SPEECH ACT APOLOGIES IN MOTION OJIGI ( お辞儀 ) OF SHAZAI NO OUSAMA FILM

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Pergi kemana? どこへ行きますか

ABSTRACT. Keywords: refusal speech acts, pragmatics, language politeness I.PENDAHULUAN

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1.

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. lambang tertentu ada yang dilambangkan maka yang dilambangkan adalah sesuatu

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah (1) sistem lambang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

Berapa Harganya? いくらですか

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

mahasiswa dalam memulai sebuah komunikasi, seperti あの 失礼します, こん

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (Wijana, 1996:2). Menurut Yule, pragmatik adalah studi tentang

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang

Fitria Sanimah Rahmawati*Sri Wahyu Widiati**Merri Silvia Basri*** Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.

BAB I. PENDAHULUAN. digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

3. Bahasa Jepang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

COMMUNICATION STRATEGIES OF REQUEST EXPRESSION BY THIRD GRADE STUDENTS OF JAPANESE LANGUAGE EDUCATION STUDY PROGRAM OF UNIVERSITY OF RIAU

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama ichi Rittoru No Namida

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya

Transkripsi:

1 SPEECH ACT APOLOGIES IN MOTION OJIGI ( お辞儀 ) OF SHAZAI NO OUSAMA FILM Jenny Novridawati, Zuli Laili Isnaini, Nana Rahayu yuikazumijenny07@gmail.com, isnaini.zulilaili@gmail.com, nana_rh12@yahoo.com Number Phone: 085271431372 Japanese Language Study Program Faculty of Teachers Training and Education Riau University Abstract: This study aimed to describe the type of speech act of apology in motion ojigi ( お辞儀 ) with sociolinguistic approaches and to describe the situation by ningen kankei (human relationships). This study subject is film Shazai no Ousama by Nobuo Mizuta on 2013. The study used descriptive qualitatif approach and analyzed by Dell Hymes s SPEAKING theory and Kabaya s Ningen Kankei theory. As the result we discovered that there are some various apologies with various politness level that has been used in dayly life. The level of polite is use in the speech apology with movement ojigi a have relevance to the situation and ningen kankei between speakers. There are 8 speech act of apology to the movement ojigi that is: moushiwake arimasen (saikeirei), sumimasen deshita (saikeirei), shitsurei shimashita (saikeirei), moushiwake arimasen (keirei), moushiwake gozaimasu deshita (saikeirei), moushiwake arimasu (eshaku), gomen (eshaku), dan sumimasen (eshaku). Keywords: speech act, apology, ojigi.

2 TINDAK TUTUR PERMINTAAN MAAF PADA GERAKAN OJIGI ( お辞儀 ) DALAM FILM SHAZAI NO OUSAMA Jenny Novridawati, Zuli Laili Isnaini, Nana Rahayu yuikazumijenny07@gmail.com, isnaini.zulilaili@gmail.com, nana_rh12@yahoo.com Nomor Telepon: 085271431372 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak : Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis tindak tutur permintaan maaf pada gerakan ojigi ( お辞儀 ) dengan pendekatan sosiolinguistik serta mendeskripsikan situasi berdasarkan ningen kankei (hubungan antar manusia). Subjek penelitian ini adalah film Shazai no Ousama karya Nobuo Mizuta tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teori Dell Hymes yaitu SPEAKING. Setelah itu menghubungkan dengan teori yang dikemukakan oleh Kabaya yaitu ningen kankei. Pada penelitian diketahui adanya berbagai bentuk permintaan maaf dengan beragam tingkat kesopanan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kesopanan yang digunakan dalam tindak tutur permintaan maaf dan gerakan ojigi memiliki keterkaitan dengan situasi dan ningen kankei yang dimiliki antar pembicara. Terdapat 8 tindak tutur permintaan maaf pada gerakan ojigi yaitu: moushiwake arimasen (saikeirei), sumimasen deshita (saikeirei), shitsurei shimashita (saikeirei), moushiwake arimasen (keirei), moushiwake gozaimasu deshita (saikeirei), moushiwake arimasu (eshaku), gomen (eshaku), dan sumimasen (eshaku). Kata kunci : tindak tutur, permintaan maaf, ojigi.

