Konsep Kurikulum Pendidikan di. Sharing ideas Ova Emilia FK-UGM

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Membangun Networking untuk Meningkatkan Kinerja Klinik Rumah Sakit dan Puskesmas. dr. Tridjoko Hadianto DTM&H, M.Kes. CMHPE-BPK FK UGM Yogyakarta

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010.

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

FORUM DEKAN AIPKI. Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Msc, PhD

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kinerja setelah lepas dari institusi pendidikan (Barr, 2010)

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya. Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR

KERANGKA NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL

DISKUSI KURIKULUM WAHANA PRAKTEK

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

PROBLEM RETAKER PADA UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA. KB- UKDI DI PRESENTASIKAN Forum Dekan AIPKI di Hotel Meridien Jakarta

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

KATA PENGANTAR. Renop Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNTAD 1

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Pengembangan Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

POKJA STANDAR KOMPETENSI DAN STANDAR PENDIDIKAN

OPINION CHANNELING UU NO.20/2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 51 tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dokter dan dokter gigi terpadu

Kata Kunci: Dasar Hukum implementasi KBK, Implementasi KBK.

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Tabel 1. Penjabaran Langkah menjadi Kegiatan LAM-PTKes

PROGRAM PENGEMBANGAN FAKULTAS KEDOKTERAN DALAM KERANGKA PHK PKPD/HPEQ PROJECT TAHUN 2012

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dunia pendidikan, dan memicu dunia pendidikan untuk selalu berinovasi

JUST FOR REMINDING ANALISIS KEGAGALAN PESERTA UKDI SEJAK , SIAPA BERWENANG MEMPERBAIKI?

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

REKOMENDASI PERTEMUAN NASIONAL JEJARING KONSELOR HOTEL GRAND CEMPAKA JAKARTA TANGGAL, NOVEMBER 2006

Peran Kemenkes dalam Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (Termasuk Academic Center)

Komponen A : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.

KERANGKA ACUAN CLINICAL PREVILEGE KEPERAWATAN RS. TMC TASIKMALAYA I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan permasalahan-permasalahan baru di masyarakat, salah satunya pada

Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran

EVALUASI KERJA 2014 RENCANA KERJA 2015 DAN. Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Alumni

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013

BAB I PENDAHULUAN I.A.

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Penanggung Jawab Persiapan Pelatihan

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT CBT KEDOKTERAN

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

MISI PD IAI JAWA TIMUR

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

LAMPIRAN 2-ESTIMASI DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DALAM ASESMEN ASEAN UNIVERSITY NETWORK (AUN) PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FKUI 2-4 Desember 2014

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

TANTANGAN DAN HARAPAN DOKTER UMUM DI ERA JKN

POTRET CAPAIAN IMPLEMENTASI KOMPONEN 2 Periode Januari - April 2012

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, intinya di dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Daya Tampung dan Peminat Kedkteran Gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

Pengembangan dan Pembinaan Sistem Pendidikan Kedokteran di Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sub-komponen pada Komponen 2

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedokteran merupakan cabang dari ilmu kesehatan. Pendidikan dokter adalah salah satu program studi

Tema : MENINGKATKAN KINERJA DAN SINERGI EKS-FPBS UNTUK MENGHASILKAN SDM YANG PROFESIONAL DAN BERKUALITAS DI BIDANG KEPENDIDIKAN DAN NONKEPENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas 1.1 : Pengembangan strategi penerimaan mahasiswa baru. Aktivitas 1.2 : Penguatan implementai KBK

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD)

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

Manual Prosedur PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Komentar dan Rekomendasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang

AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA P2KB. Tim Penilai Akreditasi Lembaga CME non-idi

Komentar dan Rekomendasi

Transkripsi:

Konsep Kurikulum Pendidikan di daerah terpencil Sharing ideas Ova Emilia FK-UGM

Kebijakan Umum Kurikulum pendidikan bersifat kontekstual Link Match dengan kebutuhan lokal Link Match dengan variasi problem kesehatan yang dihadapi Dokter dengan kemampuan khusus

Prediktor menjadi dokter rural (Laven & Wilkinson, 2003) Asal dari rural: 2,5x Pernah sekolah di rural: 2,5x Pasangan asal rural: 3,5x Kurikulum S1 di rural: 2x Internship di rural: 3x Postgraduate 50% di rural: 4x

Kebijakan umum Link-match antara produsen dokter dan pemakai tenaga dokter Identifikasi kebutuhan dan kompetensi Pilihan model

Pemilihan kompetensi Analisis kompetensi berdasarkan hasil analisis situasi Misalnya: kondisi lokal membutuhkan dokter dengan kemampuan penanganan perdarahan post partum (penyebab kematian terbesar), maka diidentifikasi kemampuan manual plasenta dari LoC 2 4 Repair of episiotomi and laceration LoC 3 4 Caesarean section LoC 2 4

Pemilihan kompetensi Dilakukan oleh? KemKes Institusi pendidikan

Pilihan model Model 1: sejak awal ada pemilihan minat profesi (rural/urban atau hospital/community) sehingga proses pendidikan dibuat 2 jalur Model 2: kurikulum KBK bersifat fleksibel dengan memperbanyak elektif baik selama S1 ataupun profesi Model 3: diintegrasikan dengan program internship

