyakt Demam Berdarah Degue (DBD) merupaka salah satu peyakt meular yag dapat membulka Keada Luar Basa (KLB) / wabah. Peulara peyakt Demam Berdarah Degue (DBD) yatu melalu ggta yamuk Ades aegpty (Judarwato 6). Geala yag terad dar peyakt yatu berupa demam tgg (38-4 deraat celcus) yag berlagsug sampa atau 7 har, sakt kepala, rasa sakt pada otot, btk-btk merah pada kult, pedaraha pada hdug da gus, mudah tmbul memar pada kult, shock yag dtada oleh rasa sakt pada perut, mutah, da rasa dg yag tgg terkadag dserta pedaraha dalam (Aom 5). Autokorelas pasal Meurut Lembo (6a) autokorelas spasal adalah korelas atara varabel dega drya sedr berdasarka ruag. Atau bsa uga dartka autokorelas spasal adalah suatu ukura kemrpa dar obek d dalam suatu ruag (arak, waktu da wlayah). Jka terdapat pola sstematk d dalam peyebara sebuah varabel, maka terdapat autokorelas spasal. Adaya autokorelas spasal megdkaska bahwa la atrbut pada daerah tertetu terkat oleh la atrbut tersebut pada daerah la yag letakya berdekata (bertetagga). Pola spasal dapat dgambarka mead tga baga yatu clustured (gerombol), dspersed (sepert papa catur), da radom (acak). Autokorelas spasal berla postf ka d dalam suatu daerah yag salg berdekata mempuya la yag mrp. Jka dgambarka aka terbetuk peggerombola, sepert terlhat pada Gambar (a), yag maa utuk meetuka kedekata atar daerah pegamataya megguaka pedekata Quee s Moves. Da autokorelas spasal aka berla egatf ka dalam suatu daerah yag salg berdekata mempuya la yag berbeda atau tdak mrp. Jka dgambarka aka membetuk pola sepert papa catur,

sepert terlhat pada Gambar (b), yag maa utuk meetuka kedekata atar daerah pegamataya megguaka pedekata Rook s Moves. edagka ka terdapatya betuk yag acak sepert Gambar (c) meuukka tdak adaya autokorelas spasal. Da utuk meetuka kedekata atar daerah pegamataya megguaka pedekata Quee s Moves. Gambar (a) Gambar (b) Autokorelas postf Autokorelas egatf I.6 I - (Quee s Moves) (Rook s Moves) Gambar (c) Tdak ada autokorelas I. (Quee s Moves) Meurut lk (979) utuk meetuka bagamaa hubuga spasal (kedekata) atara daerah pegamata, dapat megguaka berbaga metode dasar sepert:. Quee s Moves Defs kedekataya ddasarka pada lagkah ratu pada po catur. Daerah yag berhmpt kearah kaa, kr, atas, bawah da dagoal ddefska sebaga daerah yag salg berdekata. Jad suatu daerah dkataka dekat satu sama la ka ada daerah yag salg berbatasa lagsug.. Rook s Moves Hubuga spasal atar daerah pegamata dapat dtetuka kearah kaa, kr, atas da bawah. edagka arah dagoal tdak dapat dtetuka. 3. Bshop s Moves Hubuga spasal atar daerah pegamata haya dapat dtetuka dalam arah dagoal saa. Matrks otguty Lee da Wog () medefska matrks cotguty adalah matrks yag meggambarka hubuga atara daerah atau matrks yag meggambarka hubuga kedekata atar daerah. Jka daerah salg berdekata atau berbatasa lagsug dega daerah, maka usur (,) dber la. Tap ka daerah tdak salg berdekata dega daerah, maka usur (,) dber la. ehgga matrks dsebut uga dega bary matrx. Lee da Wog () uga meyebut bary matrx atau matrks cotguty sebaga coectvty matrx, yag dotaska dega, da merupaka la dalam matrks bars ke- da kolom ke-. Matrks mempuya beberapa karakterstk yag meark. Pertama, semua eleme dagoalya adalah, karea dasumska bahwa suatu ut daerah tdak berdekata dega drya sedr. Kedua, matrks adalah matrks smetrks dmaa c. Kesmetrka yag dmlk oleh matrks pada dasarya meggambarka hubuga tmbal balk dar hubuga spasal. Ketga, bars dalam matrks meuukka bagamaa suatu daerah berhubuga spasal dega daerah la. Oleh karea tu umlah la pada suatu bars ke- merupaka umlah tetagga yag dmlk oleh daerah ke-. Notas peumlaha bars adalah: c. c. Total la bars ke- Nla pada bars ke- kolom ke- Matrks Pembobot pasal Jka ada ut daerah dalam pegamata, maka dapat dguaka matrks pembobot spasal yag berukura x utuk meetuka hubuga kedekata atar ut daerah. etap ut daerah dgambarka sebaga bars da kolom. etap la dalam matrks meelaska hubuga spasal atara cr-cr geograf dega bars da kolom. Nla da dguaka sebaga matrks utuk meggambarka kedekata atara daerah (Lee da Wog ). Matrks pembobot spasal dsebut uga dega Row tadardzed Matrx yag dotaska dega W, w merupaka la dalam matrks pada bars ke- da kolom ke-. Nla w meggambarka pegaruh alam yag