3 PENDAHULUAN Tindak tutur merupakan gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan tindak tutur ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Menurut Chaer (1995:65) menjelaskan jika peristiwa tutur merupakan gejala sosial dan terdapat interaksi antara penutur dalam situasi tertentu, maka tindak tutur lebih cenderung sebagai gejala individual, bersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Jadi, tindak tutur adalah saling interaksi antara satu atau lebih lawan tutur untuk memberikan informasi yang berupa tindakan ataupun tuturan. Meminta maaf dilakukan seseorang jika ia membuat kesalahan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak tutur meminta maaf sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meminta maaf dilakukan karena adanya kesalahan dari si penutur dan mengharuskan ia untuk berbuat lebih baik yaitu dengan meminta maaf. Penyampaian maaf dapat disampaikan secara langsung dan tidak langsung (Wijana dan Rohmadi, 2010:28). Gestures adalah komunikasi pesan nonverbal. Gestures merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan pesan yang disampaikan berupa isyarat, ekpresi wajah, pandangan mata, sentuhan, diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh, Richard E. Potter dan Larry A. Samoval, (2006:268). Di dunia, terdapat bermacam-macam kebudayaan yang mengunakan komunikasi nonverbal, yaitu dengan gerakan tubuh yang disebut gesture. Salah satu contoh komunikasi dengan gerakan tubuh adalah ketika orang Amerika Serikat menyatakan tidak dengan gelengan kepala sedangkan di Jepang menyatakan tidak dengan isyarat melambaikan tangan tepat di dada (Liliweri, 2011:286). Di Jepang, menduduk sering mengunakan sebagai sarana berkomunikasi. Gerakan tubuh tersebut adalah ojigi ( お辞儀 ). Ojigi adalah gerakan membungkuk kepada seseorang. Ojigi mempunyai tiga kategori tergantung pada sudut membungkuknya, yaitu Eshaku, Keirei, dan Saikeirei. Eshaku yaitu membungkuk sedikit, menganggukkan kepala, Keirei, membungkuk penuh hormat, dan Seikeirei, membungkuk sangat rendah, membungkuk untuk menyembah (Fukuda, 2005:18). Permintan maaf yang disertai ojigi dapat dilihat dalam drama, komik, dan film. Salah satunya dalam film Shazai No Ousama. Di dalam film tersebut, terdapat bentuk permintaan maaf yang disertai gerakan ojigi, dengan membungkukkan badan. Berdasarkan alasan di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian tindak tutur permintaan maaf yang disertai ojigi dalam film tersebut. Agar penelitian yang akan dilakukan tidak keluar dari konteks, maka penulis merasa perlu membatasi penelitian mengenai tindak tutur yang disertai ojigi, dengan judul Tindak Tutur Permintaan Maaf pada Gerakan Ojigi dalam Film Shazai No Ousama. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik simak (peneliti tidak telibat dalam dialog hanya sebagai pemerhati penuh minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang dalam proses berdialog), dan teknik catat. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu, memilih dan merumuskan