Implementasi model 1 Pemilihan organisasi kurikulum diserahkan pada FK berdasarkan kesiapan pelaksanaannya (dosen, sumber daya)

Implementasi Model 1 Opsi 1 Fase 1 Fase 2 minat 1 Output 1 Fase 2 minat 2 Output 2 Pendidikan dasar dimulai dengan fase 1 bersama-sama Pada tingkat tertentu ada peminatan dengan fase 2

Implementasi Model 1 Sejak seleksi sudah dipisahkan program pendidikannya Opsi 2 Minat 1 Minat 2 Output 1 Output 2

Model 2 Memperbanyak elektif baik di tingkat sarjana ataupun profesi Modul wajib Modul wajib Modul pilihan Modul wajib Modul pilihan Modul wajib Modul pilihan Modul wajib Modul pilihan

Implementasi model 2 Banyaknya elektif tergantung proporsi kompetensi yang diharapkan Jenis elektif diidentifikasi dari kompetensi dan problem kesehatan yang diharapkan dikuasai Modul bisa bersifat wajib dg LoC 4, lebih bersifat

Model 3 Program internship dirancang dengan muatan khusus untuk kompetensi dokter di dacil Diselenggarakan oleh Kemkes dan asosiasi profesi Kemkes: menentukan/menyiapkan lahan dan kompetensi yang dibutuhkan di konteks ttt Asosiasi profesi: mengatur pelaksanaan, monitoring, evaluasi

Tantangan FK Menyiapkan lulusan sesuai tuntutan masalah yang akan dihadapi. Advokasi pada Kemenkes untuk meningkatkan peran dan keterkaitan pendidikan dokter dengan masalah pelayanan kesehatan Mengimplementasikan model asesmen yang sesuai (criterion-referenced assessment)

Strategi dengan CME Pendekatan berdasarkan kebutuhan daerah Melakukan pelatihan upgrading kompetensi bersama dengan (CME) Diidentifikasi oleh kemkes Dilaksanakan oleh suatu tim trainer yang seyogyanya bekerjasama dg Institusi pendidikan dengan pendekatan OJT Pengawasan oleh kemkes dan profesi

Trainer Trainer Clinical placement: Supervisior setempat yang terlatih Pelaksanaan dg bantuan berbagai media Asesmen langsung dan tidak langsung (logbook, portfolio,)

It may not be a perfect wheel, but it s a state-of-the-art wheel.

Implementasi Identifikasi target kompetensi dan problem kesehatan yang ingin diatasi (CME) Menyiapkan wahana pendidikan klinik Diknas, KDI, Kemenkes Model I: meng upgrade dokter yg ada, bekerjasama dengan dinas kesehatan FK/TA, Dinkes Model II: meng upgrade dokter yang akan bertugas di daerah tertentu bekerjasama dengan Kemenkes Kemenkes, FK/TA

Model III: Integrasi dengan internship (memasukkan modul dalam internship) dg KDI, KIDI, Kemenkes, FK Model IV: Implementasi dalam kurikulum S1 dg FK, Kemenkes, KDI Buat modul2 pelatihan untuk mencapai kompetensi (dg bantuan flinders, Undana, Unhas, UGM) Bentuk tim pelatih/training of trainer (melalui FK/TA) Bentuk sistem monitoring pelatihan dan asesmen Who pay this training -HPEQ

Rencana kerja Identifikasi target kompetensi dan problem kesehatan yang ingin diatasi Analisis situasi Workshop kebutuhan vs kompetensi (ref SKDI) sekaligus mengundang pihak yang terlibat saat seminar ada dinner mungkin?? Menyiapkan wahana pendidikan klinik Diknas, KDI, Kemenkes Diskusi/workshop tentang link-match antara pendidikan dan pelayanan kesehatan (koordinasi, ada suatu task force ttt)

Membuat modul2 kompetensi Identifikasi kebutuhan modul Membuat modul Melaksanakan model2 implementasi Identifikasi pengguna model implementasi

Tantangan Meningkatkan awareness kemenkes dan dinas kesehatan tentang kebutuhan kompetensi tambahan (melalui web, seminar) Membuat operational plan bersama dengan Membuat operational plan bersama dengan kemenkes, PT dan TA

Kualitas Pelayanan di rural Jumlah dokter yang kompeten untuk bertugas di daerah rural dan terpencil sangat kurang Kualitas pelayanan di rural sangat memprihatinkan Hak Warganegara memperoleh pelayanan kesehatan Kewajiban negara memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan

Preferensi karir Persen GP Spesialis Manajemen Dosen/peneliti

Prediktor menjadi dokter rural (Laven & Wilkinson, 2003 Asal dari rural: 2,5x Pernah sekolah di rural: 2,5x Pasangan asal rural: 3,5x Kurikulum S1 di rural: 2x Internship di rural: 3x Postgraduate 50% di rural: 4x

Strategi Meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran dari daerah rural (darul) Paparan praktek di darul dalam kurikulum Program pelatihan khusus yang terpadu dan terintegrasi Program CPD untuk dokter di darul Status akademik, profesional dan finansial khusus

FK bertanggung jawab terhadap regional tertentu untuk pelayanan kesehatan Mendorong pelayanan kesehatan berbasis komunitas Fasilitas untuk keluarga dokter yang bertugas di rural Menurunkan gap remunerasi antara dokter umum dan spesialis