dberka daerah ke- utuk daerah ke-. ehgga matrks pembobot spasal dapat dkataka sebaga matrks yag meggambarka kekuata teraks atar lokas. Utuk dapat melhat seberapa besar pegaruh masg-masg tetagga terhadap suatu daerah dapat dhtug dar raso atara la pada daerah tertetu dega total la daerah tetaggaya. Da aka meghaslka la pembobot (w ) utuk setap lokas yag bertetagga: c w c. Ideks Mora Ideks Mora adalah salah satu statstk umum yag dguaka utuk meghtug autokorelas spasal da merupaka ukura dar korelas atau hubuga atara pegamata yag salg berdekata. Ideks Mora merupaka salah satu dkator tertua dar autokorelas spasal da statstk yag membadgka la pegamata d suatu daerah dega la pegamata d daerah laya (Lembo 6a). Meurut Lee da Wog () Ideks Mora dapat dukur dega megguaka persamaa sebaga berkut: c ( X X )( X I ( X X ) X ) Bayakya pegamata (daerah) X Nla pegamata pada lokas ke- X Nla pegamata pada lokas ke- X Nla rata-rata dar {X } dar lokas Eleme matrks cotguty atara lokas ke- da lokas ke- Nla Ideks Mora sama dega koefse korelas berksar datara - da +. Ketka la Ideks Mora medekat + maupu -, maka autokorelasya tgg. Jka la Ideks Mora < I, megdkaska autokorelas spasal postf. Da ka ddapatka la Ideks Mora - I <, maka megdkaska autokorelas spasal egatf. edagka ka ddapatka la Ideks Mora, maka megdkaska tdak adaya autokorelas spasal. Utuk dapat megataka ada atau tdak adaya autokorelas, perlu dbadgka la statstk Ideks Mora dega la harapaya. Nla harapa dar statstk Ideks Mora drumuska sebaga berkut: E ( I) ( ) Hpotess u satu arah dar autokorelas spasal adalah: H : I (Tdak ada autokorelas spasal). edagka betuk hpotess alteratfya (H ) ada dua macam yatu:. H : I > (Terdapat autokorelas spasal postf).. H : I < (Terdapat autokorelas spasal egatf). Meurut Lee da Wog () statstk u dar Ideks Mora dturuka dalam betuk statstk peubah acak ormal baku. Hal ddasarka pada teor Dall Lmt Pusat dmaa utuk yag besar da ragam dketahu maka Z(I ) aka meyebar ormal baku, dega Z(I ) adalah: I E( I ) Z( I) I ) I Ideks Mora Z (I) Nla statstk u Ideks Mora E (I) Nla harapa dar Ideks Mora VAR (I) Ragam dar Ideks Mora Dega krtera pegambla keputusa tolak H ka la Z ( I) > Z( α). ehgga dapat dsmpulka terdapat autokorelas spasal. Ragam dar I ddefska sebaga berkut: + 3( ) VAR ( I) ( ) ( ) ( + c ) ( c. + c. ) keteraga: Eleme matrks cotguty c. Total la bars ke- matrks cotguty c. Total la kolom ke- matrks cotguty

Geary s Rato Lee da Wog () meyebutka bahwa Geary s Rato adalah pembadga atara dua la daerah yag berdekata secara lagsug. Dua la daerah yag berdekata ( X da X ) dbadgka dega yag laya secara lagsug. Geary s Rato dapat dukur dega megguaka persamaa: ( ) c ( X X G ( X X ) Bayakya pegamata (daerah) X Nla pegamata pada lokas ke- X Nla pegamata pada lokas ke- X Nla rata-rata dar {X } dar lokas Eleme matrks cotguty atara lokas ke- da lokas ke- Geary s Rato mempuya la atara, da. Jka la Geary s Rato < G <, megdkaska autokorelas spasal postf. Da ka la Geary s Rato < G <, maka megdkaska autokorelas spasal egatf. edagka ka ddapatka la Geary s Rato, maka megdkaska tdak adaya autokorelas spasal. Nla harapa dar Geary s Rato tdak dpegaruh oleh ukura cotoh tap la harapaya selalu. Hpotess u satu arah dar autokorelas spasal adalah: H : G (Tdak ada autokorelas spasal). edagka betuk hpotess alteratfya (H ) ada dua macam yatu:. H : G < (Terdapat autokorelas spasal postf).. H : G > (Terdapat autokorelas spasal egatf). Meurut Lee da Wog () statstk u dar Geary s Rato dturuka dalam betuk statstk peubah acak ormal baku. Hal ddasarka pada teor Dall Lmt Pusat dmaa utuk yag besar da ragam dketahu maka Z( aka meyebar ormal baku, dega Z( adalah: ) G Z( G Geary s Rato Z ( Nla statstk