4 masalah, menentukan jenis data dan prosedur pengumpulannya, menganalisis data, menyimpulkan dan membuat laporan. Pada penelitian ini, penulis melakukan 3 tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, penulis mengumpulkan berbagai data referensi. Kemudian penulis mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi tentang tindak tutur dengan gerakan ojigi dari sumber-sumber tersebut. 2. Tahap Pelaksanaan a) Mengumpulkan dan meneliti buku-buku dan jurnal tentang tindak tutur permintaan maaf dan ojigi. b) Mengamati sumber data, yaitu film Shazai no Ousama. c) Mencatat jenis permintaan maaf dan ojigi yang sering muncul dalam film. d) Mengumpulkan dan mengelompokkan bentuk permintaan maaf dan ojigi. e) Menganalisis situasi permintaan maaf yang disertai ojigi. f) Membuat kesimpulan sesuai dengan data yang didapat. 3. Pelaporan Tahap ini merupakan tahap pelaporan hasil penelitian yang berupa kesimpulan tentang tindak tutur permintaan maaf pada gerakan ojigi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskiptif. untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi yaitu tingkatan permintaan maaf yang disertai ojigi dalam film Shazai No Ousama. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini diperoleh 8 data tuturan permintaan maaf pada ojigi yang diperoleh dari sumber data, yaitu moushiwake arimasen, doumo sumimasen deshita, shitsurei shimashita, moushiwake arimasu, makoto ni moushiwake gozaimasen deshita, moushiwake arimasen, gomen, sumimasen. Dari beberapa data yang menggunakan tuturan permintaan maaf yang sama serta ojigi namun memiliki situasi permintaan maaf yang berbeda karena faktor sosial yang berbeda. Data 1 : Moushiwake arimasen deshita ( もうしわけありませんでした ), pada durasi 00.07.59. くろしま : こういつのあにです Kuroshima : Koitsu no ani desu. Kuroshima : Abangnya perempuan ini. : こい! こい! : Koi! koi! : Sini!sini! : このたびはいもうとうが, いもうとうがもうしわけあませんでした : Kono tabi wa imouto ga, imouto ga moushiwake arimasen deshita. : Dalam kesempatan ini adik saya bersalah, saya benar-benar minta maaf.

5 やくざ Yakuza Yakuza : ああ あたまけがしています : Aa.. atama ga kegashitemasu. : Aa..Kamu terluka. Gambar 1 Kuroshima san meminta maaf kepada Yakuza. Pada gambar 4.1 mengambil latar kejadian di kediaman Takahata. Kuroshima yang menggunakan jas orange dan Noriko yang menggunakan jaket merah. Mereka berdua datang ke tempat tersebut dengan tujuan untuk meminta maaf kepada Yakuza. Peristiwa tutur di atas adalah sebuah rumah yaitu tempat kelompok Yakuza berkumpul. Rumah bukanlah tempat yang formal karena rumah adalah tempat berkumpul dan berinteraksi antar anggota Yakuza. Suasana di dalam rumah Takahata sangat ramai oleh anggota Yakuza. Dalam tindak tutur ada partisipan yaitu, Kuroshima dan ketua Yakuza yaitu Takahata. Kuroshima meminta maaf kepada ketua Yakuza atas perbuatan Noriko yang telah menabrak mobil anggota Yakuza. Tujuan tindak tutur agar Noriko dimaafkan oleh Yakuza dan tidak bekerja dibawah perintah Yakuza. Hubungan antara Kuroshima dan Yakuza yaitu (jouge kankei) atau hubungan atas bawah dalam organanisasi, karena Kuroshima ketua dari Tokyo Apology Center yang fungsinya sebagai penjual (jasa) dan ketua Yakuza adalah orang yang berkuasa dalam suatu wilayah tertentu. Kuroshima mengantikan Noriko untuk meminta maaf sebelum masuk ke markas Yakuza. Kuroshima meminta Noriko untuk memukul Kuroshima hingga berdarah. Kemudian Kuroshima dan Noriko masuk ke markas tersebut. Kuroshima mengatakan kepada ketua Yakuza yaitu, moushiwake arimasen deshita ( もうしわけありませんでした ). Tuturan tersebut diucapkan dengan disertai gerakan saikeirei. Sebelum kata Moushiwake arimasen deshita terdapat kata kono tabi yang mempunyai arti kesempatan dan waktu. Tabi pada data 1 ini memiliki arti pada kesempatan menunjukan adanya suatu keadaan atau kondisi. Moushiwake arimasen deshita adalah bentuk lampau dari moushiwake arimasen. Dalam hal ini Kuroshima telah melakukan kesalahan sehingga muncul permintaan maaf moushiwake arimasen deshita. Gerakan yang ada pada data 1 yaitu gerakan ojigi saikeirei (gerakan membungkuk sangat dalam) yaitu 45 derajat. Terlihat bahwa Kuroshima melakukan gerakan ojigi sangat dalam kepada kelompok Yakuza untuk meminta maaf. Ojigi yang dilakukan oleh Kuroshima sangat dalam agar Noriko tidak bekerja dibawah tekanan Yakuza, Noriko tidak ingin mengganti rugi atas kerusakan mobil Yakuza serta dimaafkan oleh Yakuza. Perasaan Kuroshima saat meminta maaf kepada Yakuza