u Geary s Rato E ( Nla harapa dar Geary s Rato VAR ( Ragam dar Geary s Rato Dega krtera pegambla keputusa tolak H ka la Z ( > Z( α). ehgga dapat dsmpulka terdapat autokorelas spasal. edagka pedugaa ragam utuk Geary s Rato dega asums ormal adalah: ( + )( ) 4 ( + ) dega : ( + c ) ( c. + c. ) keteraga: Eleme matrks cotguty c. Total la bars ke- matrks cotguty c. Total la kolom ke- matrks cotguty h-quare tatstc Meurut Lembo (6b) h-quare statstk adalah pegukura kekuata dar peggabuga atara dua dstrbus. edagka meurut Fgleto (983, 986) dalam Rogerso (5) ketka kategor-kategor dalam u h-quare (kh kuadrat) merupaka daerahdaerah yag tersusu secara geograf, maka frekues dalam pegamata pada masgmasg daerah tdak salg bebas. Utuk melhat ketdakbebasa atara daerah tersebut dapat dguaka pedekata h-quare Test. h-quare Test adalah u yag fokus pada masg-masg daerah pegamata tap megabaka pola peyebara dataya. Rogerso (998, 999) dalam Rogerso (5) memperkealka statstk kh-kuadrat spasal (R) yag dguaka utuk megu hpotess ol dar m frekues pegamata daerah, N,,,..., m, yag dapat terad sepert kods hpotess ol berkut: H : E[N ] λξ,,,..., m

E[N ] Nla harapa dar masgmasg daerah λ Tgkat suatu permasalaha dar N populas. λ ξ ξ Jumlah populas pada masgmasg daerah tatstk u yag dguaka adalah: R (r-p) W (r-p) r Vektor propors dar la pegamata terhadap total (N /N) yag berukura m x l p Vektor propors dar populas masg-masg daerah terhadap populas total (ξ /ξ) yag berukura m x l. Dmaa ξ ξ + ξ + ξ3 + L+ ξ m W Matrks berukura m x m yag terdr dar elemet w w ddefska sebaga: c w p p adalah eleme matrks cotguty, yatu besara utuk megukur hubuga atara daerah ke- da daerah ke-. Nla statstk R yag besar megdkaska bahwa daerah-daerah tersebut mempuya autokorelas yag besar. Mora s catterplot Lee da Wog () meyebutka bahwa Mora s catterplot adalah salah satu cara utuk megterpretaska statstk Ideks Mora. Mora s catterplot merupaka alat utuk melhat hubuga atara Z std (la pegamata yag sudah dstadarsas) dega WZ std (la rata-rata lokal yag dhtug dar matrks pembobot spasal). Utuk lebh elas dapat dlhat pada Gambar. WZstd LH LL Zstd HH HL Perobell da Haddad (3) meyebutka bahwa Mora s catterplot terbag atas 4 kuadra. Kuadra I (terletak d kaa atas) dsebut Hgh-Hgh (HH), meuukka daerah yag mempuya la pegamata tgg dkellg oleh daerah yag mempuya la pegamata tgg. Kuadra II (terletak d kr atas) dsebut Low-Hgh (LH), meuukka daerah dega pegamata redah tap dkellg daerah dega la pegamata tgg. Kuadra III (terletak d kr bawah) dsebut Low-Low (LL), meuukka daerah dega la pegamata redah da dkellg daerah yag uga mempuya la pegamata redah. Kuadra IV (terletak d kaa bawah) dsebut Hgh-Low (HL), meuukka daerah dega la pegamata tgg yag dkellg oleh daerah dega la pegamata redah. Mora s catterplot yag bayak meempatka pegamata d kuadra HH da kuadra LL aka cederug mempuya la autokorelas spasal yag postf. edagka Mora s catterplot yag bayak meempatka pegamata d kuadra HL da LH aka cederug mempuya la autokorelas spasal yag egatf. Utuk memperelas hasl aalss, maka poss masg-masg pegamata pada Mora s catterplot dapat dpetaka pada masg-masg letak geografs daerah dalam suatu peta tematk. Peta Tematk Barus da Wradsastra () meyataka bahwa peta tematk adalah gambara dar sebaga permukaa bum yag dlegkap dega formas tertetu, bak d atas maupu d bawah permukaa bum yag megadug tema tertetu. Peta tematk basaya mecermka hal-hal yag khusus. ela tu peta tematk merupaka peta yag memberka suatu formas megea tema tertetu, bak data kualtatf maupu data kuattatf. Peta tematk sagat erat kataya dega IG (stem Iformas Geografs) karea pada umumya output dar proyek IG adalah berupa peta tematk. Bak yag berbetuk dgtal maupu mash berbetuk peta kertas. Ada bayak cara dalam meamplka tema yag dgambarka melalu peta tematk, atara la dega wara, tekstur, pe chart ataupu bar chart. alah satu cotoh dar peta tematk adalah peta es taah da peta kesesuaa laha. Gambar Plot atara Zstd dega WZstd.