6 terlihat ada penyesalan walau diawal ia harus membuat wajahnya berdarah dan mengaku bahwa mereka adalah kakak-adik, agar mendapatkan belas kasih dari Yakuza. Data 2 : Sumimasen deshita ( すみませんでした ), pada durasi 00.34.25. ぬまた : でんわもらったから Numata : Denwa moratta kara. Numata : Karena kamu menelpon. うべ : あっ Ube : Ah. ぬまた : ちゃんと あやまろうとおもって どうもすみませんでした Numata : Chanto, ayamaru to omotte... Doumo sumimasen deshita. Numata : Saya pikir, saya harus meminta maaf kepadamu, maafkan saya. うべ : ああ ちょっと Ube : Aa, chotto. Ube : Aa, tunggu. ぬまた : えっ? Numata : Eh? うべ : ああ すみません あのへんなはなしですけど おちゃしませんか? Ube : Aa, sumimasen. ano hen na hanashi desu kedo, ocha shimasenka Ube : Aa, maaf. mungkin ini kedengaranya aneh, maukah kamu minum teh bersamaku? ぬまた : へ? Numata : He? うべ : そいうじゃないから いや あのひとりになるのがこわいで ちょっとでんしゃがうごくまで Ube : Sou iu janai kara, iya... ano hitori naru no ga kowai de, chotto densha Ube ぬまた : はい Numata : Hai. Numata : Ya. ga ugokumade. : Bukan seperti yang kamu pikirkan, tidak... aku takut sendiri, maukah kamu menemani aku sampai kereta api. Gambar 2 Numata san meminta maaf kepada Ube san.

7 Pada gambar 4.2 mengambil latar kejadian di trotoar pada malam hari. Ube yang menggunakan blazer coklat dan Numata yang menggunakan jaket hitam. Numata hendak meminta maaf kepada Ube. Peristiwa tutur yaitu di trotoar. Trotoar adalah tempat seseorang untuk berjalan kaki untuk menghindari kendaraan dari kemacetan. Suasana pada saat Ube berada di trotoar sangat sepi. Dalam tindak tutur ada partisipan yaitu, Numata dan Ube. Numata orang yang bersalah terhadap Ube, Ube sebagai teman Numata. Tujuan tindak tutur untuk menyelesaikan masalah antara Numata dengan Ube. Hubungan antara Numata dan Ube yaitu mempertimbangkan dalam status sosial, Numata bekerja sebagai designer baju, begitu juga dengan Ube sebagai pather dalam pekerjaan. Dalam berpatner Numata lebih sering mempresentasikan suatu pekerjaan dibandingkan Ube. Hal tersebut membuat derajat Numata lebih tinggi dibadingkan Ube karena status seseorang tidak hanya usia akan tetapi lamanya seseorang bekerja. Akan tetapi, Numata berbuat salah terhadap Ube jadi status sosial tidak berpengaruh terhadap orang yang telah berbuat kesalahan. Setelah bertemu dengan Ube, Numata mengatakan Chanto, ayamaru to omotte, doumo sumimasen deshita. ( ちゃんと あやまるとおもって, どうもすみませんでした ).Tuturan tersebut diucapkan dengan disertai gerakan saikeirei. Chanto memiliki arti pasti, benar-benar dan teratur. Jika chanto digunakan dalam kalimat ini maka akan berarti benar-benar ingin meminta maaf. Dalam situasi ini mengarah ke arah positif bahwa Numata ingin meminta maaf kepada Ube. Doumo sumimasen deshita yang berarti benar-benar saya meminta maaf kepada Anda. Hal ini sesuai konteks kalimat, karena chanto dan digunakan untuk menujukkan kepastian atau keadaan yang dapat memenuhi tujuan tertentu. Gerakan yang ada pada data ini yaitu gerakan ojigi seikeirei (gerakan membungkuk sangat dalam) yaitu 45 derajat. Numata membungkukkan badan sangat dalam kepada Ube karena telah melakukan kesalahan besar dan sangat fatal. Hal ini agar pandangan Ube terhadap Numata menjadi baik dan tidak ada kesalahpaham lagi. Perasaan Numata saat meminta maaf terlihat adanya penyesalan dengan membungkuk dalam serta takut untuk tidak saling menyapa lagi. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Setelah dilakukan analisis terhadap tindak tutur permintaan maaf pada gerakan ojigi yang datanya diambil dari film Shazai no Ousama, didapatkan bahwa kesimpulan terdapat berbagai ragam permintaan maaf yang dilakukan orang Jepang sesuai situasi serta ningen kankei seperti atasan dan bawahan, hubungan keakraban, kedudukan seseorang serta usia yang berbeda. Cara meminta maaf orang Jepang yaitu dengan menunjukkan sikap kesopanan terhadap lawan bicaranya seperti : pertama dengan meminta maaf dan memanjangkan kalimat kesalahan yang telah diperbuat, kedua menundukkan kepala kepada lawan bicaranya.

8 Rekomendasi Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukan di atas, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai saran atau rekomendasi, yaitu: tindak tutur permintaan maaf pada ojigi dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya jika masih terdapat kekurangan atau muncul masalah baru. Karena data yang diambil pada penelitian ini hanya terbatas pada beberapa jenis permintaan maaf yang disertai ojigi, maka penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variasi permintaan maaf pada ojigi. DAFTAR PUSTAKA Agustina. 2010. Penggunaan Keigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi tidak dipublikasikan. Bahasa Jepang Universitas Riau. Riau Alwasih, A. C. 2002. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. PT Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta. Austin,J.L. 1962. How to Do Thing with Words. Cambridge, Mass Harvard U.P Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta. Rineka Cipta. Dedi, Sutedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. HUMANIORA. Bandung. Dedi, Sutedi. 2010. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. HUMANIORA. Bandung. Ekmann, Paul. 2008. Membaca Emosi Orang. Dialihbahasakan dari buku Emotions Revealed ; Understanding Faces and Feelings oleh Abdul Qodir. Diva Press. Yogyakarta Fukuda, Sakiko-Parr. 2005. New Threaths to Human Security in the Era of Globalization In Human Insecurity a Global World edited by Lincoln Chen, Sakiko Fukuda-Par, Ellen Seidensticker. Cambridg. Harvard University Press. Henry, Guntur Tarigan. 1986. Pengajaran Pragmatik. Angkasa Bandung. Bandung. Hymes, Dell. 1972. Foundation in Sociolinguistic: An Ethnographie Approach. University of Peunsylavania Press. Philadelphia. Ibrahim, Abdul Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Usaha Nasional. Surabaya. Ilvan, Roza. 2009. Ojigi sebagai Alat Komunikasi. Jurnal. Universitas Negeri Padang. Padang. Kabaya, Hiroshi dkk. 1993. Politeness Strategies in Cross-Cultural Perspective. Waseda University. Tokyo.

9 Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Gramedia. Jakarta. Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Prenada Media Group. Jakarta. Matsuura, Kenji. 2005. Kamus Jepang-Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Kesaint Blanc. Jakarta. Rise, Ibsiani. 2010. Tindak Tutur Maaf Shazai No Kotoba Pada Drama Serial Arifureta Kiseki: Tinjauan Sosiolinguistik. Skripsi tidak dipublikasikan. Sastra Jepang Universitas Andalas Padang. Padang. Noebaya, Siti. 2010. Analisis Tindak Tutur Maaf Bahasa Jepang pada Dialog Drama Zettai Kareshi. Skripsi tidak dipubliskan. Bahasa dan Sastra Universitas Dian Nuswantoro. Semarang Nomoto, Kikou. 1988. Kamus Pemakaian Bahasa Jepang Dasar. Kokuritsu Kokugo Kenyuusho. Wijana dan Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Yuma Pustaka. Surakarta.